17 1.
Derajat keseragaman populasi. 2.
Ketepatan yang dikehendaki dari penelitian. 3.
Rencana analisis. 4.
Tenaga, biaya dan waktu.
Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1.
Probability sampling, meliputi: a.
Simple  random  sampling  populasi  homogen  yaitu  pengambilan sampel  dilakukan  secara  acak  tanpa  memperhatikan  strata  yang  ada.
Teknik ini hanya digunakan jika populasinya homogen. b.
Proportionale  stratifiled  random  sampling  populasi  tidak  homogen yaitu
pengambilan sampel
dilakukan secara
acak dengan
memperhatikan  strata  yang  ada.  Artinya  setiap  strata  terwakili  sesuai proporsinya.
c. Disproportionate  stratifiled  random  sampling  yaitu  teknik  ini
digunakan  untuk  menentukan  jumlah  sampel  dengan  populasi berstrata  tetapi  kurang  proporsional,  artinya  ada  beberapa  kelompok
strata yang ukurannya kecil sekali. d.
Cluster  sampling  sampling  daerah  yaitu  teknik  ini  digunakan  untuk menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas. Pengambilan
sampel didasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. 2.
Non  probability  sampling,  meliputi:  sampling  sistematis,  sampling  kuota, sampling  incidental,  purposive  sampling,  sampling  jenuh,  dan  snowball
sampling.
2.6  Metode Pengambilan Sampel
Dalam  penelitian  ini  metode  pengambilan  sampel  yang  digunakan  adalah Proportionale  stratifiled  random  sampling  populasi  tidak  homogen  yaitu
pengambilan  sampel  dilakukan  secara  acak  dengan  memperhatikan  strata  yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai proporsinya.
Jumlah sampel menggunakan rumus Slovin:
Universitas Sumatera Utara
18
=
1+
2
2.1
Keterangan : n
: Jumlah sampel N
: Populasi e
: Persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel
2.7  Analisis Data 2.7.1 Uji Validitas
Validitas  menunjukkan  sejauh  mana  suatu  alat  ukur  dapat  mengukur  sesuai dengan  apa  yang  ingin  diukur.Seandainya  peneliti  ingin  mengukur  kuesioner  di
dalam  pengumpulan  data  penelitian,  maka  kuesioner  yang  disusunnya  harus mengukur apa yang ingin diukurnya.
Untuk  menghitung  nilai pada  item  pertanyaan  dapat  dilakukan  dengan
rumus: =
∑  −∑ .∑ { ∑
2
−∑
2
}{ ∑
2
−∑
2
2.2 Keterangan:
r
xy :
Koefisien Korelasi : Skor pertanyaan
: Skor total n
: Jumlah Sampel Untuk melakukan uji validitas secara manual dalam penelitian ini  menggunakan
tabel t-student untuk menghitung dengan
menggunakan nilai α = 5 0,05. Dalam  penelitian  ini  diperoleh  dari  rumus.Validitas  terbagi  atas  empat  macam,
yaitu: a.
Validitas Isi Content Validity Sebuah  tes  dikatakan  memiliki  validitas  isi  apabila  mengukur  tujuan
khusus  tertentu  yang  sejajar  dengan  materi  atau  isi  pelajaran  yang
Universitas Sumatera Utara
19 diberikan.Misalnya  seorang  peneliti  ingin  mengukur  bagaimana
persepsi konsumen terhadap suatu produk. b.
Validitas Konstruk Construct Validity Sebuah  tes  dikatakan  memiliki  validitas  konstruksi  apabila  butirbutir
soal  yang  membangun  tes  tersebut  mengukur  setiap  aspek  berpikir seperti yang disebutkan dalam tujuan instruksional khusus.
c. Validitas “ada sekarang” Concurrent Validity
Validitas  ini  lebih  umum  dikenal  dengan  validitas  empiris.Sebuah  tes dikatakan  memiliiki  validitas  empiris  jika  hasilnya  sesuai  dengan
pengalaman.Misalnya  seorang  guru  ingin  mengetahui  apakah  tes sumatif yang disusun sudah valid atau belum.
d. Validitas Prediksi Predictive Validity
Memprediksi artinya  meramal,  dan meramal  selalu  mengenai  hal  yang akan datang, sehingga sekarang ini belum terjadi. Sebuah tes dikatakan
memiliki  validitas  prediksi  apabila  mempunyai  kemampuan  untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
2.7.2 Uji Reliabilitas
Realibilitas  merupakan  indeks  yang  menunjukkan  sejauhmana  suatu  alat  ukur dapat  dipercaya  atau  dapat  diandalkan.Pengukuran  yang  memiliki  realibilitas
tinggi disebut sebagai pengukuran yang reabel. Nilai  Alpha  Cronbach  diperoleh  dengan  menggunakan  rumus  sebagai
berikut:
11
=
−1
1 −
∑
2.3 Keterangan:
: nilai koefisien Cronbach Alpha : banyaknya variaber penelitian
∑
2
: jumlah varians variabel penelitian : varians total
Universitas Sumatera Utara
20 Adapun teknik perhitungan reliabel ada beberapa cara, yaitu sebagai berikut:
a. Teknik Pengukuran Ulang Testretest
Teknik  ini  meminta  kepada  responden  yang  sama  untuk  menjawab pertanyaan  dalam  alat  pengukuran  sebanyak  dua  kali.  Caranya
perhitungannya adalah dengan mengkorelasikan jawaban pada wawancara pertama dengan jawaban pada wawancara kedua.
b. Teknik Belah Dua
Untuk menggunakan teknik belah dua sebagai cara menghitung reliabilitas alat  pengukur,  maka  alat  pengukur  yang  disusun  harus  memiliki  cukup
banyak item pertanyaan yang mengukur aspek yang sama. c.
Teknik Bentuk Paralel Perhitungan  reliabilitas  dilakukan  dengan  membuat  dua  jenis  alat
pengukur  yang  mengukur  aspek  yang  sama.  Kedua  alat  ukur  tersebut diberikan  pada  responden  yang  sama,  kemudian  dicari  validitasnya  untuk
masing-masing jenis. d.
Internal Consistency Reliability
Internal  consistency  reliability  berisi  tentang  sejauh  mana  item-item  instrumen bersifat  homogen  dan  mencerminkan  konstruk  yang  sama  sesuai  dengan  yang
melandasinya.Suatu  variabel  dikatakan  reliabel  jika  memberikan  nilai  cronbach alpha  0,60 atau nilai cronbach alpha  0,80 Kuncoro, 2003.
2.8  Transformasi Data Ordinal menjadi Interval
Proses transformasi merupakan upaya yang dilakukan untuk merubah data ordinal menjadi  data  interval  misalnya  analisis  faktor  dimana  variabel  bebasnya  harus
berskala  interval.  Data  ordinal  yang  ditransformasikan  menjadi  data  interval adalah  data  penelitian  yang  diperoleh  menggunakan  instrumen  berupa  angket
yang  memiliki  jawaban  berupa  skala  likert.  Cara  melakukan  proses  transformasi data  ordinal  menjadi  data  interval  menggunakan  MSI  Method  Sof  Successive
Interval. Adapun langkahnya sebagai berikut: 1.
Mencari F Frekuensi jawaban responden.
Universitas Sumatera Utara
21 2.
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi
3. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi
berurutan perkolom skor. 4.
Menghitung  nili  Z  untuk  setiap  proporsi  dengan  menggunakan  tabel distribusi normal.
5. Menentukan  nilai  densitas  untuk  setiap  nilai  Z  yang  diperoleh  dengan
menggunakan tabel densitas. 6.
Menentukan SV Scale Value = nilai skala dengan rumus sebagai berikut: =
− −
Keterangan: SV
= interval rata-rata Density at lower limit
= kepadatan batas bawah Density at upper limit
= kepadatan batas atas Area below upper limit
= daerah dibawah batas bawah Area below lower limit
= Daerah diatas batas bawah
7. Menentukan nilai transformasi dengan rumus:
= +
Keterangan: : Nilai hasil Penskalaan akhir
: Nilai Skala |
min
| : Nilai Skala minimum
2.9  Analisis Faktor