BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan analisis  data tentang  Analisis  Penentuan Sektor Ungggulan di Kabupaten Simalungun, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut; 1.
Hasil penelitian menurut analisis Klassen Tipology dengan menggunakan Matriks  Klassen
maka  dapat  diklasifikasikan  tiap-tiap  sektor  dalam perekonomian  Simalungun,  yakni  yang  menjadi  sektor  maju  dan  tumbuh
pesat  adalah  sektor  jasa-jasa  dan  sektor  pertanian,  sementara    dua  sektor yaitu  sektor pertambangan dan  penggalian  serta  sektor listrik,  gas dan air
minum adalah  sektor  potensial yang  masih  dapat  berkembang,  sedangkan lima sektor lainnya termasuk dalam klasifikasi sektor relatif tertinggal.
2. Menurut hasil analisis dengan indeks Location Quotient LQ, maka yang
menjadi sektor basis, yakni sektor yang memiliki nilai LQ lebih besar dari satu  adalah  sektor  pertanian  dan  sektor  jasa-jasa.    Sementara  itu  tujuh
sektor lainnya adalah sektor non basis. 3.
Menurut  hasil  analisis  Shift  Share  maka  di  peroleh  kesimpulan  bahwa dalam perekonomian Simalungun terdapat beberapa sektor yang memiliki
keunggulandaya saing yang kompetitif yaitu; 
Sektor Pertanian 
Sektor Pertambangan dan Penggalian 
Sektor Listrik, Gas dan Air Minum
Universitas Sumatera Utara
 Sektor jasa-jasa.
Sementara  itu  sektor-sektor  lainnya  bukanlah  sektor  yang  memiliki  daya saing yang tinggikompetititif.
4. Jadi  berdasarkan  hasil  analisis  dengan  menggunakan  tiga  alat  analisis
tersebut maka dapat ditarik kesimpulan  sektor mana yang memiliki syarat sebagai  sektor  unggulan  dalam  perekonomian  Kabupaten  Simalungun.
Syaratkriteria  yang  digunakan  untuk  menentukan  sektor  yang  menjadi sektor  unggulan  adalah  sektor  maju  dan  tumbuh  cepat,  sektor  basis  serta
sektor yang  memilki kompetitifdaya  saing  yang tinggi.   Jadi  sektor  yang dikategorikan  sebagai  sektor unggulan adalah  sektor pertanian  dan  sektor
jasa-jasa.
5.2 Saran-saran
Dari  kesimpulan  yang  telah  dikemukakan  oleh  hasil  dari  ketiga  alat analisis  diatas,  serta  dikaitkan  dengan  kebijakan  otonomi  daerah  ditengah  era
globalisasi perekonomian  modern, dimana adanya  harapan akan  perkembangan dan  kemandirian  ekonomi  daerah  untuk  membangun  potensi-potensi  yang
terdapat dalam  wilayahnya   sebagai  syarat untuk  memperkuat kedudukan  daerah dalam perekonomian nasional, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai
berikut: 1.
Pemerintah  Kabupaten  Simalungun  perlu  menetapkan    kebijakan pembangunan dengan prioritas  sektor unggulan  sektor basis tanpa harus
mengabaikan  sektor  non  basis.  Hal  ini  adalah  bertujuan  untuk
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan  pertumbuhan  ekonomi  daerah  yang  diukur  dari  tingkat penerimaan PDRB Kabupaten Simalungun.
2. Walaupun  di  Kabupaten  Simalungun  hanya  terdapat  dua  sektor  yang
menjadi  sektor  unggulan,  dan  kedua  sektor  tersebut  menjadi  prioritas utama  dalam  perekonomian,  namun  tidak  dapat  diabaikan  keberadaan
tujuh sektor lainnya.  Terutama sektor pertambangan dan penggalian serta sektor  listrik,  gas    dan  air  minum,  mengingat  kedua  sektor  ini  adalah
sektor  yang  sangat  potensial  untuk  dikembangkan  dan  sektor  ini  juga memiliki  daya  saing  yang  cenderung  meningkat.    Begitu  juga  dengan
sektor-sektor lain yang tergolong sebagai sektor relatif tertinggal.  Seperti sektor  industri  pengolahan  walaupun  dari tahun ketahun kontribusi  sektor
ini  dalam  kegiatan  perekonomian  Simalungun  selalu  mengalami penurunan,  akan  tetapi  mengingat  kegiatan  perekonomian  Kabupaten
Simalungun  masih  didominasi  oleh  sektor  pertanian  dan  memiliki produksi  pertanian  yang  sangat  melimpah,  maka  sangat  diperlukan
dukungan  dari  sektor  industri  sebagai  wadah  untuk  memberikan  nilai tambah  bagi  hasil-hasil  pertanian  di  kabupaten  Simalungun,  sehingga
dengan demikian potensi hasil-hasil pertanian semakin dapat ditingkatkan. Begitupun juga dengan sektor keuangan,  persewaan dan  jasa  perusahaan,
walaupun  berdasarkan  hasil  analisis  bukan  menjadi  sektor  basis,  tapi sektor ini tak boleh diabaikan begitu saja, mengingat saat ini berada dalam
kegiatan  ekonomi  yang  mengandalkan  keberadaan  modal  maka  sangat diperlukan  dukungan  dari  lembaga  keuangan  yang  tangguh  untuk
Universitas Sumatera Utara
menjamin  kestabilan  kelancaran  pendanaan  kegiatan-kegiatan  ekonomi masyarakat.    Karena  sangat  mustahil  pembangunan  ekonomi  dilakukan
apabila  tidak  memiliki  lembaga  keuangan  yang  baik  untuk  menjamin aliran modal.
Sementara  itu,  jika  dilihat  dari  hasil  analisis  terhadap  sektor pengangkutan  dan  komunikasi,  dapat  dilihat  bagaimana  masih  sangat
minimnya kontribusi sektor ini dalam perekonomian daerah.  Hal ini tentu saja  menjadi  salah  satu  masalah  besar  karena  ini  mengindikasikan  masih
minimnya  infrastruktur  di  Kabupaten  Simalungun.    Padahal  dalam perekonomian  modern  saat  ini  transportasi  dan  komunikasi  adalah
memegang  peranan  penting  dalam  tiap  perekonomian.    Kelengkapan transportasi  akan  mempercepat  kegiatan  ekonomi,  terutama  untuk
menyalurkan  hasil-hasil  komoditi  daerah,  sementara  itu  keberadaan komunikasi  yang  memadai  akan  mempermudah  memperoleh  informasi,
karena dalam perekonomian modern pemenang persaingan adalah mereka yang  menguasai  informasi.    Selain  itu  juga,  salah  satu  syarat  yang
membuat  para  investor    tertarik  berinvestasi  dalam  suatu  daerah  adalah keberadaan infrastruktur daerah tersebut.
3. Oleh karena itu dalam  hal ini pemerintah daerah Kabupaten Simalungun
harus  mengambil  kebijakan  yang  bertujuan  untuk  memantapkan  dan meningkatkan  juga  sektor-sektor  ekonomi  non  unggulan  agar  nantinya
dapat  menjadi  sektor-sektor  memberikan kontribusi  yang terus meningkat dalam  pembentukan  PDRB  Kabupaten  Simalungun.    Oleh  karena  itu
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah  Kabupaten  Simalungun  perlu  melakukan  revitalisasi  terhadap sektor-sektor dalam perekonomian daerah, baik itu  sektor yang non basis
maupun  sektor  basis,  serta  berusaha  untuk  menstimulus  peningkatan produktivitas  dan  pengelolaan  sektor-sektor  potensial  agar  mempunyai
daya saing yang meningkatkompetitif sehingga meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Simalungun.
4. Bagi  para  pihak  investor  yang  ingin  melakukan  investasi  di  Kabupaten
Simalungun,  diharapkan  penelitian  ini  dapat  dijadikan  sebagai  salah  satu pedoman dalam melihat sektor-sektor potensial dalam berinvestasi.
5. Penulis  sadar  bahwa  penelitian  ini  masih  belum  sempurna  dan  masih
banyak  kekurangan.    Penelitian  ini  masih  hanya  menggunakan  sisi pendapatan  PDRB  daerah  sebagai  data  untuk  menentukan  sektor
unggulan, oleh sebab itu penulis menyarankan  kepada peneliti selanjutnya untuk  melanjutkan  penelitian  ini  melihat  dari  sisi  tenaga  kerja  menurut
lapangan usaha untuk menentukan sektor unggulan dan melihat bagaimana pergeseran struktur perekonomian daerah.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA