Hasil Analisis Location Quotient LQ

4.2.2 Hasil Analisis Location Quotient LQ

Analisis ini pada umumnya digunakan untuk menentukan sektor basis di suatu daerah. Dalam hal ini hasil LQ diperoleh dari perbandingan besarnya peranan antar sektor dalam pembentukan PDRB di daerah penelitian dengan didaerah referensi. Nilai LQ berkisar dari nol hingga dengan positif tak terhingga. Jika nilai LQ lebih besar dari satu LQ1, maka maknanya adalah bahwa output pada sektor yang bersangkutan lebih berorientasi ekspor dan sektor tersebut dikategorikan sebagai sektor basis. Apabila nilai LQ kurang dari satu LQ1, maka sektor diklasifikasikan sebagai sektor non-basis. Dari hasil perhitungan LQ pada Sembilan sektor yang terdapat dalam perekonomian Simalungun selama kurun waktu 2001-2010 hanya terdapat dua sektor basis dan tujuh sektor lainnya adalah sektor non basis. Dua sektor yang menjadi sektor basis adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa. Sementara itu tujuh sektor yang menjadi sektor non basis adalah sektor pertambangan penggalian, sektor Industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor keuangan,asuransi dan jasa perusahaan. Berdasarkan Tabel 4.4 yang menjadi sektor basis yaitu sektor pertanian yang mendominasi dalam pembentukan PDRB Simalungun dari tahun ketahun selalu mengalami peningkatan nilai LQ. Sejak 2001 sampai 2010 kisaran nilai LQ sektor pertanian berturut-turut adalah sebesar 2,1241; 2,2073; 2,2479; 2,2831; 2,3071; 2,3882; 2,4161; 2,4314; 2,4580. Walaupun secara kontribusi terhadap perekonomian daerah selalu mengalami penurunan namun sektor pertanian masih Universitas Sumatera Utara tetap menjadi kontributor terbesar dan tetap memiliki kisaran nilai LQ tertinggi serta cenderung meningkat. Hal ini membuat sektor pertanian sebagai sektor yang memiliki nilai LQ terbesar di Kabupaten Simalungun yaitu rata-rata nilai LQ nya adalah 2,3281. Tabel 4.4 Nilai Location Quotient Kabupaten Simalungun Tahun 2001-2010 No Sektor Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 1 Pertanian 2,1241 2,2073 2,2479 2,2831 2,3071 2 Pertambangan dan penggalian 0,2277 0,2172 0,2295 0,2824 0,2871 3 Industri pengolahan 0,7615 0,7314 0,7188 0,7054 0,6981 4 Listrik, gas, dan air minum 0,5063 0,5081 0,5186 0,5383 0,5277 5 Bangunan 0,2921 0,3083 0,3038 0,2956 0,2788 6 Perdagangan hotel dan restoran 0,4551 0,4547 0,4598 0,4546 0,4545 7 Pengangkutan dan komunikasi 0,3141 0,3156 0,3043 0,3011 0,3049 8 Keuangan, asuransi dan sewa perusahaan 0,2981 0,3127 0,277 0,2789 0,2803 9 Jasa-jasa 0,8567 0,8501 0,9001 0,9472 1,0331 Lanjutan Tabel 4.4 No Sektor Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 1 Pertanian 2,3882 2,4161 2,4181 2,4314 2,458 2 Pertambangan dan penggalian 0,3146 0,3028 0,3015 0,3096 0,3083 3 Industri pengolahan 0,6764 0,6634 0,6681 0,6664 0,6727 4 Listrik, gas, dan air minum 0,5637 0,6191 0,6543 0,6756 0,6811 5 Bangunan 0,2626 0,2559 0,2525 0,2493 0,2496 6 Perdagangan hotel dan restoran 0,4425 0,4373 0,4404 0,4401 0,4444 7 Pengangkutan dan komunikasi 0,3196 0,2996 0,2681 0,2643 0,2583 8 Keuangan, asuransi dan sewa perusahaan 0,2911 0,3004 0,2681 0,2716 0,2697 9 Jasa-jasa 1,1268 1,2148 1,2186 1,2084 1,203 Sumber: Data diolah dari lampiran Sementara itu, sektor jasa-jasa yang terdiri dari beberapa sub sektor seperti, jasa pemerintahan umum, sosial kemasyarakatan, hiburan dan rekreasi Universitas Sumatera Utara serta jasa perorangan dan rumah tangga, juga menjadi sektor basis dalam perekonomian daerah Simalungun. Sejak 2001 sampai 2010, kisaran nilai LQ sektor jasa-jasa adalah menunjukkan trend kenaikan yg cukup tinggi walaupun pada akhirnya antara tahun 2009-2010 mengalami penurunan yg kecil. Kisaran nilai LQ sektor jasa-jasa sepanjang 2001-2010 adalah berturut-turut sebesar 0,8567; 0,8501; 0,9001; 0,9472; 1,0331; 1,1268; 1,2148; 1,2186; 1,2084; 1,2030. Pada periode tahun 2001-2004 sektor ini belum bisa dikategorikan sebagai sektor basis karena kisaran nilai LQ nya masih di bawah 1. Sejak tahun 2005 sektor jasa-jasa sudah dapat dikategorikan sebagai sektor basis karena kisaran nilai LQ yang lebih besar dari 1 dan terus meningkat. Namun nilai LQ sektor ini pada tahun 2009-2010 mengalami penurunan tipis. Dilihat dari perananannya dalam perekonomian wilayah Simalungun, kontribusi sektor ini adalah selalu meningkat dari tahun ketahun. Berdasarkan hasil analisis LQ, terdapat beberapa sektor yang nilai kisaran LQ-nya selalu berfluktuasi atau mengalami trend yang berubah ubah, dan ada yang tetap. Sektor yang mengalami fluktuasi nilai LQ itu adalah sektor yg dalam kurun waktu tertentu meningkat serta dalam kurun waktu berikutnya menurun dan sebaliknya. Sektor tersebut adalah sektor pertambangan dan penggalian dengan kisaran nilai LQ sepanjang 2001-2010 adalah 0,2277; 0,2172; 0,2295; 0,2824; 0,2870; 0,3164; 0,3028; 0,3015; 0,3096 0,3083. Sementara itu sektor pengangkutan dan komunikasi yang awalnya meningkat tetapi pada akhirnya mengalami penurunan, dengan kisaran nilai LQ sepanjang 2001-2010 berturut- turut sebesar 0,3141; 0,3156; 0,3043; 0,3010; 0,3049; 0,3196; 0,2996; 0,2681; Universitas Sumatera Utara 0,2643; 0,2583. Begitu juga dengan sektor keuangan, asuransi dan jasa perusahaan dengan kisaran nilai LQ nya sepanjang 2001-2010 adalah sebesar 0,2981: 0,3127; 0,2771; 0,2789; 0,2803; 0,2911; 0,3004; 0,2681; 0,2716; 0,2697. Sementara itu, sektor yang menunjukkan penurunan nilai LQ secara terus menerus adalah sektor industri pengolahan, dengan kisaran nilai LQ sepanjang 2001-2010 adalah sebesar 0,7615; 0,7314; 0,7188; 0,7054; 0,6981; 0,6764; 0,6634; 0,6681; 0,6664; 0,6727. Sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan kisaran nilai LQ periode 2001-2010 adalah 0,4551; 0,4547; 0,4598; 0,4546; 0,4545; 0,4425; 0,4373; 0,4404; 0,4401; 0,4444. Serta sektor bangunan dan konstruksi dengan kisaran nilai LQ selama periode 2001-2010 adalah sebesar 0,3921; 0,3083; 0,3038; 0,2956; 0,2788; 0,2626; 0,2559; 0,2525; 0,2493; 0,2496. Sedangkan sektor non basis yang nilai LQ nya terus mengalami peningkatan adalah sektor listrik, gas dan air minum dengan kisaran nilai LQ sepanjang 2004-2010 adalah sebesar 0,5063; 0,5081; 0,5186; 0,5383; 0,5277; 0,5637; 0,6191; 0,6543; 0,6756; 0,6811. Dan sektor yang paling kecil nilai LQ-nya diantara sembilan sektor pembentuk PDRB Kabupaten Simalungun adalah sektor bangunan dan konstruksi dengan rata-rata nilai LQ tahun 2001-2010 pada kisaran sebesar 0,2749. Walaupun secara analisis LQ dikabupaten Simalungun hanya ada dua sektor yang menjadi sektor unggulan, namun tidak dapat diabaikan bagaimana peranan sektor-sektor lainnya. Karena sebagai sektor-sektor dalam pembentukan PDRB maka kemajuan satu sektor akan sangat dipengaruhi oleh sektor lain. Universitas Sumatera Utara Dalam hal ini, sektor basis yaitu sektor dengan kisaran nilai LQ yang tertinggi akan berpengaruh terhadap pertumbuhan sektor-sektor non basis.

4.2.3 Hasil Analisis Shift Share