Analisis Kuosien lokasi Location Quotion=LQ

Tabel 3.1 Klasifikasi Sektor PDRB menurut Tipologi Klassen Kuadran I Sektor relatif maju dan tumbuh dengan pesat developed sector s i s dan sk i sk Kuadran II Sektor maju tapi tertekan stagnant sector s i s dan sk i sk Kuadran III Sektor potensial atau masih dapat berkembang developing sector s i s dan sk i sk Kuadran IV Sektor relatif tertinggal uderdeveloped sector s i s dan sk i sk Sumber; Sjafrijal,2007

3.7.2 Analisis Kuosien lokasi Location Quotion=LQ

Analisis ini digunakan untuk melihat sektor-sektor yang termasuk kedalam kategori sektor unggulan. Perhitungan Location Quotien digunakan untuk menunjukkan perbandingan antara peranan sektor tingkat regional dengan peran sektor diwilayah tingkat atasnya. Hasil dari perhitungan LQ dapat membantu dalam melihat kekuatan dan kelemahan wilayah dibandingkan relatif dengan wilayah yang lebih luas. Dalam analisis ini dilakukan perbandingan antara Produk Domestik Regional Bruto PDRB disektor i Kabupaten Simalungun terhadap PDRB total semua sektor di Kabupaten Simalungun dengan Produk Domestik Regional Bruto PDRB disektor i terhadap PDRB total semua sektor Provinsi Sumatera Utara. Untuk mendapatkan nilai LQ, maka metode yang digunakan adalah mengacu pada formula yang dikemukakan oleh Bendavid-Val dalam Kuncoro2004 sebagai berikut; Universitas Sumatera Utara LQ = PDRBsu i PDRBsu, i PDRBs,   PDRBs Dimana; PDRB S,i = PDRB sektor i di Kabupaten Simalungun pada tahun tertentu. ∑PDRB S = Total PDRB di Kabupaten Simalungun pada tahun tertentu. PDRB SU,i = PDRB sektor i di Provinsi Sumatera Utara pada tahun tertentu. ∑PDRB SU = Total PDRB di Provinsi Sumatera Utara pada tahun tertentu. Dari analis ini diharapkan didapat sektor-sektor basis di Wilayah Kabupaten Simalungun yang pertumbuhannya dapat dipacu guna meningkatkan pertumbuhan PDRB diwilayah Kabupaten Simalungun. Berdasarkan formulasi yang ditunjukkan dalam persamaan diatas, maka nilai LQ dapat dibagi dalam beberapa penggolongan. Kriteria penggolongannya adalah; 1. Jika LQ 1, artinya sektor yang ada didaerah Kabupaten Simalungun tersebut merupakan sektor basis yang mampu mengekspor hasil industrinya ke daerah lain. Dalam hal ini tingkat spesialisasi sektor i di wilayah Kabupaten Simalungun lebih besar dibandingkan dengan sektor yang sama dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Jadi sektor i tersebut adalah sektor basis dan potensial dikembangkan sebagai penggerak perekonomian Kabupaten Simalungun. 2. Jika LQ 1, artinya sektor yang ada di daerah Kabupaten Simalungun merupakan sektor non basis yang cenderung mengimpor hasil produksi dari daerah lain. Ini berarti tingkat spesialisasi sektor i di daerah Universitas Sumatera Utara Kabupaten Simalungun lebih kecil dibandingkan dengan sektor yang sama dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Jadi sektor tersebut bukan merupakan sektor basis dan kurang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian Kabupaten Simalungun. 3. Jika LQ = 1, artinya adalah produk domestik yang dimiliki daerah Kabupaten Simalungun habis hanya untuk dikonsumsi daerah Kabupaten Simalungun. Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor i didaerah Kabupaten Simalungun adalah sama dengan sektor yang sama dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara.

3.7.3 Analisis Shift Share Shift Share Analysis