Berdasarkan hasil analisis shift share terhadap sektor keuangan, asuransi dan jasa perusahaan selama periode waktu 2001-2010, didapat nilai Mij sebesar
30,91583071 yang berarti bahwa sektor ini tumbuh relatif cepat di tingkat provinsi, sedangkan nilai Cij sebesar -31,187885 menunjukkan bahwa
pertumbuhan sektor ini di kabupaten lebih lambat, sehingga sektor ini adalah memiliki daya saing yang cenderung menurun. Sedangkan nilai Nij sebesar
43,72205447 menjelaskan bahwa Provinsi Sumatera Utara memiliki peranan yang positif terhadap pertumbuhan sektor ini. Sementara itu nilai Dij sebesar 43,45
menunjukkan besarnya perubahan nilai PDRB sektor ini selama periode penelitian adalah sebesar Rp 43,45 milyar.
Tabel 4.13 Hasil Analisis Sektor Keuangan, Asuransi dan Jasa Perusahaan
No Aspek
Parameter Makna
1 Tipologi Klassen Kuadran IV Sektor relatif tertinggal
2 Loqation Quotient 1
Sektor non basis 3 Mij
Positif Tumbuh relatif cepat diprovinsi
4 Cij Negatif
Pertumbuhan lebih lambat dibanding Provinsi
Jadi dari ketiga alat analisis yg digunakan, maka kesimpulannya adalah bahwa sektor keuangan, asuransi dan jasa perusahaan di Kabupaten Simalungun
tidaklah termasuk sektor unggulan, hal ini disebabkan karena sektor ini hanya masuk dalam klasifikasi sektor relatif tertinggal, sektor non basis serta memiliki
daya saing yang menurun karen sektor ini tumbuh lebih cepat di provinsi.
4.3.9 Analisis Sektor Jasa-Jasa
Sektor jasa-jasa dalam perekonomian Kabupaten Simalungun selama periode 2001-2010 adalah sektor dengan rata-rata laju pertumbuhan tertinggi yaitu
Universitas Sumatera Utara
sebesar 11,15 lebih besar dibadingkan dengan rata-rata pertumbuhan sektor yang sama ditingkat provinsi. Selain itu sektor ini juga menjadi kontributor
terbesar ke-tiga terhada PDRB Simalungun setelah sektor pertanian dan sektor industri pengolahan dengan rata-rata kontribusi sebesar 10,14 dan lebih besar
dari kontribusi sektor yang sama ditingkat provinsi. Jadi dengan demikian maka sektor ini adalah diklasifikasikan sebagai sektor maju dan tumbuh dengan pesat.
Berdasarkan hasil analisis LQ terhadap sektor jasa-jasa selama periode 2001-2010, maka diperoleh rata-rata kisaran nilai LQ sebesar 1,0559 1, yang
berarti sektor ini adalah dikategorikan sebagai sektor basis dalam perekonomian Kabupaten Simalungun. Tahun 2001-2004 sektor ini belum masuk dalam kategori
sektor basis karena nilai LQ masih lebih kecil dari satu 1, namun sejak 2005 sektor ini sudah termasuk sektor basis karena nilai LQ yang sudah lebih besar dari
satu. Bila dilihat perkembangannya nilai LQ sektor ini memiliki peningkatan yang luar biasa cepat, tapi pada akhirnya diakhir periode penelitian mengalami
penurunan tipis.
Sumber: Data diolah dari Tabel 4.4
Gambar 4.10 Grafik Perkembangan Nilai LQ sektor Jasa-jasa
0.8567 0.8501
0.9001 0.9472
1.0331 1.1268
1.2148 1.2186
1.2084 1.203
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Nilai LQ
Rata-rata Nilai LQ
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisis shift share, selama periode 2001-2010 sektor jasa-jasa memiliki nilai Mij sebesar 60,3482551 yang berarti sektor ini tumbuh cepat di
tingkat provinsi. Sedangkan itu nilai Cij sebesar 118,692424 menunjukkan bahwa sektor ini pertumbuhannya lebih cepat di Kabupaten Simalungun apabila
dibandingkan dengan pertumbuhannya ditingkat provinsi. Sementara itu nilai Nij sebesar 194,7993213, berarti bahwa Provinsi Sumater Utara memilki peranan
yang positif terhadap pertumbuhan sektor ini. Serta nilai Dij sebesar 373,84 menunjukkan bahwa perubahan nilai PDRB sektor jasa-jasa selama periode tahun
2001-2010 adalah sebesar Rp 373,84 milyar.
Tabel 4.14 Hasil Analisis Sektor Jasa-jasa
No Aspek Parameter
Makna
1 Tipologi Klassen Kuadran I
Sektor maju dan tumbuh dengan pesat 2 Loqation Quotient
1 Sektor basis
3 Mij Positif
Tumbuh relatif cepat diprovinsi 4 Cij
Positif Pertumbuhan lebih cepat dibanding Provinsi
Jadi dari hasil analisis dengan ketiga metode yang digunakan, maka sektor jasa-jasa adalah dikategorikan sebagai sektor unggulan dalam perekonomian
Kabupaten Simalungun. Hal ini disebabkan oleh, sektor ini diklasifikasikan sebagai sektor maju dan tumbuh dengan pesat, sebagai sektor basis serta memiliki
daya saing yang cenderung meningkat karena pertumbuhannya di Kabupaten lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan di tingkat provinsi
4.4 Arahan Pembangunan Wilayah