4.3.5 Sektor Bangunan dan Kontruksi
Pada periode 2001-2010, sektor bangunan dan konstruksi memberikan rata-rata kontrobusi sebesar 1,71 terhadap PDRB Simalungun, dimana nilai itu
lebih kecil dari rata-rata kontribusi ditingkat provinsi. Begitupun juga dengan nilai rata-rata laju pertumbuhan sebesar 4,49 masih lebih kecil dari laju
pertumbuhan ditingkat provinsi. Sehingga sektor ini termasuk dalam klasifikasi sektor relatif tertinggal.
Sementara itu, jika dilihat dari hasil analisis LQ, selama tahun 2001-2010 sektor bangunan dan konstruksi memiliki nilai rata-rata LQ sebesar 0,2799 1
sehingga sektor ini tidak termasuk dalam sektor basis diperekonomian Simalungun. Begitupun juga dengan perkembangan nilai LQ sektor ini
menunjukkan grafik yang terus menurun, walau pada akhir periode penelitian nilai LQ nya meningkat tipis.
Sumber: Data diolah dari Tabel 4.4
Gambar 4.6 Grafik Perkembangan Nilai LQ sektor bangunan dan konstruksi
Berdasarkan hasil analisis shift share selama periode 2001-2010 terhadap sektor bangunan dan konstruksi dapat dilihat nilai Mij sebesar 20,98863805
0.2921 0.3083
0.3038 0.2956
0.2788 0.2626
0.2559 0.2525
0.2493 0.2496
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25 0.3
0.35
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Nilai LQ
Rata-rata Nilai LQ
Universitas Sumatera Utara
berarti bahwa sektor ini tumbuh relatif cepat ditingkat provinsi. Nilai Cij sebesar -33,580218 menunjukkan bahwa sektor ini adalah pertumbuhannya lebih lambat
bila dibandingkan ditingkat Provinsi Sumatera Utara, sehingga sektor ini adlah sektor dengan daya saing yang sangat menurun. Dengan nilai Nij sebesar
41,9515795, berarti bahwa Provinsi Sumatera Utara meiliki peranan postif terhadap pertumbuhan sektor in. Sementara itu nilai Dij sebesar 29,36 berarti
bahwa perubahan nilai PDRB sektor bangunan dan konstruksi selama periode 2001-2010 adalah sebesar Rp 29,36 milyar.
Tabel 4.10 Hasil Analisis Sektor Bangunan Dan Konstruksi
No Aspek
Parameter Makna
1 Tipologi Klassen Kuadran IV
Sektor relatif tertinggal 2 Loqation Quotient
1 Sektor non basis
3 Mij Positif
Tumbuh relatif cepat diprovinsi 4 Cij
Negatif Pertumbuhan lebih lambat dibanding Provinsi
Berdasarkan hasil analisis dengan ketiga metode yang digunakan, maka kesimpulannya adalah bahwa sektor bangunan dan konstruksi tidaklah termasuk
dalam sektor unggulan dalam perekonomian Kabupaten Simalungun. Hal ini disebabkan karena sektor ini hanya termasuk dalam sektor relatif tertinggal, tidak
termasuk dalam sektor basis serta memiliki daya saing yang menurun karena pertumbuhannya lebih lambat jika dibandingkan ditingkat provinsi.
4.3.6 Sektor perdagangan, hotel dan restoran