54
Kota Medan dimana dapat diketahui bahwa masyarakat etnis Tionghoa adalah masyarakat yang memiliki kepribadian yang tertutup dibandingkan masyarakat
etnis lainnya di Indonesia sehingga sampel penelitiannya lebih terbatas dan dengan pendekatan kualitatif dapat membuka dan memperdalam data yang
diperoleh dilapangan sehingga menjadi data yang berkualitas. Sementara itu metode yang dipilih dan dipakai oleh peneliti adalah studi
kasus dengan alasan untuk melakukan penelitian terhadap suatu kelompok masyarakat dan mendapatkan gambaran yang terperinci maka studi kasus
dianggap cocok dalam penelitian ini. Dengan studi kasus diharapkan dapat memberikan gambaran dan penjelasan yang terperinci dan mendalam tentang
keadaan dari sebuah komunitas atau kelompok yaitu kelompok masyarakat etnis Tionghoa khususnya masyarakat etnis Tionghoa di Kota Medan, pola kehidupan
mereka terkait dengan interaksi yang terjalin dengan masyarakat sesama etnis Tionghoa maupun dengan masyarakat etnis lainnya yang mengarah pada
jaringan sosial yang mereka bangun hanya dengan sesama etnis Tionghoa saja untuk mencapai suatu tujuan tertentu seperti berkaitan dengan pendidikan
mereka bahkan kehidupan perekonomian mereka dapat tergambarkan dengan studi kasus ini.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat yang menjadi objek dari proses penemuan sumber informasi untuk penelitian. Lokasi penelitian harus lokasi
atau tempat yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam proses penelitian tentang jaringan bambu bamboo network dalam memilih
Universitas Sumatera Utara
55
pendidikan tinggi pada masyarakat etnis Tionghoa Medan maka lokasi yang dipilih adalah Kota Medan dan kampus-kampus yang tergolong ke dalam jenis
kampus swasta yang ada di kota Medan. Lokasi penelitian memiliki banyak pilihan karena jumlah perguruan tinggi swasta di Kota Medan sangat banyak,
misalnya Universitas Harapan, Universitas Sutomo, Universitas Dharmawangsa, Universitas Prima Indonesia, STBA-PIA, STIE IBBI, Mikroskill dan lain-lain.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih dan fokus pada lokasi penelitian di
Universitas Prima Indonesia di jalan Sekip Sp.Sikambing Medan dan STIE IBBI yang berada di jalan Sei Deli No.18 Medan. Secara kasat mata, di kedua
perguruan tinggi tersebut banyak terdapat mahasiswa dan mahasiswi etnis Tionghoa menuntut ilmu yang akan menjadi narasumber penelitian. Selain itu
lokasi kedua kampus tersebut sangat strategis berada di wilayah permukiman warga dan dekat dengan pusat kota Medan yang dapat memudahkan dan
memperlancar peneliti melakukan berbagai proses penelitian.
3.3 Unit Analisis dan Informan
Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian tentang jaringan
bambu di kalangan etnis Tionghoa Kota Medan ini adalah mahasiswa dan mahasiswi yang berasal dari etnis Tionghoa yang mengenyam pendidikan
tinggi.Sedangkan orang yang menjadi sumber informasi dalam penelitian ini adalah informan. Informan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya
adalah orang yang memberikan sebuah informasi atau orang yang menjadi
Universitas Sumatera Utara
56
sumber data dalam sebuah penelitian. Informan dalam sebuah penelitian dibedakan menjadi dua yaitu Informan Kunci dan Informan pendukung data
penelitian informan biasa. a.
Informan kunci Informan kunci adalah sesorang yang secara lengkap dan mendalam
mengetahui informasi yang akan menjadi permasalahan dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci key informant adalah
mahasiswa etnis Tionghoa yang kuliah di Universitas Prima Indonesia dan STIE IBBI di Medan, pada tingkat atau angkatan akhir dari berbagai jurusan
yang ada di kedua Perguruan Tinggi Swasta tersebut.Selain itu mahasiwa yang menjadi narasumber juga masih berstatus sebagai mahasiswa di kedu
aperguruan tinggi tersebut.MahasiswaI etnis Tionghoa yang di pilih menjadi informan kunci dengan alasan mereka adalah objek penelitian ini dan mereka
dapat memaparkan bagaimana jaringan bambu yang terdapat dalam kehidupan sosial mereka dan dikaitkan dengan memilih pendidikan tinggi
pada komunitas atau kelompok masyarakat etnis Tionghoa di Medan.
b. Informan Pendukung informan biasa
Informan pendukung atau informan biasa adalah orang yang dapat dijadikan sebagai pelengkap dari informasi yang dibutuhkan. Informan
pendukung biasanya orang-orang yang mengetahui informasi tentang masalah dalam penelitian namun informasinya cenderung terbatas sehingga
informasi dari informan pendukung hanya akan menjadi data tambahan untuk memperjelas data dari informan kunci.Adapun yang menjadi informan
Universitas Sumatera Utara
57
biasa dalam penelitian ini adalah keluarga Etnis Tionghoa dari mahasiswa yang menjadi informan kunci. Alasan keluarga menjadi informan pendukung
adalah keluarga memiliki ikatan dengan informan kunci yang dalam penelitian ini adalah para mahasiswaI etnis Tionghoa sehingga dapat
menambah informasi yang mungkin dapat memperjelas atau memperkuat data yang diberikan oleh sang informan kunci.
3.4 Teknik Pengumpulan Data