Uji Hipotesis Petunjuk Pengisian

105

G. Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis adalah analisa data yang paling penting karena berperan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian. Dalam pengujian Hipotesis maka digunakan analisis uji parsialuji t Uji-t Uji Parsial digunakan untuk melihat secara individual pengaruh secara positifnegative dan signifikan dari variabel bebas X yaitu Pemikiran Politik Ikhwanul Muslimin terhadap Gerakan organisasi KAMMI di Sumatera Utara, yakni sebagai variabel terikat Y. Tabel 3.19. Uji Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 16.447 3.634 4.526 .000 PEMIKIRAN POLITIK IKHWANUL MUSLIMIN .514 .099 .466 5.207 .000 a. Dependent Variable: GERAKAN ORGANISASI KAMMI Sumber: Data diolah dengan SPSS Versi 22 2016 Kriteria penerimaan dan penolakan terhadap hipotesis adalah sebagai berikut:  Berdasarkan nilai signifikansi  Tolak H0 jika nilai probabilitas hitung sig. ≤ probabilitas yang ditetapkan sebesar 0.05 sig. ≤ α 0.1  Terima H 1 jika nilai probabilitas hitung sig. ≥ probabilitas yang ditetapkan sebesar 0.05 sig. ≥ α 0.1 Universitas Sumatera Utara 106 Dari tabel diatas maka dapat ditarik kesimpulan Tolak H0 yang menyatakan tidak adanya hubungan, karena sig. 0.000 ≤ 0.1, serta terima H 1 yang menyatakan terdapat hubungan antara kedua variabel, yakni terdapat hubungan yang signifikan antara pemikiran politik Ikhwanul Muslimin.  Berdasarkan nilai t hitung dan tabel  Tolak H0 jika nilai t hitung ≥ t tabel  Terima H 1 jika nilai t hitung ≤ t tabel Berdasarkan hal diatas, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: T tabel = a2 : n – k – 1 = 0.052 : 100 – 1 – 1 = 0.025 : 98 Dengan demikian, berdasarkan t tabel, maka diperoleh hasil 1.984, dimana hasil t tabel tersebut lebih kecil dari t hitung, yakni 5207. Sehingga kesimpulan yang dapat ditarik adalah Tolak H0 yang menyatakan tidak adanya hubungan, karena t tabel 1.984 ≤ t hitung 5207, serta terima H1 yang menyatakan terdapat hubungan antara kedua variabel, yakni terdapat hubungan yang signifikan antara pemikiran politik Ikhwanul Muslimin.

H. Analisis Teoritis