Tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin 1. Hasan Al-Banna

55 Peristiwa yang sama terjadi pada pemilihan umum tahun 2000. Sebanyak 550 aktivis IM ditangkap, termasuk diantaranya 20 orang elit IM. Hal ini membuat IM hanya mendapat 17 kursi dari total 454 kursi legislatif. Selanjutnya pada tahun 2005 IM terlibat dalam demonstasi pro- demokrasi dengan Egyptian Movement for Change. Hal ini menyebabkan banyak aktivis IM ditangkap. Namun cukup mengejutkan ditahun yang sama prestasi politik IM sangat tidak terduga, yakni IM berhasil mendapatkan 88 kursi dari 150 kandidatnya. Selanjutnya pada tahun 2011, melalui Muhammad Mursi, IM mendirikan partai politik yang bernama Partai Kebebasan dan Keadilan. Puncaknya pada pemilihan umum Mesir tahun 2012 Muhammad Mursi berhasil memenangkan pemilihan umum menjadi presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis. Namun pada tahun 2013 presiden Mursi di kudeta dari kepemimpinannya serta banyak aktivis dan anggota IM yang dipenjara. 96 D. Tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin D.1. Hasan Al-Banna Hasan Al-Banna dilahirkan di Desa Al-Mahmudiyah yang berada di wilayah Al- Bahirah, dikawasan pedalaman Mesir, pada September 1906 M. Masa kecil Al-Banna dilalui dengan belajar tahfidz Al- Qur‟an yang dipelajari langsung melalui ayahnya. Sementara itu pendidikan dasar formal dilalui Al-Banna di Madrasah Diniyah Al-Rashad. Pada usia 12 tahun ia pernah menyaksikan praktik zikir tarekat Al-asafiyah dan menangkap kesan tentang kelapangan hati dan kesalehan orangtua serta kerendahan hati orang muda. Selanjutnya pendidikan Al-Banna dilanjutkan ke Madrasah Al- I‟dadiyah. Kemudian setelah selesai Al- Banna melanjutkan pendidikannya ke Dar Al- Mu‟allimin di Damanhur pada tahun 1920. Disekolah inilah Al-Banna menyelesaikan hafalan Al- Qur‟an yang telah dimulai sejak bersama ayahnya. Pada waktu itu ia belum genap berusia 14 tahun. 97 96 Ibid., Hal. 54-70. 97 Muhammad Iqbal dan Amin Husein Nasution, Op.cit., Hal. 185-187. Universitas Sumatera Utara 56 Pada tahun 1923, Al-Banna melanjutkan pendidikannya ke sekolah tinggi Dar Al- Ulum, Kairo. Namun salah satu hal yang menarik diperhatikan adalah bahwa selama di Kairo, Al-Banna banyak terlibat dengan perkembangan pemikiran atau situasi politik yang sedang melanda Mesir, yakni menurut Al-Banna sangat memprihatinkan. Selanjutnya, karena melihat kondisi Mesir pada waktu itu, Al-Banna memikirkan perlunya sebuah gerakan penyadaran umat. Hal inilah kemudian yang membuat Al-Banna mendirikan Ikhwanul Muslimin IM pada tahun 1928. Gerakan Ikhwanul Muslimin selanjutnya berkembang dan mendaparkan pro dan kontra dilkalangan pemerintah. Hingga pada tahun 1948 IM dibubarkan oleh pemerintah Mesir. Pembubaran itu berawal dari kesenjangan koordinasi gerakan ini dengan pemerintah Mesir ketika itu. Kulminasinya adalah terbunuhnya Al-Banna pada 12 Februari 1949 M. 98 D.2. Sayyid Qutb Sayyid Qutb adalah ideologi gerakan Ikhwanul Muslimin. Jika Hasan Al-Banna sebagai pendiri IM lebih menitikberatkan perhatiannya pada gerakan gerakan dakwah, maka Qutb lebih memberi nuansa politik pada organisasi tersebut. Sayyid Qutb dilahirkan di Desa Qaha, Provinsi Asy-yut pada 1906. 99 Pendidikan awalnya ditangani oleh ayahnya Haji Qutb bin Ibrahim sebelum pada usia enam tahun ia memulai pendidikan dasar didesanya. Karena ketajaman otaknya, ia berhasil menamatkan pendidikan dasar hanya empat tahun, yakni dua tahun lebih cepat dari biasanya. Pada usia 13 tahun Sayyid Qutb berangkat ke Kairo untuk meneruskan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah dan setelah selesai baru melanjutkan ke Dar Al-Ulum. Seperti halnya tokoh-tokoh Mesir lainnya, semula Qutb sangat mengagumi Barat namun akhirnya berbalik membenci barat karena menyaksikan keringnya peradaban Barat dari nilai-nilai spiritual. Hal inilah yang membuat Qutb berubah dan menoleh pada Islam serta menjadikannya sebagai 98 Ibid., 99 Ibid., hal. 204 Universitas Sumatera Utara 57 ideologi. Pada tahun 1951, setelah pulang dari Amerika, ia masuk organisasi IM. Disini Qutb mulai mengembangkan gagasan- gagasan politinya. Ia mulai menunjukkan sikap frontalnya terhadap pemerintahan Gamal Abd. Al- Nasher yang dipandang berbau sosialis. Gagasan militannya mempengaruhi anak-anak muda IM. mereka menuntut pemerintah untuk mundur. Bahkan mereka mencoba untuk membunuh presiden Nasher, namun gagal. Akibatnya, banyak anggota IM yang ditangkap dan diadili. Ada yang dihukum gantung, ada pula yang dihukum kerja paksa, dan ada pula yang dipenjarakan sampai 15 tahun lamanya. Qutb termasuk orang yang dipenjarakan oleh Nasher. Setelah keluar dari penjara pada 1966, Qutb tetap aktif dalam gerakan IM dan terus menuangkan gagasannya dalam buku dan media massa. Hal ini menyebabkan Qutb dipenjara kembali. Akhirnya ia kenakan hukuman mati pada 22 Agustus 1966 di Kairo. 100 D.2.1. Gagasan-gagasan Politik Sayyid Qutb Sebagai tokoh yang memandang Islam sebagai agama yang sempurna, Sayyid Qutb menyatakan bahwa segala permasalahan kehidupan umat manusia telah diatur dalam Islam, tidak terkecuali masalah politik ketatanegaraan. Sebagai konsepsi politik, Islam mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh ideologi-ideologi ciptaan manusia. Untuk itu Qutb memaparkan tujuh karakteristik konsepsi Islam tersebut: 101  Rabbaniyah ketuhanan. Menurut Qutb, rabbaniyah merupakan konsep pertama dan utama yang menjadi sumber bagi karakteristik-karakteristik lainnya. Islam bersumber pada Al- qur‟an yang berasal dari Allah. Sebagai ajaran dari Tuhan, manusia hanyalah menerima, memahami, beradaptasi dengannya, dan menerapkan tuntutannya dalam dalam kehidupan mereka.  Konstan. Dalam Islam terdapat nilai-nilai universal yang bersifat konstan dan tidak boleh diubah-ubah. Ia berkembang dengan berkembangnya fenomena-fenomena 100 Ibid., Hal. 206. 101 Ibid., Hal. 207-212. Universitas Sumatera Utara 58 kehidupannya. Nilai-nilai yang mengendalikan gerak kemanusiaan dan perkembangan kehidupan manusia, sehingga mereka tidak tersesat.  Menyeluruh. Karena Islam berasal dari Allah, maka ia bersifat universal. Islam terlepas dari segala kekurangan, kelemahan, kelalaian dan kontradiksi.  Keseimbangan. Dalam ciri ini, ada doktrin Islam yang bisa dipahami dan ada pula yang tidak bisa dipahami.  Keaktifan. Manusia harus menciptakan kerja-kerja kreatif dan mengadakan gerakan positif dalam kehidupan riil mereka.  Realistis. Ajaran Islam selalu sesuai dengan kondisi riil manusia dan Islam tidak membebankan sesuatu diluar kemampuan manusia.  Tauhid. Doktrin ini sebenarnya merupakan ajaran universal yang dibawa oleh setiap rasul Tuhan. Selain beberapa hal diatas, Qutb juga menjelaskan bahwa kedaulatan bukanlah berada ditangan rakyat, melainkan berada ditangan Tuhan dan bersifat Ilahiah. Menurut Qutb manusia hanya menjalankan apa yang telah ditetapkan Tuhan. Selain itu Qutb juga berpendapat bahwa politik pemerintahan dalam Islam dibangun atas asas keadilan penguasa, ketaatan rakyat, dan musyawarah.

E. Sejarah Kemunculan Organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia KAMMI