Analisis Deskriptif Analisis Regresi Logistik

24

3.6.1 Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara menceritakanmenjabarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan untuk berlaku umumgeneralisasi.

3.6.2 Analisis Regresi Logistik

Analisis regresi logistik digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel respon yang berupa data dikotomikbiner dengan variabel bebas yang berupa data berskala interval dan atau kategorik Hosmer dan Lemshow, 1989. Variabel yang dikotomikbiner adalah variabel yang hanya mempunyai dua kategori saja, yaitu kategori yang menyatakan kejadian sukses Y=1 dan kategori yang menyatakan kejadian gagal Y=0. Dimana dalam hal ini adalah Overvalued = 1 dan Undervalued = 0 Asumsi-asumsi dalam regresi logistik: • Tidak mengasumsikan hubungan linier antar variabel dependen dan independen • Variabel dependen harus bersifat dikotomi 2 variabel • Variabel independen tidak harus memiliki keragaman yang sama antar kelompok variabel • Kategori dalam variabel independen harus terpisah satu sama lain atau bersifat eksklusif • Sampel yang diperlukan dalam jumlah relative besar, minimum dibutuhkan hingga 50 data untuk sebuah variabel predictor bebas. Universitas Sumatera Utara 25 Setelah melihat dari asumsi-asumsi regresi logistik diatas, maka model yang digunakan adalah fungsi logistik : Ey|x = � � 0+� 1�1+� 2�2+� 3�3 1+ � � 0+�1�1+�2�2+�3�3 Ey|x = p p = � � 0+� 1�1+� 2�2+� 3�3 1+ � � 0+� 1�1+� 2�2+� 3�3 p 1 + � �0+�1�1+�2�2+�3�3 = � �0+�1�1+�2�2+�3�3 p + p � �0+�1�1+�2�2+�3�3 = � �0+�1�1+�2�2+�3�3 p = � �0+�1�1+�2�2+�3�3 − p� �0+�1�1+�2�2+�3�3 p = 1-p � �0+�1�1+�2�2+�3�3 p 1 −p = � �0+�1�1+�2�2+�3�3 Sehingga jika dilakukan operasi ln, maka hasilnya adalah: ln p 1 −p = β + β 1 x 1 + β 2 x 2 + β 3 x 3 fungsi tersebut diatas berbentuk logistik dan linear. Sehingga persamaan diatas juga dapat diselesaikan dengan regresi linear. Keterangan: p = Fungsi logistik ß = Konstanta ß 1 ß 2 ß 3 = Koefisien regresi X 1 = ROE X 2 = Growth X 3 = Working Capital e = Error Term ln = Logaritma Natural Universitas Sumatera Utara 26 BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Bursa Efek Indonesia

Dokumen yang terkait

PENGARUH ROE DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 6

ANALISIS PENGARUH WORKING CAPITAL MANAGEMENT TERHADAP PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012).

0 1 19

ANALISIS PENGARUH WORKING CAPITAL MANAGEMENT TERHADAP PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012).

0 0 15

Analisis Pengaruh ROE, Growth, dan Working Capital terhadap Overvalued Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) Tahun 2013

0 0 11

Analisis Pengaruh ROE, Growth, dan Working Capital terhadap Overvalued Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) Tahun 2013

0 0 2

Analisis Pengaruh ROE, Growth, dan Working Capital terhadap Overvalued Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) Tahun 2013

0 0 6

Analisis Pengaruh ROE, Growth, dan Working Capital terhadap Overvalued Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) Tahun 2013

0 0 12

Analisis Pengaruh ROE, Growth, dan Working Capital terhadap Overvalued Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) Tahun 2013

0 0 2

Analisis Pengaruh ROE, Growth, dan Working Capital terhadap Overvalued Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) Tahun 2013

0 0 8

Analisis Pengaruh Rasio keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 20