7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pasar Modal
Menurut Tandelilin 2001 pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur
lebih dari satu tahun seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Oleh karena itu, bursa
efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik, seperti Bursa Efek Indonesia BEI, Bursa Efek Jakarta BEJ, dan Bursa Efek Surabaya BES.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham berupa selembar
kertas yang menerangkan siapa pemiliknya. Umumnya jenis saham yang dikenal adalah saham biasa common stock. Namun saham sendiri dibagi menjadi dua
jenis saham, yaitu saham biasa common stock, dan saham preferen preferred stock Sandora, 2010.
2.2 Penilaian Saham
Penilaian saham valuation adalah proses penentuan berapa harga yang wajar untuk suatu saham Parahita, 2008. Harga saham atau nilai saham
merupakan nilai sekarang dari aliran kas dimasa mendatang. Harga saham atau nilai saham dapat ditentukan berdasarkan nilai buku book value, nilai pasar
Universitas Sumatera Utara
8
market value, dan nilai intrinsik intrinsic value. Nilai buku book value merupakan nilai yang tertera dalam neraca yang dihitung dengan cara membagi
total seluruh ekuitas atau modal sendiri dengan jumlah lembar saham yang beredar outstanding shares. Harga pasar atau nilai pasar merupakan harga jual
saham di pasar. Sedangkan nilai intrinsic atau sering disebut dengan nilai teoritis adalah harga yang ditentukan setelah mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi saham. Tujuan utama analisis intrinsik adalah untuk mengetahui harga
sesungguhnya dari suatu saham pada periode tertentu dengan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental keuangan suatu perusahaan sehingga diketahui
sekuritas tersebut apakah undervalued, overvalued, ataupun wajar. Sekuritas yang ternyata undervalued berarti pasar gagal atau tidak menemukan adanya faktor-
faktor yang membenarkan harganya harus tinggi. Artinya nilai sekuritas lebih tinggi daripada harga jualnya.
Perseorangan atau perusahaan yang menjual saham pada waktu undervalued akan mendapat keuntungan capital gain tetapi investor yang
menjual saham pada saat overvalued akan menderita kerugian capital loss. Tujuan utama analisa harga saham adalah untuk memilih saham yang overvalued
dan undervalued. Jika saham undervalued nilai pasar saham berada dibawah nilai wajarnya atau nilai wajar berada diatas harga pasar saham. Saham yang
undervalued sebaiknya dibeli atau ditahan oleh investor karena harganya akan naik mendekati harga wajarnya. Saham yang overvalued berarti nilai wajar saham
Universitas Sumatera Utara
9
berada dibawah harga pasar saham atau harga pasar saham berada diatas harga saham. Saham yang overvalued sebaiknya tidak dibeli atau di cut loss.
2.3 Teori Gordon Growth