Lokasi Benda Asing Jenis Benda Asing Gejala Klinis

dapat menjadi faktor predisposisi pada anak-anak. Pada orang dewasa, tertelannya benda asing sering dialami oleh pemakai gigi palsu, pemabuk, dan pada pasien gangguan mental Yunizaf, 2011. Pemakaian gigi palsu merupakan hal yang paling sering terjadi pada orang dewasa karena menurunnya sensasi pada rongga mulut Rathore et al., 2009. Pada orang dewasa, penyakit-penyakit medis juga sering menjadi penyebab tertelannya benda asing. Striktur esofagus merupakan penyebab tersering dikarenakan oleh penyakit medis. Keganasan pada esofagus dan akalasia juga dapat menyebabkan impaksi benda asing pada esofagus Ambe et al., 2012.

2.1.4 Lokasi Benda Asing

Benda asing pada esofagus lebih sering ditemukan pada segmen servikalis atau pada sfingter krikofaringeal, dimana ini adalah lokasi pertama penyempitan pada esofagus. Dapat juga ditemukan benda asing pada daerah penyempitan esofagus kedua dan ketiga, yaitu pada rongga dada bagian tengah akibat tertekan lengkung aorta dan pada hiatus esofagus Rybojad et al., 2012.

2.1.5 Jenis Benda Asing

Jenis benda asing dapat dikategorikan sesuai dengan usia Erbil et al., 2013. Menurut penelitian yang dilakukan, benda asing yang banyak ditemukan pada anak-anak adalah benda-benda organik seperti kacang-kacangan dan biji- bijian. Sedangkan pada orang dewasa, sisa-sisa makanan dan tulang tulang ayam, tulang ikan, dll juga menjadi benda yang paling sering menjadi penyebab kasus benda asing Saki et al., 2009. Benda asing anorganik juga dapat ditemukan dalam kasus benda asing pada esofagus. Benda-benda berbahan logam seperti baterai dan koin paling banyak ditemukan pada kasus ini. Selain itu, benda-benda seperti mainan-mainan kecil, kancing baju, dan cincin juga dapat ditemukan Chinski et al., 2010. Jenis benda asing juga dapat dibedakan berdasarkan negara. Umumnya, pada negara dimana penduduk wanita nya banyak yang menggunakan jilbab, peniti dapat menjadi benda asing yang banyak ditemukan Erbil et al., 2013. Universitas Sumatera Utara

2.1.6 Gejala Klinis

Berdasarkan lokasinya, gejala yang ditimbulkan oleh benda asing pada esofagus berbeda-beda. Batuk adalah gejala utama yang ditimbulkan setelah tertelan benda asing. Gejala lain yang ditimbulkan adalah disfagia, muntah, hipersalivasi, dan rasa sakit. Muntah dan hipersalivasi merupakan gejala yang signifikan terjadi pada lokasi penyempitan pertama esofagus atau sfingter krikofaringeal. Pada kasus benda asing pada esofagus, muntah dapat menjadi gejala yang berbahaya karena tekanan yang dihasilkan dapat menyebabkan ruptur dinding esofagus yang tipis. Gejala disfagia dapat terjadi pada semua lokasi di esofagus, namun paling banyak terjadi pada lokasi penyempitan pertama dan kedua esofagus Rybojad et al., 2012.

2.1.7 Diagnosis