Penatalaksanaan Komplikasi 1 Benda Asing pada Esofagus

sebagai terapi pada pasien dengan kasus benda asing pada saluran nafas Saki et al., 2009.

2.2.8 Penatalaksanaan

Untuk dapat menanggulangi kasus aspirasi benda asing dengan cepat dan tepat perlu diketahu gejala-gejala yang ditimbulkan oleh benda asing. Secara prinsip, benda asing pada saluran nafas dapat diatasi dengan pengangkatan segera secara endoskopi dalam kondisi yang paling aman, dengan trauma yang minimum. Pengangkatan secara endoskopi harus dipersiapkan secara optimal, baik dari segi alat maupun personal yang telah terlatih Yunizaf, 2011. Pada kasus aspirasi benda asing, bronkoskopi menjadi standar baku emas dengan tingkat keberhasilan diatas 98. Bronkoskopi kaku memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan bronkoskopi fleksibel. Bronkoskopi kaku juga dapat digunakan untuk aspirasi darah, sekret kental, dan untuk ventilasi pasien. Dalam kasus yang jarang terjadi, jika tindakan bronkoskopi gagal maka dapat dilakukan tindakan reseksi segmental Rodrigues et al., 2012. Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan benda asing yang menyumbat laring adalah dengan cara perasat dari Heimlich Heimlich maneuver yang dapat dilakukan pada anak-anak dan orang dewasa. Cara melakukannya adalah dengan meletakkan tangan pada prosesus xifoid, kemudian dilakukan penekanan ke arah paru pasien beberapa kali, sehingga benda asing akan terlempar keluar mulut. Pada tindakan ini, posisi wajah pasien harus lurus, leher jangan ditekuk ke samping agar jalan nafas merupakan garis lurus. Pada anak dibawah satu tahun, sebaiknya cara menolongnya tidak dengan menggunakan kepalan tangan, tetapi cukup dengan dua buah jari kiri dan kanan karena dapat menimbulkan komplikasi berupa fraktur iga Yunizaf, 2011. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Ukuran Tuba Bronkoskopi pada Bayi dan Anak Siegel, 2012 USIA BRONKOSKOPI Prematur 3,0 mm x 20 cm Bayi baru lahir 3,5 mm x 25 cm 3 hingga 6 bulan 3,5 mm x 30 cm 1 tahun 4,0 mm x 30 cm 2 tahun 4,0 mm x 30 cm 4 tahun 5,0 mm x 35 cm 5 hingga 7 tahun 5,0 mm x 35 cm 8 hingga 12 tahun 6,0 mm x 35 cm

2.2.9 Komplikasi

Keterlambatan diagnosis merupakan faktor utama terjadinya komplikasi pada aspirasi benda asing. Terlalu lama nya benda asing didalam saluran nafas dapat memicu terbentuknya jaringan granulasi dan infeksi paru yang rekuren. Penyebab lain terjadinya komplikasi adalah keterlambatan dilakukannya bronkoskopi. Pasien yang menjalani bronkoskopi lebih dari 24 jam setelah aspirasi benda asing memiliki komplikasi dua kali lipat dibandingkan dengan pasien yang menjalani bronkoskopi pada 24 jam pertama Shlizerman et al., 2010. Komplikasi dapat terjadi baik dari benda asing nya sendiri maupun dari prosedur pengangkatan benda asing. Komplikasi yang dapat terjadi berupa pneumonia, edema jalan nafas, sesak nafas, bronkiektasis, bronkitis, jaringan granuloma, trakeitis, dan pneumothorax Sahadan et al., 2011. Beberapa peneliti menganjurkan penggunaan kortikosteroid sebelum dan sesudah bronkoskopi untuk mengurangi kejadian edema jalan nafas pasca intervensi Yetim et al., 2012. Universitas Sumatera Utara

2. 3 Anatomi Esofagus dan Traktus Trakeobronkial

2.3.1 Anatomi Esofagus

Esofagus adalah saluran otot vertikal yang menghubungkan faring dan lambung, dimulai dari batas bawah kartilago krikoid pada vertebra servikalis VI dan berakhir pada orifisium kardia lambung pada vertebra torakalis XI. Pada umunya, panjang esofagus adalah 25 cm. Esofagus terdiri dari beberapa segmen Stranding, 2008: a. Segmen servikalis Segmen servikalis esofagus terletak pada posterior trakea dan dihubungkan melalui jaringan ikat longgar. Bagian posteriornya adalah tulang punggung, longus colli, dan lapisan prevetebral pada fasia servikalis bagian dalam. Pada bagian lateral setiap sisi terdapat arteri karotid dan bagian posterior kelenjar tiroid. Stranding, 2008 b. Segmen torakalis Segmen torakalis esofagus terletak sedikit ke kiri pada mediastinum superior antara trakea dan kolumna vertebralis. Pada bagian anterior terdapat trakea, bronkus kiri, perikardium dan diafragma. Pada bagian posterior terdapat vertebra torakalis, duktus torakikus, vena azygos, dan aorta desenden. Di bagian kiri, terdapat arteri subklavia kiri, bagian terminal dari arkus aorta, saraf laringeal kiri dan duktus torakikus. Dan pada bagian kanan terdapat pleura dan vena azygos Ellis, 2006. c. Segmen abdominalis Segmen abdominalis esofagus memiliki panjang 1 – 2,5 cm dan berakhir pada orifisium kardia lambung atau batas lambung-esofagus Stranding, 2008. Universitas Sumatera Utara