Saran Profi Penderita Benda asing Berdasarkan Prognosis a.

1 kasus 100 dengan benda asing adalah jarum pentul, dan benda yang paling banyak ditemukan pada bronkus adalah peniup terompet mainan dengan jumlah 3 orang 33,3. 7. Gejala klinis yang paling banyak ditemukan pada penderita benda asing pada esofagus adalah sulit menelan dengan jumlah 26 orang 54,2. Pada trakea, gejala klinis yang ditemukan adalah sulit menelan dan sakit di tenggorokkan dengan jumlah 1 orang 100. Sedangkan pada bronkus, batuk adalah gejala klinis yang paling banyak ditemukan dengan jumlah 7 orang 77,8. 8. Pada penderita benda asing pada esofagus dan traktus trakeobronkial, penderita dengan tidak terdapat komplikasi merupakan hal yang paling banyak ditemukan dengan rincian sebagai berikut: pada esofagus dijumpai pada 24 orang 50, trakea dijumpai pada 1 orang 100, dan bronkus dijumpai pada 3 orang 33,3. 9. Prognosis yang paling banyak ditemukan pada kasus benda asing pada esofagus dan trakea adalah sehat tanpa komplikasi dengan masing- masing berjumlah 24 orang 50 dan 1 orang 100. Sedangkan pada bronkus, penderita yang disertai komplikasi berjumlah 5 orang 55,6.

6.2 Saran

Dari seluruh proses penelitian yang dijalani oleh peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi semua pihak. Adapun saran tersebut sebagai berikut: 1. Diharapkan bagi tenaga kesehatan di RSUP Haji Adam Malik Medan untuk melengkapi data pada rekam medis, sehingga untuk penelitian selanjutnya tidak ditemukan data yang tidak tertulis pada rekam medis. 2. Diharapkan tenaga-tenaga medis seperti dokter dan paramedis untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Khususnya pada ibu-ibu yang memiliki anak kecil, Universitas Sumatera Utara sehingga dapat lebih mengawasi anaknya ketika bermain, makan, dan lain-lain. 3. Diharapkan untuk penelitian lebih lanjut tentang benda asing pada tenggorokkan seperti hubungan jenis, lokasi, dan lamanya benda asing tertelan atau teraspirasi dengan komplikasi atau prognosis yang akan terjadi. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Benda Asing pada Esofagus

2.1.1 Definisi

Benda asing didalam suatu organ ialah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada. Benda asing pada esofagus adalah benda tajam maupun tumpul atau makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja Yunizaf, 2011.

2.1.2 Epidemiologi

Kasus benda asing pada esofagus lebih banyak terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Umumnya, anak-anak sekitar 6 bulan sampai 5 tahun lebih sering menelan benda asing. Pada orang dewasa sekitar 50 – 70 tahun juga ditemukan kasus benda asing pada esofagus walaupun tidak sebanyak pada anak- anak Ekim, 2010. Tertelannya benda asing dapat menjadi kondisi yang serius dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitasnya Erbil et al., 2013. Pada tahun 1999, American Association of Poison Control mendokumentasikan sebanyak 182.105 kejadian tertelannya benda asing pada pasien dibawah 20 tahun Abdurehim et al., 2014. Terdapat 1500-1600 insidensi kematian per tahun akibat komplikasi yang terjadi karena benda asing pada esofagus di Amerika Erbil et al., 2013.

2.1.3 Etiologi

Benda asing pada esofagus dapat dibagi menjadi golongan anak dan dewasa. Pada anak-anak dapat disebabkan oleh anomali kongenital termasuk stenosis kongenital, web, fistel trakeoesofagus, dan pelebaran pembuluh darah. Belum tumbuhnya gigi molar untuk dapat menelan dengan baik, koordinasi proses menelan dan sfingter laring yang belum sempurna pada usia 6 bulan sampai 1 tahun, retardasi mental, gangguan pertumbuhan, dan penyakit neurologik juga Universitas Sumatera Utara