2.1.6 Gejala Klinis
Berdasarkan lokasinya, gejala yang ditimbulkan oleh benda asing pada esofagus berbeda-beda. Batuk adalah gejala utama yang ditimbulkan setelah
tertelan benda asing. Gejala lain yang ditimbulkan adalah disfagia, muntah, hipersalivasi, dan rasa sakit. Muntah dan hipersalivasi merupakan gejala yang
signifikan terjadi pada lokasi penyempitan pertama esofagus atau sfingter krikofaringeal. Pada kasus benda asing pada esofagus, muntah dapat menjadi
gejala yang berbahaya karena tekanan yang dihasilkan dapat menyebabkan ruptur dinding esofagus yang tipis. Gejala disfagia dapat terjadi pada semua lokasi di
esofagus, namun paling banyak terjadi pada lokasi penyempitan pertama dan kedua esofagus Rybojad et al., 2012.
2.1.7 Diagnosis
Data yang didapatkan dari hasil anamnesis dapat menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan diagnosis benda asing. Pemeriksaan tambahan dan
intervensi segera terhadap benda asing diputuskan sesuai dengan informasi yang diberikan pasien mengenai jenis benda asing yang tertelan, keluhan klinis dan
pemeriksaan fisik Erbil et al., 2013. Foto rontgen polos esofagus servikal dan torakal anteroposterior dan
lateral dapat dilakukan pada pasien yang diduga tertelan benda asing. Benda asing radioopak seperti uang logam, mudah diketahui lokasinya dan harus dilakukan
foto ulang sesaat sebelum tindakan esofagoskopi. Hal ini dilakukan untuk memastikan benda asing belum berpindah ke bagian distal Yunizaf, 2011. Untuk
benda asing radiolusen, pemeriksaan foto rontgen tidak terlalu menunjukkan hasil yang berarti. Oleh karena itu, pemeriksaan CT-Scan dapat dilakukan untuk
mendiagnosis benda asing dengan sensitifitas 100 dan spesifisitas 91 Ambe et al., 2012. Pemeriksaan CT-scan esofagus juga dapat menunjukkan gambaran
inflamasi jaringan lunak dan abses Yunizaf, 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8 Penatalaksanaan
Tertelannya benda asing dapat melewati saluran perncernaan tanpa kesulitan. Sehingga, terapi konservatif dapat dilakukan pada beberapa kasus
benda asing dengan melalukan observasi. Terapi ini dilakukan pada kasus benda asing tumpul, pendek panjang 6cm, dan kecil diameter 2,5cm. Benda asing
akan berlalu dengan spontan dalam waktu 4-6 hari. Pada beberapa kasus, dapat bertahan hingga 4 minggu. Pasien harus selalu mengobservasi feses nya sampai
benda asing tersebut keluar. Tidak perlu ada perubahan pola makan dalam hal ini Ambe et al., 2012.
Benda asing di esofagus dapat dikeluarkan dengan tindakan endoskopi yaitu esofagoskopi dengan menggunakan cunam yang sesuai dengan benda asing
tersebut. Benda asing tajam yang tidak berhasil dikeluarkan dengan esofagoskopi harus segera dikeluarkan dengan pembedahan, yaitu servikotomi, torakotomi, atau
esofagotomi, tergantung lokasi benda asing tersebut Yunizaf, 2011. Esofagoskopi memiliki dua tipe dasar. Tipe satu adalah tuba logam kaku
dengan suatu lumen berbentuk oval dimana dapat digunakan untuk melihat langsung gambaran esofagus dan berbagai alat untuk biopsi dan pengeluaran
benda asing Siegel, 2012. Esofagoskopi kaku juga dapat melindungi esofagus dari bagian yang tajam pada benda asing Rathore et al., 2009. Tipe kedua adalah
esofagoskopi fleksibel yang memiliki saluran kecil untuk melihat gambaran mukosa, aspirasi sekresi dan memasukkan forsep kecil untuk biopsi dan
pengeluaran benda asing Siegel, 2012.
Tabel 2.1 Jadwal Endoskopi untuk Tertelannya Benda Asing ASGE, 2011
Emergent Endoscopy
Pasien dengan obstruksi esofagus Baterai pada esofagus
Benda tajam dan runcing pada esofagus
Urgent Endoscopy
Benda asing non-tajam dan non-runcing pada esofagus Impaksi makanan pada esofagus tanpa obstruksi total
Universitas Sumatera Utara
Nonurgent Endoscopy
Koin pada esofagus dapat diobservasi dahulu dalam 24 jam pertama Benda asing berupa baterai jika sudah sampai di lambung tanpa adanya
gejala sistem gastrointestinal
Pembedahan dilakukan hanya 1 kasus benda asing pada esofagus. Sejak tindakan endoskopi memberikan hasil yang cukup memuaskan,
pembedahan hanya dilakukan untuk indikasi-indikasi tertentu. Tindakan pembedahan dilakukan jika terdapat perforasi dan komplikasi lainnya yang tidak
dapat diatasi dengan tindakan endoskopi Ambe et al., 2012.
Tabel 2.2 Ukuran Tuba Esofagoskopi pada Bayi dan Anak Siegel, 2012
USIA ESOFAGOSKOPI
Prematur 3,5 mm x 25 cm
Bayi baru lahir 4,0 mm x 35 cm
3 hingga 6 bulan 4,0 mm x 35 cm
1 tahun 5,0 mm x 35 cm
2 tahun 5,0 mm x 35 cm
4 tahun 6,0 mm x 35 cm
5 hingga 7 tahun 6,0 mm x 35 cm
8 hingga 12 tahun 6,0 mm x 35 cm
2.1.9 Komplikasi