Analisis data Sistem Pakar Mendiagnosa Gangguan Kelenjar Tiroid Menggunakan Metode Forward Chaining dan Dempster Shafer Berbasis Android

3.2. Analisis data

3.2.1. Pengumpulan Data Data yang diperoleh selama proses pengumpulan data terdiri dari data gejala, data penyakit, data hubungan gejala dan penyakit. Data tersebut diperoleh dari wawancara dengan pakar yang bersangkutan dan buku yang berhubungan dengan gangguan kelenjar tiroid. 1. Data gejala Data gejala yang digunakan dalam sistem pakar gangguan kelenjar tiroid ini berjumlah 30 gejala. Adapun data gejala tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1. dibawah ini: Tabel 3.1. Daftar Gejala Kode Gejala Nama Gejala Nilai Densitas G1 Mudah lemah dan lesu 0,2 G2 Otot keram dan lemah, khususnya kerja otot lengan dan kaki 0,2 G3 Hiperkinesis Seperti: Gelisah, cemas, lekas marah, emosional, kebingungan 0,4 G4 Rambut dan kuku mudah rontokrapuh 0,3 G5 Bengkak di leher atau kelenjar leher membengkak 0,4 G6 Nafsu makan meningkat 0,2 G7 Sensitif terhadap panas Palpitasi 0,2 G8 Jantung berdebar kencang dan cepat Takikardia 0,3 G9 Banyak berkeringat atau keringan berlebihan 0,4 G10 Biasanya tangan bergetar terus Tremor 0,4 G11 Frekuensi buang air besar yang sering Diare 0,2 G12 Mata tampak melotot atau menonjol Exophthalmos disertai penglihatan ganda 0,6 G13 Mata membengkak, memerah, dan sensitif terhadap cahaya 0,5 G14 Gemetar, gugup dan gelisah 0,3 Kode Gejala Nama Gejala Nilai Densitas G15 Kulit lembap dan hangat 0,2 G16 Berat badan menurun 0,2 G17 Nafsu makan berkurang 0,2 G18 Denyut nadi dan jantung melambat 0,3 G19 Suhu tubuh rendah 0,2 G20 Kulit kasar dan kering 0,2 G21 Sensitif terhadap udara dingin 0,2 G22 Kurang konsentrasi dan daya ingat lemah Demensia 0,1 G23 Tekanan darah menurun 0,2 G24 Mengalami gangguan cerna sembelitkonstipasi 0,2 G25 Wajah sembab dan bengkak 0,5 G26 Sendi nyeri dan kaku 0,2 G27 Berat badan meningkat 0,2 G28 Kelopak mata, tangan dan kaki membengkak 0,6 G29 Penurunan kemampuan berbicara seperti suara pelan dan parau, kadang cara bicara yang gagap 0,4 G30 Kelopak mata menurun 0,4 2. Data Gangguan Jumlah gangguan yang diolah dalam sistem pakar gangguan kelenjar tiroid ini ada 2 macam gangguan. Data penyakit ini dapat dilihat pada tabel 3.2. berikut: Tabel 3.2. Daftar Nama Gangguan Kode Gangguan Nama Gangguan P1 Hipertiroidisme P2 Hipotiroidisme 3. Basis Pengetahuan Dari pengetahuan berupa gejala dan gangguan kelenjar tiorid, maka dapat dibuat basis pengetahuan berupa hubungan atau keterkaitan yang ada antara gejala dan gangguan. Basis pengetahuan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.3. berikut ini: Tabel 3.3. Tabel Keputusan Gangguan Kelenjar Tiroid Kode Gejala G Kode Gangguan P P1 P2 G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G30 3. Basis Aturan Untuk menghasilkan sistem pakar gangguan kelenjar tiroid yang baik diperlukan pembuatan basis pengetahuan dan basis aturan yang lengkap dan baik agar proses inferensi berjalan dengan baik. Basis pengetahuan berupa hubungan gejala dan gangguan kelenjar tiroid. Basis pengetahuan dapat dilihat pada tabel sebelumnya, yaitu pada tabel 3.3. Basis aturan diambil dari basis pengetahuan yang ada kemudian disusun dalam bentuk aturan rule dengan menggunakan metode forward chaining. Aturan rule tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4. Basis Aturan Rule Aturan rule Kaidah produksi Rule 1 IF G1 AND G2 AND G3 AND G4 AND G5 AND G6 AND G7 AND G8 AND G9 AND G10 AND G11 AND G12 AND G13 AND G14 AND G15 AND G16 THEN P1 Rule 2 IF G1 AND G2 AND G3 AND G4 AND G5 AND G17 AND G18 AND G19 AND G20 AND G21 AND G22 AND G23 AND G24 AND G25 AND G26 AND G27 AND G28 AND G29 AND G30 THEN P2 4. Pohon keputusan Decision tree Dari tabel aturan yang telah didapat, maka dapat terbentuk suatu pohon keputusan. Proses pencarian dari pohon keputusan menggunakan metode forward chaining. Pohon keputusan terdiri dari gejala, gangguan, dan busur yang menunjukkan hubungan antar objek. Pada gambar 3.1. berikut ini adalah gambar pohon keputusan yang terbentuk: Gambar 3.1. Pohon Keputusan Decision Tree 3.2.2. Flowchart Metode Dalam perancangan sistem pakar ini menggunakan metode penalaran forward chaining pelacakan maju yaitu dimulai dari sekumpulan fakta-fakta tentang suatu gejala yang diberikan oleh user sebagai masukan ke dalam sistem, kemudian dilakukan perhitungan sampai tujuan akhir berupa diagnosa gangguan tiroid yang dialami dan nilai kepercayaannya. Pada gambar 3.2. berikut ini merupakan flowchart diagram alir metode dempster shafer untuk menghitung nilai kepastian penyakit pada sistem pakar. Gambar 3.2. Flowchart Metode Dempster Shafer Mulai Penyakit = tidak diketahui. Jawab Gejala i ? Gejala i G1 {m 1 X} Selesai Gejala i+1 G2 {m 2 Y} Jawab Gejala i +1 ? Hitung densitas dengan rumus : Densitas = {m 3 Z} Jawab Gejala 3 чi+1ш30 Max {m} Penyakit =yang mempunyai nilai densitas terbesar Tidak Ya Tidak Tidak Ya Ya m 1 { }=1-m 1 X M 2 { }=1-m 2 Y M 3 { }=1-m 3 Z Gejala 3 чi+1ш830 G3 {m 4 A} M 4 { }=1-m 4 A Keterangan : X,Y,Z,A = Himpunan penyakit i iterasi = Jumlah gejala m = Nilai densitas G = Jenis gejala

3.3. Perancangan Sistem