Aktifitas Antibakterial Kayu Manis

bahwa kayu manis memiliki efek untuk melawan bakteri kariogenik khususnya Streptococcus mutans. 11 Gambar 1. Kayu Manis 12 Taksonomi dari pohon Kayu Manis : 9 Kingdom : Plantae Tumbuhan Subkingdom : Tracheobionta Tumbuhan berpembuluh Super Divisi : Spermatophyta Menghasilkan biji Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga Kelas : Magnoliopsida berkeping dua dikotil Sub Kelas : Magnoliidae Ordo : Laurales Famili : Lauraceae Genus : Cinnamomum Spesies : Cinnamomum burmannii Kayu manis merupakan salah satu tumbuhan yang dapat di gunakan untuk perawatan karies dental. Karakteristik rasa dan aroma kayu manis dalam suatu komponen minyak esensial di kenal sebagai cinnamonaldehyde. 9

2.5.1 Aktifitas Antibakterial

Komponen-komponen pada ekstrak kayu manis yang memiliki aksi anti bakteri adalah: kamfer, safrol, sinamal aldehid, sinamal asetat, terpen sineol, sitral, sitronela, polifenol dan benzaldehid. Komponen terbesar adalah Universitas Sumatera Utara sinamaldehid 55-65 dan eugenol 4-8, beberapa jenis aldehida, benzil benzoat dan felandren yang terdapat dalam kulit batangnya. 9 Penelitian Mutma Inna dkk 2010 menyatakan bahwa minyak atsiri kayu manis memiliki dua senyawa aktif anti bakteri yaitu fenolik dan sinamaldehid. Kemampuan anti bakteri dari senyawa tersebut adalah dengan merusak protein sel bakteri sehingga merusak membran sel atau membuat enzim-enzim tertentu menjadi tidak aktif. Penghambatan biofilim yang berhubungan dengan kemampuan senyawa-senyawa fenolik dan aldehid untuk membuat enzim bakteri menjadi tidak aktif, sehingga menyebabkan aktifiktas enzim glukosiltransferase yang di gunakan S. mutans untuk mensintesis sukrosa dalam media menjadi glukan. Akibatnya pembentukan biofilim dapat menjadi terhambat karena jumlah glukosa, sebagai media perlekatan bakteri, sedikit atau terbatas. Hal ini mengindikasikan minyak atsiri kayu manis memiliki aktifitas anti quorum sensing dalam menghambat pembentukan biofilm. 9 Selain senyawa golongan fenilpropanoid seperti eugenol dan sinamaldehid, minyak atsiri kayu manis juga mengandung senyawa golongan terpenoid. Senyawa tersebut adalah hidrokarbon seperti α-pinena dan limonene. Senyawa hidrokarbon dapat terakumulasi dalam jaringan lipid membran bakteri, dan menyebabkan terganggunya struktur dan fungsi membran sel yang disebabkan oleh penambahan volume sel dan perubahan premeabilitas membran sel bakteri. 9 Eugenol dalam bidang pengobatan digunakan sebagai antiseptik dan anestesi. Eugenol termasuk senyawa fenol, akan bereaksi dengan alkali hidroksida membentuk senyawa fenolat yang meningkat kelarutannya dalam air. Prinsip ini dipakai untuk memisahkan eugenol dari senyawa lainnya. Fenol adalah senyawa alkohol, dimana gugus alkilnya berupa aril atau sikloalkil. Kandungan eugenol memiliki potensi sebagai antibakteri dan antibiofilm. Menurut penelitian Raaz K dkk 2013 minyak atsiri pada kayu manis memiliki efek antifungal dan antibakteri, jika digunakan dalam jangka waktu panjang dapat merawat Candida albicans. 12 Mekanisme penghambatan bakteri oleh minyak atsiri melibatkan beberapa aksi dan hal ini di mungkinkan karena sifat hidrofobisitasnya. Kandungan minyak atsiri dapat memengaruhi lapisan lipid bilayer membrane sel sehingga menjadikannya lebih permeabel, sehingga menyebabkan kerusakan sel Universitas Sumatera Utara vital. Penurunan aktifitas enzim bakteri juga merupakan mekanisme aksi penghambat bakteri oleh minyak atsiri. 9 Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Teori