pada matriks ekstraseluler, meningkatkan interaksi metabolisme antara bakteri yang berbeda.
2
Plak secara umum dapat di klasifikasikan sebagai plak supragingiva dan subgingiva. Plak supragingiva terdapat di atas margin gingiva dan dapat
berkontak langsung dengan margin gingiva. Plak subgingiva terdapat dibawah margin gingiva, antara permukaan gigi dengan sulkus gingiva.
1
Jenis-jenis bakteri penyusun plak supragingiva dan subgingiva memiliki sedikit perbedaan.
Lingkungan mikroflora pada plak subgingiva umumnya lebih anaerob, lebih bergerak aktif motil dan lebih asakarolitik penggunaan protein sebagai nutrisi
lebih sering dibandingkan karbohidrat.
1
Ada beberapa hipotesis plak sehubungan dengan penyakit periodontal. Hipotesis plak non spesifik, menyatakan bahwa penyakit periodontal dihasilkan
dari kolaborasi produk-produk noxious oleh seluruh flora plak. Sesuai dengan hal ini, ketika plak hanya dalam jumlah kecil, produk-produk noxious di netralisasi
oleh penjamu. Plak dalam jumlah besar akan menghasilkan sejumlah besar produk berbahaya yang pada dasarnya akan merusak pertahanan penjamu.
2
Hipotesis plak spesifiknya menyatakan bahwa hanya plak tertentu yang bersifat patogen,
dan patogenitasnya tergantung dari kehadiran atau peningkatan dari mikroorganisme spesifiknya.
2
Pada tahun 1990, March dkk mengembangkan hipotesis ekologi plak sebagai sebuuah usaha untuk menyatukan teori dari peran
plak gigi dalam penyakit periodontal.
2
Menurut hipotesis ekologi plak, antara jumlah plak dan komposisi spesifik plak keduanya mungkin berkontribusi dalam
perubahan dari sehat ke sakit.
2
2.1.1 Proses Pembentukan Plak
Pembentukan plak merupakan proses yang kompleks dan dinamis. Proses ini dapat dijelaskan ke dalam tahap berikut:
1-3
1. Pembentukan pelikel
2. Perlekatan awal bakteri
3. Kolonisasi dan pematangan plak
Pelikel terbentuknya hanya dalam beberapa detik setelah pembersihan gigi berupa lapisan tipis dari protein saliva; sebagian besar glikoprotein, yang
terdeposit pada permukaan gigi atau permukaan keras lain di rongga mulut. Sifat
Universitas Sumatera Utara
pelikel adalah tipis 0,5 μm, licin tidak berwarna transparan dan bebas bakteri.
Pelikel mempengaruhi kolonisasi bakteri pada permukaan gigi.
1
Perlekatan pelikel pada permukaan gigi diperkirakan akibat interaksi ionik antara ion kalsium dan ion posphat pada gugus hidroksiapatit dengan kelompok
bermuatan yang berbeda pada glikoprotein saliva. Jenis glikoprotein yang terdapat pada saliva dan beberapa diantaranya kaya akan asam amino-proline. Proline
merupakan asam glikoprotein yang meningkatkan kemampuan pada mikroorganisme spesifik, seperti Actinomyces species, untuk berikatan dengan
permukaan gigi. Pelikel terbentuk hanya dari glikoprotein saliva yang berikatan secara selektif pada gigi, dan tidak semua bakteri dapat berikatan dengan pelikel.
3
Hanya beberapa menit setelah pembentukan pelikel ditemukan populasi bakteri. Sel-sel bakteri secara berkelanjutan ditransport menuju lapisan pelikel
yang menyelubungi gigi melalui saliva, berhubungan dengan diet, atau kontak lain dengan lingkungan luar.
1
Dalam beberapa jam pertama, bakteri yang berikatan pada pelikel adalah dari spesies Streptococus dan Actinomyces. Formasi pelikel dari bakteri awal ini
merupakan formasi awal plak. Fase ini berlanjut selama 2 hari. Plak supragingiva dibentuk oleh bakteri yang memiliki kemampuan membentuk polisakarida
ekstraselular yang memungkinkannya untuk berikatan dengan gigi yang satu dengan yang lainnya seperti Streptococcus mutans, S. sanguis, Actinomyces
viscosus dan A. naeslundii.
3
Bakteri-bakteri lain masuk ke dalam plak melalui bakteri pembentuk plak primer dan mengambil keuntungan dari perubahan lingkungan yang terjadi
sebagai hasil dari pertumbuhan dan metabolisme plak primer. Proses pembentukan polisakarida ekstraselular oleh bakteri-bakteri tertentu juga dapat
menjadi nutrisi bagi bakteri-bakteri lain pembentuk plak. Pada fase ini telah terdapat bakteri gram negatif seperti spesies Neisseria dan Veillonella.
1
Kematangan plak supragingiva disertai oleh perubahan inflamatori gingiva. Terjadi pembentukan plak ke arah apikal ke dalam sulkus gingiva dan
terbentuknya plak subgingiva. Pada keadaan ini bakteri dengan kebutuhan metabolik berbeda masuk ke dalam plak termasuk bakteri gram negatif lain
Universitas Sumatera Utara
seperti spesies Prevotella, Porphyromonas, Capnocytophaga, Fusobacterium dan Bacteroides. Fase ini berlangsung selama 4 sampai 7 hari.
3
2.2 Kontrol Plak