Analisis Sistem Prediksi Harga Sepeda Motor Menggunakan Metode Weighted Evolving Fuzzy Neural Network (Wefunn)

3.2. Data yang Digunakan

Data yang digunakan pada penelitian inilah adalah data penjualan sepeda motor periode Januari 2010 s.d Juli 2014 seperti yang dirangkumkan dalam Tabel 3.1 dibawah ini: Tabel 3.1 Rangkuman data penjualan sepeda motor No BulanTahun Nama motor Harga motor Harga modal Promosi Keuntungan 1 Januari 2010 Mio 14.843.000 13.600.000 350.000 1.200.000 2 februari 2010 JupiterZ 15.800.000 14.434.000 300.000 1.150.000 3 Maret 2010 Vixion 24.000.000 23.000.000 600.000 1.200.000 4 April 2010 Scorpio 25.000.000 24.000.000 600.000 1.270.000 5 Mei 2010 Vega 12.000.000 10.200.000 400.000 1.250.000 6 Juni 2010 Mio 14.360.000 13.500.000 350.000 1.200.000 7 Juli 2010 JupiterZ 15.670.00 14.634.000 350.000 1.130.000 8 Agustus 2010 Vixion 24.000.000 23.230.000 590.000 1.350.000 9 September 2010 Scorpio 25.000.000 24.150.000 550.000 1.470.000 10 Oktober 2010 Vega 12.000.000 10.100.000 430.000 1.130.000 ... ... ... ... ... ... ... 269 Januari 2014 Mio 15.404.000 13.950.000 400.000 1.000.000 270 Februari 2014 JupiterZ 16.415.000 15.150.000 400.000 900.000 271 Maret 2014 Vixion 24.996.000 22.800.000 550.000 1.000.000 272 April 2014 Scorpio 25.561.000 24.300.000 475.000 1.090.000 273 Mei 2014 Vega 14.379.000 13.590.000 294.000 890.000 274 Juni 2014 Mio 15.104.000 13.950.000 410.000 1.270.000 275 Juli 2014 JupiterZ 16.015.000 15.450.000 395.000 1.050.000

3.3. Analisis Sistem

Sistem prediksi harga penjualan sepeda motor menggunakan weighted evolving fuzzy neural network WEFuNN merupakan suatu sistem yang memberikan hasil prediksi suatu harga sepeda motor berdasarkan data runtun waktu di masa lalu. Sistem akan menerima masukan berupa data harga penjualan sepeda motor sebelumnya. Kemudian data tersebut diproses dengan metode weighted evolving fuzzy neural network untuk mendapatkan hasil prediksi. Adapun Gambaran algoritma metode weighted evolving fuzzy neural network dapat dilihat pada Gambar 3.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1. Algoritma weighted evolving fuzzy neural network pada sistem Universitas Sumatera Utara Adapun cara kerja sistem prediksi harga sepeda motor yang akan dibangun, dirancang untuk beroperasi sebagai berikut: 1. Input data penjualan sepeda motor jenis motor, nama motor, tahun, harga modal, komisi marketing, dan keuntungan yang diinginkan sebelumnya ke dalam database. 2. Input nilai sensitive threshold, error threshold, learning rate 1, dan learning rate 2. 3. Melakukan Normalis asi data yang akan digunakan dan diubah pada rentang 0 ≤ x ≤ 1. Berikut adalah formula yang digunakan untuk menormalisasi data: Dimana : y : Nilai Normalisasi x : Nilai data penjualan sepeda motor a : Nilai Minimum dari data penjualan sepeda motor b : Nilai Maximum dari data penjualan sepeda motor 4. Menentukan nilai membership function dan target dari data yang sudah dinormalisasi menggunakan triangular membership function sesuai dengan persamaan 2.3. Dari data penjualan sepeda motor dari periode Januari 2013 s.d. Juli 2014 yang dimiliki, variabel data penjualan dibagi kedalam 3 interval yaitu: a. Inp = 0, jika nilai normalisasi lebih kecil dari 0. b. Inp = x - ab - a, jika nilai normalisasi lebih besar sama dengan 0 dan lebih kecil dari 0,5. c. Inp = c - x c - b, jika nilai normalisasi lebih besar sama dengan 0,5 dan lebih keci dari 1. d. Inp = 0, jika nilai normalisasi lebih besar dari 1. Universitas Sumatera Utara 1 0,5 1 Inp data Gambar 3.2. Himpunan fuzzy untuk Data Penjualan 5. Membuat rule node pertama r1 untuk merepresentasikan data yang pertama dan mengisi nilai dari bobot satu dan bobot dua dengan persamaan 2.6. 6. Hitung nilai Fuzzy Distance Function dengan menggunakan persamaan 2.7 7. Menghitung nilai aktivasi A1 i dari hasil penghitungan Fuzzy Distance Function dengan menggunakan persamaan 2.8. 8. Cari nilai aktivasi tertinggi dengan persamaan 2.9 9. Mencari nilai rule node r i yang memiliki nilai aktivasi tertinggi. 10. Mengecek apakah nilai dari A1 i lebih besar dari sensitive threshold. Jika A1 i lebih kecil dari sensitive threshold maka nilai bobot W1 dan W2 akan diubah dengan menggunakan persamaan 2.11, kemudian nilai rule node ditambah dengan menggunakan persamaan 2.10, dan menuju ke langkah 6. 11. Melakukan propagasi terhadap aktivasi dari rule node r i dengan menggunakan persamaan 2.12. 12. Menghitung fuzzy ouput error dengan menggunakan persamaan 2.13. 13. Mencari action node k dengan nilai aktivasi tertinggi dari A2. Universitas Sumatera Utara 14. Mengecek Error lebih kecil dari error threshold mengubah nilai bobot W1 dan W2 dengan menggunakan persamaan 2.15. jika tidak, maka menambah nilai rule node dengan menggunakan persamaan 2.14, dan menuju ke langkah 6. 15. Mengubah bobot W1 dan W2 dengan menggunakan persamaan 2.16, 2.17, dan 2.18. 16. Melakukan training terhadap data selanjutnya dan menuju ke langkah 6, sebaliknya jika semua data sudah ditraining, maka selanjutnya menuju langkah 17. 17. Melakukan denormalisasi data hasil prediksi untuk mendapatkan nilai yang sebenarnya dengan menggunakan persamaan di bawah ini. Dimana : y = nilai hasil prediksi x = nilai hasil denormalisasi a = nilai minimum dari data b = nilai maximum dari data 18. Menghitung kesalahan hasil prediksi dengan menggunakan MAPE mean absolute percentage error, berikut adalah formula yang digunakan: ∑ | | dimana a adalah data sebenarnya, b adalah data prediksi, dan n adalah banyak data. Universitas Sumatera Utara

3.4. Perancangan sistem