1. Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 411
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 9.82223056
Most Extreme Differences Absolute
.062 Positive
.037 Negative
-.062 Kolmogorov-Smirnov Z
1.256 Asymp. Sig. 2-tailed
.085 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
2. Uji Linearitas Data
ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig. TotalPsyCap
TotalUDO Between
Groups Combined
16329.936 44
371.135 3.982 .000
Linearity 10882.826
1 10882.826 116.779 .000
Deviation from Linearity 5447.110
43 126.677
1.359 .072 Within Groups
34108.137 366
93.192 Total
50438.073 410
3. Analisis Korelasi Product Moment
Correlations
TotalPsyCap TotalUDO
TotalPsyCap Pearson Correlation
1 .465
Sig. 2-tailed .000
N 411
411 TotalUDO
Pearson Correlation .465
1 Sig. 2-tailed
.000 N
411 411
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN E
TABEL PENENTUAN
JUMLAH SAMPEL
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
RINGKASAN SKRIPSI
Universitas Sumatera Utara
1
HUBUNGAN UNIVERSAL-DIVERSE ORIENTATION DENGAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL
STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Meutia Nauly dan Tefan Andreas Simanjuntak
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara universal-diverse orientation UDO dan psychological capital PsyCap. Subjek penelitian ialah mahasiswa yang masih berstatus aktif kuliah.
Jenis penelitian ini ialah korelasional dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala UDO dan skala PsyCap. Hasil analisis statistik terhadap data
penelitian menemukan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan. Kegiatan dan kelompok masyarakat yang mampu meningkatkan penerimaan keberagaman dan kesamaan dalam
lingkup sosial perlu dibentuk agar memberi kontribusi positif terhadap perkembangan diri individu.
Kata-kata kunci: universal-diverse orientation, psychological capital, keberagaman, perkembangan
psikologis
Mahasiswa merupakan agen penting di suatu negara yang perlu dipersiapkan
dalam banyak hal karena mereka dapat meningkatkan
daya saing
dan pembangunan bangsa Pengurus Komisariat
Management Telkom, 2015; Guna, 2011. Persiapan
ini dilakukan
dengan memperlengkapi mahasiswa baik dari sisi
akademik maupun non-akademik Syaiful, Rofiqoh, Imma, Byu, 2014.
Persiapan akademik dapat diperoleh dalam bentuk materi kuliah sedangkan non-
akademik dapat diperoleh dari organisasi yang ada di tiap universitas. Wawancara
terhadap beberapa narasumber menemukan lebih rinci rinci hal-hal yang dapat
berkembang ketika berada di bangku perkuliahan.
Berdasarkan pernyataan
beberapa narasumber, hal-hal yang dapat diperoleh selama mengenyam pendidikan di
bangku kuliah ialah adanya rasa percaya diri
yang meningkat
diakibatkan pengalaman mereka dalam kelompok yang
mampu menumbuhkan rasa percaya akan kemampuan diri sendiri; lebih optimis
melihat masa depan; memiliki tujuan dan harapan
tentang masa
depan; serta
mendapat penguatan baik dari diri sendiri maupun dari orang lain sehingga mampu
bangkit kembali setelah mengalami masalah berdasarkan Wawancara Personal, 2016.
Berdasarkan uraian dari seluruh narasumber, ditemukan bahwa hal-hal yang
berkembang dalam diri mereka tersebut mengacu
pada keempat
dimensi psychological
capital PsyCap
yang dikemukakan oleh Luthans, Avey, Avolio,
Norman, Combs 2006. PsyCap sendiri didefinisikan
sebagai kondisi
perkembangan psikologis yang positif dari individu yang dikarakteristikkan dengan
empat dimensi, yakni: 1 Memiliki kepercayaan
diri self-efficacy
untuk melakukan dan memberi usaha yang
berguna dalam suatu pekerjaan yang menantang; 2 Memiliki atribusi positif
optimism tentang keberhasilan di masa sekarang dan masa depan; 3 Tetap fokus
Universitas Sumatera Utara
2
mengejar tujuan, dan jika perlu akan menciptakan jalan singkat untuk mencapai
tujuan hope agar dapat berhasil; dan 4 Akan tetap bertahan, bahkan menjadi lebih
baik dari sebelum mengalami masalah resiliency dalam rangka mengejar dan
mencapai keberhasilan Luthans, Avey, Avolio, Norman, Combs, 2006.
Sesuai dengan teori PsyCap yang dikemukakan Luthans, Avey, Avolio,
Norman, Combs 2006, seluruh dimensi tersebut berorientasi kepada diri individu
dan cenderung berfokus pada pencapaian tujuan. Lebih lanjut Luthans, Avey, Avolio,
Norman, Combs 2006 menjelaskan bahwa PsyCap bersifat terbuka terhadap
perubahan,
serta mencakup
level metakonstruk kelompok, yang dalam artian
dapat dipengaruhi oleh hubungan dan dukungan sosial.
Salah satu pendekatan pada dimensi PsyCap, yakni resources pada PsyCap
hope, orang-orang berpengaruh yang ada di sekitar individu merupakan salah satu
resource itu sendiri, yang mana pengaruh orang-orang ini dapat membantu individu
mencapai tujuannya. Pada dimensi lain, yakni PsyCap optimism, jelas dikatakan
bahwa peran orang lain di sekitar individu juga turut membantu individu mencapai
kesuksesan
sehingga individu
yang memiliki
PsyCap optimism
mampu menunjukkan perasaan terima kasihnya
terhadap orang-orang yang berkontribusi terhadap kesuksesannya tersebut Luthans,
Youssef, Avolio, 2007.
Hubungan sosial yang berpengaruh positif terhadap PsyCap tentunya harus
dapat mendukung perkembangan PsyCap individu, dan hubungan sosial yang positif
ini dapat diciptakan dengan banyak hal, salah satunya dengan menerima persamaan
dan perbedaan orang lain agar tidak muncul masalah konflik Hogg Vaughan, 2011.
Pada salah satu dimensi PsyCap, yakni dimensi PsyCap resiliency, satu dari
banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya PsyCap resiliency individu ialah
resiliency assets, yang mana di sini dijelaskan bahwa asset hubungan dan
kontribusinya
terhadap resiliency
merupakan hal yang penting, khususnya dalam
konteks menerima
keragamanperbedaan Luthans, Youssef, Avolio, 2007.
Hogg Vaughan
2011 mengatakan konflik interpersonal dapat
muncul karena individu tidak dapat menerima persamaan atau perbedaan yang
ada pada diri orang atau kelompok lain yang ada di sekitarnya. Jika hal ini terjadi
maka dampak yang diberikan hubungan sosial terhadap PsyCap kemungkinan akan
buruk, dan karena PsyCap terbuka terhadap perubahan, hal ini dapat memungkinkan
terjadinya perubahan PsyCap ke arah yang negatif. Untuk itu agar hal ini tidak terjadi,
tiap orang perlu memahami dan menerima setiap persamaan dan perbedaan yang ada
pada orang lain di sekitarnya, bahkan semestinya merasa nyaman di dalam
keberagaman tersebut Fuertes, Miville, Mohr, Sedlacek, Gretchen, 2000. Sikap
terhadap orang lain di luar diri individu yang bersifat inklusif dan sadar serta
menerima persamaan dan perbedaan yang ada antara satu dengan yang lain, termasuk
dengan dirinya sendiri ini disebut sebagai universal-diverse
orientation UDO
Miville et al. dalam Toscano, 2012; Fuertes, Miville, Mohr, Sedlacek,
Gretchen, 2000.
Dalam lingkungan dengan tingkat keberagaman yang tinggi, hal ini perlu
menjadi perhatian karena perbedaan antar anggota dalam suatu lingkungankelompok
Universitas Sumatera Utara
3
berkemungkinan dapat memicu terjadinya konflik
yang artinya
menyumbang pengaruh negatif dalam hal hubungan sosial
individu. Jika konflik interpersonal muncul, maka hal ini menjadi hambatan dalam
mencapai
tujuan bersama
Hogg Vaughan, 2011. Untuk itu merupakan
suatu hal yang krusial dalam lingkungan yang demikian untuk memiliki sikap yang
menerima dan paham atas persamaan dan perbedaan di dalam lingkugan sosial
tersebut UDO. Ketika individu dalam kelompok sosial mau paham dan menerima
setiap persamaan dan perbedaan yang ada, maka diharapkan kualitas hubungan sosial
yang demikian dapat memberi kontribusi positif terhadap perkembangan PsyCap
individu.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sample Penelitian
Populasi dalam penelitian ini ialah mahasiswa
yang aktif
menjalani perkuliahan yang terdaftar di perguruan
tinggi di Indonesia. Sedangkan sample penelitian ialah 411 orang mahasiswa aktif
yang terdaftar di Universitas Sumatera Utara USU.
Alat Ukur
Penelitian ini menggunakan 2 alat ukur
yang mengukur
masing-masing variabel penelitian, yakni: 1 Skala
PsyCap. PsyCap
diukur dengan
menggunakan skala yang mengukur tiap dimensi PsyCap yang dijabarkan oleh
Luthans, Youssef, Avolio 2007 yaitu efficacy, hope, optimism, dan resiliency.
Penelitian ini menggunakan skala yang disusun
berdasarkan teori
yang dikemukakan oleh Luthans, Youssef,
Avolio, Psychological Capital: Developing the Human Competitive Edge 2007; dan
2 Skala UDO dengan mengukur aspek- aspek universal-diverse orientatioon yang
dijelaskan oleh Miville, M. L., Gelso, C. J., Pannu, R., Liu, W., Touadji, P., Holloway,
P., Fuertes, J. dalam Gamst, Liang, Der-Karabetian, 2011 yaitu diversity of
contact, relativistic appreciation, dan sense of
connection for
discomfort with
differences. Penelitian ini menggunakan skala yang disusun berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Miville, M. L., Gelso, C. J., Pannu, R., Liu, W., Touadji, P.,
Holloway, P., Fuertes, J. dalam Gamst, Liang, Der-Karabetian, 2011.
Kedua skala disusun dengan model Likert yang tiap aitemnya akan disertai 6
pilihan jawaban yaitu: 1 Sangat Tidak Setuju; 2 Tidak Setuju; 3 Sedikit Tidak
Setuju; 4 Sedikit setuju; 5 Setuju; 6 Sangat
Setuju. Tiap
subjek akan
menuliskan angka sesuai indikasi yang diberikan pada kotak yang disediakan. Tiap
angka mewakili bobot penilaian dan berlaku hanya untuk aitem favourable,
sedangkan
untuk aitem
unfavourable memiliki bobot angka sebaliknya.
HASIL
Tujuan penelitian ini ialah melihat ada tidaknya hubungan antara variabel
UDO variabel bebas dengan PsyCap variabel
tergantung, maka
hipotesis penelitian ini ialah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada
hubungan antara
Universal-Diverse Orientation
dengan Psychological Capital Ha
: Ada hubungan antara Universal- Diverse
Orientation dengan
Psychological Capital Adapun hasil uji statistik dapat
dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
4
Tabel 1 Hasil Analisis Korelasi antara
Universal-Diverse Orientation dengan Psychological Capital
Total UDO Total
PsyCap Pearson
Correlation 0.465
Sig. 2-tailed 0.000
Setelah dilakukan analisis korelasi terhadap data penelitian, dapat dilihat pada
tabel 1 bahwa nilai r yang diperoleh ialah sebesar 0.465 dengan signifikansi p = 0.000
yang berarti p 0.05. Di samping itu, dari tabel 1 juga ditampilkan besarnya korelasi
antar kedua variabel ialah sebesar 0.465 dan berdasarkan
tabel klasifikasi
korelasi Pearsons, angka ini menunjukkan bahwa
korelasi yang terdapat antar kedua variabel termasuk ke dalam kategori sedang.
Hasil Analisa Tambahan Selanjutnya
peneliti melakukan
korelasi dari ketiga aspek yang terdapat pada variabel bebas UDO, yakni diversity
of contacts, relativistic appreciation, dan comfort with differences terhadap PsyCap.
Dalam melakukan analisa korelasi ini peneliti kembali menggunakan koreasi
Pearson Product Moment. Hasil dari analisis tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2 Hasil Analisis Korelasi Tiap Aspek
Universal-Diverse Orientation terhadap Psychological Capital
Total PsyCap
Diversity of Contacts
Pearson Correlation 0.369
Sig. 2-tailed 0.000
Relativistic Appreciation
Pearson Correlation 0.396
Sig. 2-tailed 0.000
Comfort with
Differences Pearson Correlation
0.378 Sig. 2-tailed
0.000 Berdasarkan
tabel 2
dapat disimpulkan bahwa ketiga aspek dari UDO
berkorelasi secara positif terhadap PsyCap. Pada tabel 2 juga ditunjukkan bahwa aspek
UDO yang memiliki korelasi terendah dengan PsyCap ialah diversity of contacts r
= 0.369, sedangkan aspek UDO yang memiliki korelasi tertinggi dengan PsyCap
ialah relativistic appreciation r = 0.396.
DISKUSI
Analisis terhadap data penelitian dilakukan untuk membuktikan asumsi
penelitian dan
diperoleh hasil
yang mendukung
kebenaran asumsi,
yakni berdasarkan
analisis korelasi
dengan Pearson
Product Moment,
diperoleh signifikansi sebesar 0.000, yang mana jika
signifikansi 0.05 maka Ha hipotesis penelitian diterima, maka di antara UDO
dan PsyCap memang terdapat hubungan. Untuk itu, hasil penelitian ini mendukung
pernyataan
yang dikemukakan
oleh Luthans, Avey, Avolio, Norman, Combs
2006 dalam
teori mereka
yang mengatakan bahwa PsyCap mencakup
metakonstruk level
kelompok yang
berhubungan dengan adaya dukungan dan hubungan sosial, yang dalam penelitian ini
dukungan atau hubungan sosial tersebut berfokus pada UDO. Luthans, Avey,
Avolio, Norman, Combs 2006 lebih jauh menjelaskan bahwa PsyCap yang
Universitas Sumatera Utara
5
positif membantu individu agar lebih baik untuk dapat mengejar dan memperoleh
tujuan untuk berhasil dalam hidupnya.
Dalam teorinya, PsyCap memang dijelaskan
lebih mengacu
pada perkembangan psikologis dari individu
sendiri secara pribadi, namun manusia merupakan
makhluk sosial
sehingga mereka berhubungan dengan orang lain
Zulkarnain, 2013 dan individu akan bersatu dengan banyak orang di sekitarnya
sehingga membentuk kelompok-kelompok masyarakat,
dan penelitian
ini membuktikan hal tersebut, bahwa hubungan
individu dengan orang lain mempengaruhi perkembangan
psikologisnya secara
pribadi. Kembali kepada tujuan individu
untuk memperoleh keberhasilan dalam hidupnya dalam uraian tentang PsyCap,
tujuan individu tidak akan dapat tercapai jika dirinya memiliki konflik dengan orang
lain ataupun kelompoknya Hogg Vaughan, 2011. Salah satu hal yang dapat
memicu munculnya konflik dalam lingkup sosial ialah adanya perbedaan antara satu
individu dengan individu lainnya dalam kelompok. Untuk itu, dalam lingkungan
dengan keberagaman sosial budaya yang cukup tinggi, hal ini akan menjadi perhatian
yang
penting, sehingga
dibutuhkan penerimaan dari tiap individu terhadap
perbedaan maupun
persamaan yang
terdapat di antara dirinya dengan orang- orang di sekitarnya UDO sehingga
kemungkinan munculnya konflik dapat dihindari Hogg Vaughan, 2011.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan
bahwa kedua
variabel penelitian
–UDO dan PsyCap– berkorelasi secara positif, yang berarti semakin tinggi
tingkat UDO individu maka semakin tinggi pula
tingkat PsyCapnya,
begitupun sebaliknya, semakin rendah tingkat UDO
individu maka semakin rendah pula tingkat PsyCapnya. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya korelasi antar kedua variabel yakni sebesar 0.465 kekuatan korelasi
dalam kategori sedang. Hal ini turut mendukung
uraian sebelumnya
yang mengatakan
bahwa ketika
individu memiliki kesadaran dan pemahaman yang
baik terhadap persamaan dan perbedaan dirinya dengan orang lain serta mau
menerima
persamaan dan
perbedaan tersebut sebagai bagian dari lingkungannya,
maka ia akan memiliki perkembangan psikologis yang baik pula, yang ditandai
oleh empat hal yakni adanya rasa percaya akan
kemampuan dirinya
untuk menyelesaikan tugas yang menurutnya
menantang serta
percaya akan
kemampuannya untuk mencapai tujuannya PsyCap efficacy; yakin bahwa dirinya
akan mendapatkan dan mengalami hal-hal yang positif di masa yang akan datang
PsyCap optimism; punya tujuan pribadi serta fokus dalam mengejarnya hingga
tercapai, percaya bahwa dirinyalah yang berkontribusi penuh terhadap pencapaian
tujuan tersebut, dan memiliki alternatif jalan untuk dapat mencapai tujuan tersebut
ketika menghadapi hambatan PsyCap hope; serta mampu kembali merasa
semangat dalam mengejar tujuan setelah mengalami suatu hambatan bahkan dapat
menjadi lebih baik dibandingkan sebelum mendapatkan
hambatan atau
masalah tersebut PsyCap resiliency. Semua hal ini
dibuktikan dapat tercapai ketika individu tersebut memiliki UDO yang tinggi
–karena kedua variabel berhubungan secara positif.
Dengan demikian,
berdasarkan analisis data dan uraian di atas dapat
dibuktikan bahwa UDO memiliki hubungan dengan perkembangan PsyCap individu.
Universitas Sumatera Utara
6
Namun, berdasarkan
analisis data
penelitian, ditemukan bahwa korelasi di antara kedua variabel penelitian ini UDO
dan PsyCap berada dalam kategori sedang, bahkan tiap aspek dari UDO tampak
memiliki korelasi yang rendah dengan PsyCap. Oleh karena itu peneliti juga
mempertimbangkan tentang kemungkinan adanya variabel yang mempengaruhi kuat
lemahnya hubungan di antara kedua variabel ini variabel moderator. Meski
demikian, variabel moderator juga belum tentu memiliki hubungan langsung terhadap
UDO,
sehingga penelitian
terhadap kemungkinan adanya variabel moderator ini
dapat dilakukan lebih lanjut pada penelitian selanjutnya Urbayatun Widhiarso,
2012.
Adapun variabel
yang berkemungkinan dapat menjadi variabel
moderator antara UDO dan PsyCap menurut peneliti ialah dukungan sosial. Hal
ini dikarenakan dukungan sosial mencakup lebih banyak konsep sosial cakupan sosial
yang lebih luas sehingga lebih sejalan dengan penjelasan yang dikatakan Luthans,
Avey, Avolio, Norman, Combs 2006 dalam teori dan penelitiannya.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat
ditarik kesimpulan bahwa UDO memiliki hubungan dengan PsyCap dan hubungan
antar kedua variabel ialah positif, yang berarti semakin tinggi tingkat UDO
individu maka semakin tinggi pula tingkat PsyCapnya,
dan sebaliknya,
semakin rendah tingkat UDO individu maka
semakin rendah pula tingkat PsyCapnya.
Saran
1. Saran Metodologis Peneliti selanjutnya dapat meneliti social
support dalam perannya sebagai variabel moderator antara UDO dan PsyCap atau
sebagai variabel yang berhubungan langsung dengan PsyCap.
2. Saran Praktis a. Perguruan
tinggi dapat
memfasilitasi kegiatan yang dapat mengikutsertakan
seluruh mahasiswa baik dari dalam maupun
luar universitas sehingga setiap mahasiswa memiliki kesempatan
untuk memperluas koneksi dengan orang-orang dari latar belakang
yang berbeda;
b. Mahasiswa dan masyarakat dapat bergabung
dengan kelompok-
kelompok dalam masyarakat karena penguatan sosial dapat diperoleh
dengan bergabung
dengan kelompok-kelompok
masyarakat Alvord, Uchino, Wright, 2016.
DAFTAR PUSTAKA
Alvord, M., Uchino, B., Wright, V. 2016. Stress management: How
to strengthen your social support network. Retrieved September 8,
2016,
from American
Psychological Association:
http:www.apa.org helpcenteremotional-support.aspx
Fuertes, J. N., Miville, M. L., Mohr, J. J., Sedlacek, W. E., Gretchen, D.
2000. Factor Structure and Short Form of the Miville-Guzman
Universality-Diversity
Scale. Measurement and Evaluation in
Counseling and Development , 33, 157-169.
Universitas Sumatera Utara
7
Gamst, G. C., Liang, C. T., Der- Karabetian, A. 2011. Handbook
of Multicultural
Measures. California: SAGE Publications,
Inc.
Guna, R. P. 2011, Agustus 31. Peran Organisasi
Kemahasiswaan: Beginilah Kami, Pak Retrieved
from Keluarga Mahasiswa ITB: http:km.itb.ac.idsiteperan-
organisasi-kemahasiswaan- beginilah-kami-pak
Hogg, M. A., Vaughan, G. M. 2011. Social
Psychology. Harlow:
Pearson. Luthans, F., Avey, J. B., Avolio, B. J.,
Norman, S. M., Combs, G. M. 2006.
Psychological Capital
Development: Toward a Micro- Intervention.
Journal of
Organizational Behavior 27, 387- 393.
Luthans, F., Youssef, C. M., Avolio, B. J. 2007. Psychological Capital:
Developing the
Human Competitive Edge. New York:
Oxford University Press.
Pengurus Komisariat Management Telkom. 2015, April 9. Pandangan tentang
Masyarakat Ekonomi
ASEAN MEA dan Dampak Pasar Bebas
di Indonesia dilihat dari Segi Pendidikan Mahasiswa Indonesia.
Retrieved Januari 20, 2016, from Hml
Manajemen Telkom:
https:hmimanagementtelkom.wor dpress.com20150409pandangan
-tentang-masyarakat-ekonomi- asean-mea-dan-dampak-pasar-
bebas-di-indonesia-dilihat-dari- segi-pendidikan-mahasiswa-
indonesia
Syaiful, Rofiqoh, Imma, Byu. 2014, April 18. Jadilah Mahasiswa
Berkarakter: Suskes
Studi, Organisasi,
dan Sosialisasi.
Retrieved from Universitas Negeri Surabaya:
https:www.unesa.ac.idberita201 404180001jadilah-mahasiswa-
berkarakter-sukses-studi- organisasi-dan-sosialisasi.html
Toscano, L. A. 2012. The Influence of Diversity
Experiences on
Undergraduate Students Universal Diverse
Orientation UDO.
Dissertation, Ohio. Urbayatun, S., Widhiarso, W. 2012.
Variabel Mediator dan Moderator dalam
Penelitian Psikologi
Kesehatan Masyarakat.
Jurnal Psikologi , 39 2, 180-188.
Zulkarnain, W.
2013. Dinamika
Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
4 Organisasi yang Biasa Diikuti Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri. 2015, Oktober
25. Retrieved
from MITI
Klaster Mahasiswa:
http:miti.or.idmahasiswa4-organisasi-yang-biasa-diikuti-mahasiswa- indonesia-di-luar-negeri
Alvord, M., Uchino, B., Wright, V. 2016. Stress management: How to strengthen your social support network. Retrieved September 8, 2016,
from American
Psychological Association:
http:www.apa.org helpcenteremotional-support.aspx
ASEAN Free Trade Aea AFTA. n.d.. Retrieved Januari 20, 2016, from Badan Kebijakan
Fiskal Pusat
Kebijakan Pendapatan
Negara: http:www.tarif.depkeu.go.idOthers?hi=AFTA
Azwar, S. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar Offset. _______. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Becker, L. A. 2000. Effect Size ES. Retrieved Juli 28, 2016, from Universitat de València: http:www.uv.es~friasnavEffectSizeBecker.pdf
Binus University. 2015, November 20. Retrieved Juli 18, 2016, from Uji Asumsi
Klasik Uji
Heteroskedastisitas: http:sbm.binus.ac.id20151120uji-asumsi-klasik-uji-
heteroskedastisitas Febriana, B., Amriyatun, Winanti, L., Amelia, S. 2013. Hubungan antara
Keaktifan Organisasi dengan Prestasi Belajar Indeks Prestasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Prosiding
Konderensi Nasional PPNI, pp. 154-157. Jawa Tengah.
Fuertes, J. N., Miville, M. L., Mohr, J. J., Sedlacek, W. E., Gretchen, D. 2000. Factor Structure and Short Form of the Miville-Guzman Universality-
Diversity Scale. Measurement and Evaluation in Counseling and Development , 33, 157-169.
Gamst, G. C., Liang, C. T., Der-Karabetian, A. 2011. Handbook of Multicultural Measures. California: SAGE Publications, Inc.
Guna, R. P. 2011, Agustus 31. Peran Organisasi Kemahasiswaan: Beginilah Kami,
Pak Retrieved
from Keluarga
Mahasiswa ITB:
http:km.itb.ac.idsiteperan-organisasi-kemahasiswaan-beginilah-kami- pak
Universitas Sumatera Utara
Hartaji, R. D. 2009. Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa yang Berkuliah dengan Jurusan Pilihan Orang Tua. Retrieved September 2, 2016, from
Gunadarma: http:www.gunadarma.ac.idlibraryarticlesgraduate
psychology2009Artikel_10504208.pdf Hidayat, Z. 2011, September 19. Tugas dan Tanggung Jawab Mahasiswa.
Retrieved September
4, 2016,
from Academia:
https:www.academia.edu1177553Tugas_dan_Tanggung_Jawab_Maha siswa
Hogg, M. A., Vaughan, G. M. 2011. Social Psychology. Harlow: Pearson. Kegiatan eksaminasi putusan hakim dalam perkara no. : 51Pid.Sus. K2013PN
Mdn. 2015, Agustus 31. Retrieved Januari 26, 2015, from Fakultas Hukum
Universitas Sumatera
Utara: http:fh.usu.ac.idcontentindex4en_cnt_news_?id=58
Luthans, F., Avey, J. B., Avolio, B. J., Norman, S. M., Combs, G. M. 2006. Psychological Capital Development: Toward a Micro-Intervention.
Journal of Organizational Behavior 27, 387-393. Luthans, F., Youssef, C. M., Avolio, B. J. 2007. Psychological Capital:
Developing the Human Competitive Edge. New York: Oxford University Press.
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA dan AFTA 2015, Berkah atau Bencana? 2015.
Retrieved Januari
20, 2016,
from Shift:
http:shiftindonesia.commasyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-afta-2015- berkah-atau-bencana
Nurdin, I. 2014, Maret 7. Fenomena Organisasi dan Diskusi Mahasiswa. Retrieved from Suara Mahasiswa: http:suaramahasiswa.infofenomena-
organisasi-dan-diskusi-mahasiswa Panduan Pengembangan Keorganisasian Universitas Negeri Malang. 2007.
Malang. Pengurus Komisariat Management Telkom. 2015, April 9. Pandangan tentang
Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA dan Dampak Pasar Bebas di Indonesia dilihat dari Segi Pendidikan Mahasiswa Indonesia. Retrieved
Januari 20,
2016, from
Hml Manajemen
Telkom: https:hmimanagementtelkom.wordpress.com20150409pandangan-
tentang-masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-dampak-pasar-bebas-di- indonesia-dilihat-dari-segi-pendidikan-mahasiswa-indonesia
Putri, A., Budiani, M. S. 2012, Desember 6. Pengaruh Kelelahan Emosional terhadap Perilaku Belajar pada Mahasiswa yang Bekerja. Retrieved
Universitas Sumatera Utara
September 4,
2016, from
Universitas Negeri
Surabaya: http:ejournal.unesa.ac.idarticle349917article.pdf
Rivaldi, S. 2013. Pengaruh Organisasi Kemahasiswaan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP UNTAN Pontianak.
Retrieved September 4, 2016, from Indonesian Publication Index: http:download.portalgaruda.orgarticle.php?article=152753val=2338
title=Pengaruh20Organisasi20Kemahasiswaan20Terhadap20Pr estasi20Belajar2020Mahasiswa20Prodi20Pendidikan20Ekon
omi20FKIP20Untan20Pontianak
Santoso, S. 2010. Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Singley, D. B., Sedlacek, W. 2004. Universal-Diverse Orientation and
Precollege Academic Achievement. J. H. Schuh, Ed. Journal of College Student Development , 45 1, 84-89.
Sirajudin, S. 2014, Agustus 20. Pendidikan dan Perkembangan Zaman. Retrieved
from Universitas
Muhammadiyah Malang:
http:www.umm.ac.ididdetail-308-pendidikan-dan-perkembangan- zaman-opini-umm.html
Suci, R. R. 2007. Perbedaan Self-Regulation pada Mahasiswa yang Bekerja dan Mahasiswa yang Tidak Bekerja. Jurnal Psikologi.
Sudiana. 2011, Mei 19. Manfaat Ikut Organisasi Mahasiswa di Kampus. Retrieved
from BINUS
University: http:binuscareer.comArticle.aspx?id=r4YXgd822FR2HXWjFeS07D
T7KdsKX2PNiY895BdOhJGI3D Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suroso, G. T. 2015, Februari 12. Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA dan Perekonomian Indonesia. Retrieved Januari 20, 2016, from Badan
Pendidikan dan
Pelatihan Keuangan
Kementrian Keuangan:
http:www.bppk.kemenkeu.go.idpublikasiartikel150-artikel-keuangan- umum20545-masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-
indonesia
Syaiful, Rofiqoh, Imma, Byu. 2014, April 18. Jadilah Mahasiswa Berkarakter: Suskes Studi, Organisasi, dan Sosialisasi. Retrieved from
Universitas Negeri
Surabaya: https:www.unesa.ac.idberita201404180001jadilah-mahasiswa-
berkarakter-sukses-studi-organisasi-dan-sosialisasi.html Taylor-Powell, E. 1998. Sampling. Texas: The Texas AM University System.
Universitas Sumatera Utara
Toscano, L. A. 2012. The Influence of Diversity Experiences on Undergraduate Students Universal Diverse Orientation UDO. Dissertation, Ohio.
Urbayatun, S., Widhiarso, W. 2012. Variabel Mediator dan Moderator dalam Penelitian Psikologi Kesehatan Masyarakat. Jurnal Psikologi , 39 2,
180-188. Wardoyo, R. H. 2014, Juni 2. Peran Mahasiswa dalam Pembangunan Bangsa.
Retrieved September
2, 2016,
from Kompasiana:
http:www.kompasiana.comharyagungggperan-mahasiswa-dalam- pembangunan-bangsa_54f72a6ca33311b06d8b45c9
Worthington, J. F., Farrar, R. T. 1998. The Ultimate College Survival Guide. New Jersey: Petersons.
Zulkarnain, W. 2013. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN
Identifikasi variabel penelitian digunakan untuk menguji hipotesa penelitian. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini ialah:
Variabel bebas : Universal-diverse orientation
Variabel tergantung : Psychological capital
B. DEFINISI OPERASIONAL 1. Psychological Capital
Psychological capital PsyCap ialah kondisi perkembangan psikologi individu yang positif atau tidak merugikan, yang memiliki
beberapa karakteristik sebagai berikut: a. Self-efficacy
Individu percaya akan kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan tugas yang menurutnya menantang dan kemampuannya
untuk mencapai tujuan. Individu percaya diri dalam menerima tantangan dan yakin akan mampu menyelesaikan tugas yang
dianggapnya menantang. Individu yang memiliki self-efficacy ditandai dengan:
1 Membuat goal yang tinggi untuk diri mereka sendiri dan lebih self- select terhadap tugas-tugas sulit;
Universitas Sumatera Utara
2 Bersedia menerima tantangan dan berjuang dalam menghadapinya untuk dapat mencapai tujuan;
3 Mampu memotivasi diri sendiri; 4 Melakukan usaha sesuai kemampuan yang dimiliki, namun tetap
maksimal, untuk memperoleh tujuan mereka; 5 Tetap memiliki keinginan atau tekad untuk mencapai tujuan meski
menghadapi kendala dalam mengejarnya. b. Optimism
Individu yakin akan mendapatkan dan mengalami hal-hal yang positif atau baik di masa yang akan datang, menganggap suatu hal
buruk yang dihadapi bukan diakibatkan oleh diri sendiri namun karena faktor lain, dan menilai semua hal positif yang diterima diakibatkan
oleh diri sendiri. Individu berpikir akan dapat berhasil di masa sekarang dan di masa depan dan menganggap kejadian positif terjadi
karena dirinya dan kejadian negatif diakibatkan oleh faktor di luar dirinya;
c. Hope Individu memiliki tujuan pribadi dan fokus dalam mengejar
tujuannya hingga tercapai, menganggap diri berkontribusi penuh dalam pencapaian tujuannya dan akan mencari cara lain dalam mencapai
tujuan ketika menghadapi hambatan. Individu dengan hope akan membuat tujuan yang menurutnya menantang namun tetap realistis,
fokus kepada tujuan tersebut, akan mengejar tujuan tersebut dengan
Universitas Sumatera Utara
mandiri, dalam artian menganggap dirinya bertanggung jawab penuh dalam pencapaian tujuan, serta akan membuat strategi baru dalam
mengejar tujuannya ketika menemui hambatan atau dengan kata lain akan membuat alternatif jalan untuk mencapai tujuan tersebut bila
diperlukan; dan d. Resiliency
Individu mampu bangkit kembali atau kembali merasa semangat dalam mengejar tujuannya setelah mengalami kesulitan, hal buruk atau
masalah, bahkan kondisinya secara psikologis akan menjadi lebih baik dibandingkan sebelum mendapat kesulitan tersebut.
2. Universal-Diverse Orientation
Universal-Diverse Orientation UDO merupakan kesadaran dan pemahaman individu terhadap adanya persamaan dan perbedaan baik dari
segi ras, gender, orientasi seksual, budaya, dan sebagainya antara dirinya dengan orang lain, serta bersedia menerima persamaan dan perbedaan
tersebut sebagai bagian dari lingkungan sekitarnya. Miville dkk dalam Fuertes, Miville, Mohr, Sedlacek, Gretchen, 2000 mengemukakan tiga
aspek dari UDO: a. Diversity of contacts
Merupakan keinginan, ketertarikan, kecenderungan, dan komitmen individu untuk berpartisipasi dalam aktivitas dengan
lingkup luas yang mengandung unsur keberagaman dan sosial.
Universitas Sumatera Utara
b. Relativistic appreciation Merupakan penghargaan atau apresiasi individu terhadap
persamaan dan perbedaan tiap orang dan sadar akan dampak positif dari persamaan maupun perbedaan tersebut terhadap pemahaman diri
dan perkembangan individu. c. Comfort with differences
Mengacu pada perasaan keterhubungan dengan persamaan dan perbedaan antara diri individu dengan orang lain, atau dengan kata lain
individu merasa terhubung dengan manusia lain karena adanya persamaan sebagai manusia dan nyaman untuk berinteraksi dalam
lingkungan yang memiliki keragaman sosial budaya.
C. SUBJEK PENELITIAN 1. Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian sosial, populasi dapat diartikan sebagai kelompok subjek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian. Kelompok subjek
yang disebut populasi ini harus memiliki ciri atau karakteristik yang sama yang membedakannya dari populasi yang lain Azwar, 2013. Dalam
penelitian ini yang menjadi karakteristik populasi ialah harus merupakan mahasiswa aktif masih aktif menjalani perkuliahan, belum wisuda
ataupun menjalani co-assisstant yang terdaftar di perguruan tinggi di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi dari mana ia berasal. Sampel penelitian harus
bersifat representatif terhadap populasinya karena hasil penelitian akan digeneralisasikan ke populasi asal sampel tersebut Azwar, 2013. Sampel
penelitian ini berjumlah 411 orang, yang terdiri dari 411 mahasiswa aktif masih aktif menjalani perkuliahan, belum wisuda ataupun menjalani co-
assisstant yang terdaftar di Universitas Sumatera Utara berdasarkan tabel Isaac, Michael, dan Smith dalam Taylor-Powell, 1998.
2. Metode Pengambilan Sampel