41
Gambar 3.12. Menentukan jumlah angka di depan titik desimal dari nilai
maksimum absolut pada setiap atribut
Setelah nilai pembagi diperoleh, maka data siap untuk dinormalisasi. Normalisasi dilakukan dengan melakukan operasi pembagian pada nilai
– nilai suatu atribut dengan nilai pembaginya. Langkah
– langkah normalisasi dapat dilihat pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13. Melakukan operasi pembagian nilai – nilai atribut dengan
pembaginya
Pada bagian ini akan ditunjukkan ilustrasi untuk menormalisasi nilai – nilai
suatu data yang dilakukan pada penelitian ini. Tabel 3.2 menunjukkan data fitur sebelum dinormalisasi dimana jumlah atribut yang dimiliki adalah 4 dan jumlah record
adalah 6.
Tabel. 3.2. Data fitur sebelum dinormalisasi No
Data ASM 0°
CON 0° IDM 0°
ENT 0° 1.
Keruing1.jpeg 0.013
672.333 0.067
8.979
2. Keruing2.jpeg
0.014 678.2
0.07 8.93
3. JatiPutih1.jpeg
0.024 168.299
0.121 7.871
4. JatiPutih2.jpeg
0.023 176.817
0.117 7.907
5.
Mahoni1.jpeg 0.033
91.967 0.144
7.195
6. Mahoni2.jpeg
0.04 65.856
0.168 6.844
Sediakan matriks m1 yang berisi nilai maksimum absolut per atribut ukuran a Inisialisasi matriks m2 dimensi satu ukuran b
For i=1 sampai i=a
Tentukan jumlah digit didepan titik desimal pada m1 elemen indeks i. Simpan nilai 10 pangkat jumlah digit ke dalam matriks m2 indeks i.
End For Nilai pembagi setiap atribut diperoleh
Tentukan data yang akan dinormalisasi jumlah atribut a, jumlah record r Sediakan matriks yang berisi nilai pembagi per atribut ukuran b
For i=1 sampai i=r
For j=1 sampai j=a
Membagi nilai pada atribut j dan record i dengan nilai matriks pada elemen j
End For End For
Universitas Sumatera Utara
42
Langkah awal yang dilakukan adalah mencari nilai maksimum absolut masing – masing atribut. Record pertama berisi data 0.013; 672.333; 0.067; 8.979. Lalu periksa
record kedua apakah nilai-nilai absolut pada record kedua lebih besar dari nilai absolut
pada record pertama. Jika iya, maka nilai – nilai absolut dimiliki oleh record kedua.
Begitu juga seterusnya. Selanjutnya diperoleh bahwa nilai maksimum absolut pada atribut ASM0°
dimiliki oleh “Mahoni2.jpeg”, nilai maksimum absolut pada atribut CON0° dimiliki oleh “Keruing2.jpeg”, nilai maksimum absolut pada atribut IDM0° dimiliki oleh
“Mahoni2.jpeg” dan nilai maksimum absolut pada atribut ENT0° dimiliki oleh “Keruing1.jpeg”. Nilai maksimum absolut pada atribut ASM0°; CON0°; IDM0°;
ENT0° adalah 0.04; 678.2; 0.168; 8.979. Kemudian setelah nilai absolut pada masing-masing atribut diperoleh, langkah
selanjutnya adalah menentukan jumlah titik desimal di depan koma dari nilai maksimum absolut. Jumlah nilai di depan titik desimal pada nilai absolut atribut
ASM0°; CON0°; IDM0°, ENT0° adalah 0; 3; 0; 1. Kemudian selanjutnya nilai pembagi pada masing-masing atribut dapat diperoleh. Diasumsikan bahwa nilai di
depan titik desimal adalah m, maka nilai pembagi setiap atribut adalah 10
m
sehingga didapatkan bahwa nilai pembagi pada atribut ASM0°; CON0°; IDM0°, ENT0° adalah
10 ; 10
3
; 10 ; 10
1
. Selanjutnya, seluruh data fitur dapat dinormalisasi dengan cara membagi setiap
nilai pada atributnya dengan nilai pembagi pada atributnya. Data fitur setelah dinormalisasi dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel. 3.3. Data fitur setelah dinormalisasi No
Data ASM 0°
CON 0° IDM 0°
ENT 0° 1.
Keruing1.jpeg 0.013
0.672 0.067
0.898
2. Keruing2.jpeg
0.014 0.678
0.07 0.893
3. JatiPutih1.jpeg
0.024 0.168
0.121 0.787
4. JatiPutih2.jpeg
0.023 0.177
0.117 0.791
5. Mahoni1.jpeg
0.033 0.092
0.144 0.72
6. Mahoni2.jpeg
0.04 0.066
0.168 0.684
Universitas Sumatera Utara