Keruingjpeg JatiPutih1.jpeg JatiPutih2.jpeg Mahoni1.jpeg Mahoni2.jpeg
42
Langkah awal yang dilakukan adalah mencari nilai maksimum absolut masing – masing atribut. Record pertama berisi data 0.013; 672.333; 0.067; 8.979. Lalu periksa
record kedua apakah nilai-nilai absolut pada record kedua lebih besar dari nilai absolut
pada record pertama. Jika iya, maka nilai – nilai absolut dimiliki oleh record kedua.
Begitu juga seterusnya. Selanjutnya diperoleh bahwa nilai maksimum absolut pada atribut ASM0°
dimiliki oleh “Mahoni2.jpeg”, nilai maksimum absolut pada atribut CON0° dimiliki oleh “Keruing2.jpeg”, nilai maksimum absolut pada atribut IDM0° dimiliki oleh
“Mahoni2.jpeg” dan nilai maksimum absolut pada atribut ENT0° dimiliki oleh “Keruing1.jpeg”. Nilai maksimum absolut pada atribut ASM0°; CON0°; IDM0°;
ENT0° adalah 0.04; 678.2; 0.168; 8.979. Kemudian setelah nilai absolut pada masing-masing atribut diperoleh, langkah
selanjutnya adalah menentukan jumlah titik desimal di depan koma dari nilai maksimum absolut. Jumlah nilai di depan titik desimal pada nilai absolut atribut
ASM0°; CON0°; IDM0°, ENT0° adalah 0; 3; 0; 1. Kemudian selanjutnya nilai pembagi pada masing-masing atribut dapat diperoleh. Diasumsikan bahwa nilai di
depan titik desimal adalah m, maka nilai pembagi setiap atribut adalah 10
m
sehingga didapatkan bahwa nilai pembagi pada atribut ASM0°; CON0°; IDM0°, ENT0° adalah
10 ; 10
3
; 10 ; 10
1
. Selanjutnya, seluruh data fitur dapat dinormalisasi dengan cara membagi setiap
nilai pada atributnya dengan nilai pembagi pada atributnya. Data fitur setelah dinormalisasi dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel. 3.3. Data fitur setelah dinormalisasi No
Data ASM 0°
CON 0° IDM 0°
ENT 0° 1.
Keruing1.jpeg 0.013
0.672 0.067
0.898
2. Keruing2.jpeg
0.014 0.678
0.07 0.893