Identifikasi Jenis Kayu LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Identifikasi Jenis Kayu

Dalam bidang perhutanan, kayu dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu kayu daun lebar hardwood dan kayu daun jarum softwood. Di dalam taksonomi tumbuhan, kayu daun lebar berada pada sub divisi angiospermae pada kelas dicotyledoneae sedangkan kayu daun jarum berada pada sub divisi gymnospermae Mandang Pandit, 1997. Penampakan permukaan kayu dapat dilihat dari dari tiga bidang yaitu cross section, radial section dan tangential section Bond Hamner, 2002 seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Orientasi tiga dimensi permukaan kayu Bond Hamner, 2002 Universitas Sumatera Utara 7 Setiap jenis kayu mempunyai susunan sel-sel yang berbeda. Kayu meranti merah mempunyai susunan sel seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2. Gambar 2.2. Anatomi kayu meranti merah Mandang Pandit, 1997 Dalam mengidentifikasi jenis kayu, sifat anatomi kayu dapat diamati dengan melihat bagian cross-section kayu. Sifat anatomi kayu yang dapat diamati Mandang Pandit, 1997 adalah sebagai berikut. 1. Pembuluh Pembuluh adalah sel dengan bentuk tabung dan terlihat seperti pori – pori atau lubang-lubang yang beraturan maupun tidak jika dilihat pada bidang lintang kayu. Setiap kayu dapat memiliki ciri pembuluh yang berbeda. Ciri pada pembuluh yang dimaksud adalah sebaran, susunan, diameter, frekuensi, bentuk bidang perforasi dan isi. Sel pembuluh dimiliki oleh kelompok kayu daun lebar. Kelompok kayu daun jarum tidak memiliki pembuluh. Beberapa contoh perbedaan ciri pembuluh ditunjukkan pada Gambar 2.3. Gambar 2.3 a dan b menunjukkan perbedaan sebaran pembuluh pada kayu jati dan kayu pasang. Kayu jati Tectona grandis memiliki pembuluh tatalingkar sedangkan kayu pasang Quercus sp. memiliki pembuluh berkelompok radial. Gambar 2.3 c dan d menunjukkan perbedaan diameter dan frekuensi pembuluh pada kayu lasi Pertusadina fagifolia dan kayu palapi HeritieraTarrietia sp. . Kayu lasi memiliki pembuluh berdiameter sangat kecil dan banyak sedangkan kayu palapi memiliki pembuluh agak besar dan sangat jarang. Universitas Sumatera Utara 8 a b c d Gambar 2.3. a Kayu jati b kayu pasang c kayu lasi d kayu palapi Mandang Pandit, 1997 2. Trakeid Trakeid adalah serat pada kayu daun jarum yang berfungsi sama seperti pembuluh pada kayu daun lebar yaitu sebagai saluran air dan zat hara pada kayu. 3. Parenkim Parenkim adalah sel sebagai tempat penyimpanan makanan yang berukuran kecil dan berdinding tipis dengan arah longitudinal. Parenkim dimiliki oleh daun kayu lebar maupun daun kayu jarum. Berdasarkan hubungannya dengan pembuluh, parenkim dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a Parenkim apotrakea: merupakan parenkim yang tidak berhubungan dengan pembuluh dan b Parenkim paratrakea: merupakan parenkim yang berhubungan dengan pembuluh. 4. Jari-jari Jari – jari adalah bagian kayu yang berfungsi untuk menghantarkan makanan dan air. Jari-jari terlihat sebagai garis-garis yang membentang dari bagian kulit terluar menuju ke pusat pohon. Sifat jari-jari yang dapat dijadikan sebagai keperluan identifikasi meliputi: lebar, frekuensi jumlah per mm arah tangensial, dan tinggi. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4 menunjukkan perbedaan lebar dan frekuensi jari-jari kayu eboni Diospyros pilosanthera dan kayu kenanga Cananga odorata. Kayu eboni Gambar 2.4a memiliki jari-jari yang sangat sempit dan banyak sedangkan kayu kenanga Gambar 2.4b memiliki jari-jari yang agak lebar dan jarang. Universitas Sumatera Utara 9 a b Gambar 2.4. a kayu eboni b kayu kenanga Mandang Pandit, 1997 5. Kulit tersisip Kulit tersisip adalah kulit yang terkurung di antar jaringan kayu. Pada bidang melintang, kulit tersisip tampak seperti pulau-pulau antara jaringan kayu. Hal tersebut berguna untuk identifikasi karena sifat tersebut hanya dijumpai pada jenis kayu tertentu. 6. Saluran interselular Saluran interselular adalah rongga-rongga antar-sel yang berupa saluran-saluran yang sempit yang dikelilingi oleh parenkima serta selaput yang terdiri atas sel epitel. 7. Saluran getah Saluran getah adalah saluran yang mengeluarkan getah. Pada bidang tangensial, saluran getah tampak berbentuk seperti lensa cembung atau celah dengan tinggi 1 cm.

2.2. Pengenalan Dasar Citra