BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
Bab ini berisi analisis dan perancangan dalam aplikasi identifikasi jenis kayu tropis. Tahap analisis membahas langkah
– langkah yang dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kayu mulai tahap akuisisi citra hingga tahap klasifikasi citra dengan menggunakan
jaringan saraf tiruan backpropagation. Tahap perancangan membahas perancangan database
, antarmuka sistem dan data flow diagram sistem yang akan dibuat.
3.1. Arsitektur Umum
Bagian ini akan membahas tahap-tahap yang dilakukan dalam pembangunan aplikasi identifikasi jenis kayu tropis. Tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut: tahap
akuisisi citra dengan menggunakan mikroskop dimana citra hasil akuisisi akan dijadikan sebagai citra latih dan citra uji; tahap pra pengolahan citra yang terdiri atas
scaling dan grayscaling; tahap ekstraksi fitur dari setiap citra dengan mendapatkan nilai
5 fitur Haralick dari GLCM; tahap normalisasi data fitur dengan menggunakan metode decimal scaling
; dan tahap klasifikasi citra menggunakan jaringan saraf tiruan backpropagation.
Setelah tahap – tahap tersebut dilakukan maka aplikasi dapat
menghasilkan keluaran berupa hasil identifikasi jenis kayu. Adapun tahap-tahap tersebut dapat dilihat dalam bentuk arsitektur umum pada Gambar 3.1.
Universitas Sumatera Utara
30
Pra Pengolahan
Memperkecil Ukuran Citra Scaling
Pembentukan Citra Aras Keabuan Grayscaling
Akuisisi Citra Penampang Melintang Kayu
Hasil Identifikasi Jenis Kayu
Keruing, Jati Putih, Mahoni, Melur atau Kempas
Citra Latih Citra Uji
Menggunakan Grey Level Co-Occurrence Matrix
Ekstraksi Fitur
Menggunakan Decimal Scaling
Normalisasi
Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation
Klasifikasi
Gambar 3.1. Arsitektur Umum
Universitas Sumatera Utara
31
3.2. Akuisisi Citra
Tahap akuisisi citra merupakan tahap pengambilan data citra. Pada tahap ini akan dilakukan akuisisi citra penampang melintang kayu tropis. Citra kayu diambil dengan
menggunakan Microscope with Digital Camera AxioCam ERc 5s dengan perbesaran mikroskop adalah 1.25 kali dan intensitas cahaya adalah sebesar 3200 K.
3.3. Data yang Digunakan
Jenis kayu yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kayu keruing minyak Dipterocarpus eurynchus, kayu jati putih Gmelina arborea, kayu mahoni Swietenia
mahagoni , kayu melur Dacrydium elatum dan kayu kempas Koompassia
malaccensis . Jenis kayu yang digunakan pada penelitian ditunjukkan pada Gambar 3.2.
a b
c
d e
Gambar 3.2. a Kayu keruing minyak b kayu jati putih c kayu mahoni d kayu melur e kayu kempas
Semua jenis kayu pada Gambar 3.2 tersebut dibuat dalam bentuk blok kayu masing-masing sebanyak 5 buah. Kayu yang akan ditempatkan di atas mikroskop untuk
diambil citranya adalah kayu dalam bentuk blok berukuran sekitar 1x1x1 cm. Pada penelitian ini akan dilakukan pengambilan citra kayu sebanyak 10 buah pada setiap blok
kayu sehingga setiap jenis kayu memiliki 50 buah data citra.
Universitas Sumatera Utara
32
Citra yang telah dikumpulkan akan dibagi ke dalam dua kelompok data yaitu data latih dan data uji. Data latih berjumlah 80 dari data citra keseluruhan sedangkan
data uji berjumlah 20 dari data citra keseluruhan sehingga pada penelitian ini data latih untuk setiap jenis kayu berjumlah 40 buah sedangkan data uji untuk setiap jenis
kayu berjumlah 10 buah.
3.4. Pra-Pengolahan