2.1.3 Karakteristik Desa
The village is principally a place of residence and not primarily a business center. It is composed chiefly of farm dwellings and their associated
autbuildings, demikian pendapat Finch yang dikutip oleh Prof.Bintarto.Desa ialah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang
berkuasa mengadakan pemerintahan pemerintahan sendiri Sutardjo Kartohadikusumo,1953.
Menurut Prof.Drs.R.Bintarto,1983 menyebutkan bahwa desa adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan
lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud atau kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial, ekonomi
politik dan kultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain.
Menurut Drs.Sapari Imam Asy’ari karakteristik desa meliputi: 1.
Aspek morfologi, Desa merupakan pemanfaatan lahan atau tanah oleh penduduk atau masyarakat yang bersifat agraris, serta bangunan rumah
tinggal yang terpencar jarang. Desa berhubungan erat dengan alam, ini disebabkan oleh lokasi goegrafis untuk petani, serta bangunan tempat
tinggal yang jarang dan terpencar. 2.
Aspek jumlah penduduk, Maka desa didiami oleh sejumlah kecil penduduk dengan kepadatan yang rendah.
Universitas Sumatera Utara
3. Aspek ekonomi, Desa ialah wilayah yang penduduk atau masyarakatnya
bermata pencaharian pokok di bidang pertanian, bercocok tanam atau agrarian, atau nelayan.
4. Aspek hukum, Desa merupakan kesatuan wilayah hukum tersendiri,P.J.M.Nas, dan Soetardjo dimana aturan atau nilai yang
mengikat masyarakat di suatu wilayah.Tiga sumber yang dianut dalam desa, yakni:
A. Adat asli, Norma-norma yang dibangun oleh penduduk sepanjang sejarah dan dipandang sebagai pedoman warisan dari masyarakat
B. Agamakepercayaan, Sistem norma yang berasal dari ajaran agama yang dianut oleh warga desa itu sendiri
C. Negara Indonesia, Norma-norma yang timbul dari UUD 1945, peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah
5. Aspek sosial budaya, desa itu tampak dari hubungan sosial antar penduduknya yang bersifat khas, yakni hubungan kekeluargaan, bersifar
pribadi, tidak banyak pilihan, dan kurang tampak adanya pengkotaan, dengan kata lain bersifat homogeny, serta bergotong royong.
6. Aspek morfologi menurut Smith dan Zopf, 1970 adalah terdiri dari
lingkungan fisik desa dan pola pemukiman. Pola pemukiman berkaitan dengan hubungan-hubungan keruangan spatial pemukiman petani
antara satu dengan yang lain dan dengan lahan pertanian mereka.Secara umum ada 2 pola pemukiman, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Pemukiman penduduknya berdekatan antara satu dengan yang lain dengan lahan pertanian berada di luar dan terpisah dari lokasi
pemukiman, 2. Pemukiman penduduknya terpencar dan terpisah sama lain dan
masing-masing berada di dalam atau di tengah lahan pertanian mereka.
2.1.4. Ruang Lingkup Desa