Uji Validitas Analisis Kesenjangan Kebijakan

2 Sei Lepan 11 5 50 3 Jumlah 37 10 100 Pemilihan desa dalam penelitian ini berdasarkan desa terbanyak jumlah penduduknya, desa terbaik dan desa terluarpinggiran.

3.6 Metode Analisa

Metode analisis yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah metode deskriptif, yaitu metode analisis dengan mengumpulkan data secara sistematis, menganalisis dan menginterpretasikan data dengan melalui gambaran – gambaran sehingga mendapat kesimpulan. Dalam penelitian ini, pada tahap awal dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Hal ini dilakukan karena data yang diperoleh dalam kajian ini merupakan data primer melalui wawancara dan pengisian angket.

3.6.1. Uji Validitas

Untuk menguji skala pengukuran yang digunakan, peneliti menggunakan uji validitas dan uji realibilitas. Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi content dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian Sugiyono, 2006 Penelitian ini melakukan uji validitas dengan menggunakan program SPSS, dengan membandingkan nilai r hasil Corrected Item Total Correlation Universitas Sumatera Utara r-hitung dengan r tabel Situmorang, 2008. Adapun kriterianya sebagai berikut: • Apabila r-hitung r-tabel, maka pertanyaan dinyatakan valid. • Apabila r-hitung r-tabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 3.6.2.Uji Realibilitas Menurut Husaini 2003 uji realibitas adalah proses pengukuran terhadap ketetapan konsisten dari suatu instrumen. Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibilitas, sehingga bila digunakan berkali-kali dapat menghasilkan data yang sama. Sama halnya dengan uji validitas, uji realibilitas juga dilakukan dengan menggunakan SPSS. Suatu variabel atau konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha t-tabel Wiratmanto, 2014.

3.6.3. Analisis Kesenjangan Kebijakan

Dalam penelitian ini terdapat tiga permasalahan yang akan di analisis. Permaslahan pertama akan di analisis adalah membandingkan kondisi sebekum dan sesudah implementasi dana desa terhadap pembangunan ekonomi dan infrastruktur di pedesaan. Selanjutnya untuk permasalahan yang kedua di gunakan untuk analisa evaluasi kebijakan publik. Yaitu analisa kesenjanagan kebijakan regulatory Universitas Sumatera Utara gap analysis. Regulatory gap analysis adalah suatu ketentuan analisa yang di gunakan untuk menilai kinerja pemerintah dalam kebijakan dan pelayanan publik dengan membandingkan input rencana dan implementasi faktual. Metode ini turunan dari gap analysis yang mana gap analaysis cenderung digunakan untuk mengukur kesenjanagan di bidang manajemen dan menjadi saah satu alat yang di gunakan untuk mengukur kualitas pelayanan sehingga akan banyak di temukan pada kebijakan-kebijakan ekonomi Dalam Regulatory gap analysis ini kriteria evaluasi yang bisa di gunakan untuk menilai kinerja suatu kebijakan publik antara lain: 1. Efektivitas Kriteria yang di gunakan untuk menilai hasil atau akibat dari implementasi atau kebijakan publik berdasarkan indikator-indikator yang telah di tetapkan. 2. Efisiensi Kriteria yang di gunakan untuk menilai rasio efektivitas biaya implementasi kebijakan publik tersebut. Apakah lebih tinggi dari efisiensi marginal atau sebaliknya lebih rendah dari efisiensi marginal. 3. Kecukupan Kriteria yang di gunakan untuk menilai seberapa jauh kebijakan publik tersebut dapat mengatasi permasalahan yang menjadi latar belakang pembentukan kebijakan publik. 4. Pemerataan Universitas Sumatera Utara Kriteria yang digunakan untuk menilai apakah implementasi kebijakan publik tersebut menghasilkan publik lebih banyak distribusi yang adil terhadap sumber daya yang ada dalam masyarakat. 5. Responsivitas Responsivitas adalah suatu kriteria yang di gunakan untuk menilai apakah kebijakan publik tersebut mampu memuaskan kebutuhan, preferensi atau nilai-nilai rakyat. Termasuk untuk menilai tanggapan mayarakat terhadap kebijakan publik yang di tetapkan. Secara umum metode analisis yang di gunakan dalam regulatory gap analysis yang digunakan adalah: 1. Mengidentifikasi kebijakan publik yang akan di evaluasi 2. Mengidentifikasi indikator program atau kebijakan tersebut. 3. Menyebarkan kuisioner pada stackholder yang terkait. 4. Melakukan formula kebijakan G, rata-rata skor ideal kebijakan,rata-rata skor implementasi kebijakan, rata-rata kesenjangan, jumlah bobot kriteria X dan rata-rata skor kesenjangan. Dalam identifikasi tersebut maka akan di muat hipotesis Apabila nilai rata- rata kesenjangan lebih dari sama dengan nol, maka implementasi tersebut berhasil sesuai dengan rencana dan mampu mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Sedangkan apabila nilai rata-rata kesenjangan kurang dari nol, maka implementasi kebijakan tersebut gagal dalam mengatasi permasalahan di masyarakat. Universitas Sumatera Utara Dan permasalahan ketiga akan di analisis secara desktiptif tentang presepsi masyarakat desa tentang perkembangan infrastruktur dan ekonomi di pedesaan setelah pemerintah meluncurkan alokasi dana desa berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN