Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

b Tim Pendamping Tingkat Kecamatan menyampaikan laporan hasil rekapitulasi dari seluruh laporan tingkat desa di wilayah setiap bulan termasuk perkembangan dan dana yang telah disalurkan, kepada Bupati dan Tim Fasilitasi Tingkat Kabupaten paling lambat tanggal 10 sepuluh setiap bulan.

2.6. Penelitian Terdahulu

Sejumlah penelitian telah di lakukan tentang pemanfaatan Alokasi Dana Desa Dini 2010, melakukan Studi tentang “Hubungan Alokasi Dana Desa Dengan Pembangunan Desa Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat”. Hasil dari peneltian ini menunjukkan alokasi dana desa memiliki hubungan yang positif dengan pembangunan desa di kecamatan stabat dan presepsi masyarakat terhadap alokasi dana desa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembangunan desa di Kecamatan Stabat. Selanjutnya kajian yang di bahas oleh penelitian wahyu hudjuala 2009. Melakukan penelitian yang berjudul “Efekivitas Pemanfaatan Alokasi Dana Desa Dalam Menunjang Pembangunan Pedesaan”. Dengam studi kasus: Di desa Nunuk Kec. Pinolosian, Kab. Bolaang Mongondow Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui bagaimana efektivitas pemanfaatan Alokasi Dana Desa ADD. Selanjutnta untuk megetahui Faktor penghambat dan pendukung pemanfaatan ADD khususnya Di desa Nunuk Kec. Pinolosian, Kab. Bolaang Mongondow Selatan. Hasil dari pnelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas pemanfaan ADD masih kurang baik. Pemerintahan desa sudah Universitas Sumatera Utara berusaha melakukan pelaksanaan pemanfaatn ADD dengan baik, namum masih memiliki faktor penghambat seperti pengetahuan masyarakat tentang dana desa dan SDM yang ingin turut ikut serta dalam pelaksanaan pemanfaatan alokasi dana desa. Siti Muntahanah 2010 penelitian ini berjudul “Efektivitas Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif keuangan pengeolaan Alokasi Dana Desa di Kecamatan Somagede dalam hubungannya dengan program desa. Dan memiliki hasil penelitian bahwa Kecamatan Somagede sebagai penerima ADD sangat bertanggung jawab penuh dalam pelaksanaan dan pelaporan keuangan ADD dan pemanfaatannya untuk kepentingan masyrakat, pelaporan keuangan ADD di Kecamatan Somagede dari tahun ketahun sudah berjaalan sesuai dengan peraturan yang ada. Penelitian selanjutnya di lakukan oleh Mohammad Zain A Gafur 2011 dengan judul “ Inkonsistensi Penerapan Good Governance Dalam Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa Studi di Desa Marasipno Kecamatan Maba Tengah Kabupaten Halmahera Timur dengan pembahasan Alokasi Dana Desa merupakan wujud dari pemenuhan hak desa untuk menyelenggarakan otonomi desa. Hal itu dilakukan agar desa dapat tumbuh dan berkembang mengikuti pertumbuhan yang berasal dari desa itu sendiri dengan berdasarkan keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi, dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pengertian dari ADD tersebut, maka di dalam melakukan suatu perencanaan dan pelaksanaan ADD diperlukan partisipasi, Universitas Sumatera Utara transparansi, akuntabilitas dan kesetaraan dari semua pihak yang terlibat didalam kebijakan tersebut baik pembuat kebijakan, pelaksana kebijakan, dan kelompok sasaran. Hal ini dilakukan agar tercipta suatu tata pemerintahan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika dalam proses perencanaan dan pelaksanaan ADD dengan berdasar pada prinsip partisipasi, transparansi, akuntabilitas, dan kesetaraan yang dilakukan oleh Desa Marasipno Kecamatan Maba Tengah Kabupaten Halmahera Timur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Di mana penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati. Penulis melakukan penggabungan teknik observasi,wawancara,dan dokumentasi. Observasi dilakukan di Desa Marasipno, dan teknik dokumentasi dilakukan untuk menggali datadata sekunder yang berkaitan dengan penelitian. Data yang diperoleh dari kedua teknik itu kemudian diperdalam melalui wawancara dengan informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses perencanaan dan pelaksanaan Alokasi Dana Desa Di Desa Marasipno masih sangat jauh dari prinsip-prinsip pengelolaan Alokasi Dana Desa. Tidak jalanya prinsip pengelolaan Alokasi Dana Desa dari tahapan perencanaan sampai dengan pelaksanaan dapat dilihat dari kurang partisipasi, transparansi ,akuntabilitas dan kesetaraan dari masyarakat luas yang berkepentingan dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Marasipno. Ketidakserasian antara perencanaan dan pelaksanaan dalam pengelolaan ADD disebabkan juga karena kurangnya kesadaran masyarakat atas pentingnya kebijakan tersebut serta sikap apatis dari aparat pemerintah desa dan tidak adanya Universitas Sumatera Utara relevansi keberadaan Desa Marasipno sebagai penyelenggaraan pemerintahan desa dalam perencanaan dan pelaksanaan Alokasi Dana Desa. Dari hasil penelitian penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Perlu adanya evaluasi tentang pemekaran desa dari pemerintah Kabupaten. Begitu juga dengan keberadaan Desa Marasipno, karena berdasarkan temuan dilapangan bahwa tidak adanya penyelenggaraan pemerintahan di desa tersebut. 2. Dalam rangka pemahaman mengenai pengelolaan ADD ,maka perlu sering diadakannya sosialisasi Peraturan Bupati tentang petunjuk pelaksanaan ADD, serta diperlukan supervisi atau pendampingan dari dinas terkait untuk proses perencanaan dan pelaksanaan ADD. 3. Perlunya pemahaman kepada masyarakat bahwa ADD adalah hak mereka. Karena tujuan dari kebijakan ini adalah mensejahterakan masyarakat desa. 4. Dan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan dalam menerapkan atau dalam menjalankan kebijakan ADD, diperlukan adanya kelembagaan yang kuat didesa. Penelitian berikutnya berjudul “Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa Dalam Pembangunan Desa Di kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa”, Oleh Awanta Mutmainnah 2012.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan Alokasi Dana Desa ADD dalam pembangunan desa di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa dan untukmengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kendala pemerintah desa dalam implementasi kebijakan ADD di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa, serta untuk mengetahui upaya yang dilakukan Pemerintah Desa di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa dalam menghadapi kendala yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitia ini yaitu metode deskriptif kualitatif, dengan teknik Universitas Sumatera Utara wawancara untuk memperoleh data primer dari para informan, serta menggunakan teknik dokumentasi dan observasi untuk memperoleh data skunder mengenai implementasi kebijakan ADD di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan ADD di Kecamatan Utan, Kabupaten Sumbawa pada dasarnya belum berjalan dengan efektif. Upaya-upaya yang dilakukan juga masih belum berjalan dengan maksimal. Sehingga penulis memberikan saran untuk dapat meningkatkan peran serta pemerintah daerah dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaksana kebijakan agar pelaksanaan ADD dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan sebagai bentuk upaya membantu pemerintah desa untuk menjalankan kebijakan baru yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Budi Septiyanto 2012 tentang judul penelitian “Evaluasi Alokasi Dana Desa ADD di Kabupaten Kendal”. Kebijakan otonomi daerah memberikan wewenang kepada desa untuk mengatur dan mengurus pemerintahan secara mandiri. Pemberian kewenangan tersebut meliputi dengan pemberian dana yang bersumber dari dana perimbangan pusat dan daerah yang disebut dengan dana ADD dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan di desa. Dalam penelitian ini difokuskan untuk melihat pencapaian hasil dan output atas dijalankannya kebijakan ADD di Kabupaten Kendal selama kurun waktu lima tahun yakni tahun 2008 hingga tahun 2012. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yang berusaha untuk menggambarkan pelaksanaan dari kebijakan ADD di Kabupaten Kendal melalui faktorfaktor pendukung dan penghambat serta keberhasilan dalam mencaipai tujuan pelaksanaan. Dengan berdasarkan fakta dan Universitas Sumatera Utara data dilapangan yang ditujukkan untuk menggambarkan secara detail dan jelas melalui enam kriteria evaluasi penelitian yakni efektifitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas dan ketepatan yang diperoleh dari hasil wawancara secara mendalam dengan key informan . Dari hasil penelitian yang diperoleh ternyata dari tahun ke tahun perkembangan pelaksanaan mengalami naik turun sesuai tingkat pencairan dana meskipun kegiatan di desa telah mengalami peningkatan dalam segi pembangunan. Namun demikian, terdapat sejumlah desa yang masih menghadapi persoalan dan kesulitan untuk menjalankan secara optimal mulai dari masalahteknis hingga kendala dilapangan yang bermasalah baik penggunaan, penyaluran, dan pelaporan penggunaan. Manfaat yang dirasakan hanya kegiatan yang sifatnya pembangunan dan oprasional desa. Sedangkan kegiatan yang sifatnya pemberdayaan masih kurang dan jauh dari harapan. Dalam pelaksanaan kebijakan ADD di Kabupaten Kendal membutuhkan perencanaan strategis dan kegiatan yang jangka panjang agar penerima manfaat ADD dapat dirasakan hingga menengah kebawah. Revlinawati 2016 Analisis Pengalokasian Dana Desa Kabupaten PesisirSelatan Tahun 2015. Universitas Andalas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pengalokasian Dana Desa pada Kabupaten Pesisir Selatan yang dituangkan dalam Petunjuk Teknis melalui Peraturan Bupati Pesisir Selatan No. 20 tahun 2015 tentang Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Nagari yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2015 telah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 93PMK.072015 tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa berdasarkan asas Universitas Sumatera Utara yang adil dan merata. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif, dimana data sekunder dikumpulkan dengan menggunakan metode survey melalui dokumentasi dan wawancara. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengalokasian dana desa di Kabupaten Pesisir Selatan formula penghitungan Alokasi Dana Desa sudah mengikuti petunjuk dari aturan yang berlaku, tetapi data-data yang digunakan dalam perhitungan Alokasi Dana Desa tidak semua bersumber dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesisir Selatan. Pengalokasian Dana Desa terdiri dari 90 alokasi dasar yang dibagi sama rata untuk setiap desa dan 10 alokasi dana desa yang dihitung berdasarkan 4 empat variabel, untuk lebih mengutamakan tujuan dari asas adil dan merata diharapkan untuk kebijakan tahun berikutnya nilai persentase alokasi dasar sebesar 40 dan berdasarkan formula sebesar 60 dengan lebih mengutamakan kebutuhan dasar masyarakat desa.

2.7 Kerangka Konseptual