Skala Pengukuran Karakteristik Responden Analisis Deskriptif

Tabel 3.3 Peranan Perpustakaan dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi No Variabel Indikator Item Jumlah 1. Peran Perpustakaan Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi 1. Media penghubung sumber informasi dengan pemakai 2. Pengembang komunikasi antara pemakai dengan penyelenggara perpustakaan 3. Lembaga pengembangan budaya minat membaca 4. Motivator, mediator, dan fasilitator 5. Agen perubahan, pembangunan dan kebudayaan manusia 6. Lembaga pendidikan nonformal 7. Kebutuhan Kognitif 8. Kebutuhan Afektif 9. Kebutuhan Integrasi Personal 10. Kebutuhan Integrasi Sosial 11. Kebutuhan Berkhayal 1 1 3, 4 5, 6, 7, 8 9 10 11, 12, 13, 14 15, 16 17, 18 19, 20 1 1 2 4 1 1 1 3 2 2 2

3.8 Skala Pengukuran

Pengukuran dilakukan dengan mengunakan ukuran skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pandapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena seseorang Sugiyono, 2006: 107. Bobot untuk setiap jawaban yang diberikan responden dari setiap indikator pernyataan adalah sebagai berikut : 1. Sangat setuju SS diberi bobot 5 2. Setuju S diberi bobot 4 3. Kurang setuju KS diberi bobot 3 4. Tidak setuju TS diberi bobot 2 5. Sangat tidak setuju STS diberi bobot 1 Universitas Sumatera Utara

3.9 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif, yaitu dengan cara mentabulasi data pengukuran distribusi frekuensi dan kalkulasi peresentase. Menurut Arikunto 2000 : 349 untuk menghitung persentase jumlah dari responden digunakan rumus : Keterangan : P = Persentase F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah responden Untuk menafsirkan besar persentase data yang diperoleh dari tabel tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran menurut Arikunto 2000: 57 sebagai berikut : 81-100 : Sangat baik 61-80 : Baik 41-60 : Cukup 21-40 : Kurang 0-20 : Kurang sekali 100 x n F P = Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Adapun jumlah pernyataan seluruhnya adalah sebanyak 20 buah pernyataan. Angket disebar kepada responden yang berisikan pernyataan-pernyataan mengenai peran perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi. Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan status yang ada di KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Status No Responden Jumlah Persentase 1 Pelajar SMA 64 65,3 2 Mahasiswa 14 14,3 3 Umum 20 20,4 Jumlah 98 100 Dari data pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak adalah berstatus pelajar SMA yaitu sebanyak 64 responden 65,3, umum sebanyak 20 responden 20,4, dan yang paling sedikit adalah dari mahasiswa sebanyak 14 responden 14,3

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan uji statistik dasar untuk menentukan deskripsi data mengenai peran perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pada KPAD Kota Tebing Tinggi dalam bentuk frekuensi dan persentase. Universitas Sumatera Utara

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Peran Perpustakaan Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi

Peran perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi sangatlah dibutuhkan dalam meningkatkan minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan dan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pengguna perpustakaan. Peran perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi dapat diukur dengan indikator-indikator yaitu media penghubung sumber informasi dengan pemakai, pengembang komunikasi antara pemakai dengan penyelenggara perpustakaan, lembaga pengembangan budaya minat membaca, motivator, mediator, dan fasilitator, agen perubahan, pembangunan dan kebudayaan manusia, lembaga pendidikan nonformal, kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi personal, kebutuhan integrasi sosial, dan kebutuhan berkhayal. Untuk mengetahui tanggapan responden dapat diketahui melalui jawaban responden pada pernyataan nomor satu 1 satu sampai 20 dua puluh.

4.2.1.1 Media Penghubung Sumber Informasi dengan Pemakai

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap media penghubung sumber informasi dengan pemakai pada KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Media Penghubung Sumber Informasi dengan Pemakai Pernyataan Tanggapan Responden Frekuensi Persentase 1 SS 10 10,2 S 26 26,5 KS 46 46,9 TS 14 14,2 STS 2 2,0 Jumlah 98 100 Universitas Sumatera Utara Data pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa: Dari 98 responden, 10 responden 10,2 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dijadikan sebagai media penghubung sumber informasi dengan ilmu pengetahuan, 26 responden 26,5 menyatakan setuju, 46 responden 46,9 kurang setuju, 14 responden 14,2 menyatakan tidak setuju, dan 2 reponden 2,0 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi belum dapat dijadikan sebagai media penghubung sumber informasi dengan ilmu pengetahuan. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi belum memiliki jumlah koleksi yang cukup dan sesuai sebagai sumber informasi untuk kebutuhan penggunanya.

4.2.1.2 Pengembang Komunikasi Antara Pemakai dengan Penyelenggara Perpustakaan

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pengembang komunikasi antara pemakai dengan penyelenggara perpustakaan pada KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengembang Komunikasi Antara Pemakai dengan Penyelenggara Perpustakaan Pernyataan Tanggapan Responden Frekuensi Persentase 2 SS 5 5,1 S 12 12,2 KS 48 48,9 TS 28 28,5 STS 5 5,1 Jumlah 98 100 Universitas Sumatera Utara Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa: Dari 98 responden, 5 responden 5,1 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi dapat berperan sebagai pengembang komunikasi antara pemakai dengan penyelenggara perpustakaan, 12 responden 12,2 menyatakan setuju, 48 responden 48,9 kurang setuju, 28 responden 28,5 menyatakan tidak setuju, dan 5 reponden 5,1 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi belum berhasil berperan sebagai pengembang komunikasi antara pemakai dengan penyelenggara perpustakaan. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi belum banyak melakukan kegiatan- kegiatan sosialisasi yang melibatkan masyarakat. Sehingga menyebabkan tidak terjalinnya komunikasi yang baik antara pemakai dengan penyelenggara perpustakaan.

4.2.1.3 Lembaga Pengembangan Budaya Minat Membaca

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap lembaga pengembangan budaya minat membaca pada KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Lembaga Pengembangan Budaya Minat Membaca Pernyataan Tanggapan Responden Frekuensi Persentase 3 SS 5 5,1 S 31 31,6 KS 55 56,1 TS 5 5,1 STS 2 2,0 Universitas Sumatera Utara Jumlah 98 100 4 SS 13 13,2 S 26 26,5 KS 47 47,9 TS 11 11,2 STS 1 1,0 Jumlah 98 100 Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa: Dari 98 responden, 5 responden 5,1 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi dapat berperan sebagai lembaga pengembangan budaya minat membaca, 31 responden 31,6 menyatakan setuju, 55 responden 56,1 kurang setuju, 5 responden 5,1 menyatakan tidak setuju, dan 2 reponden 2,0 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi belum berhasil berperan sebagai lembaga pengembangan budaya minat membaca. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi belum banyak melakukan sosialisasi tentang perpustakaan dan juga masih kurangnya kerjasama perpustakaan dengan sekolah-sekolah yang membuat siswa merasa enggan untuk dapat berkunjung ke perpustakaan sehingga masyarakat merasa kurang berminat untuk berkunjung ke perpustakaan dan secara otomatis budaya minat baca pun menjadi berkurang. Selain itu, seharusnya perpustakaan juga harus menyesuaikan diri dengan kondisi sekarang dan harus mampu mengakomodasi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan masyarakat sekarang yang tentu dan mungkin sangat bebeda dengan cara pandang masyarakat pada masa yang lalu. Dari 98 responden, 13 responden 13,2 menyatakan sangat setuju bahwa dengan berdirinya Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi masyarakat menjadi gemar membaca membaca, 26 responden 26,5 menyatakan setuju, 47 responden 47,9 kurang setuju, 11 responden Universitas Sumatera Utara 11,2 menyatakan tidak setuju, dan 1 reponden 1,0 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa dengan berdirimya Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi masyarakat masih kurang gemar membaca. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi belum berperan aktif dalam menyadarkan masyarakat akan pentingnya membaca sehingga masyarakat menjadi kurang gemar membaca. Pihak perpustakaan seharusnya harus sering menggelar kegiatan dan membuat program-program yang berhubungan dengan betapa pentingnya membaca untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

4.2.1.4 Motivator, Mediator dan Fasilitator

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap motivator, mediator dan fasilitator pada KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Motivator, Mediator, dan Fasilitator Pernyataan Tanggapan Responden Frekuensi Persentase 5 SS 5 5,1 S 20 20,4 KS 51 52,0 TS 8 8,1 STS 4 4,0 Jumlah 98 100 6 SS 4 4,0 S 26 26,5 KS 55 56,1 TS 10 10,2 STS 3 3,0 Universitas Sumatera Utara Jumlah 98 100 7 SS 13 13,2 S 28 28,5 KS 49 50 TS 7 7,1 STS 3 3,0 Jumlah 98 100 8 SS 2 2,0 S 12 12,2 KS 45 45,9 TS 25 25,5 STS 14 14,2 Jumlah 98 100 Data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa: Dari 98 responden, 5 responden 5,1 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi berperan menjadi fasilitator umtuk menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat, 20 responden 20,4 menyatakan setuju, 51 responden 52,0 kurang setuju, 8 responden 8,1 menyatakan tidak setuju, dan 4 reponden 4,0 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi belum berperan menjadi fasilitator umtuk menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi belum memiliki fasilitas dan koleksi yang mampu menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat, belum mampu menjadi tempat berlatih berfikir dan belajar secara mandiri oleh masyarakat seperti penyediaan forum diskusi, kesempatan mengerjakan proyek bersama secara berkolaborasi, artikel-artikel interaktif dan lainnya. Dari 98 responden, 4 responden 4,0 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi Universitas Sumatera Utara berperan menjadi fasilitator untuk menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat, 26 responden 26,5 menyatakan setuju, 55 responden 56,1 kurang setuju, 10 responden 10,2 menyatakan tidak setuju, dan 3 reponden 3,0 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa fasilitas yang dimiliki Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi belum mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi pengunjung perpustakaan. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi masih kurang memiliki fasilitas yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi pengunjung perpustakaan. Dari 98 responden, 13 responden 13,2 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi dapat menjadi media untuk menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat, 28 responden 28,5 menyatakan setuju, 49 responden 49 kurang setuju, 7 responden 7,1 menyatakan tidak setuju, dan 3 reponden 3,0 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi belum dapat menjadi media untuk menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi belum dapat menjadi penghubung antara informasi dengan pengguna seperti belum adanya hubungan kerjasama dengan pangkalan data lain yang sesuai baik yang dilanggan atau tidak untuk menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat yang ada di Kota Tebing Tinggi. Dari 98 responden, 2 responden 2,0 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi telah berhasil menjadi motivator bagi masyarakat untuk menambah wawasan, 12 responden 12,2 menyatakan setuju, 45 responden 45,9 kurang setuju, 25 responden 25,5 menyatakan tidak setuju, dan 14 reponden 14,2 menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi belum berhasil sebagai motivator bagi masyarakat untuk menambah wawasan. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi belum mampu memotivasi atau memberikan dorongan bagi masyarakat akan pentingnya informasi yang didapat dari perpustakaan. Sebagai motivator untuk memotivasi masyarakat sebaiknya perlu dilakukan kegiatan- kegiatan yang mampu mendorong minat masyarakat untuk berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan.

4.2.1.5 Agen Perubahan, Pembangunan dan Kebudayaan Manusia

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap agen perubahan, pembangunan dan kebudayaan manusia pada KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Agen Perubahan, Pembangunan dan Kebudayaan Manusia Pernyataan Tanggapan Responden Frekuensi Persentase 9 SS 2 2,0 S 15 15,3 KS 40 40,8 TS 29 29,5 STS 12 12,2 Jumlah 98 100 Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa: Dari 98 responden, 2 responden 2,0 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi berperan sebagai agen perubahan, agen pembangunan dan agen kebudayaan umat manusia, 15 responden 15,3 menyatakan setuju, 40 responden 40,8 kurang setuju, 29 responden 29,5 menyatakan tidak setuju, dan 12 reponden 12,2 menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi belum berhasil berperan sebagai agen perubahan, agen pembangunan dan agen kebudayaan umat manusia. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi belum menyediakan sarana atau tempat menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksikan secara terus-menerus, diolah, dan diproses sebagai sarana atau wahana untuk melestarikan hasil budaya manusia ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi. KPAD Tebing Tinggi juga tidak memiliki dokumenkoleksi lama yang dapat dipelajari atau diteliti kembali untuk perkembangan jaman.

4.2.1.6 Lembaga Pendidikan Nonformal

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap lembaga pendidikan nonformal pada KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Lembaga Pendidikan Nonformal Pernyataan Tanggapan Responden Frekuensi Persentase 10 SS 12 12,2 S 26 26,5 KS 48 48,9 TS 10 10,2 STS 2 2,0 Jumlah 98 100 Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa: Dari 98 responden, 12 responden 12,2 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dijadikan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi masyarakat, 26 responden 26,5 menyatakan setuju, 48 responden 48,9 kurang setuju, 10 responden 10,2 menyatakan tidak setuju, dan 2 reponden 2,0 menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi belum dapat dijadikan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi masyarakat. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi kurangnya sosialisasi pihak perpustakaan untuk menarik minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan, sehingga menyebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pendidikan yang didapatkan di perpustakaan sebagai lembaga pendidikan nonformal yang artinya selain di sekolah perpustakaan juga dapat dipergunakan sebagai sarana belajar dan sumber informasi. 4.2.1.7 Kebutuhan Kognitif Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kebutuhan kognitif pada KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kebutuhan Kognitif Pernyataan Tanggapan Responden Frekuensi Persentase 11 SS 10 10,2 S 20 20,4 KS 50 51,0 TS 16 16,3 STS 2 2 Jumlah 98 100 Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa: Dari 98 responden, 10 responden 10,2 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi sebagai sumber informasi dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat, 20 responden 20,4 menyatakan setuju, 50 responden 51,0 kurang setuju, 16 responden 16,3 menyatakan tidak setuju, dan 2 reponden 2,0 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi sebagai sumber informasi belum dapat memenuhi Universitas Sumatera Utara kebutuhan informasi bagi masyarakat. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi masih kurang memiliki koleksi yang dibutuhkan masyarakat terutama koleksi terbaru. Untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat sebaiknya masyarakat ikut dilibatkan dalam hal pemilihan bahan pustaka, sehingga kebutuhan informasi dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan mereka.

4.2.1.8 Kebutuhan Afektif

Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kebutuhan afektif pada KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Kebutuhan Afektif Pernyataan Tanggapan Responden Frekuensi Persentase 12 SS 17 17,3 S 22 22,4 KS 45 45,9 TS 11 11,2 STS 5 5,1 Jumlah 98 100 13 SS 9 9,1 S 17 17,3 KS 34 34,6 TS 34 34,6 STS 4 4,0 Jumlah 98 100 14 SS 8 8,1 S 17 17,3 KS 47 47,9 TS 23 23,4 STS 3 3,0 Jumlah 98 100 Universitas Sumatera Utara Data pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa: Dari 98 responden, 17 responden 17,3 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi memiliki koleksi yang dibutuhkan untuk menambah wawasan, 22 responden 22,4 menyatakan setuju, 45 responden 45,9 kurang setuju, 11 responden 11,2 menyatakan tidak setuju, dan 5 reponden 5,1 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi belum memiliki koleksi yang dibutuhkan untuk menambah wawasan. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi masih belum memiliki koleksi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dari 98 responden, 9 responden 9,1 menyatakan sangat setuju bahwa pengguna telah menemukan informasi berupa buku rujukan, laporan hasil penelitian dan koleksi tercetak maupun elektronik yang ada di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi, 17 responden 17,3 menyatakan setuju, 34 responden 34,6 kurang setuju, 34 responden 34,6 menyatakan tidak setuju, dan 4 reponden 4,0 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pengguna belum menemukan informasi berupa buku rujukan, laporan hasil penelitian dan koleksi tercetak maupun elektronik yang ada di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya koleksi berupa buku rujukan, laporan hasil penelitian dan koleksi tercetak yang dimiliki KPAD Kota Tebing Tinggi. Oleh karena itu sebaiknya pihak perpustakaan perlu menghimpun koleksi tersebut untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Dari 98 responden, 8 responden 8,1 menyatakan sangat setuju bahwa pengguna membutuhkan koleksi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi untuk memperoleh informasi relevan sebagai sumber Universitas Sumatera Utara rujukan, 17 responden 17,3 menyatakan setuju, 47 responden 47,9 kurang setuju, 23 responden 23,4 menyatakan tidak setuju, dan 3 reponden 3,0 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pengguna tidak membutuhkan koleksi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi untuk memperoleh informasi relevan sebagai sumber rujukan. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya koleksi yang dimiliki oleh KPAD Kota Tebing Tinggi sebagai sumber rujukan yang dibutuhkan oleh pengguna. Oleh karena itu sebaiknya perlu dilakukan penambahan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. 4.2.1.9 Kebutuhan Integrasi Personal Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kebutuhan integrasi personal pada KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Integrasi Personal Pernyataan Tanggapan Responden Frekuensi Persentase 15 SS 14 14,2 S 23 23,4 KS 40 40,8 TS 18 18,3 STS 3 3,0 Jumlah 98 100 16 SS 10 10,2 S 20 20,4 KS 51 52,4 TS 16 16,3 STS 1 1,0 Jumlah 98 100 Data pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa: Universitas Sumatera Utara Dari 98 responden, 14 responden 14,2 menyatakan sangat setuju bahwa pengguna membutuhkan koleksi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi untuk mendapatkan sumber informasi yang saya butuhkan, 23 responden 23,4 menyatakan setuju, 40 responden 40,8 kurang setuju, 18 responden 18,3 menyatakan tidak setuju, dan 3 reponden 3,0 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa pengguna tidak setuju membutuhkan koleksi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi untuk mendapatkan sumber informasi yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya koleksi yang dimiliki oleh KPAD Kota Tebing Tinggi sebagai sumber informasi yang meyebabkan ketidak puasan pengguna. Oleh karena itu sebaiknya perlu dilakukan penambahan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dari 98 responden, 10 responden 10,2 menyatakan sangat setuju dengan menggunakan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi dapat menambah wawasan dan memenuhi kebutuhan informasi, 20 responden 20,4 menyatakan setuju, 51 responden 52,4 kurang setuju, 16 responden 16,2 menyatakan tidak setuju, dan 1 reponden 1,0 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian responden menyatakan setuju bahwa dengan menggunakan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi dapat menambah wawasan dan memenuhi kebutuhan informasi dan sebagian responden lagi masih kurang setuju dengan hal tersebut. Oleh karena itu penyelenggara perpustakaan sebaiknya membuat program-program yang menarik agar kebutuhan informasi bagi masyarakat dapat terpenuhi. 4.2.1.10 Kebutuhan Integrasi Sosial Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kebutuhan integrasi sosial pada KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Integrasi Sosial Pernyataan Tanggapan Responden Frekuensi Persentase 17 SS 8 8,1 S 15 15,3 KS 37 37,7 TS 30 30,6 STS 8 8,1 Jumlah 98 100 18 SS 5 5,1 S 18 18,3 KS 32 32,6 TS 35 35,7 STS 18 18,3 Jumlah 98 100 Data pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa: Dari 98 responden, 5 responden 5,1 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi menjadi sumber informasi kebudayaan bagi pengguna, 18 responden 18,3 menyatakan setuju, 32 responden 32,6 kurang setuju, 35 responden 35,7 menyatakan tidak setuju, dan 18 reponden 18,3 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian responden menyatakan kurang setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi menjadi sumber informasi kebudayaan bagi pengguna. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi belum memiliki koleksi yang cukup yang berhubungan dengan kebudayaan. Dari 98 responden, 8 responden 8,1 menyatakan sangat setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi memiliki jenis koleksi yang dapat membantu pengguna dalam menambah informasi terhadap lingkungan sekitar, 15 responden 15,3 menyatakan setuju, 37 responden 37,7 kurang setuju, 30 responden 30,6 menyatakan tidak setuju, dan 8 reponden 8,1 menyatakan sangat tidak setuju. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian responden menyatakan kurang setuju bahwa Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi memiliki jenis koleksi yang dapat membantu pengguna dalam menambah informasi terhadap lingkungan sekitar. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi belum memiliki koleksi yang cukup yang berhubungan dengan keadaan lingkungan sekitar dan manfaatnya. 4.2.1.11 Kebutuhan Berkhayal Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kebutuhan berkhayal pada KPAD Kota Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Kebutuhan Berkhayal Pernyataan Tanggapan Responden Frekuensi Persentase 19 SS 12 12,2 S 19 19,3 KS 40 40,8 TS 9 9,1 STS 8 8,1 Jumlah 98 100 20 SS 13 13,2 S 19 19,3 KS 47 47,9 TS 11 11,2 STS 8 8,1 Jumlah 98 100 Data pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa: Dari 98 responden, 12 responden 12,2 menyatakan sangat setuju bahwa koleksi buku yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi memenuhi kebutuhan informasi hiburan bagi pengguna, 19 responden 19,3 menyatakan setuju, 40 responden Universitas Sumatera Utara 40,8 kurang setuju, 9 responden 9,1 menyatakan tidak setuju, dan 8 reponden 8,1 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian responden menyatakan kurang setuju bahwa koleksi buku yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi memenuhi kebutuhan informasi hiburan bagi pengguna. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi kurang memiliki koleksi terbaru dan terupdate yang dapat membuat pengguna merasa terhibur. Untuk itu, sebaiknya perlu diadakan penambahan koleksi berupa hiburan, sehingga pengunjung tidak cepat merasa bosan selama berada di perpustakaan. KPAD juga harus memaksimalkan pelayanan Audio Visual untuk menarik minat pengguna perpustakaan dengan pemutaran film yang menarik dan bersifat pengetahuan, meningkatkan konektivitas internet agar tidak sering terputus. Dari 98 responden, 13 responden 13,2 menyatakan sangat setuju bahwa layanan audio visual yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi mendorong pengguna untuk datang ke perpustakaan, 19 responden 19,3 menyatakan setuju, 47 responden 47,9 kurang setuju, 11 responden 11,2 menyatakan tidak setuju, dan 8 reponden 8,1 menyatakan sangat tidak setuju. Berdasarkan persentase tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa sebagian responden menyatakan kurang setuju bahwa bahwa layanan audio visual yang tersedia di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi KPAD Kota Tebing Tinggi mendorong pengguna untuk datang ke perpustakaan. Hal ini disebabkan karena KPAD Kota Tebing Tinggi belum memiliki koleksi audio visual yang cukup untuk menarik minat pengunjung untuk datang ke perpustakaan. Oleh karena itu, sebaiknya perlu dilakukan penambahan koleksi dan fasilitas audio visual.

4.3 Perhitungan Jumlah Persentase Jawaban Dari Responden