tentang informasi dan aktivitas yang berhubungan dengan citra pemakai tentang jasa dan spesialis informasi.
Berdasarkan pengelompokan tujuan yang dilakukan oleh Ford dalam Suwanto 2003: 5, maka ada beberapa aspek yang dapat dilakukan , yaitu :
a Sumber informasi
Kajian tentang sumber informasi telah banyak dilakukan terutama untuk menguji keterpakaian koleksi . Kajian ini kadang-kadang dapat
dibandingkan dengan jenis koleksi yang berbeda dan membahas alasan penggunaan jenis koleksi tertentu.
b Pemakaian informasi
Kajian ini biasanya meneliti motivasi pemakaian informasi dan cara mencari informasi yang dibutuhkan, serta tenggang waktu antara batas
waktu man dengan pemanfaatan secara nyata.
c Ciri-ciri informasi
Kajian tentang ciri-ciri informasi mengelompokkan pemakai berdasarkan tingkat kebutuhan, perilaku, latar belakang dan pekerjaan
pemakai. Karakteristik dalam bentuk tipologi pemakai akan dapt memberikan gambaran dengan cara pemetaan perlaku dan kebutuhan
dengan mengidentifikasi tipe-tipe mereka.
d Sistem-sistem tata nilai dari pemakai
Kajian ini meneliti hubungan antara sistem atau tata nilai pemakai dengan perilaku mereka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Sistem dan tata nilai yang berpengaruh antara lain sistem kebudayaan, sistem politik, teman-teman sewaktu kuliah invisible college ,
organisasi formal, dan sistem ekonomi di masyarakat.
e Interaksi antara pemakai dengan sistem informasi.
Kajian ini diarahkan pada proses interaksi antara pemakai dengan sistem yang ada di perpustakaan atau di pusat-pusat informasi. Yang
menjadi perhatian utama adalah sikap dan perilaku pemakai.
Dari pernyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa kajian pengguna memiliki tiga tujuan komprehensif, yaitu analisis kebutuhan, analisis perilaku
informasi, analisis motivasi dan sikap dan beberapa aspek pengelompokan tujuan yang dapat dilakukan yaitu sumber informasi, pemakaian informasi, ciri-ciri
informasi, sistem-sistem tata nilai dari pemakai, Interaksi antara pemakai dengan sistem informasi.
2.5 Sumber Informasi
Perpustakaan merupakan tempat sumber informasi bagi seluruh pengguna perpustakaan. Begitu juga dengan perpustakaan umum, maka segala sumber
informasi dalam koleksi yang dimiliki bersifat umum.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Yusup 1995:14 bahwa : Memfokuskan sumber informasi, yaitu hanya kepada segala macam
informasi yang secara khusus biasa diawasi, dikendalikan, diolah dan dikelola untuk kepentingan umat manusia, yakni informasi terekam yang
biasa diperoleh di perpustakaan-perpustakaan dan segala jenisnya, baik informasi yang bersifat ilmiah biasa dimanfaatkan untuk kepentingan
penelitian dan ilmu pengetahuan maupun informasi yang bersifat non ilmiah seperti informasi tentang keluarga, berita kematian dan iklan
komersial.
Dari pernyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa sumber informasi difokuskan hanya kepada segala macam informasi yang secara khusus biasa
diawasi, dikendalikan, diolah dan dikelola untuk kepentingan umat manusia.
2.5.1 Pemberdayaan Informasi
Pemberdayaan informasi adalah upaya yang dilakukan perpustakaan secara terencana, terstruktur, dan terarah agar seluruh informasi yang tersedia
dapat dimanfaatkan secara optimal. Menurut Nawi 2012: 2 Ada beberapa cara untuk memberdayakan
informasi di perpustakaan, antara lain yaitu :
1.
Sirkulasi dan transaksi informasi, yaitu siklus berputarnya informasi dimulai dari a dilihat, dibaca, dan dipelajari; b diteliti, dikaji, dan
dianalisis; c dimanfaatkan dan dikembangkan di dalam kegiatan- kegiatan pendidikan, penelitian, pelatihan, dan laboratorium; d
ditransformasikan kepada orang lain.
2.
Dipinjamkan dari perpustakaan dan dibawa pulang, khususnya yang menjadi anggota perpustakaan atau pemakai potensial dengan
persyaratan yang telah ditentukan oleh bagian administrasi perpustakaan.
3.
Disalin fotocopy dalam batas-batas tertentu, untuk kepentingan ilmiah, dan bukan komersial.
4.
Diadakan bimbingan pemakai bagi peserta didik atau pengajar ataupun masyarakat umum, yang belum mengenal secara
familierakrab dengan perpustakaan agar dengan mudah dan cepat dapat mempergunakan sumber informasi di perpustakaan.
5.
Sumber informasi yang ada dapat diakses langsung oleh pembaca melalui layanan digital perpustaakaan.
Salah satu cara pemberdayaan sumber informasi perpustakaan adalah memberikan dan menyelenggarakan layanan kepada pemakai. Nawi 2012: 2
juga menyebutkan layanan yang efektif adalah yang dapat memenuhi keinginan pemakai dalam hal :
Universitas Sumatera Utara
1. Penyediaan informasi yang sesuai dengan keinginan pemakai.
2. Waktu yang tepat, leluasa, memadai dan tidak terlalu mengikat.
3. Sikap dan perilaku petugas yang penuh perhatian, ramah, santun,
bersifat membimbing, memandu, dan menguasai masalah.
Dari pernyataan tesebut dapat dikemukakan bahwa cara memberdayakan informasi adalah
Sirkulasi dan transaksi informasi, dipinjamkan dari perpustakaan dan dibawa pulang, disalin fotocopy dalam batas-batas tertentu, diadakan
bimbingan pemakai bagi peserta didik atau pengajar ataupun masyarakat umum dan sumber informasi yang ada dapat diakses langsung oleh pembaca melalui
layanan digital perpustaakaan serta penyediaan informasi yang sesuai dengan keinginan pemakai
2.5.2 Jenis dan Sumber Informasi Perpustakaan
Jenis dan sumber informasi di perpustakaan mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan
elektronik seperti kaset, video, piringan disk dan lain-lain.
Menurut Yulia 1993 : 3 ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu :
1. Karya cetak
Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti :
a Buku
Buku adalah bahan pustaka yang merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam koleksi perpustakaan.
Berdasarkan standar dari Unesco tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya
buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan.
b Terbitan berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka
ini adalah harian surat kabar, majalah mingguan bulanan dan lainnya, laporan yang terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti
laporan tahunan, tri wulanan, dan sebagainya.
2. Karya noncetak
Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk
lain seperti rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar dan sebagainya. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah
bahan non buku, ataupun bahan pandang dengar. Yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah:
a Rekaman suara
Universitas Sumatera Utara
Yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perpustakaan adalah buku pelajaran
bahasa inggris yang dikombinasikan dengan pita kaset.
b Gambar hidup dan rekaman video
Yang termasuk dalam bentuk ini adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga dipakai untuk
pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagimana cara menggunakan perpustakaan.
c Bahan Grafika
Ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung misalnya lukisan, bagan, foto, gambar, teknik dan
sebagainya dan yang harus dilihat dengan bantuan alat misalnya selid, transparansi, dan filmstrip.
d Bahan Kartografi
Yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara, dan sebagainya.
3. Bentuk mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat
dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri,
tidak dimasukkan bahan noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat
kabar, dan sebagainya. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:
a Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran
film yaitu 16 mm, dan 35 mm. b
Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 148 mm standar dan 75 mm x 125 mm.
c Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam
kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukuran sebesar mikrofis.
4. Karya dalam bentuk elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc.
Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti computer, CD- ROM player, dan sebagainya.
Selain pendapat di atas, menurut Sutarno 2006 : 71 mengemukakan bahwa pengelompokkan bahan pustaka diperpustakaan terdiri dari:
1. Kelompok bahan pustaka umum.
2. Kelompok bahan pustaka rujukan referensi.
3. Kelomopok bahan pustaka berkala majalah dan surat kabar.
4. Kelompok bahan pustaka pandang dengar.
5. Kelompok bahan pustaka pandang dengar audio visual.
6. Kelompok bahan pustaka terekam dan elektronik seperti film, kaset,
video, dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
7. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok
pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan lain-lain. 8.
Kelompok bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya.
Dari pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa ada 4 jenis sumber informasi di perpustakaan yaitu karya cetak, karya non cetak, bentuk mikro, karya
dalam bentuk elektornoik dan pengelompokkan bahan pustaka diperpustakaan terdiri dari: kelompok bahan pustaka umum, bahan pustaka rujukan, bahan
pustaka berkala, bahan pustaka pandang dengar, audio visual, bahan pustaka terekam dan elektronik.
2.6 Pengguna Informasi