1. Menghimpun berbagai macam sumber informasi
2. Mengolah berbagai macam sumber informasi berdasarkan sistem
tertentu 3.
Menyebarluaskan berbagai macam sumber informasi kepada pemustakanya
4. Melestarikan berbagai macam sumber informasi yang dimiliki
5. Memberikan berbagai macam sumber informasi baik untuk
masyarakat sekarang maupun yang akan dating 6.
Memungkinkan sebagai tempat lahirnya informasi Dari pernyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa peran perpustakaan
sebagai sumber informasi harus menyediakan kebutuhan penggunanya Sumber- sumber informasi yang disediakan terekam dalam berbagai jenis media seperti
kertas, mikrofis, mikrofilm, dan piringan magnetic dan harus menjalan fungsinya untuk menunjang kegiatan belajar mengajar sasaran didik tertentu dalam suatu
lembaga pendidikan, baik formal sekolahdiklat maupun nonformal masyarakat.
2.3 Kebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi setiap orang pasti berbeda-beda baik dari tingkat kebutuhannya sampai dengan jenis informasi yang dibutuhkannya. Berikut ini
beberapa pengertian tentang kebutuhan informasi dari para ahli. Menurut Hartono 2000: 692 “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam
suatu bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian events yang nyata fact yang digunakan untuk pengambilan
keputusan”. Sedangkan menurut Chowdhury 1999: 92 bahwa: “Kebutuhan informasi
merupakan suatu konsep yang samar. Kebutuhan informasi muncul ketika seseorang menyadari pengetahuan yang ada padanya tidak cukup untuk mengatasi
permasalahan tentang subjek tertentu”. Sedangkan menurut Taylor yang dikutip Putu Pendit 2008: 2, ada empat
lapisan atau tingkatan yang dilalui oleh pikiran manusia sebelum sebuah kebutuhan benar-benar dapat terwujud secara pasti:
1. Visceral need
, yaitu tingkatan ketika kebutuhan informasi belum sungguh-sungguh dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat
dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman seseorang dalam hidupnya.
Universitas Sumatera Utara
Inilah kebutuhan “tersembunyi” yang seringkali baru muncul setelah ada pengalaman tertentu.
2. Conscious need
, yaitu ketika seseorang mulai mereka-reka apa sesungguhnya yang ia butuhkan.
3. Formalized need
, yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu dapat mengenali kebutuhan informasinya, dan mungkin di
saat inilah ia baru dapat menyatakan kebutuhannya kepada orang lain.
4.
Compromised need , yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan
kebutuhannya karena mengantisipasi, atau bereaksi terhadap kondisi tertentu
.
Menurut Katz, Gurevitch dan Haas dalam Yusup 1995 : 3-4, kebutuhan itu terbagi pada :
1. Kebutuhan Kognitif
Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan
lingkungan.
2. Kebutuhan Afektif
Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman-pengalaman emosional.
3. Kebutuhan Integrasi Personal Personal Integrative Needs
Kebutuhan ini sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu.
4. Kebutuhan Integrasi Sosial Social Integrative Needs
Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman dan orang lain.
5. Kebutuhan Berkhayal Escapist Needs
Kebutuhan ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan dan hasrat untuk mencari hiburan atau
pengalihan Diversion.
Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa kebutuhan informasi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh pengguna berupa data yang menggambarkan
kejadian-kejadian nyata dan yang samar dan kebutuhan informasi muncul ketika seseorang menyadari pengetahuan yang ada padanya tidak cukup untuk mengatasi
permasalahan tentang subjek tertentu.
2.3.1 Jenis Kebutuhan Informasi
Jenis kebutuhan informasi menurut Jarvelin dalam Ishak 2003:4 memberikan klasifikasi terhadap jenis kebutuhan informasi, yaitu :
1.
I
nformasi yang berkaitan dengan masalah, menggambarkan struktur, sifat, dan syarat dari masalah yang dihadapi, misalnya dalam masalah
konstruksi jembatan, informasi yang dibutuhkan adalah mengenal jenis, tujuan dan masalah yang dihadapi dalam membangun konstruksi
Universitas Sumatera Utara
jembatan. Pada kasus ini kemungkinan telah ada sumber informasi yang telah membahas hal yang sama.
2. Informasi yang berkaitan dengan wilayah, terdiri dari pengetahuan
tentang fakta, konsep, hukum dan teori dari wilayah permasalahan. Misalnya dalam masalah konstruksi jembatan, wilayah informasi yang
diperlukan adalah kekuatan dan tingkat pemuaian besi. Jenis informasi yang dibutuhkan berupa uji ilmiah dan teknologi informasi. Informasi
tersebut terdapat dalam terbitan jurnal ilmiah dan buku teks.
3. Informasi sebagai pemecahan masalah, menggambarkan bagaimana
melihat dan memformulasikan masalah, apa masalah dan wilayah informasi, bagaimana yang akan digunakan dalam upaya memecahkan
masalah. Misalnya dalam konstruksi jembatan, insinyur perencanaan akan menghadapi pro dan kontra mengenai berbagai informasi
mengenai desain jembatan. Ini hanya dapat dipecahkan pada keahlian seseorang dan pengetahuan yang dimiliki.
Sedangkan menurut Diao yang dikutip Mustangimah 1998: 5, menyatakan bahwa:
Kebutuhan informasi ada 3 macam, yaitu kebutuhan informasi objektif, kebutuhan informasi subjektif, dan kebutuhan informasi yang terpenuhi.
Kebutuhan informasi objektif yaitu kebutuhan informasi yang seharusnya ada apabila seorang ingin mencapai tujuannya dengan sukses. Kebutuhan
informasi subjektif yaitu kebutuhan informasi yang disadari oleh seorang sebagai persyaratan untuk mencapai tujuan.
Menurut Yusup 1995: 10 bahwa “Jenis-jenis informasi dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu:
1. Informasi Lisan, informasi ini disamping jumlahnya sangat banyak,
sulit diukur dan dibuktikan dan juga kurang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan manusia pada umumnya.
2. Informasi Terekam, informasi ini paling bermanfaat dan banyak
digunakan oleh berbagai kalangan, baik secara perorangan maupun dalam bermasyarakat, berorganisasi, dan bergaul sesame anggota
masyarakat pada umumnya, terutama bergaul yang bertujuan mengembangkan diri kearah yang lebih baik.
Dari pernyataan tersebut dapat dikemukakan bahwa jenis kebutuhan informasi adalah kebutuhan informasi objektif, kebutuhan informasi subjektif, dan
kebutuhan informasi yang terpenuhi yang didapat dari informasi lisan dan infromasi terekam.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi
Pengguna perpustakaan yang ingin membutuhkan informasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Pannen dalam Ishak 1990: 93 menyatakan
bahwa “faktor yang paling umum mempengaruhi kebutuhan informasi adalah pekerjaan, termasuk kegiatan profesi, disiplin ilmu yang diminati, kebiasaan dan
lingkungan pekerjaan”. Sedangkan menurut Nicholas dalam Ishak 2006:93 menyatakan bahwa
ada lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai, yaitu : 1.
Jenis pekerjaan. 2.
Personalitas, yaitu aspek psikologis dari pencari informasi, meliputi ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis,
motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan.
3. Waktu.
4. Akses, yaitu menelusur informasi secara internal di dalam organisasi
atau eksternal di luar organisasi. 5.
Sumber daya teknologi yang digunakan untuk informasi. Pendapat lain dinyatakan oleh
Katz, Gurevitch, dan Haas Tan yang dikutip Yusup
, 1995:4 juga menemukan dalam penelitiannya bahwa orang yang tingkat pendidikannya tinggi lebih banyak mempunyai kebutuhan dibandingkan dengan
orang yang berpendidikan rendah. Ini berarti bahwa orang yang mempunyai pendidikan relatif tinggi, seperti guru, dosen, dan peneliti, misalnya, lebih banyak
mempunyai kebutuhan akan sesuatu yang bisa memuaskannya, dan lebih banyak mempunyai tujuan yang berkaitan dengan permasalahan kehidupannya daripada
orang-orang pada umumnya. Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kebutuhan informasi adalah dilihat dari jenis pekerjaan dan bahwa orang yang mempunyai pendidikan relatif tinggi, seperti guru, dosen, dan peneliti,
misalnya, lebih banyak mempunyai kebutuhan akan sesuatu yang bisa memuaskannya, dan lebih banyak mempunyai tujuan yang berkaitan dengan
permasalahan kehidupannya daripada orang-orang pada umumnya.
2.4 Analisis Kebutuhan Pengguna