Latar belakang diselenggarakannya Jogja International Heritage Walk
85
sebuah lembaga non politik dan non profit, yang bertujuan untuk mempromosikan olahraga jalan kaki sebagai olahraga yang bermanfaat dan sebagai rekreasi yang sehat.
Selain itu, juga bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai jalan kaki secara internasional dengan mendorong masyarakat anggotanya untuk ikut berpartisipasi
berjalan kaki di Negara lain melalui program intensif dari IML sumber: Laporan Kegiatan JIHW 2015.
Fitriani Kuroda yang merupakan salah satu pendiri JWA yang berinisasi untuk menyelenggarakan event ini di Indonesia karena melihat belum adanya pemahaman dari
masyarakat Indonesia mengenai jalan kaki sehingga kegiatan jalan kaki di Indonesia belum menjadi budaya. Untuk itu, Fitriani Kuroda berharap dengan adanya event ini
tidak hanya sekedar mempromosikan pariwisata Indonesia di mancanegara namun juga mengajak masyarakat Indonesia menjaga warisan budaya dan mengkampanyekan gaya
hidup sehat dengan berjalan kaki. JIHW resmi dikukuhkan sebagai anggota ke-26 Liga Jalan Kaki Internasional
atau IML pada tanggal 07 Mei 2013, selain itu JIHW juga resmi disahkan sebagai anggota International Sports Federation IVV yang membawahi Triathlon pada bulan
November 2013. Hal ini menjadikan Yogyakarta sebagai perwakilan Indonesia menjadi satu-satunya Negara di ASEAN yang berhasil lolos menjadi anggota IML. Dengan
terdaftarnya Indonesia sebagai anggota ke-26 IML mampu memberikan keuntungan bagi Yogyakarta sebagai tempat event JIHW diselenggarakan. Keuntungan tersebut antara lain
sumber: Laporan Kegiatan JIHW 2015:
86
1 Dengan menjadi anggota resmi IML maka setiap tahun penyelenggaraan kegiatan
JIHW secara rutin akan dihadiri oleh peserta asing atau wisatawan mancanegara wisman dari 28 negara yang sudah menjadi anggota IML. Sehingga kegiatan ini
mampu untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke Yogyakarta. 2
Dihadiri oleh peserta lokal atau wisatawan nusantara wisnus dari berbagai daerah di Indonesia, karena salah satu persyaratan dari IML untuk terselenggaranya kegiatan
ini yaitu adanya dukungan dari masyarakat Indonesia yang berpartisipasi mengikuti kegiatan JIHW. Sehingga kegiatan ini mampu untuk meningkatkan jumlah kunjungan
wisnus ke Yogyakarta. 3
Mendapatkan dukungan dari lembaga pemerintahan karena mendatangkan peserta mancanegara, secara tidak langsung perlunya kerjasama yang terjalin dengan
Kementrian Pariwisata Indonesia dan Dinas Pariwisata DIY untuk menyambut dan menjaga keamanan peserta asing dan bantuan dana operasional kegiatan. Serta
dukungan dari masyarakat disekitar rute jalan kaki yang membantu mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan.
4 Mengangkat Kepariwisataan Indonesia pada umumnya dan Yogyakarta khususnya,
yang dimana kegiatan JIHW diselenggarakan di dua tempat di Yogyakarta yaitu Candi Prambanan dan Desa Imogiri.
5 Dengan banyaknya peserta dari nusantara maupun mancanegara akan mampu
membawa dampak yang positif bagi pariwisata Indonesia pada umumnya dan Yogyakarta khususnya.
87
Yogyarakrta dipilih sebagai daerah yang menjadi perwakilan Indonesia untuk mendaftarkan dirinya di IML karena pada saat itu pendiri dari event ini berdomisili di
Yogyakarta. Dan memang sudah menjadi peraturan dari IML bahwa setiap Negara hanya bisa mendaftarkan satu nama daerah sebagai perwakilannya.