Tujuan Pelaksanaan Event Dampak dari Pelaksanaan Event

47 Tabel 1.5 Pengaruh dari Event Pengaruh Event Pengaruh Positif Pengaruh Negatif Sosial Budaya 1. Bertambahnya pengalaman 2. Melahirkan kebudayaan yang baru 3. Membangun sebuah kebanggaan baru dari daerah tersebut 4. Terciptanyabertambahnya komunitas baru yang peduli akan event dan kemajuan daerah tersebut 1. Merenggangnya hubungan komunitas karena setiap individu mempunyai pemikiran yang berebeda sehingga berdampak akan munculnya komunitas-komunitas baru sebagai tandingan 2. Perilaku yang buruk karena merasa daerahnya sudah bisa menjadi ladang penghasilan tambahan setelah event selesai 3. Menghilangnya budaya dan sikap ramah tamah Ekonomi Politik 1. Mengangkat nama daerah dan martabat ke dunia Internasional sehingga penanam modal mau untuk berinvestasi di daerah tersebut 2. Terpadunya hubungan antara masyarakat dengan stakeholder 3. Terbangunnya kemampuan untuk melakukan suatu pengorganisasian dalam pembuatan event 1. Beresiko gagal dan tercorengnya nama daerah tersebut 2. Adanya kemungkinan kesalahan dalam pengalokasian dana 3. Kurangnya pertanggungjawaban dari pengelola event 4. Digunakan sebagai kepentingan politik untuk melakukan propaganda kepada khalayak Lingkungan 1. Lengkapnya fasilitas untuk peduli terhadap lingkungan yang disediakan oleh panitia 2. Menambah kesadaran dari masyarakat sekitar untuk peduli terhadap lingkungan 3. Adanya peninggalan infrastruktur yang bisa digunakan masyarakat sekitar 1. Kerusakan lingkungan akibat diadakannya event di daerah tersebut, seperti : Polusi, hancurnya warisan alam, kegaduhan dan kemacetan. Ekonomi Pariwisata 1. Terkenalnya lokasi event yang berdampak pada bertambahnya kunjungan wisatawan 2. Menambah pemasukan dari sektor pajak 1. Adanya perlawanan dari komunitas untuk menekan wisatawan 2. Hilangnya keaslian dari daerah tersebut karena banyaknya 48 3. Bertambahnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar eksploitasi 3. Harga harga disekitar lokasi event menjadi meningkat. Sumber : “Festival Special Event Management”, 2011 Event yang baik dimulai dari cara kita menjual ide dan diwujudkan kedalam sebuah pelaksanaan event tersebut. Konsep ini harus mampu diterima oleh semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan event, karena jika ada ketidaksamaan visi dalam penyelenggaran sebuah event, dalam perjalanannya akan ditemukan banyak kendala yang bisa memecah belah tim dan ini sangat berbahaya jika dibiarkan begitu saja. Disamping itu, penyelenggara event juga harus memikirkan dampak positif yang bisa diterima oleh masyarakat terdampak event. Selain dilibatkan untuk menambah pengalaman dan terbiasa menghadapi event, masyarakat juga harus mendapatkan keuntungan baik itu secara moril maupun material, karena secara tidak langsung mereka yang setiap hari mengelola dan menjaga kawasan event tersebut. Hal lain yang tidak bisa dikesampingkan adalah keunikan dari event tersebut. Suatu event harus bisa berbeda dari event lainnya, karena jika tidak memiliki ciri khas tertentu event akan sepi pengunjung karena yang wisatawan cari adalah keunikan dari event, sehingga mereka rela datang dan meluangkan waktunya untuk menikmati event tersebut.

F. Penelitian Terdahulu

Ada tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, ada perbedaan dari ketiga penelitian terdahulu dengan penelitian ini yang akan dijabarkan sebagai berikut: 49 1. Alvan Sidiq Asbullah 2013, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Jember melakukan penelitian dengan judul Event Marketing sebagai Strategi Meningkatkan Brand Awareness Kabupaten Jember. Hasil dari penelitian ini menyatakan Event Marketing Olahraga dan Pameran BBJ 2012 tidak berpengaruh signifikan terhadap Brand Awareness Kabupaten Jember, yang berpengaruh secara positif dan signifikan yaitu Event Marketing acara pagelaran budaya dan seni BBJ 2012. 2. Mariska Meidila. M 2014, Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin melakukan penelitian dengan judul Aktivitas Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wakatobi dalam Meningkatkan Kunjungan Wisata Wakatobi Sulawesi Tenggara. Hasil dari penelitian ini menyatakan tidak semua bauran promosi dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wakatobi hal itu disebabkan oleh faktor penghambat dalam melakukan promosi karena ada kesenjangan antara kesiapan pengembangan objek wisata dengan promosi yang dilakukan. Selain itu, komunikasi antara Dinas dengan pihak terkait tidak terjadi secara efektif. Meski begitu, faktor pendukung untuk aktivitas promosi juga datang dari internal dan eksternal. Internal mengacu pada kreatifitas serta inovatif yang dimiliki oleh seluruh jajaran Dinas. Sedangkan eksternal berupa dukungan dari para pelaku pariwisata selain pengembang pariwisata di objek tersebut.