2.10 Asam Stearat
Asam stearat dengan rumus kimia CH
3
CH
2 16
COOH merupakan padatan putih
yang meleleh pada 72
o
C. Tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam etanol dan eter. Jika ditambahkan garam natrium dan kalium akan membentuk sabun. Asam
ini juga digunakan sebagai bahan pembuatan lilin. Molekul asam stearat memiliki daerah hidrofobik dan hidrofilik sekaligus, dua sifat yang saling bertolak
belakang, atau mempunyai sifat amfipatik karena mengandung gugus karboksilat ionik suka air pada satu ujung dan rantai hidrokarbon hidrofobik Bahl, 2000.
Minyak organik dengan berat molekul yang rendah yang digunakan pada proses pencampuran polimer yaitu asam stearat, lilin, gliserol monostearat,
palmitat, dan garam logam. Salah satu bahan pendispersi atau pelunak yang sering digunakan adalah asam stearat. Asam stearat memiliki sifat bau tajam dan tak
sedap. Anggota deret yang lebih tinggi tidak atsiri, bertitik leleh rendah, dan berwujud padat seperti lilin. Asam stearat C-18 diperoleh dari lemak sapi
Wilbraham, 1992.
2.11 Analisis dan Karakterisasi Bahan Polimer
Karakterisasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu meliputi pengujian ukuran partikel dengan menggunakan Particel Size Analyzer PSA, pengujian
bobot molekul dengan menggunakan viskositas Mooney, pengujian terhadap gugus fungsi dengan menggunakan Spektroskopi Infra Merah FT-IR dan
Analisa permukaan dengan menggunakan Scanning Elektron Microscopy SEM.
2.11.1 Particle Size Analyzer
Analisa ukuran partikel adalah sebuah sifat fundamental dari endapan suatu partikel yang dapat memberikan informasi tentang asal dan sejarah pertikel
tersebut. Distribusi ukuran juga merupakan hal penting seperti untuk menilai perilaku granular yang digunakan oleh suatu senyawa atau gaya gravitasi.
Diantara senyawa-senyawa dalam tubuh hanya ada satu partikel yang berkarakteristik dimensi linear.Partikel irregular memiliki banyak sifat dari
beberapa karakteristik dimensi linear.
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan partikel secara modern umumnya menggunakan analisis gambar atau beberapa jenis penghitung partikel. Gambar didapatkan secara
tradisional dengan mikroskop electron atau untuk partikel yang lebuh kecil menggunakan SEM James Syvitski, 1991.
Penyinaran sinar laser pada analisis ukuran partikel dalam keadaan tersebar.Pengukuran distribusi intensitas difraksi cahaya spasial dan penyebaran
cahaya dari partikel. Distribusi ukuran partikel dihitung dari hasil pengukura. Difraksi sinar laser analisis ukuran partikel meliputi perangkat laser untuk
menghasilkan sinar laser ultraviolet sebagai sumber cahaya dan melekatkan atau melepaskan fluorescent untuk mengetahui permukaan photodiode array yang
mengetahui distribusi intensitas cahaya spasial dan penyebarab cahaya selama terjadinya pengukuran Totoki, 2007.
Particel Size Analyzer adalah alat yang mampu mengukur partikel
distribusi ukuran emulsi, suspensi dan bubuk kering. Hal ini dapat melakukan berbagai analisis dalam penggunaan operasi yang sangat ramah lingkungan.
Keunggulannya antara lain 1.
Akurasi dan reproduksibilitas berada dalam ±1 2.
Mengukur berkisar dari 0,02 nm sampai 2000 nm 3.
Dapat digunakan untuk pengukuran distribusi ukuran partikel emulsi, suspensi dan bubuk kering Hossaen, 2010.
2.11.2 Spektroskopi Fourier Transform Infra Merah
Serapan radiasi infra merah oleh suatu molekul terjadi karena interaksi vibrasi ikatan kimia yang menyebabkan perubahan polarisabilitas dengan medan listrik
gelombang elektromagnetik. Ada dua jenis vibrasi ikatan kimia yang dapat menyerap radiasi infra merah, yakni vibrasi longitudinal dan vibrasi sudut.
Sistem analisa spektroskopi infra merah telah memberikan keunggulan dalam mengkarakterisasi senyawa organik dan formulasi material polimer.
Analisa infra merahakan menentukan gugus fungsi dari molekul yang memberikan regangan pada daerah serapan infra merah. Tahap awal identifikasi
bahan polimer, maka harus diketahui pita serapan yang karakteristik untuk
Universitas Sumatera Utara
masing-masing polimer dengan membandingkan spektrum yang telah dikenal. Pita serapan yang khas ditunjukkan oleh monomer penyusun material dan struktur
molekulnya Hummel, 1985.
2.11.3 Uji Kekuatan Tarik