bahan dalam membuat material pesawat, kemasan peralatan elektronik untuk medis dan beberapa bahan bangunan rumah. Perbedaan antara campuran dan
komposit adalah bahwa dalam komposit dua konstituen utama tetap dikenali sementara dalam campuran mungkin tidak dikenali. Bahan utama yang biasa
digunakan adalah kayu, beton, keramik dan sebagainya Thomas, 2012. Pencampuran dilakukan untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan
dengan berbagai variasi seperti komposisi bahan, temperatur pencampuran dan lainnya. Ada tiga jenis poliblen polimer sintetik dengan polimer sintetik, polimer
sintetik dengan polimer alam dan polimer alam dengan polimer alam. Proses pencampuran dapat digolongkan menjadi dua jenis, yakni :
a. Blending kimia yaitu menghasilkan suatu kopolimer yang ditandai dengan
terjadinya ikatan-ikatan kovalen antar polimer-polimer penyusunnya. b.
Blending fisik, yaitu blending atas dua jenis polimer atau lebih yang strukturnya berbeda yang menghasilkan suatu poliblen. Dengan demikian
dalam poliblen ini tidak terjadi ikatan kovalen antar komponen- komponennya. Interaksi yang terjadi dalam sistem ini dapat berupa ikatan
hidrogen, interaksi dipol-dipol dan ikatan van der walls Bandrup, 1997.
2.7.1 Nanokomposit
Nanokomposit adalah suatu komposit dimana setidaknya salah satu fase berukuran nanometer. Polimer nanokomposit merupakan material yang terbentuk
melalui penggabungan material polimer organik dengan material lain dalam skala nanometer. Polimer nanokomposit sangat menarik perhatian karena seringkali
mempunyai sifat mekanik, termal, elektrik dan optik yang lebih baik dibandingkan dengan makro ataupun mikropartikel.
Secara umum polimer nanokomposit terbentuk dengan mendispersikan nanopartikel organik atau anorganik pada matriks polimer. Nanopartikel dapat
berupa material tiga dimensi berbentuk sterik atau polihedral seperti silika, material dua dimensi berupa padatan berlapis seperti clay, grafit dan hidrotalsit
ataupun nanofiber satu dimensi seperti nanotube.
Universitas Sumatera Utara
Nanokomposit polimer-lempung
biasanya merupakan
bahan penggabungan antara polimer dan bahan komposit sebagai penguat
reinforcement, seperti silika, zeolit dan lain-lain. Reinforcement yang digunakan biasanya juga sebagai pengisi pada matriks polimer Arroyo, 2003.
Polimer-nanokomposit biasanya merupakan bahan penggabungan antara polimer dan bahan komposit sebagai penguat reinforcement seperti silika, zeolit,
dan monmorillonit MMT. Reinforcement yang digunakan biasanya juga sebagai pengisi pada matriks polimer. Antara karet alam dan MMT mempunyai sifat yang
berbeda. Untuk mempersatukan kedua bahan yaitu karet alam yang bersifat nonpolar dan MMT yang bersifat polar dibutuhkan zat pemersatu yang biasa
disebut kompatibel. Kompatibel yang biasa digunakan adalah zat yang identik dengan matriks polimer serta dapat mengikat filler itu sendiri. Bahan kompatibel
yang sering digunakan dalam pembuatan polimer-nanokomposit adalah PP-g-MA. Kompatibel yang paling banyak digunakan adalah kopolimer tipe blok maupun
graft Liza, 2005.
2.7.2 Aplikasi dan Penggunaan Nanokomposit
Beberapa aplikasi penting teknologi yang didasarkan material nano antara lain produksi bubuk nano keramik dan material lain, nanokomposit, pengembangan
sistem nanoelektrokimia, aplikasi penggunaan tabung nano untuk menyimpan hidrogen, chip DNA dan chip untuk menguji kadar logam dalam kimia maupun
biokimia. Teknologi nano juga digunakan dalam mendeteksi gen maupun mendeteksi obat dalam bidang kedokteran. Selain itu, dapat juga digunakan dalam
alat-alat nanoelektronik. Pengembangan teknologi nano lebih lanjut diaplikasikan dalam pembuatan laser jenis baru, nanosensor, nanokomputer yang berbasis
nano tabung dan nano material dan banyak lagi aplikasi lainnya Rao, 2004.
Universitas Sumatera Utara
2.8 Maleat Anhidrida