Cara Menentukan Waktu Secara Acak Pemakaian Peta Kontrol dalam Sampling Kerja Aplikasi Sampling Kerja Untuk Penetapan Waktu Tunggu Delay Allowance

dilakukandilaksanakan secara acak random. Untuk maksud ini maka penggunaan tabel angka acak random number tables barang kali merupakan metode yang terbaik guna menjamin bahwa sampel pengamatan yang diambil benar benar dipilih secara acak. Tabel angka acak ini akan bisa dijumpai dalam setiap lampiran dari buku tek statistik. Tabel angka acak terutama sekali dapat dipakai sebagai alat untuk menetapkan waktu setiap harinya dimana pengamatan harus dilaksanakan. Sebagai contoh kalau suatu saat kita dapatkan angka acak dari tabel sebagai berikut 90 06 22, maka angka pertama dapat kita asumsikan sebagai penunjuk jam, angka kedua dan ketiga sebagai penunjuk menik dimana pengamatan harus dilaksanaka. Dengan demikian 950 disini kita akan artikan 09.50 WIB, yaitu waktu dimana kita harus melakukan pengamatan, sedangkan 622 selanjutnya akan berarti 06.22 WIB dimana waktu ini akan kita abaikan karena diluar jam kerja dari pabrik yang kita teliti. Dengan demikian seterusnya, dengan cara yang sama maka waktu waktu pengamatan akan dapat kita pilih secara acak sehingga secara statistik hasil yang akan kita peroleh nantinya akan dapat dipetanggungjawabkan. Jika 50 kali pengamatan harus dilakukan setiap harinya, maka 50 angka harus pula didapatkan dari tabel random. Setelah dilakukan proses penyeleksian dengan sebaik-baiknya. 6

3.3.4. Cara Menentukan Waktu Secara Acak

Sering kali kita sebutkan bahwa kunjungan-kunjungan dilakukan dalam waktu waktu yang ditentukan secara acak. Untuk ini biasanya satu hari kerja 6 Sritomo Wignjosoebroto. Op.cit. Universitas Sumatera Utara dibagi kedalam satuan satuan waktu yang besarnya ditentukan oleh pengukur. Biasanya panjang satu-satuan waktu tidak terlampau panjang. Berdasarkan satuan- satuan waktu inilah asat saat kunjungan ditentukan. Misalnya satu-satuan panjang 5 menit. Jadi satu hari kerja 7 jam mempunyai 84 satuan waktu . ini berarti jumlah kunjungan per hari tidak lebih dari 84 kali. Jika dalam satu hari dilakukan 36 kali kunjungan maka dengan bantuan tabel bilangan acak ditentukan saat-saat kunjungan tersebut. 7

3.3.5. Pemakaian Peta Kontrol dalam Sampling Kerja

Peta kontrol atau control chart yang secara umum telah banyak digunakan dalam statistical quality control dapat pula dapat digunakan dalam pelaksanaan sampling kerja. Dengan menggunakan peta kontrol ini maka kita secara tegas akan dapat melihat dengan segera kondisi kondisi kerja yang tidak wajar, misalnya kondisi disaat mana baru saja terjadi kecelakaan pada lokasi yang berdekatan yang mana secara psikologis hal ini akan dapat mempengaruhi aktivitas kerja dari operator yang sedang kita amati. Dalam pengunaan peta kontrol ini data yang dihadapkan dari hasil pengamatan akan ditetapkan dalam sebuah peta kontrol yang mempunyai batas batas kontrol sebagai berikut a. Batas kontrol atas upper control limit �� + 3� �� 1 − �� � 7 Iftikar Z. Sutalaksana. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB, 2006 h. 179 Universitas Sumatera Utara b. Batas control bawah lower control limit �� − 3� �� 1 − �� � Dimana: �� = persentase terjadinya kejadian rata rata yang dinyatakan dalam bentuk angka desimal � = jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja

3.3.6. Aplikasi Sampling Kerja Untuk Penetapan Waktu Tunggu Delay Allowance

Apabila metode sampling kerja digunakan untuk menetapkan waktu longgar allowance maka satu hal penting hyang harus ditetapkan terlebih dahulu adalah membakukan metode kerja yang digunakan standarized method. Hal ini perlu dilakukan seperti halnya pada aktivitas stop watch time study. Studi dengan metode sampling kerja pada dasarnya adalah mengamati fakta yang sebenarnya ada diatas area kerja. Sebagaia bagian dari aktivitas pengukur kerja, maka metode sampling kerja juga harus dikaitkan dengan proses sederhana kerja work simplification 8 8 Sritomo Wignjosoebroto. Op.cit. Universitas Sumatera Utara

3.3.7. Siklus Pelaksanaan Work Sampling