Model Tetap Model Campuran

3.4.1. Model Eksperimen 3.4.1.1. Model Acak Dalam hal ini peneliti mempunyai sebuah populasi yang terdiri dari sejumlah taraf faktor A dari mana sebanyak a buah taraf telah diambil secara acak sebagai sampel dan ia juga mempunyai sebuah populasi yang terdiri atas sekumpulan taraf faktor B dari mana sebanyak b buah taraf diambil secara acak sebagai sampel. Dengan demikian, a buah taraf faktor A dan B buah taraf faktor B itu merupakan sampel acak yang ada didalam eksperimen. Asumsi yang berlaku untuk model acak ini adalah : A i ~ DNI 0 , σ 2 A B j ~ DNI 0 , σ 2 B dan AB ij ~DNI 0 , σ 2 AB Adapun hipotesis nol yang dapat diuji untuk model ini yaitu : H 01 : σ 2 A = 0 H 02 : σ 2 B = 0 dan H 03 : σ 2 AB = 0

3.4.1.2. Model Tetap

Apabila peneliti hanya mempunyai dua buah taraf faktor A dan hanya buah taraf faktor B dan semuanya digunakan dalam eksperimen yang dilakukan, maka model yang diambil adalah model tetap. Ini berarti bahwa taraf untuk masing-masing faktor tetap banyaknya dan kesemuanya digunakan dalam eksperimen. Asumsi yang digunakan untuk model ini adalah: Universitas Sumatera Utara ∑ � �=1 A 1 = ∑ � � =1 B j = ∑ � �=1 AB ij = ∑ � � =1 AB ij = 0 Sedangkan hipotesis nol yang harus diuji dapat dituliskan : H 01 : A i = 0 ; i = 1,2,.....,a H 02 : B j = 0 ; j = 1,2,.....,b H 03 : AB ij = 0 ; i = 1,2,.....,a dan j = 1,2,......,b Hipotesi nol H 01 menyatakan bahwa tidak terdapat efek faktor A di dalam eksperimen itu, sedangkan H 02 menyatakan tidak terdapat efek faktor B.

3.4.1.3. Model Campuran

Model campuran terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: a. Model Campura a Tetap, b dan c Acak Model ini akan terjadi apabila dalam eksperimen yang dilakukan hanya peneliti terlibat dengan: 1. Hanya sebanyak a buah taraf faktor A, semuanya digunakan 2. Sebanyak b buah taraf faktor B yang telah diambil secara acak dari sebuah populasi terdiri atas semua taraf faktor B, dan 3. Sebanyak c buah taraf faktor C yang merupakan sebuah sampel acak dari sebuah populasi yang terdiri atas semua taraf faktor C. Asumsi di atas dapat dituliskan menjadi: � A i a i=1 = � AB ij a i=1 = � AC ik a i=1 = � ABC ijk a i=1 =0 B j ~DNI 0, σ B 2 C k ~DNI 0, σ C 2 danBC jk ~DNI 0, σ BC 2 ; Universitas Sumatera Utara Sedangkan untuk ∑ AB ij b j=1 , ∑ AC ik c j=1 , ∑ ABC ijk b j=1 dan ∑ ABC ijk c k=1 tidak dimisalkan berharga nol. Dengan jalan mempertukarkan huruf-huruf faktor yang diperlukan, maka didapat dua buah lagi model campuran lainnya, ialah apabila: 1. b tetap, sedangkan a dan c acak. 2. c tetap, sedangkan a dan b acak. Rasio F untuk masing-masing model yang bisa digunakan untuk pengujian hipotesis nol bahwa tidak ada efek tiap faktor dan tidak ada efek interaksi antar faktor, berikut tabel rasio f untuk eksperimen faktorial a x b xc Tabel 2.1. Rasio F Untuk Eksperimen Faktorial a x b x c Satu Faktor Tetap, Dua Faktor Acak Sumber Variasi Faktor F dalam hal a tetap b dan c acak B tetap a dan c acak c tetap a dan b acak Rata-rata Perlakuan: A B C AB AC BC ABC Kekeliruan - tak ada uji eksak BBC CBC ABABC ACABC BCE ABCE - - AAC Tak ada uji eksak CAC ABABC ACE BCABC ABCE - - AAB BAB Tak ada uji eksak ABE ACABC BCABC ABCE - Sumber : Sudjana, 1994. Universitas Sumatera Utara b. Model Campuran a dan b Tetap, c Acak Eksperimen yang hanya terdapat a buah taraf faktor A, hanya terdapat b buah taraf faktor B dan sebanayk c buah taraf faktor C yang diambil secara acak dari sebuah populasi yang terdiri atas semua taraf faktor C, akan memberikan model campuran dengan a dan b tetap sedangkan c acak. Asumsi yang berlaku untuk hal ini adalah : ∑ � � � �=� = ∑ � � � �=� = ∑ � �� � �=� = ∑ � �� � �=� = ∑ �� �� � �=� = ∑ �� �� � �=� = ∑ ��� ��� � �=� = ∑ ��� ��� � �=� Dengan : Ck ~ DNI 0, � � � Model III lainnya adalah sebagai berikut. 1. a dan c tetap, sedangkan b acak. 2. b dan c tetap, sedangkan a acak. Asumsi untuk masing-masing kedua model terakhir ini bisa diperoleh dari asumsi diatas dengan jalan mempertukarkan huruf-huruf faktor yang diperlukan.Tampak bahwa semua pengujian ada dan dapat dilakukan secara eksak. Rasio F untuk masing-masing model yang bisa digunakan untuk pengujian hipotesis nol bahwa tidak ada efek tiap faktor dan tidak ada efek interaksi antar faktor, dicantumkan dalam daftar dibawah ini: 11 11 Sudjana,ibid.,hal. 118-135 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Rasio F untuk Eksperimen Faktorial a x b x c Dua Faktor Tetap, Satu Faktor Acak Sumber : Sudjana, 1994.

3.5. Uji Rata-rata Sesudah ANAVA