Uji Kenormalan Data LANDASAN TEORI

2. Apakah rata-rata taraf perlakuan kesatu berbeda dengan rata-rata taraf perlakuan yang kedua dengan rata-rata taraf perlakuan yang ketiga, dengan rata-rata taraf perlakuan yanng keempat. 3. Apakah taraf rata-rata pertama dan kedua berbeda dari rata-rata taraf ketiga dan kempat 4. Dapatkah disimpulkan rata-rata taraf kedua dua kalli rata-rata taraf ketiga Metode kontras ortogonal untuk menyelidiki perbandingan antara rata- rata perlakuan digunakan apaila penentuan ingin mengadakan perandingan tersebut diambil sebelum eksperimen dilakukan. Perbandingannya dapat dipilih seperti telah diuraikan dan tidak akan mengganggu resiko α dari ANAVA. 12

3.6. Uji Kenormalan Data

Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian kita berasal dari populasi yang sebarannya normal. Uji ini perlu dilakukan karena semua perhitungan statistik parametric. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data berdistribusi normal yaitu bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal, dimana data memusat pada nilai rata- rata dan median. Data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya. Langkah-langkah uji normalitas dibagi menjadi 2 macam yaitu: 1. Menggunakan Uji Lilifoers Cara menghitung data tunggal menggunakan uji liliefors yaitu: 12 Sudjana. Op.cit. hlm. 30-36 Universitas Sumatera Utara a. Urutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar X1, X2,, X3, ..Xn b. Hitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan rata- rata tunggal. c. Hitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi tunggal d. Hitung Zi dengan rumus : �� = �� − �� � e. Tentukan nilai tabel Z lihat lampiran tabel z berdasarkan nilai Zi , dengan mengabaikan nilai negatifnya. f. Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z tuliskan dengan simbol F zi. Yaitu dengan cara nilai 0,5- nilai tabel Z apabila nilai zi negatif -, dan 0,5 + nilai tabel Z apabila nilai zi positif + g. Hitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk setiap baris, dan sebut dengan Szi kemudian dibagi dengan jumlah number of cases N sampel. h. Tentukan nilai Lo hitung = I Fzi – Szi I dan bandingkan dengan nilai Ltabel tabel nilai kritis untuk uji liliefors. i. Apabila Lo hitung L tabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2. Menggunakan χ 2 khi-kuadrat Uji normalitas ini digunakan untuk menguji normalitas data dalam bentuk data kelompokkan dalam distribusi frekuensi. Langkah-langkah yang ditempuh: a. Membuat daftar distribusi frekuensi data kelompok Universitas Sumatera Utara b. Hitung nilai rata-rata data kelompok c. Hitung nilai standar deviasi data kelompok d. Buatlah batas nyata tiap interval kelas dan dijadikan sebagai Xi X1, X2, X3, …Xn. Nilai Xi dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3, ….. Zn. Dimana nilai baku Zi ditentukan dengan rumus : �� = �� − �� � e. Tentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel Z, dan sebut dengan F Zi f. Tentukan luas tiap kelas interval dengan cara mengurangi nilai F Zi yang lebih besar di atas atau di bawahnya. g. Tentukan fe frekuensi ekpektasifrekuensi harapan dengan cara membagi luas kelas tiap interval dibagi number of cases Nsampel h. Masukkan frekuensi absolut sebagai fo frekuensi observasi i. Cari nilai X 2 tiap interval dengan rumus : � 2 = � − � � � � j. Jumlahkan seluruh X 2 dari keseluruhan kelas interval 13

3.7. Uji Homogenitas Varians