Tabel 5.22. Rekapitulasi Jumlah Pengamatan Operator Ketiga Pengamatan
Delay Work
Personal Time Fatique
Not Available
Hari 1 9
12 9
74 Total
Pengamatan 104
104 104
104 P
0,9135 0,8846
0,9135 0,7115
Hari 2 12
11 13
68 Total
Pengamatan 104
104 104
104 P
0,8846 0,8942
0,875 0,6539
Rata-Rata 0,8990
0,8894 0,8942
0,6827
Sumber : Pengolahan Data
5.2.2. Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan sudah seragam maka bila dilakukan uji keseragaman data ditandai
dengan tidak adanya data yang out of control.
Tabel 5.23. Rekapitulasi Uji Keseragaman Data Perlakuan
Pekerja ke-
Rata BKA
BKB Keterangan
Perlakuan Pertama 1
0,7212 0,8144
0,6279 Seragam
2 0,7404
0,8316 0,6491
Seragam 3
0,7356 0,8273
0,6438 Seragam
Perlakuan Kedua 1
0,7452 0,8358
0,6545 Seragam
2 0,7692
0,8569 0,6815
Seragam 3
0,7548 0,8443
0,6653 Seragam
Perlakuan Ketiga 1
0,7260 0,8187
0,6331 Seragam
2 0,6923
0,7883 0,5963
Seragam 3
0,6827 0,7795
0,5859 Seragam
Sumber : Pengolahan Data
5.2.3. Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan telah mencukupi atau belum maka dilakukan uji kecukupan data.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.24. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Perlakuan
Pekerja ke-
Rata- rata
Jumlah pengamatan
N Keterangan
Perlakuan Pertama
1 0,7212
208 154,6667
Cukup 2
0,7404 208
140,2597 Cukup
3 0,7356
208 143,7908
Cukup Perlakuan
Kedua 1
0,7452 208
136,7742 Cukup
2 0,7692
208 120
Cukup 3
0,7548 208
129,9363 Cukup
Perlakuan Ketiga
1 0,7260
208 150,9934
Cukup 2
0,6923 208
177,7778 Cukup
3 0,6827
208 185,9155
Cukup
Sumber : Pengolahan Data
5.2.4. Perhitungan Tingkat Akurasi
Pengukuran tingkat akurasi dilakukan untuk mengetahui seberapa teliti pengamatan yang telah dilakukan. Nilai S = ±4,87 atau lebih kecil dari 5
yaitu tingkat ketelitian yang dikehendaki, maka pengamatan yang telah dilakukan sebanyak 624 kali jauh lebih teliti dari syarat ketelitian yang
ditetapkan sebelumnya.
5.2.5. Pengolahan Analisis Varian
5.2.5.1. Uji Kenormalan Data
Uji kenormalan data yang diperoleh dilakukan dengan menggunakan menggunakan Chi Square. Uji ini berguna untuk mengetahui distribusi dari data
sampel. Uji ini menggunakan x
2
untuk mengukur apakah sebaran tertentu tersebut menyebar normal atau tidak.
Kesimpulan: Ho diterima
hitung 2
χ = 4,5466
tabel 2
χ = 7.8147 atau dapat
disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
5.2.5.2. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett. Uji ini digunakan untuk membuktikan kesamaan variansi untuk beberapa taraf faktor
untuk suatu faktor. 1.
Uji Bartlett untuk Faktor Delay Pada faktor delay diberikan 3 macam taraf faktor yaitu Personal Time,
Fatique, dan Not available. b
hitung
b
k
0.05 ; 18, 0,9543 0,8865 maka Ho diterima, semua variansi ketiga taraf faktor delay.
2. Uji Bartlett untuk Faktor Cara Kerja
Pada faktor perlakuan diberikan 3 macam taraf faktor yaitu A semua operator mengambil ubi dan memotong bonggolnya, B satu orang
mengambil ubi yang berbonggol dan meletakkannya kewadah dan dua orang memotong bonggolnya, C dua orang mengambil ubi yang berbonggol dan
meletakkannya kewadah dan satu orang memotong bonggolnya. b
hitung
b
k
0.05 ; 18, 0.9936 0.8865 maka Ho diterima, semua variansi ketiga taraf faktor perlakuan adalah sama.
1. Uji Bartlett untuk Faktor Operator
Pada faktor operator diberikan 3 macam taraf faktor operator 1, operator 2, dan operator 3. Adapun data yang diperoleh dari tiap taraf faktor operator
dapat dilihat pada Tabel 5.31. berikut. b
hitung
b
k
0.05 ; 18, 0,9382 0.8865 maka Ho diterima, semua variansi ketiga taraf faktor operator sama.
Universitas Sumatera Utara
4. Uji Homogenitas Varians untuk Interaksi Faktor
Pada faktor diberikan interaksi. b
hitung
b
k
0.05 ; 27, 1,1234 0.9249 maka Ho diterima, Semua variansi untuk interaksi ketiga taraf faktor adalah
sama.
5.2.6. Perhitungan ANAVA
Jenis eksperimen ini meliputi tiga buah faktor, yaitu Delay, Perlakuan dan Operator yang terdiri dari 3 taraf faktor. Eksperimen dilakukan dengan
menggunakan model acak axbxc. Perhitungan ANAVA dengan model acak dilakukan untuk melihat apakah perlakuan-perlakuan yang diberikan untuk
melihat pengaruh cara kerja terhadap allowance. Adapun tabel ANAVA dengan
faktorial 3x3x3 dengan 2 kali replikasi dapat dilihat padaTabel 5.33. berikut. Tabel 5.33. Hasil Observasi Eksperimen Faktorial 3x3x3
Faktor Cara Kerja
A B
C Operator
1 2
3 1
2 3
1 2
3
Delay Personal
Time
10 10
12 9
8 7
9 9
9 11
9 8
8 7
9 10
11 12
Jumlah 21
19 20
17 15
16 19
20 21
Fatique
12 9
8 10
12 7
8 11
12 8
10 8
7 6
9 11
13 11
Jumlah 20
19 16
17 18
16 19
24 23
Not Available
8 7
10 9
7 9
9 12
9 9
9 9
10 8
10 10
8 13
Jumlah 17
16 19
19 15
19 19
20 22
Sumber : Pengolahan Data
Syarat:
H
o
: µ
1
= µ
2
= µ
3
= ... = µ
k
Universitas Sumatera Utara
H
1
: Tidak seluruh mean populasi sama Jika F hitung F tabel, maka H
diterima. Jika F hitung F tabel, maka H
ditolak dan terima H
1.
Dari tabel hasil observasi sebelumnya, maka dapat dibentuk tabel daftar faktorial, dimana
a1 = Personal Time
b1 = cara kerja A
c1 = operator 1
a2 = Fatique
b2 = cara kerja B
c2 = operator 2
a3 = Not Available
b3 = cara kerja C
c3 = operator 3
Tabel ANAVA untuk eksperimen faktorial 3
3
dapat dilihat pada Tabel 5.38.
Tabel 5.38. Tabel ANAVA untuk Eksperimen Faktorial 3
3
Model Acak
Sumber Variasi Dk
JK KT
F hitung F tabel
Keterangan Rata-rata
1 4741,4074
4741,4074 -
- -
P E
RL AK
UAN A
2 1,0370
0,5185 1
3,35 H
diterima
B 2
34,2593 17,1296
33,0357 3,35
H ditolak
C 2
1,0370 0,5185
1 3,35
H diterima
AB 4
9,9630 2,4907
4,8036 2.73
H ditolak
AC
4 10,1852
2,5463 4,9107
2.73 H
ditolak
BC 4
9,9630 2,4907
4,8036 2.73
H ditolak
ABC 8
4,1482 0,5185
0,175 2.31
H diterima
Kekeliruan 27
80 2,9630
- -
- Jumlah
54 150,5926
- -
- -
Dimana: A merupakan faktor Delay
B merupakan faktor cara kerja C merupakan faktor Operator
Universitas Sumatera Utara
AB merupakan faktor Delay dengan cara kerja AC merupakan faktor Delay dengan Operator
BC merupakan faktor cara kerja dengan Operator ABC merupakan faktor Delay, cara kerja dan Operator
Langkah pengujian hipotesis: 1.
H : Tidak terdapat efek faktor-faktor dan efek interaksi yang memberikan
efek signifikan terhadap cara kerja terhadap allowance H
i
: terdapat efek faktor-faktor dan terdapat efek faktor interaksi antara faktor. 2.
α = 0.05 3.
wilayah kritik : F
hit
≤ F
tabel
, H
o
diterima F
hit
F
tabel
, H
o
ditolak 4.
Kesimpulan : Sehingga dari tabel ANAVA di atas didapat beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
a. H
0A
diterima artinya tidak terdapak efek faktor delay terhadap allowance b.
H
0B
ditolak artinya terdapat efek faktor cara kerja terhadap allowance c.
H
0C
diterima artinya tidak terdapat efek faktor operator terhadap allowance d.
H
0AB
ditolak artinya bahwa terdapat efek interaksi delay dengan cara kerja terhadap allowance
e. H
0AC
ditolak artinya bahwa terdapat efek interaksi delay dengan operator terhadap allowance
f. H
0BC
ditolak artinya bahwa terdapat efek interaksi cara kerja dengan operator terhadap allowance
Universitas Sumatera Utara
g. H
0ABC
diterima artinya tidak terdapat efek interaksi terhadap delay, perlakuan dan operator.
Kesimpulan dari perhitungan diatas adalah dapat dilihat bahwa cara kerja memberikan efek yang nyata terhadap allowance operator, hal ini dapat dilihat
dari F
hitung
lebih besar dari F
tabel
, F
hit
33,0357 F
tabel
3,35 , H
o
ditolak.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis Work Sampling
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa persentase waktu produktif yang paling baik diantara 3 perlakuan adalah perlakuan yang ke 2. Waktu
produktif pada perlakuan ke 2 pada pekerja pertama adalah 74,52, pekerja kedua 76,92 dan pekerja ketiga 75,48. Waktu produktif yang paling rendah
terjadi pada perlakuan ketiga, dimana waktu produktif operator satu sebesar 72,60, operator dua 69,23 dan operator tiga 68,27.
Dibandingkan waktu produktif aktual dengan waktu produktif seharusnya, maka dapat diketahui bahwa pekerja masih nemiliki waktu non
produktif dengan persentase yang berbeda-beda.
Tabel 6.1. Perbandingan Waktu Produktif, Delay, dan Allowance Perlakuan
Pekerja ke-
Waktu Produktif
Delay Allowance
Selisih Delay dan Allowance
Perlakuan Pertama
1 72,12
27,88 13
14,88 2
74,04 25,96
13 12,96
3 73,56
26,44 13
13,44 Perlakuan
Kedua 1
74,51 25,49
13 12,49
2 76,92
23,08 13
10,08 3
75,48 24,52
13 11,52
Perlakuan Ketiga
1 72,60
27,4 13
14,4 2
69,23 30,77
13 17,77
3 68,27
31,73 13
18,73
Sumber : Pengolahan Data
Selisih delay dan allowance yang bemilai positif menunjukkan bahwa pekerja menggunakan waktunya untuk hal yang tidak produktif lebih besar dari
Universitas Sumatera Utara