semua gejala yang memerlukan investigasi lebih lanjut seperti neuro-radiological imaging Nath dan Subrahmanyam, 2011.
2.4.2.Terapi Farmakologi
Tujuan dari penatalaksanaan PDPH adalah: i menggantikan CSF yang hilang; ii menutup daerah tusukan; dan iii mengatasi vasodilatasi serebral
Turnbull dan Shepherd, 2003.
a. Kafein
Metilxantin dapat menghambat reseptor adenosin di serebral yang membuat vasokonstriksi dari pembuluh darah serebral yang dilatasi Ghaleb, 2010. IV 0,5
gr kafein direkomendasikan untuk terapi PDPH pada tahun 1944. Dalam bentuk oral dapat diabsorbsi dengan baik dengan efek puncak saat 30 menit. Kafein juga
melewati sawar darah otak dan mempunyai waktu paruh yang panjang antara 3- 7,5 jam. Kafein termasuk salah satu terapi yang efektif untuk PDPH.Kafein dapat
menurunkan perfusi darah di otak Turnbull dan Shepherd, 2003. Kafein merupakan stimulan SSP sistem saraf pusat yang poten dan perlu
dicegah untuk wanita yang mempunyai risiko pregnancy-induced hypertension. Dosis tunggal oral dari kafein termasuk aman, lebih murah dari kafein intravena,
dan akan meredakan gejala yang timbul sesaat Tsui dan Finucane, 2008.
b. ACTH adenocorticotrophic hormone
Kosintropin, bentuk sintetik dari hormon adrenokortikotropik,telah digunakan untuk terapi PDPH yang sukar disembuhkan. Hormon adrenokortikotropik
dipercaya dapat merangsang kelenjar adrenal untuk meningkatkan produksi CSF dan pengeluaran β-endorfin Ghaleb, 2010. Penggunaan kosintropin setelah
terjadinya accidental dural puncture ADP menghasilkan penurunan insidensi dari PDPH dan kebutuhan terapi epidural blood patch EBP. Hormon
adrenokortikotropik beserta analognya telah digunakan untuk terapi PDPH, tetapi belum diteliti kegunaannya sebagai profilaksis Hakim, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan produksi dari CSF berperan dalam transpor aktif ion sodium natrium atau peningkatan β-endorfin yang dapat mengubah persepsi dari nyeri.
ACTH dan β-endorfin berasal dari prekursor yang sama, proopiomelanocortin,
yang berikatan dengan reseptor opioid dan efeknya mirip dengan morfin Hakim, 2010.
c. Sumatriptan
Sumatriptan merupakan agonis reseptor 5-HT
1D
yang meningkatkan vasokonstriksi serebral.Obat ini agak mahal dan mempunyai efek samping nyeri
di area injeksi dan sesak dada. Waspada terhadap penggunaan pasien dengan penyakit jantung iskemik.Sumatriptan digunakan untuk mengatasi migren dan
PDPH akhir-akhir ini.Akan tetapi, ada literatur menemukan tidak adanya manfaat yang menguntungkan dari Sumatriptan untuk terapi konservatif pada PDPH
Turnbull dan Shepherd, 2003.
d. Epidural Blood PatchEBP