BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Plak gigi
Plak gigi merupakan kombinasi perlekatan bakteri pada matriks protein saliva dan produk bakteri yang melapisi pelikel yang telah ada.
21,22
Pada awalnya plak yang terdiri dari Gram positif, fakultatif, kokus anaerob dan berupa filamen. Plak dapat
melekat pada seluruh permukaan gigi terutama pada permukaan yang sulit untuk dibersihkan.
22
Terbentuknya komunitas bakteri plak diawali dengan adanya interaksi bakteri pada permukaan gigi, kemudian melalui interaksi fisikal dan psikologikal
antara spesies bakteri yang berbeda. Plak gigi secara klinis mengurangi kemampuan agen antimikroba yang bersinergi dengan keadaan patogen.
4
Struktur plak gigi secara klinis berupa substansi yang berwarna abu- kekuningan melekat kuat pada permukaan keras rongga mulut termasuk restorasi
lepasan dan cekat. Matriks ekstraseluler plak keras sehingga sulit dibersihkan hanya dicuci atau disemprot air.
23
Komposisi plak tergantung ada atau tidaknya penyakit pada gingiva dan lokasi plak.
24
Sekitar 70-80 kompoisisi plak gigi adalah mikrobial. Matriks intraseluler jumlahnya sekitar 20 dari massa plak yang terdiri
dari bahan organik dan inorganik yang berasal dari saliva, cairan krevikular gingiva dan produksi bakteri.
4
Pada plak gigi yang seberat 1 gram berat kering terdapat sekitar 10
11
bakteri, dengan lebih dari 500 spesies berbeda, meskipun pada faktanya mungkin lebih dari itu.
23
2.1.1 Pembentukan Plak Gigi
Pembentukan plak gigi dapat dibagi menjadi beberapa fase, yaitu: 1.
Pembentukan pelikel gigi pada permukaan gigi Pelikel merupakan lapisan yang sangat tipis 0,5
ยต
m, bertekstur halus, tidak berwarna dan translusen, melekat kuat pada permukaan gigi dan dapat dihilangkan
hanya dengan gesekan fisik.
4
Bakteri tidak melekat langsung pada permukaan enamel,
Universitas Sumatera Utara
tetapi berinteraksi dengan pelikel pada permukaan enamel.
23
Setelah 2 jam pelikel terbentuk, ketebalan pelikel pada permukaan lingual 20-80 nm sedangkan pada
bagian bukal ketebalannya bisa mencapai 200-700 nm.
25
Pelikel terdiri dari lebih 180 peptida, protein, glikoprotein, keratin, mucin, protein kaya prolin, fosfoprotein staterin, protein kaya histidin dan beberapa
molekul yang berfungsi sebagai resptor perlekatan bakteri.
23
Fungsi pelikel terutama sebagai pelindung. Hal ini terjadi pada penyerapan glikoprotein, ion kalsium dan ion
fosfat saliva pada permukaan enamel gigi melalui pelikel. Pelikel juga membatasi difusi produksi asam yang dihasilkan oleh gula. Pelikel juga mengandung faktor
antibakteri seperti IgG, IgA, IgM, komplemen dan lisozim.
4
2. Perlekatan bakteri awal
Penyikatan gigi dapat menghilangkan bakteri pada permukaan gigi, tetapi kolonisasi bakteri kembali terjadi hanya 3 menit setelah gigi dibersihkan.
4
Bakteri secara berkesinambungan ditransfer ke pelikel yang melapisi permukaan gigi melalui
saliva, bahan makanan atau melalui kontak dengan lingkungan di luar rongga mulut. Komposisi saliva berperan penting dalam memfasilitasi atau menghambat perlekatan
bakteri pada pelikel.
26
Bakteri koloni awal memiliki adhesin pada permukaan sel yang dapat berinteraksi dengan reseptor pelikel. Setelah 4 sampai 8 jam, 60-80
bakteri yang ada adalah spesies Streptococcus. Bakteri lain diantaranya bakteri aerob obligat Haemophillus spp. dan Neisseria spp. dan bakteri anaerob fakultatif
Actinomyces spp. dan Veillonella spp.. Metabolisme koloni bakteri awal memodifikasi lingkungan mikro lokal contohnya membuang oksigen sehingga
kolonisasi bakteri yang membutuhkan sedikit oksigen tetap bertahan dan berkembang.
23
Dua fase pembentukan plak terjadi sekitar dua hari. Plak tumbuh dengan multiplikasi internal kedua fase dan deposisi pada permukaan. Multiplikasi internal
ini terjadi secara perlahan sehingga terjadi pematangan plak.
4
Universitas Sumatera Utara
3. Kolonisasi dan pematangan plak
Kolonisasi awal bakteri menghasilkan reseptor baru untuk perlekatan bakteri lain melalui proses koadhesi. Koadhesi mengatur perkembangan mikrokoloni yang
akhirnya mematangkan biofilm.
23
Selama pematangan plak, terjadi peningkatan massa dan ketebalan plak sebagai hasil proliferasi dan perlekatan bakteri. Pematang plak diikuti dengan kohesi
sel bakteri yang dihasilkan oleh pembentukan matriks intermikroba yang terdiri dari material saliva, eksudat gingiva dan substansi mikrobial seperti polisakarida.
26
Fase ini mengalami beberapa proses berikut:
a. Polisakarida ekstraseluler yaitu bakteri awal seperti Streptococcus mutans, S.
sanguis , S.mitis dan S.salivarius membentuk polimer polisakarida ekstraseluler,
berbentuk kapsul yang berasal dari sukrosa. Matriks protein yang berasal dari glikoprotein saliva akan memengaruhi perlekatan bakteri pada permukaan gigi yang
mengakibatkan pertumbuhan biofilm.
26
b. Koagregasi bakteri: akumulasi biofilm dihasilkan oleh koagregasi bakteri
terhadap sel yang sudah melekat sebelumnya, terjadi perlekatan langsung antar permukaan sel dua spesies berbeda sehingga terjadi agregasi kompleks. Pada
koagregasi koloni awal terjadi antara Streptococcus atau Actinomyces spp. kemudian terjadi koagregasi dengan spesies Fusobacterium yang merupakan jembatan
kolonisasi awal dengan kolonisasi selanjutnya.
26
c. Interakasi interbakteri lain: bakteri tertentu akan menfasilitasi kolonisasi
bakteri lainnya dengan memproduksi nutrisi. Contoh produk laktat yang dihasilkan Streptococcus
dan Actinomyces digunakan oleh Veillonella sebagai sumber energi dengan mengubah menjadi gas hidrogen yang digunakan oleh beberapa organisme di
lingkungan subgingiva.
26
d. Suksesi mikrobial: semakin lama plak melekat maka terjadi perubahan flora di
dalam plak yang disebut suksesi mikrobial. Setelah 1 hari plak tumbuh, proporsi Streptococcus
menurun, Actinomyces dan Veillonella lebih dominan.
26
Setelah 4-7 hari terjadi inflamasi gingiva, perubahan suplai nutrisi, bakteri Gram negatif
memasuki plak Prevotella, Porphyromonas, Capnocytophaga, Fusobacterium dan
Universitas Sumatera Utara
Bacteroides . Setelah 7-11 hari terjadi peningkatan kompleksitas plak dengan
kehadiran bakteri motil Spirochaeta dan Vibrio.
4
Lingkungan plak menjadi anaerob, oksigen menurun sehingga bakteri anaerob fakultatif lebih dominan dan pertumbuhan
bakteri anaerob obligat menigkat.
26
2.1.2 Bakteri Gram positif dan Gram negatif