Bakteri Gram positif dan Gram negatif Distribusi Plak Gigi

Bacteroides . Setelah 7-11 hari terjadi peningkatan kompleksitas plak dengan kehadiran bakteri motil Spirochaeta dan Vibrio. 4 Lingkungan plak menjadi anaerob, oksigen menurun sehingga bakteri anaerob fakultatif lebih dominan dan pertumbuhan bakteri anaerob obligat menigkat. 26

2.1.2 Bakteri Gram positif dan Gram negatif

Bakteri dibagi dalam golongan antara Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksinya terhadap prosedur pewarnaan gram. Prosedur ini dinamakan sesuai nama seorang histopatologis, Hans Christian Gram, yang mengembangkan metode pembedaan warna dalam usaha mewarnai bakteri pada jaringan yang terinfeksi. Sel pertama kali diwarnai dengan kristal violet dan yodium, kemudian dicuci dengan aseton dan alkohol. Langkah terakhir menghilangkan warna pada bakteri Gram negatif, tapi tidak pada bakteri Gram positif. Bakteri Gram positif adalah bakteri yang mempertahankan warna ungu dibawah mikroskop sedangkan bakteri Gram negatif tidak dapat mempertahankan warna. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama pada perbedaan struktur dinding sel bakteri. 27 Pada bakteri Gram positif memiliki komposisi dinding sel yang kandungan lipid rendah, terdapat 40 lembar peptidoglikan merupakan 50 dari seluruh komposisi dinding sel, penghambat warna basa lebih lambat, kebutuhan nutrien kompleks dan ketahanan terhadap perlakuan fisik lebih tahan. Bakteri Gram negatif memiliki komposisi dinding sel yang kandungan lipid tinggi, terdapat satu atau dua lembar peptidoglikan merupakan 5-10 dari dinding sel, penghambat warna kurang dihambat, kebutuhan nutrien relatif sederhana dan ketahanan terhadap perlakuan fisik kurang tahan. Bakteri Gram negatif bersifat patogen yang berarti berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel Gram negatif terutama pada lapisan lipopolisakarida. 27

2.1.3 Distribusi Plak Gigi

Plak gigi dapat ditemukan pada seluruh permukaan gigi yang keberadaannya terutama disebabkan oleh kebersihan rongga mulut yang tidak baik. 4 Berdasarkan Universitas Sumatera Utara hubungan plak gigi terhadap tepi gingiva, plak dibedakan atas plak supragingiva dan plak subgingiva. 6 Plak supragingiva merupakan plak yang ditemukan pada bagian atas margin gingiva, dipermukaan mahkota gigi bukal, lingual, palatal gigi dan dapat ditemukan satu jam setelah dilakukan penyikatan gigi. 6,28 Bakteri Gram positif berbentuk kokus dan batang yang merupakan bakteri predominan pada permukaan gigi, diikuti dengan bakteri Gram negatif dan beberapa filamen seperti spirochaeta pada permukaan terluar massa plak yang matang karena perubahan lingkungan kaya oksigen yang didominasi oleh bakteri Gram positif menjadi lingkungan sangat sedikit oksigen yang didominasi oleh bakteri Gram negatif anaerob. 23 Menurut Zijinge dkk yang telah melakukan penelitian pada dua lapisan berbeda plak supragingiva, yaitu pada lapisan basal yang melekat pada permukaan gigi dan pada lapisan yang menutupi lapisan basal. Pada lapisan basal, ada empat tipe biofilm yang terbentuk. Pertama biofilm yang hanya terdiri dari bakteri bentuk batang Actinomyces yang melekat pada permukaan gigi. Tipe kedua, gabungan Actinomyces sp. dan rantai kokus. Ketiga menunjukkan biofilm dengan bakteri berfilamen, Streptococcus membentuk koloni yang mengelilingi yeast. Tipe keempat adalah biofilm yang berisi Streptococcus yang berkembang bersama Lactobacillus sp. Pada lapisan kedua, Streptococcus masih menjadi biofilm yang melapisi tipis bagian plak paling luar diikuti bakteri Lactobacillus sp. Proporsi koloni bakteri dalam plak supragingiva dapat dilihat pada Tabel 1. 25 Tabel 1. Proporsi Koloni Bakteri Pada Perkembangan Plak Supragingiva 25 Bakteri Lama Perkembangan Plak jam 2 24 48 Streptococcus sanguis 8 12 29 Streptococcus oralis 20 21 12 Mutans streptococci 3 2 4 Streptococcus salivarius 1 1 1 Actinomyces naeslundii 6 7 5 Actinomyces odontolitycus 2 3 6 Haemophillus spp 11 18 21 Capnocytophaga spp 1 1 1 Fusobacterium spp 1 1 1 Black pigmented anaerob 0,01 0,01 Universitas Sumatera Utara Plak supragingiva sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, akumulasi dan patogenesis plak subgingiva, terutama pada awal terjadinya gingivitis dan periodontitis. Plak gigi akan lebih cepat terbentuk pada individu yang mengkonsumsi makanan lunak dibandingkan individu mengkonsumsi makanan berserat. 6 Mikroorganisme normal yang terdapat di dalam mulut, hidup bersama-sama dengan jaringan sebagai pejamu, untuk mempertahankan keadaan sehat. Mikroorganisme ini penting karena sebagai perlindung dari serangan mikroorganisme patogen. Salah satunya adalah Streptococcus sanguis yang berfungsi melindungi kolonisasi pada permukaan gigi terhadap Actinobacillus actinomycetecomitans Aa. Pada jaringan periodontal yang sehat pada daerah supragingiva terdapat bakteri Gram positif yaitu Streptococcus sanguos, Streptococcus mitis, Streptococcus salivarius dan Lactobacillus . Bakteri-bakteri ini mampu membentuk zat nutrisi dan lingkungan baru yang memicu pertumbuhan bakteri lain yaitu bakteri Gram negatif. Hal ini disebabkan tingginya penggunaan oksigen oleh bakteri anaerob yang menurunkan oksigen, akibat dari pertumbuhan bakteri anaerob. 6 Mikroorganisme yang berkolonisasi dan melekat pada permukaan gigi akan membentuk plak yang menyebabkan gingivitis. 3,29 Pengurangan lapisan epitel gingiva dan peningkatan kedalaman poket akan terjadi apabila akumulasi plak meningkat. 29 Menurut Laurence cited Notohartojo terdapat hubungan antara akumulasi plak dan gingivitis, tetapi terdapatnya akumulasi plak tidak selalu menunjukkan adanya gingivitis dan penurunan jumlah plak tidak selalu disertai dengan penurunan inflamasi gingiva. 6

2.1.4 Gingivitis