2.2 Merokok
Merokok merupakan suatu kebiasaan yang memperburuk status kebersihan mulut dan merupakan faktor risiko terjadinya gingivitis dan periodontitis.
37
Merokok adalah membakar daun tembakau yang kemudian dihisap asapnya, baik
menggunakan rokok maupun pipa.
14
Setiap orang mempunyai cara masing-masing menghisap rokok, ada yang menghisap dari mulut kemudian asap rokok dikeluarkan melalui mulut atau hidung
dan dengan berbagai cara yang lain. Cara menghisap rokok dibagi tiga macam, yaitu perokok mulut yang mana tipe ini hanya menghisap asap rokok sampai rongga mulut
saja, perokok yang menghisap asap rokok sampai ke dalam paru-paru disebut perokok paru dalam, perokok yang menghisap rokok sampai ke dalam paru, menahan
napas sebentar dan baru menghembuskannya keluar disebut perokok paru.
38
Rongga mulut sangat mudah terpapar efek rokok karena merupakan tempat terjadinya
penyerapan zat hasil pembakaran rokok yang utama.
14
Prevalensi perokok di Indonesia meningkat setiap tahunnya.
13
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat produksi dan konsumsi rokok yang
tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan pada tahun 2014 diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia yang merokok dengan rentang usia 15
tahun ke atas, semakin meningkat sejak tahun 1995 sampai tahun 2013.
14,39
Sekitar 140 juta atau lebih dari setengah populasi penduduk Indonesia merupakan perokok
aktif, dimana terdapat 63,2 persen perokok laki-laki dan perokok perempuan 4,5 persen.
40
Peluang terkena penyakit periodontal lebih tinggi pada perokok dewasa muda yang berusia 20-33 tahun.
5
2.2.1 Jenis Rokok
Rokok merupakan gabungan dari bahan-bahan kimia. Satu batang rokok yang dibakar akan mengeluarkan 4000 bahan kimia.
14
Rokok memiliki bentuk silinder dari kertas berukuran panjang antara 70-120 mm bervariasi tergantung negara dengan
diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.
41
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2003, rokok adalah hasil olahan tembakau yang terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman Nicotina tabacum, Nicotina rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.
42
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Perbedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok dan
penggunaan filter pada rokok.
43
Jenis rokok berdasarkan bahan pembungkus yaitu 1 Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung, 2 Rokok yang bahan pembungkusnya berupa
daun aren kawung, 3 Rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas dan 4 Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau cerutu.
43
Jenis rokok berdasarkan bahan baku atau isi yaitu 1 Rokok Putih ialah rokok yang bahan baku
atau isinya hanya daun tembakau yang diberi perasa untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu, 2 Rokok Kretek ialah rokok yang bahan baku atau isinya berupa
daun tembakau dan cengkeh untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu, 3 Rokok Cerutu ialah rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan
dibungkus dengan tembakau untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Berdasarkan penggunaan filter yaitu 1 Rokok Filter RF ialah rokok yang pada
bagian pangkalnya terdapat gabus, 2 Rokok Non Filter RNF ialah rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
43
2.2.2 Kandungan Rokok
Jumlah senyawa yang terkandung di dalam asap rokok lebih dari 4000 macam, diantaranya bersifat toksik, mutagenik, karsinogenik dengan 60 jenis
karsinogen yang telah diidentifikasi, seperti nikotin, tar, karbon monoksida, amoniak, formaldehida, hidrogensianida, dimethylnitrosamine, benzene dan masih banyak
lainnya.Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogenik. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke rongga
mulut sebagai uap padat yang setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran napas, dan paru-paru.
Universitas Sumatera Utara
Komponen tar mengandung radikal bebas yang berhubungan dengan risiko timbulnya kanker. Tar yang mengendap pada gigi dapat menimbulkan masalah secara estetik
dan juga menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar sehingga mudah dilekati plak.
14
Nikotin merupakan senyawa organik spesifik yang terkandung dalam daun tembakau, mempunyai efek meningkatkan pelepasan hormon neuroregulator yang
mengurangi kecemasan, menimbulkan euforia, menyebabkan peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut jantung dan laju pernapasan, vasokonstriksi pembuluh
darah dan adiksi.
14,16,19
Nikotin merupakan alkaloid alam yang bersifat toksi, berbentuk cairan, tidak berwarna dan mudah menguap. Zat ini dapat berubah warna
menjadi coklat dan berbau seperti tembakau jika bersentuhan dengan udara.
14
Gas karbonmonoksida dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah yang berpengaruh pada sistem pertukaran hemoglobin. Karbonmonoksida memiliki afinitas
dengan hemoglobin sekitar dua ratus kali lebih kuat dibandingkan afinitas oksigen terhadap hemoglobin.
14
Timah hitam Pb merupakan komponen rokok yang juga sangat berbahaya. Partikel ini terkandung dalam rokok sebanyak 0,5 µg. Batas ambang timah hitam di
dalam tubuh adalah 20 miligram per hari.
14
Hal ini sangat berkaitan dengan jumlah rokok yang dihisap setiap hari, lamanya merokok, jenis rokok yang dihisap, bahkan
hal ini berkaitan juga dengan hisapan rokok yang dilakukan.
7,14
2.2.3 Klasifikasi Perokok