Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen Lopian Kopi Kafe di Kota Medan
SKRIPSI
PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN USAHA LOPIAN KAFE KOPI
DI KOTA MEDAN
OLEH
ANGGI RAHWINDA 110502299
PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
(2)
ABSTRAK
PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN USAHA LOPIAN KAFE KOPI
DI KOTA MEDAN
Konsumen mulai berminat terhadap suatu barang atau jasa sehingga terdorong untuk mencari informasi lebih mengenai barang atau jasa tersebut. Kreativitas dan Inovasi berhubungan erat dengan penciptaan produk baru atau pengembangan terhadap produk yang sudah ada sehingga menimbulkan keinginan bagi seseorang untuk mencoba produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap minat beli konsumen Lopian Kafe Kopi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang meliputi wawancara, kuesioner, dan referensi penelitian terdahulu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan Lopian Kopi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Supramono sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 orang konsumen Lopian Kafe Kopi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kreativitas dan inovasi terhadap minat beli.
(3)
ABSTRACK
THE INFLUENCES OF CREATIVITY AND INNOVATION TO CUSTOMER BUYING DECISION AT
LOPIAN KOPI CAFÉ IN MEDAN
Customers begin to have interest of product and services and triggered them to find more information about that particular product and services. Creativity and innovation have a significant relationship with the development of new product or existing product so it made people interest to try the product. The objective of this research is to analyze the influence of creativity and innovation to
the Lopian Kafe Kopi customers’ buying decision. The data which have been used in this research is primary data and also secondary data, including interviews, questionnaires, and reference from previous research. The population in this research is all Lopian Kopi customers. Data sampling in this research was done by using Supramono formula, so totally, 35 customers are used as the sample. Simple regression linear analysis was used as the research methodology in this research. The results show that creativity and innovation significantly and positively influence the customer buying decision.
(4)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat ALLAH SWT
atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya serta shalawat dan salam peneliti
hanturkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Departemen
Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Sumatera Utara.
Skripsi ini peneliti persembahkan untuk Ayahanda tercinta H. Drs. Rahalim
Azhari Lubis dan Ibunda tercinta Hj. Dewifa Harahap yang tidak pernah berhenti
mendoakan, mendukung, dan selalu bersusahpayah kerja keras agar peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dan menggapai cita-cita nya dikemudian kelak.
Skripsi ini berjudul “ PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN LOPIAN KOPI KAFE DI KOTA
MEDAN”. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp. A(K) selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak. CA selaku Dekan Fakultas
(5)
3. Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Si dan Marhayanie, SE, M.si selaku Ketua dan
sekertaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra
Utara.
4. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.
5. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada Peneliti.
6. Frida Ramadini, SE, MM selaku dosen pembaca dan dosen penilai yang telah
meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara untuk
segala jasa-jasanya selama perkuliahan.
8. Pemilik serta Staff karyawan Lopian Kafe Kopi Jl. Kasuari Medan yang telah
meluangkan waktu serta membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada yang Spesial : Natassa, Liyana, Riqqah, Chantika, Icha, Febiola, Ayu,
dan Fauzan sebagai pemberi semangat, harapan dan motivasi yang besar
terhadap peneliti ssampai selesainya skripsi ini.
10. Kepada Sahabatku : Fachri, Bayu, Michael, Randa, Fadhil, Farhan, Yosua,
Ori, Lukman, Bege, Debby, Tika, Fandi, Rifandi, Vido, dan kepada
teman-teman Manajemen Stambuk 2011 yang tidak dapat di sebutkan satu persatu,
penulis mengucapkan terima kasih atas semua dukungan yang diberikan
(6)
Peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Besar
memberikan anugrah dan Kasih-Nya atas cinta kasih, jerih payah, dan jasa-jasa
mereka.
Medan, Juli 2015
Penulis
(7)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ………. i
ABSTRACK……… ii
KATA PENGANTAR ………. . iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Uraian Teoritis ... 6
2.1.1 Kreativitas ... 6
2.1.1.1 Pengertian Kreativitas ... 6
2.1.1.2 Sumber kreativitas ... 7
2.1.2 Inovasi ... 8
2.1.2.1 Pengertian Inovasi ... 8
2.1.2.2 Proses Inovasi ... 10
2.1.2.3 Jenis Dan Sumber Inovasi ... 10
2.1.2.4 Strategi Inovasi ... 12
2.1.3 Keberhasilan Usaha ... 13
2.1.3.1 Pengertian Keberhasilan Usaha ... 13
2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha ... 14
2.1.3.3 Indikator Keberhasilan Usaha ... 15
2.2 Penelitian Terdahulu ... 18
2.3 Kerangka Konseptual ... 20
2.4 Hipotesis ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
3.1 Jenis Penelitian ... 22
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22
3.3 Batasan Operasional ... 22
3.4 Operasionalisasi Variabel ... 23
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 24
(8)
3.6.1 Populasi ... 25
3.6.2 Sampel ... 25
3.7 Jenis Data Penelitian ... 26
3.7.1 Data Primer ... 26
3.7.2 Data Sekunder ... 27
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 27
3.9 Uji Validitas dan Reliabilita ... 28
3.9.1 Uji Validitas ... 28
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 29
3.10 Uji Asumsi Klasik ... 30
3.10.1. Uji Heteroskedostisitas ... 30
3.10.2. Uji Multikolinearitas ... 30
3.11. Teknik Analisis Data ... 31
3.11.1. Metode Analisis Deskriptif ... 31
3.11.2. Metode Analisis Regresi Linear Berganda .... 31
3.12. Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 31
3.13. Uji Signifikan Parsial (Uji -T) ... 32
3.14. Identifikasi Determinan (R2) ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34
4.1. Gambaran Umum Lofian Kafe Kopi ... 34
4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35
4.2.1. Hasil Uji Validitas ... 35
4.2.2. Hasil Uji Reliabilitas ... 36
4.3. Analisis Deskriptif ... 38
4.3.1. Karakteristik Responden ... 38
4.3.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38
4.3.1.2. Karakterisitk Responden Berdasarkan Usia ... 39
4.3.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 39
4.3.2 Deskriptif Variabel ... 40
4.3.2.1 Kreativitas (X1) ... 40
4.3.2.2 Inovasi (X2) ... 43
4.3.2.3 Keberhasilan Usaha ... 45
4.4. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 47
4.4.1 Uji Normalitas ... 47
4.4.2 Uji Multikolineritas ... 50
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ... 51
4.5. Regresi Linear Berganda ... 53
4.6. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)... 54
4.7. Uji Sifnifikan Parsial (Uji Statistik t) ... 55
4.8. Koefisien Determinasi(R2) ... 57
(9)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60
5.1. Kesimpulan... 60
5.2. Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
LAMPIRAN ... 64
(10)
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
2.1. Penelitian Terdahulu ... 19
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 23
3.2 Instrument Skala Likert ... 25
3.3 Uji Reliabilitas ... 30
4.1 Validitas Tiap Butir Pertanyaan Item-Total Statistics ... 36
4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 37
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 39
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 40
4.6 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kreativitas... 41
4.7 Distribusi Tanggapan terhadap Inovasi ... 43
4.8 Distribusi Tanggapan Responden terhadap Keberhasilan Usaha 45 4.9 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 50
4.10 Hasil Perhitungan VIF ... 51
4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 51
4.12 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ... 53
4.13 Hasil Regresi untuk Uji F (Simultan) ... 54
4.14 Hasil Regresi untuk Uji t (Parsial) ... 55
(11)
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
2.2 Kerangka Konseptual ... 21
4.1 Grafik Histogram ... 48
4.2 Grafik Normal Probabilitiy Plot ... 49
(12)
DAFTAR LAMPIRAN
No.Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian ... 64 2 Hasil Pengolahan Data SPSS
(13)
ABSTRAK
PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN USAHA LOPIAN KAFE KOPI
DI KOTA MEDAN
Konsumen mulai berminat terhadap suatu barang atau jasa sehingga terdorong untuk mencari informasi lebih mengenai barang atau jasa tersebut. Kreativitas dan Inovasi berhubungan erat dengan penciptaan produk baru atau pengembangan terhadap produk yang sudah ada sehingga menimbulkan keinginan bagi seseorang untuk mencoba produk tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap minat beli konsumen Lopian Kafe Kopi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang meliputi wawancara, kuesioner, dan referensi penelitian terdahulu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan Lopian Kopi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Supramono sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 orang konsumen Lopian Kafe Kopi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kreativitas dan inovasi terhadap minat beli.
(14)
ABSTRACK
THE INFLUENCES OF CREATIVITY AND INNOVATION TO CUSTOMER BUYING DECISION AT
LOPIAN KOPI CAFÉ IN MEDAN
Customers begin to have interest of product and services and triggered them to find more information about that particular product and services. Creativity and innovation have a significant relationship with the development of new product or existing product so it made people interest to try the product. The objective of this research is to analyze the influence of creativity and innovation to
the Lopian Kafe Kopi customers’ buying decision. The data which have been used in this research is primary data and also secondary data, including interviews, questionnaires, and reference from previous research. The population in this research is all Lopian Kopi customers. Data sampling in this research was done by using Supramono formula, so totally, 35 customers are used as the sample. Simple regression linear analysis was used as the research methodology in this research. The results show that creativity and innovation significantly and positively influence the customer buying decision.
(15)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Suatu perusahaan atau bisnis dikatakan berhasil apabila mendapat
keuntungan atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang
dinilai dari keberhasilan sebuah usaha atau bisnis, keuntungan atau laba menjadi
faktor yang penting karena kabar merupakan tujuan dari orang yang memulai
usaha. Apabila di dalam sebuah perusahaan atau bisnis terdapat penurunan laba
atau laba yang tidak stabil, maka perusahaan atau bisnis akan kesulitan untuk
mengoperasikan kegiatan usahanya dan mempertahankan usahanya.
Kewirausahaan (entrepreneurship) merupakan ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana
seseorang untuk mempertahankan hidup, mencari nafkah, ataupun meraih posisi
puncak dalam karir. Oleh karena itu, dapat mempelajari kewirausahaan.
Kewirausahaan merupakan gambaran pengusaha tentang kemampuan dalam
mengelola sumber daya yang dipunyai secara ekonomis (efektif dan efisien) dari
tingkat produktivitas yang rendah menjadi lebih tinggi (Hendro, 2011:29).
Menurut Suryana (2003:2) Kreativitas adalah kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan
menemukan peluang. Jadi, kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan
sesuatu yang baru dan berbeda.
Menurut Winardi (2008:234) Inovasi merupakan sesuatu hal yang baru,
(16)
atau sebuah metode baru untuk suatu organisasi. Sedangkan menurut Suryana
(2008:32), inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang
dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang
dimiliki.
Konsumen mulai berminat terhadap suatu barang atau jasa sehingga terdorong
untuk mencari informasi lebih mengenai barang atau jasa tersebut. Kreativitas dan
Inovasi berhubungan erat dengan penciptaan produk baru atau pengembangan
terhadap produk yang sudah ada sehingga menimbulkan keinginan bagi seseorang untuk
mencoba produk tersebut.
Kota Medan adalah salah satu tempat yang banyak orang berwirusaha
dalam bidang kuliner. Berdasarkan survey yang di lakukan peneliti terhadap 10
orang konsumen di Lopian Kafe Kopi mengatakan telah menghabiskan waktunya
kurang lebih 4 jam untuk makan dan minum di Lopian Kafe Kopi. Berdasarkan
prasurvey Lopian Kafe Kopi yang terletak di jalan Kasuari, yang berawal dari
sebuah kafe kecil yang tidak punya nama pada tahun 2009. Lopian Kafe Kopi
mulai dikenal sejak dari tahun 2015 karena dengan menggunakan kreatifitas dan
menuangkan inovasi dalam membuat menu dan cita rasa sehingga kafe ini cukup
menarik perhatian di semua kalangan.
Inovasi yang di lakukan Lopian Kafe Kopi dalam menciptakan suatu rasa
yang baru, dan menggunakan kreativitas untuk menjadi makanan dan minuman
yang menarik minat konsumen untuk membeli seperti kopi dengan berbagai
varian rasa, baik dari jenis kopi yang berbeda, kopi khas gayo, kopi hitam banda
(17)
terkenal di Kota Medan. Seperti coffee late, coffee caramel dan berbagai jenis
coffee yang dapat dicampuri toping buah. Serta ada pula minuman – minuman lain yang dicampuri oleh resep special Lopian Kafe Kopi, aadapun jus jumbo
yang didalamnya ada beberapa jenis buah yang di hiding dengan gelas yang besar.
Jus jumbo sering juga dipesan konsumen yang ingin menghabiskan waktunya di
Lopian Kafe Kopi.
Permintaan konsumen yang semakin banyak untuk melakukan pembelian
secara terus menurus dan mengedepankan tempat yang nyaman, membuat Lopian
Kafe Kopi memberikan berbagai fasilitas seperti tersedianya wifi, toilet yang
bersih, serta parkiran kendaraan yang aman. Adapun menu minuman dan
makanan yang ditawarkan dengan paket-paket murah, seperti nasi ayam penyet
dan minuman dengan harga paket yang terjangkau. Dan masi banyak paket
makan, minum murah lainnya.
Pelayan seharusnya melayani dengan baik, sebagai contoh karyawan
seharusnya sopan dan ramah, serta menerima keluhan pelanggan.
Lopian Kafe Kopi sering kali ramai ketika diadakan nonton bareng bola,
karena Lopian Kafe Kopi salah satu pendukung club bola Roma, yang cukup
banyak penggemarnya hal ini yang sering membuat penonton berdesakan untuk
menonton club bola tersebut. Tetapi berdesakan tidak membuat pelanggan
kecewa, dikarenakan semekin ramai penonton semakin atusias. Bahkan tidak
sedikit para penonton membuat tim pilihannya sebagai taruhan untuk teraktir
makanan. Sehingga saat nonton bareng bola berlangsung banyak suara-suara yang
(18)
Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan oleh peneliti dapat terlihat
masalah di Lopian Kafe Kopi diantaranya lambatnya pelayanan dalam
menciptakan pemikiran kreatif untuk membuat cara pengantaran makanan yang
menggunakan system antar, oleh karena itu peneliti tertarik untuk membuat
penelitian dengan judul, “Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Minat
Beli Konsumen Lopian Kafe Kopi”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu : “Apakah kreativitas dan inovasi memiliki pengaruh positif terhadap minat beli konsumen Lopian Kafe Kopi ”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan maka
tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis pengaruh kreativitas dan
inovasi terhadap minat beli konsumen Lopian Kafe Kopi
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,
diantaranya :
1. Bagi Wirausaha Lopian Kafe Kopi
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan tambahan
informasi bagi para wirausahawan yang menjalankan usahanya untuk
mengetahui seberapa besar minat beli konsumen Lopian kafe kopi melalui
(19)
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan sebagai acuan untuk
dapat mengetahui pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap minat beli
konsumen Lopian Kafe Kopi serta menjadi motivasi untuk mengembangkan
usaha baru.
3. Bagi Peneliti Lainnya
Dapat digunakan sebagai informasi yang berguna terhadap dunia ilmu
(20)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kreativitas
Dalam dunia global dewasa ini yang penuh persaingan dan yang
berkembang dengan cepat, kreativitas bukan saja merupakan sumber penting guna
menciptakan sebuah keunggulan kompetitif tetapi kreativitas juga merupakan
sumber keharusan untuk ketahanan usaha. Masalah yang sekarang dihadapi oleh
manusia adalah banyaknya organisasi atau perusahaan yang tidak pernah menjadi
kreatif. Banyak usaha yang tidak mampu menciptakan suatu lingkungan untuk
mengembangkan kreativitas karyawan.
2.1.1.1Pengertian Kreativitas
Kreativitas menurut Alma (2008:69) adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi baru atau melihat hubungan di antara unsur, data variabel yang sudah
ada sebelumnya. Kreativitas juga didefenisikan sebagai kemampuan untuk
berimajinasi dan menghasilkan ide baru dengan mengkombinasi, mengubah atau
menerapkan ide yang sudah ada dengan cara yang belum dipikirkan sebelumnya.
Ide kreatif yang kemudian diproses melalui beberapa tanggapan sehingga
menghasilkan produk atau jasa atau model bisnis disebut inovasi (Zimmerer
2008:57)
Karakteristik orang yang kreatif adalah mempunyai rasa ingin tahu yang
dimanfaatkan semaksimal mungkin, mau bekerja keras, berani, kemampuan
(21)
inovasi/gagasan dan daya cipta, bersedia menerima informasi, menghubungkan
ide dan pengalaman yang diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda, cendrung
menampilkan berbagai alternatif terhadap subyek tertentu.
Berpikir kreatif memiliki banyak manfaat bagi seseorang dalam
berwirausaha. Menurut Hendro (2011:105) kegunaan pola pikir kreatif adalah:
Menemukan gagasan, ide, peluang dan inspirasi baru, mengubah masalah atau
kesulitan dan kegagalan menjadi sebuah pemikiran yang cemerlang untuk langkah
selanjutnya, menemukan solusi inovatif, menemukan suatu kejadian yang belum
pernah dialami atau yang pernah ada hingga menjadi sebuah penemuan baru,
menemukan teknologi baru, mengubah keterbatasan yang ada sebelumnya
menjadi sebuah kekuatan atau keunggulan.
2.1.2 Inovasi
2.1.2.1 Pengertian Inovasi
Menurut Suryana (2008:32) dan Carol Kinsey Goman yang dikutip dari
Alma (2009:68), inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu
yang dapat diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya
yang dimiliki. Inovasi sebagai “proses” atau “hasil” pengembangan atau pemanfaatan mobiliasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk
menciptakan atau memperbaiki produk (barang/jasa) yang memberikan nilai yang
berarti atau secara signifikan, dan inovasi dapat bersifat baru bagi perusahaan,
(22)
Inovasi menurut Kiniciki dan Williams (dalam harilhazlan.com berinovasi
adalah pemacu untuk kejayaan, 2010) :
1. Inovasi adalah kaedah mencari jalan untuk menghasilkan produk baru yang
lebih baik.
2. Organisasi tidak akan membenarkan perusahaan berpuas hati dengan apa
yang ada (complacent).
3. Terutama sekali apabila pesaing akan menghasilkan ide yang kreatif.
Inovasi dapat diciptakan nilai tambah, baik pada organisasi, pemegang
saham, maupun masyarakat luas. Definisi dari inovasi meliputi pengembangan
dan implementasi sesuatu yang baru.
Ruang lingkup inovasi organisasi, bergerak mulai dari pengembangan dan
implementasi ide baru yang mempunyai dampak pada teori, praktek, produk, atau
skala yang lebih rendah yaitu perbaikan proses kerja sehari-hari dan desain saja.
Oleh karenanya, penelitian inovasi dalam orgaisasi dapat dilakukan dalam 3 level,
yaitu inovasi level individu, kelompok dan organisasi. (De jong & Den Hartog,
dalam ilearning.com inovasi, kreativitas dan perilaku inovatif yang ditulis oleh
Jessica Magdalena 2012).
Menurut De jong & Den Hartog (ilearning.com inovasi, kreativitas dan
perilaku inovatif yang ditulis oleh Jessica Magdalena 2012) menguraikan bahwa
inovasi terlihat pada sektor kerja berikut ini :
1. Knowledge-intensive service (KIS) Yakni usahanya meliputi pengembangan ekonomi sebagai contoh konsultan akutansi, administrasi, R&D service,
(23)
mereka untuk memberikan hasil desain yang sesuai untuk pengguna layanan
mereka. Inovasi mereka hadirkan setiap kali dan tidak terstruktur.
2. Supplier-dominated services meliputi perdagangan retail, batik, pelayanan pribadi, hotel, dan restoran. Macam inovasi berdasarkan fungsi ada dua, yaitu
inovasi teknologi dapat berupa produk, pelayanan, atau proses produksi dan
inovasi administrasi dapat bersifat organisasional, struktural, dan inovasi
sosial.
2.1.2.2 Proses Inovasi
Inovasi merupakan hasil pencarian suatu kesempatan yang dilakukan
dengan sepenuh hati. Proses ini dimulai dengan analisis sumber daya kesempatan
yang menjadi objek. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, dapat dipahami
dan dilihat dari inovatorharus melihat, bertanya dan mendengar orang lain dalam
mencari inovasi. Mereka berfikir dengan segenap kemampuan otaknya, mereka
melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain,
serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang dicarinya untuk memenuhi
harapan dan nilai kebutuhan.
2.1.2.3 Strategi Inovasi
Inovasi adalah aktivitas konseptualisasi serta ide menyelesaikan masalah
dengan membawa nilai ekonomis bagi perusahaan dan nilai sosial bagi
masyarakat. Inovasi adalah suatu yang sudah ada sebelumnya, kemudian diberi
nilai tambah. Inovasi bermula dari hal yang tampak sepele dengan membuka mata
dan telinga mendengarkan aspirasi atau keluhan konsumen, karyawan, lingkungan
(24)
perusahaan, artinya bisa terjadi dalam perusahaan ada individu atau kelompok
yang sangat briliant dan inovatif. Dan ideal adalah perusahaan menjadi tempat
terlembagakan bagi orang-orang yang terkumpul untuk mengeksploitasi ide baru
(Myers dan Marquis, dalam Soleh, Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Perusahaan, Tesis UNDIP 2008:17).
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menghasilkan produk yang
inovatif menurut Kotler (2008:156) yaitu dengan:
1. Mengembangkan atribut produk baru
a.Adaptasi (gagasan lain atau pengembangan produk)
b.Modifikasi (mengubah warna, gerakan, suara, bau, bentuk dan rupa).
c.Memperbesar (lebih kuat, lebih panjang, lebih luas).
d.Memperkecil (Lebih ramping, lebih ringan, lebih kecil).
e.Subtitusi (bahan lain, sumber tenaga, proses).
f. Penataan kembali (pola lain, tata letak, komponen).
g.Membalik (luar menjadi dalam).
h.Kombinasi (mencampur, meramu, asortasi, rakitan, unit gabungan,
kegunaan, daya pikat, dan gagasan).
2. Mengembangkan beragam tingkat mutu.
3. Mengembangkan model dan ukuran produk.
2.1.3 Minat Beli Konsumen
2.1.3.1 Pengertian Minat Beli Konsumen
Minat beli diperoleh dari proses belajar dan proses pemikiran yang
(25)
menciptakan suatu motivasi terus menerus, dalam proses pengambilan keputusan
dalam melakukan pembelian.
Bila pembelian aktual adalah pembelian yang dilakukan oleh konsumen,
maka minat pembelian adalah niat untuk melakukan pembelian pada kesempatan
mendatang. Meskipun merupakan pembelian yang belum tentu akan dilakukan
pada masa mendatang namun pengukuran terhadap minat pembelian umumnya
dilakukan guna memaksimalkan prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri.
Menurut Howard (dalam Durianto dan Liana 2004:44) minat beli
konsumen merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk
membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada
periode tertentu. Minat beli juga dapat dikatakan pernyataan mental dari
konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek
tertentu.
Menurut Kotler dan Keller (2003:181) minat beli konsumen adalah sebuah
perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau
memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan
dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah suatu
proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi konsumen
untuk mendapatkan informasi secara lebih lengkap tentang produk tertentu lewat
(26)
2.1.3.2 Keputusan Pembelian
Prasetijo dan Ihalauw (2005:226) menyatakan bahwa keputusan pembelian
adalah keputusan dalam memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan. Hal
ini berarti sebelum menjadi keputusan pembelian, konsumen dihadapkan pada
beberapa alternatif pilihan produk atau jasa. Proses pengambilan keputusan dapat
mempengaruhi hasil keputusan pembelian.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:207) keputusan pembelian yaitu
proses yang menggambarkan tahapan yang di alami oleh konsumen dalam
memutuskan akan membeli atau tidak.
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau mengindari
keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang terpikirkan. Besarnya
resiko yang dipikirkan berbeda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan,
besarnya ketidakpstian atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Para
konsumen mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi resiko, seperti
menghindari keputusan, pengambilan informasi dari teman-teman, dan preferensi
atas nama merek dalam negeri serta garansi. Para pemasar harus memahami faktor
yang menimbulkan perasaan dalam diri konsumen akan adanya resiko dan
memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi resiko yang dipikirkan
itu (Kotler, 2005:227).
Menurut Kotler (2004:204). Ada lima tahap dalam proses keputusan
pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Berikut adalah gambar
(27)
Gambar 2.2 Model Proses Pembelian Lima Tahap
Sumber : Kotler (2004:204)
Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima
tahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu terjadi,
khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggi
dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya
tidak sesuai.
1. Pengenalan Masalah
Peruses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli
menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenernya dann
keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh
rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan
orang normal adalah haus dan lapar akan meningkat hingga mencapai
suatu ambang rangsang dan berubah menjadi suatu dorongan
berdasarkan pengalaman yang sudah ada. Seseorang telah belajar
bagaimana mengatasi dorongan itu dan dia didorong kearah satu jenis
objek yang diketahui akan memuaskan dorongan itu.
2. Pencarian Informasi
Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari
informasi sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku setelah pembelian
(28)
tersebut mencari informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan
kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh
informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari
informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi meningkat
tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi pemecahan masalah
yang terbatas kepemecahan masalah yang maksimal.
3. Evaluasi Alternatif
Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang
dihadapinya serta daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus
berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang
diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek
dan keputusan intuk membelli.
4. Keputusan Pembelian
Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunya cara sendiri
dalam menangani informasi yang diperoleh dengan membatasi
alternatif-alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan
mana yang akan dibeli.
5. Perilaku Setelah Pembelian
Apabila barang yang akan dibeli tidak memberikan kepuasan yang
diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek
barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mendapat kepuasan dari
(29)
barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus
mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu
produk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang
membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan
pada orang-orang yang baru saja membeli produknya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang
beragam. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama
Peneliti Judul
Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1 Lestari (2008)
Pengaruh Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas terhadap
Keberhasilan Usaha sentra Industri rajutan Binong Jati Bandung. Variabel Independen: Jiwa Kewirausahaan, Kreativitas. Variabel Dependen: Keberhasilan Usaha.
Jiwa Kewirausahaan dan Kreativitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan usaha di Binong Jati Bandung
2 Suratmi (2010)
Pengaruh
Kreativitas dan Inovasi
Terhadap Kinerja
karyawan Usaha Pengraji Rotan di lingkungan Gatot Subroto Medan Variabel Independen: Kreativitas, Inovasi Variabel Dependen: Kinerja karyawan
Kreativitas dan Inovasi berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan di jalan Gatot Subroto Medan.
(30)
3 Yuriko (2009)
Pengaruh
Strategi Inovasi Terhadap Minat beli Konsumen pada usaha Ritel (Studi Kasus
pada Disto
Kontjo Brothers Medan) Variabel Independen: Strategi Inovasi Variabel Dependen:
Minat Beli
Konsumen
Hasil penelitian secara keseluruhan untuk variabel strategi inovasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli usaha Ritel (Studi Kasus pada Disto Kontjo Brothers Medan).
Variabel strategi inovasi yang paling dominan berpengaruh adalah strategi inovasi produk 4 Okpara
(2011)
The Value Of Creativity and Innovation in Entrepreneu rship
The Value Of
Creativity and
Innovation in
Entrepreneurship.
The results show that there is a positive relationship Creativity and Innovation.
5 Deden A.Wahab Sya’roni dan Janivita J. Sudirman (2012)
Kreativitas dan Inovasi Penentuan Kompetensi Pelaku Usaha kecil Variabel Independen: kreativitas dan Inovasi
Variabel Dependen: kompetensi pelaku usaha kecil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa indikator yang mengkontribusi
kreativitas diantaranya nilai intelektual dan artistik, minat, peduli pada pencapaian pekerjaan dalam mencapai keunggulan tersendiri,
ketekunan, pemikiran mandiri, dan toleransi terhadap
keraguan. Indikator - indikator yang mengkontribusi inovasi yang tepat diantaranya dilakuakn dengan
mengkreasikan produk baru, mengkreasikan proses, pengembangan produk baru, perbaikan proses serta
penambahan sentuhan kreatif dengan duplikasi dan
pemaduan faktor produksi serta metode baru
(31)
Sumber : Lestari (2008), Suratmi (2010), Yuriko (2009), Okpara (2011), Deden A.Wahab Sya’roni dan Janivita J. Sudirman (2012)
2.3 Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono (2012:60) kerangka berfikir adalah menjelaskan secara
teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Kreativitas adalah kemampuan
untuk menciptakan cara baru dalam pemecahan masalah, Sedangkan inovasi erat
kaitannya dengan ide dan hal baru serta pengembangan, yang bertujuan untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif suatu usaha yang berkaitan dengan minat
beli konsumen.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan dalam kerangka dan
paradigma penelitian sebagai berikut :
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Sumber: Suryana (2008: 32)
Kreativitas (X1)
Inovasi (X2)
(32)
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang secara teoritis dianggap paling
mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2009:39) “Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian. Karena jawaban tersebut hanya didasarkan pada teori yang
relevan dengan penelitian yang dibuat dan belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh dari pengumpulan data”.
Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dibuat, peneliti
mengemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut : Hipotesis : Kreativitas dan
(33)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif,
yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih (Sugiyono, 2012:11). Adapun variabel yang dihubungkan dalam
penelitian ini adalah Faktor Kreativitas (X1), Faktor Inovasi (X2), dan Minat Beli
Konsumen (Y1).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Lopian Kafe Kopi yang ada di jalan Kasuari.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari 2015 sampai dengan Juli 2015.
3.3 Batasan Operasional
Definisi operasional variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana
variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi
operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel yang sudah
diidentifikasikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi
operasional variabel memberikan dan menuntun arah peneliti bagaimana cara
mengukur suatu variabel.
Atas pertimbangan-pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan tenaga,
serta pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan operasional
(34)
kreativitas sebagai variabel independen dan minat beli konsemen sebagai variabel
dependen. Dimana variabel yang dianalisis adalah sebagai berikut:
a. X1 = Variabel Kreativitas
b. X2 = Variabel Inovasi
c. Y1 = Variabel Minat Beli Konsumen
3.4 Operasionalisasi Variabel
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai
(Kuncoro, 2009:49). Definisi oprasional variabel diperlukan untuk menjelaskan
variabel yang sudah didefinisikan sebagai upaya pemahaman penelitian. Definisi
variabel yang diteliti dapat digambarkan pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Pengukuran Kreativitas X1 Kreativitas adalah kemampuan menciptakan gagasan dan menemukan cara baru dalam melihat permasalahan dan peluang yang ada. (Suryana,
2006:42)
1. Berpikir kreatif. 2. Memiliki ide-ide
kreatif.
3. Menciptakan produk yang bervariatif. 4. Mampu memecahkan
masalah.
5. Melakukan caraa cara baru.
(35)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2005:132). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lima
Inovasi X2
Inovasi adalah kemampuan mengaplikasikan solusi yang kreatif terhadap
permasalahan dan peluang yang ada untuk memakmurkan kehidupan masyarakat. (Suryana,2006:42) 1. Pengembangan desain produk. 2. Kualitas produk. 3. Kemasan produk. 4. Modifikasi produk. 5. Pemanfaatan metode
baru.
6. Pemanfaatan mesin-mesin baru. 7. Pemanfaatan teknologi baru. Likert Minat Beli Konsumen Y1
Minat beli
konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen
mempunyai keinginan dalam
membeli atau
memilih suatu produk,
berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi
atau bahkan
menginginkan suatu produk.
1. Pencarian informasi lebih lanjut
2. Kemauan untuk memahami produk 3. Keinginan untuk
mencoba produk 4. Kunjungan ke outlet
(36)
alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan
5 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Instrument skala Likert
Sumber : Sugiyono ( 2005:134)
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang memiliki kuantitas atau kualitas tertentu yang ditetntukan oleh peneliti untuk
dipelajari dan diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulannya (Kurniawan,
2012:59). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan Lopian Kopi.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang akan kita teliti (Kurniawan, 2012:59). Teknik sampling yang
diuraikan dalam penelitian ini adalah metode snowball sampling. Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar (Sugiyono,2011:68). Untuk mendapatkan informasi lebih
mengenai adanya sampel lainnya, Purposive digunakan sebagai pertimbangan layak tidaknya sebuah usaha menjadi sampel dalam penelitian ini dengan kriteria
No Pertanyaan Skor
1 Sangat Setuju ( SS ) 5 2 Setuju ( S ) 4 3 Netral ( N ) 3 4 Tidak Setuju ( TS ) 2
(37)
yang ditentukan oleh peneliti (sekaran,2006:136). Lopian Kafe Kopi tidak
diketahui jumlahnya maka akan digunakan rumus Supramono untuk menentukan
jumlah sampel yaitu :
dimana:
n : Jumlah sampel z : 1.96
p : persentase jumlah sampel dari populasi q : 1-p
d : standard error
sehingga:
n = 34,57444
Jadi jumlah sampel dari penelitian ini adalah 35 sampel.
3.7 Jenis Data Penelitian
Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun
angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang
dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005:55).
(38)
3.7.1 Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih
pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara
(interview) dan memberikan daftar pertanyaan / kuesioner kepada para pelanggan.
3.7.2 Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet
untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan
teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian
misalnya buku referensi (baik buku wajib perkuliahan maupun
buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan
penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan
dalam penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a) Kuesioner
Pengumpulan data dengan cara mengajukan pernyataan dengan
memberikan daftar pernyataan kepada responden terpilih, yakni kepada
sampel yang terpilih.
b) Studi Dokumentasi
Mengumpulkan data dan informasi dari buku, jurnal, skripsi, internet yang
(39)
c) Observasi
Melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian, yaitu kota Medan.
d) Wawancara
Memberikan pertanyaan langsung dengan pihak-pihak yang terlibat dalam
penelitian ini dengan cara tanya jawab langsung untuk memperoleh
informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu
kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang diluar responden.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti (2012:76), validitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti
ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner
yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuesioner
tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktik belum tentu data yang
terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan
mmengurangi validitas data; misalnya apakah si pewawancara mengumpulkan
data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuesioner.
Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau
benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya.
Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama
(40)
dari kreativitas (X1), inovasi (X2), yang mempengaruhi minat beli konsumen (Y)
Lopian Kafe Kopi di kota medan diberikan kepada 35 orang responden diluar
sampel.Uji validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan
bantuan aplikasi software SPSS 19.0 for Windows.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.0 dengan kriteria
sebagai berikut :
1) Jika rhitung positif dan rhitung> rtabel maka pertanyaan dinyatakan valid dan
jika rhitung negatif dan rhitung< rtabel maka pertanyaan dinyatakan tidak
valid
2) Rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation
3) Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5%
adalah 0,361.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti (2012:79), Reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang
sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur
tersebut reliabel. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka
akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel,
(41)
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas
r alpha / Cranbach alpha Instrumen Cranbach alpha
0.869 0.8
Sumber: Situmorang dan Lutfi ( 2012:82) 3.10 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang
tidak bisa dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus
dipenuhi, yaitu uji normalitas, uji heteroskedasitas dan uji multikolinearitas.
3.10.1 Uji Heteroskedasitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai
tertentu variabel independen (homokedastisitas).Model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan
uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya
heteroskedastisitas.Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%
dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3.10.2 Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model
regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui
ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance
dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, 2010:136).
(42)
3.11 Teknik Analisis Data 3.11.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data
yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian
diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah
yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
3.11 .2 Analisis Linier Berganda
Penelitian ini menurut (Ginting 2008:191) menggunakan analisis statistik
regresi linier berganda. Analisis regresi berganda ditujukan untuk menentukan
hubungan linear antara beberapa beberapa variabel bebas yang biasa disebut X,
dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y.
Persamaan yang digunakan
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Minat beli konsumen
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi
X1 = Kreativitas
X2 = Inovasi
e = Standar error
3.12 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji Fhitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel
bebas mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
(43)
H0 : b1 = b2 = 0 (Variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh
positif signifikan terhadap variabel terikat)
H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0 (Variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat)
Nilai Fhitungakan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan
keputusan yaitu:
1. diterima jika pada = 5%
2. diterima jika pada = 5%
3.13 Uji Signifikan Parsial (Uji T)
Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang
signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Bentuk
pengujiannya yaitu:
Ha : b1 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat).
Ho : b1 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).
H1 : b2 = 0 (Variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat).
H2 : b2 ≠ 0 (Variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat).
Nilai thitungakan dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan
(44)
1. Ha diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% 2. Ha ditolak jika thitung ≥ ttabelpada α = 5%
3.14 Identifikasi Determinan (R2)
Identifikasi determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi
variabel maka harus dicari koefisien determinasi (R²).Koefisien determinan
menunujukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel
dependen.Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik
kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika
determinasi (R²) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini
berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
(45)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lopian Kafe Kopi
Kota Medan adalah salah satu tempat yang banyak orang berwirusaha
dalam bidang kuliner. Seperti yang kita ketahui saat ini banyak orang yang
menghabiskan waktunya dengan minum coffee dan memakan makanan ringan
sehingga menghabiskan waktunya berjam-jam di sebuah kafe. Banyaknya kafe
yang beredar di kota medan membuat persaingan semakin ketat, sehingga para
wirausaha berlomba-lomba untuk membuat kafe dengan keunggulan dan citarasa
tersendiri. Salah satunya Lopian Kafe Kopi yang terletak di jalan Kasuari, yang
berawal dari sebuah kafe kecil yang tidak punya nama pada tahun 2009. Lopian
Kafe Kopi mulai dikenal sejak 5 tahun belakangan ini karena dengan
menggunakan inovasi dan menuangkan kreatifitas dalam membuat menu dan cita
rasa sehingga kafe ini cukup menarik perhatian di semua kalangan. Dan daerah
kafe yang strategis yang menyediakan tempat parkir yang aman serta luas.
Semakin banyak permintaan konsumen untuk melakukan pembelian
secara terus menurus dan mengedepankan tempat yang nyaman, membuat Lopian
Kafe Kopi memberikan berbagai fasilitas seperti tersedianya wifi, toilet yang
bersih, serta parkiran kendaraan yang aman. Adapun menu minuman dan
makanan yang ditawarkan dengan paket-paket murah, seperti nasi ayam penyet
dan minuman dengan harga paket yang terjangkau. Dan masi banyak paket
(46)
Lopian Kafe Kopi sering membuat inovai-inovasi dalam menciptakan
suatu rasa yang baru, seperti kopi dengan berbagian varian rasa, baik dari jenis
kopi yang berbeda, kopi khas gayo, kopi itam banda dan kopi lain rasanya tidak
kalah dengan rasa coffee di tempat yang sudah terkenal di dunia. Seperti coffee
latte, coffee caramel dan berbagi jenis coffee yang dapat di campuri toping buah.
serta ada pula minuman-minuman lain yang dicampuri oleh resep special Lopian
Kafe Kopi, adapun jus jumbo yang didalamnya ada beberapa jenis buah yang di
hidang dengan gelas jus jumbo. Jus jumbo sering kali dipesan para konsumen
yang ingin menghabiskan waktunya berjam-jam di Lopian Kafe Kopi.
4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan
kepada 30 pelanggan diluar lopian kafe kopi yaitu pelanggan Cafe Renggali,
Jl.Kasuari Medan Sunggal. Jumlah 30 orang diambil agar dapat memenuhi asumsi
kurva normal pada uji statistik.
4.2.1 Hasil Uji Validitas
Pada pra survey, kuesioner yang berisi 15 pertanyaan yang menyangkut kreativitas, inovasi, dan minat beli pada lopian kafe kopi yang hasilnya dapat
(47)
Tabel 4.1
Validitas Tiap Butir Pertanyaan Item-Total Statistics
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Validitas
VAR00001 49.2000 58.855 .645 .893 valid
VAR00002 50.2333 52.599 .627 .893 valid
VAR00003 49.8000 55.338 .649 .890 valid
VAR00004 49.2000 58.855 .645 .893 valid
VAR00005 50.2333 52.599 .627 .893 valid
VAR00006 50.2333 52.599 .627 .893 valid
VAR00007 49.2000 58.855 .645 .893 valid
VAR00008 49.5667 56.461 .514 .896 valid
VAR00009 49.2000 58.855 .645 .893 valid
VAR00010 49.2000 58.855 .645 .893 valid
VAR00011 49.5667 56.461 .514 .896 valid
VAR00012 49.2000 58.855 .645 .893 valid
VAR00013 49.2000 58.855 .645 .893 valid
VAR00014 49.5667 56.461 .514 .896 valid
VAR00015 49.8000 55.338 .649 .890 valid
Sumber: Hasil SPSS (diolah) (2015).
Pada Tabel 4.1, r tabel untuk sampel 30 adalah sebesar 0,361, nilai
corrected item total correlation untuk 15 butir pernyataan lebih besar dari 0,361 hal ini berarti bahwa 15 butir pernyataan tersebut adalah valid. r hitung > r tabel.
4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas
Suatu konstruk atau variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai
(48)
Alpha < 0,8 reabilitas baik dan Cronbach Alpha < 0,7 reabilitas kurang
meyakinkan Situmorang dan Lufti (2014:92).
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Reliabilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 49.2000 58.855 .645 .893
VAR00002 50.2333 52.599 .627 .893
VAR00003 49.8000 55.338 .649 .890
VAR00004 49.2000 58.855 .645 .893
VAR00005 50.2333 52.599 .627 .893
VAR00006 50.2333 52.599 .627 .893
VAR00007 49.2000 58.855 .645 .893
VAR00008 49.5667 56.461 .514 .896
VAR00009 49.2000 58.855 .645 .893
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00010 49.2000 58.855 .645 .893
VAR00011 49.5667 56.461 .514 .896
VAR00012 49.2000 58.855 .645 .893
VAR00013 49.2000 58.855 .645 .893
VAR00014 49.5667 56.461 .514 .896
VAR00015 49.8000 55.338 .649 .890
Sumber: Hasil SPSS (diolah) (2015).
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas menunjukkan hasil pengujian nilai Cronbach
(49)
butir pernyataan dinyatakan reliable. Dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian.
4.3 Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan.
Jumlah pernyataan seluruhnnya adalah 5 butir untuk variabel X1, 5 butir untuk
variable X2, dan 5 butir untuk variabel Y, jadi total seluruh pernyataan adalah 15
butir. Sebagaimana tujuan penuklisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada
responden berisikan pernyataan mengenai Kreativitas (X1) dan Inovasi (X2)
dalam Minat Beli (Y). Respoden dalam penelitian ini adalah Pelanggan Lopian
Kafe Kopi.
4.3.1 Karakteristik Responden
Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data primer pada saat
penelitian dilakukkan yaitu pada bulan Februari 2015-Juni 2015. Responden
dalam penelitian ini adalah pelanggan Lopian Kafe Kopi. Hal-hal yang dianalisis
dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia,
dan pendidikan.
4.3.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin mayorits responden berada di kategori laki-laki dengan
persentasi 62,86% atau berjumlah 22 orang, sisanya perempuan dengan persentasi
37,14% atau berjumlah 13 orang. Karakteristik responden berdasarkan jenis
(50)
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Kategori Jumlah
Nominal (orang) %
1 Laki-Laki 22 62,86
2 Perempuan 13 37,14
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)
4.3.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Mayoritas Usia responden merupakan 21-30 tahun dengan persentasi
65,72% atau berjumlah 23 orang, sisanya ≤ 20 tahun sebesar 17,14% atau berjumlah 6 orang, 31-40 tahun sebesar 17,14% atau berjumlah 6 orang.
Karakteristik Responden berdasarkan Usia dapat diihat pada Tabel 4.4 sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Kategori Jumlah
Nominal (orang) %
1 ≤ 20 tahun 6 17,14
2 21-30 tahun 23 65,72
3 31-40 tahun 6 17,14
4 ≥ 40 tahun 0 0
(51)
4.3.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Mayoritas responden merupakan Sarjana (S1) dengan persentasi 82,86%
atau berjumlah 29 orang, SMA sebesar 14,28% atau berjumlah 14,28%, Diploma
sebesar 2,86% atau berjumlah 1 orang. Karakteristik responden berdasarkan
pendidikan dapat dilihat pada Tabrl 4.5 dibawah ini:
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Kategori Jumlah
Nominal (orang) %
1 SD 0 0
2 SMP 0 0
3 SMA 5 14,28
4 Diploma 1 2,86
5 S1 29 82,86
6 S2 0 0
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)
4.3.2 Deskriptif Variabel
Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian
pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Minat Beli pada Lopian Kafe Kopi,
dengan tanggapan responden sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Netral (N) = 3
(52)
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
4.3.2.1 Kreativitas (X1)
Tanggapan responden mengenai Kreativitas (X1):
Tabel 4.6
Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kreativitas Item
Pernyataan
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Total
F % F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 6 17,14 26 74,29 3 8,57 35 100
2 2 5,71 12 34,29 12 34,29 5 14,28 4 11,43 35 100
3 0 0 4 11,43 20 57,14 7 20 4 11,43 35 100
4 0 0 0 0 6 17,14 26 74,29 3 8,57 35 100
5 2 5,71 12 34,29 12 34,29 5 14,28 4 11,43 35 100
Sumber: Hasil Penelitian (diolah) (2015)
1. Pada pernyataan “Saya melihat pemilik Lopian Kafe Kopi selalu berpikir kreatif”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 0 orang atau 0%,
6 orang atau 17,14% responden menyatakan netral, 26 orang atau 74,29%
responden menyatakan setuju, dan 3 orang atau 8,57% responden menyatakan
sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 26 orang atau
74,29% menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan kreativitas sebagai
penunjang minat beli.
2. Pada pernyataan “Saya melihat Lopian Kafe Kopi mempunyai ide-ide kreatif untuk mengembangkan usahanya”, dapat digambarkan bahwa 2 orang atau 5,71% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang
menyatakan tidak setuju 12 orang atau 34,29%, 12 orang atau 34,29%
(53)
setuju, dan 4 orang atau 11,43% responden menyatakan sangat setuju. Dari
hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 12 orang atau 34,29% menyatakan
netral dari pernyataan ini merupakan kreativitas sebagai penunjang minat
beli.
3. Pada pernyataan “Lopian Kafe Kopi mampu mengembangkan ide-ide untuk menciptakan produk yang berbeda dengan kafe lain”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju,
responden yang menyatakan tidak setuju 4 orang atau 11,43%, 20 orang atau
57,14% responden menyatakan netral, 7 orang atau 20% responden
menyatakan setuju, dan 4 orang atau 11,43% responden menyatakan sangat
setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 20 orang atau 57,14%
menyatakan netral dari pernyataan ini merupakan kreativitas sebagai
penunjang minat beli.
4. Pada pernyataan “Lopian Kafe Kopi mampu membuat kombinasi-kombinasi baru untuk mengembangkan usahanya”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang
menyatakan tidak setuju 0 orang atau 0%, 6 orang atau 17,14% responden
menyatakan netral, 26 orang atau 74,29% responden menyatakan setuju, dan
3 orang atau 8,57% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa 26 orang atau 74,29% menyatakan
setuju dari pernyataan ini merupakan kreativitas sebagai penunjang minat
(54)
5. Pada pernyataan “Lopian Kafe Kopi memiliki cara-cara baru untuk menarik
pelanggan baru”, dapat digambarkan bahwa 2 orang atau 5,71% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 12
orang atau 34,29%, 12 orang atau 34,29% responden menyatakan netral, 5
orang atau 14,28% responden menyatakan setuju, dan 4 orang atau 11,43%
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa 12 orang atau 34,29% menyatakan netral dari pernyataan ini
merupakan kreativitas sebagai penunjang minat beli.
4.3.2.1 Inovasi (X2)
Tanggapan responden mengenai Inovasi (X2):
Tabel 4.7
Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Inovasi Item
Pernyataan
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Total
F % F % F % F % F % F %
1 2 5,71 12 34,29 12 34,29 5 14,28 4 11,43 35 100
2 0 0 0 0 6 17,14 26 74,29 3 8,57 35 100
3 1 2,86 4 11,43 11 31,43 15 42,46 4 11,43 35 100
4 0 0 0 0 6 17,14 26 74,29 3 8,57 35 100
5 0 0 0 0 6 17,14 26 74,29 3 8,57 35 100
Sumber: Hasil Penelitian (diolah) (2015)
6. Pada pernyataan “Saya melihat pemilik Lopian Kafe Kopi mampu menerapkan solusi kreatif untuk mengembangkan usaha”, dapat digambarkan bahwa 2 orang atau 5,71% responden menyatakan sangat tidak setuju,
responden yang menyatakan tidak setuju 12 orang atau 34,29%, 12 orang atau
34,29% responden menyatakan netral, 5 orang atau 14,28% responden
(55)
setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 12 orang atau 34,29%
menyatakan netral dari pernyataan ini merupakan inovasi sebagai penunjang
minat beli.
7. Pada pernyataan “Saya melihat Lopian Kafe Kopi dapat menciptakan minuman-minuman dengan inovasi baru”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang
menyatakan tidak setuju 0 orang atau 0%, 6 orang atau 17,14% responden
menyatakan netral, 26 orang atau 74,29% responden menyatakan setuju, dan
3 orang atau 8,57% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil
perhitungan tersebut diketahui bahwa 26 orang atau 74,29% menyatakan
setuju dari pernyataan ini merupakan inovasi sebagai penunjang minat beli.
8. Pada pernyataan “Saya merasa dengan adanya teknologi terbaru membuat waktu pembuatan kopi lebih efektif”, dapat digambarkan bahwa 1 orang atau 2,86% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang
menyatakan tidak setuju 4 orang atau 11,43%, 11 orang atau 31,43%
responden menyatakan netral, 15 orang atau 42,86% responden menyatakan
setuju, dan 4 orang atau 11,43% responden menyatakan sangat setuju. Dari
hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 15 orang atau 42,86% menyatakan
setuju dari pernyataan ini merupakan inovasi sebagai penunjang minat beli.
9. Pada pernyataan “Saya melihat produk yang berbeda dengan yang sudah ada”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 0 orang atau 0%,
(56)
responden menyatakan setuju, dan 3 orang atau 8,57% responden menyatakan
sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 26 orang atau
74,29% menyatakan setuju dari pernyataan ini merupakan inovasi sebagai
penunjang minat beli.
10.Pada pernyataan “Lopian Kafe Kopi menggunakan system distribusi yang lebih praktis daripada sebelumnya”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan
tidak setuju 0 orang atau 0%, 6 orang atau 17,14% responden menyatakan
netral, 26 orang atau 74,29% responden menyatakan setuju, dan 3 orang atau
8,57% responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa 26 orang atau 74,29% menyatakan setuju dari pernyataan ini
merupakan inovasi sebagai penunjang minat beli.
4.3.2.2 Minat Beli
Tanggapan responden mengenai Minat Beli (Y):
Tabel 4.8
Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli Item
Pernyataan
STS (1) TS (2) N (3) S (4) SS (5) Total
F % F % F % F % F % F %
1 1 2,86 4 11,43 11 31,43 15 42,46 4 11,43 35 100
2 0 0 0 0 6 17,14 26 74,29 3 8,57 35 100
3 0 0 0 0 6 17,14 26 74,29 3 8,57 35 100
4 1 2,86 4 11,43 11 31,43 15 42,46 4 11,43 35 100
5 0 0 4 11,43 20 57,14 7 20 4 11,43 35 100
Sumber: Hasil Penelitian (data diolah) (2015)
1. Pada pernyataan “Saya Puas dengan Pelayanan Lopian Kafe Kopi”, dapat digambarkan bahwa 1 orang atau 2,86% responden menyatakan sangat tidak
(57)
setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 4 orang atau 11,43%, 11
orang atau 31,43% responden menyatakan netral, 15 orang atau 42,86%
responden menyatakan setuju, dan 4 orang atau 11,43% responden
menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 15
orang atau 42,86% menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai minat beli.
2. Pada pernyataan “Saya melihat Lopian Kafe Kopi mengalami peningkatan setiap periode”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 0
orang atau 0%, 6 orang atau 17,14% responden menyatakan netral, 26 orang
atau 74,29% responden menyatakan setuju, dan 3 orang atau 8,57%
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa 26 orang atau 74,29% menyatakan setuju dari pernyataan ini
sebagai minat beli.
3. Pada pernyataan “Saya melihat Lopian Kafe Kopi menggunakan Teknologi
canggih”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden
menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 0
orang atau 0%, 6 orang atau 17,14% responden menyatakan netral, 26 orang
atau 74,29% responden menyatakan setuju, dan 3 orang atau 8,57%
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa 26 orang atau 74,29% menyatakan setuju dari pernyataan ini
sebagai minat beli.
4. Pada pernyataan “Saya melihat jumlah karyawan bertambah”, dapat digambarkan bahwa 1 orang atau 2,86% responden menyatakan sangat tidak
(58)
setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 4 orang atau 11,43%, 11
orang atau 31,43% responden menyatakan netral, 15 orang atau 42,86%
responden menyatakan setuju, dan 4 orang atau 11,43% responden
menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa 15
orang atau 42,86% menyatakan setuju dari pernyataan ini sebagai minat beli.
5. Pada pernyataan “Saya melihat Lopian Kafe Kopi mampu bersaing dengan kafe lain.”, dapat digambarkan bahwa tidak ada atau 0% responden menyatakan sangat tidak setuju, responden yang menyatakan tidak setuju 4
orang atau 11,43%, 20 orang atau 57,14% responden menyatakan netral, 7
orang atau 20% responden menyatakan setuju, dan 4 orang atau 11,43%
responden menyatakan sangat setuju. Dari hasil perhitungan tersebut
diketahui bahwa 20 orang atau 57,14% menyatakan netral dari pernyataan ini
sebagai minat beli.
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji normalitas
Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan
menggunakan analisis grafik. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat
histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
(59)
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik
histogram memberikan pola distribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi
data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Namun demikkian
dengan hanya melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan
khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat
normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis
(60)
Gambar 4.2
Grafik Normal Probability Plot
Berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar tidak jauh dari
garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa grafik pola distribusi normal, maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual dengan
grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal,
oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik lain yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik
(61)
Tabel 4.9
One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.09657113
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .107
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .646
Asymp. Sig. (2-tailed) .798
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan Tabel 4.9 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi
normal, dimana berdasarkan nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan
nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,798 maka dapat
dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.
4.4.2. Uji Multikolinearitas
Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel
independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor
(VIF). Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya
VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada Tabel 4.10
(62)
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan VIF
Coefficientsa
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 KREATIVITAS .853 .475 .223 .324 3.084
INOVASI .883 .612 .319 .324 3.084
a. Dependent Variable: MINAT BELI
Berdasarkan Tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa kedua variabel
independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF < 5,0. Sehingga dapat
disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel independen. Dengan demikian
variabel independen (Kreativitas dan Inovasi) dapat digunakan untuk
memprediksi Minat Beli selama periode pengamatan.
4.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan output SPSS maka hasil uji heteroskedastisitas dapat
ditunjukkan dalam Tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.646 .785 2.097 .044
KREATIVITAS -.080 .047 -.482 -1.688 .101
INOVASI .029 .070 .119 .417 .679
(63)
Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam Tabel 4.11 tersebut nampak
bahwa variabel bebas yaitu: Kreativitas dan Inovasi menunjukkan hasil yang
tidak signifikan yaitu terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat
kepercayaan 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam varian kesalahan, dan variabel Kreativitas dan Inovasi
yang digunakan tidak mempengaruhi risidualnya. Untuk menentukan
heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang
terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah
angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik
Scatterplot, yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 dibawah ini:
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
(64)
berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam
artinya bahwa varian semua variabel ini menunjukkan variabel independen
(Kreativitas dan Inovasi) dapat digunakan untuk memprediksi Minat Beli pada
Lopian Kafe Kopi.
4.5 Regresi Linear Berganda
Dalam hal ini model regresi diperlukan untuk melakukan pengujian
hipotesis berdasarkan taksiran parameter maupun untuk proses peramalan.
Dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program SPSS, maka nilai
regresi linear berganda dapat dilihat dalam Tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.313 1.583
KREATIVITAS .290 .095 .392
INOVASI .617 .141 .561
a. Dependent Variable: MINAT BELI
Berdasarkan tabel hasil uji regresi linear berganda di atas, maka dapat
dilakukan spesifikasi model menjadi persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
(65)
Persamaan regresi tersebut dapat diperjelas:
1) Konstanta sebesar 2.313, menunjukkan bahwa Minat Beli jika Kreativitas dan
Inovasi sama dengan nol. Hal ini menunjukkan bahwa jika tidak ada
Kreativitas dan Inovasi maka Minat Beli sebesar 2.313. Sehingga dapat
dikatakan apabila tidak terdapat variabel lain yang mendukung maka Minat
Beli akan tetap memiliki nilai sebesar 2.313.
2) Koefisien Kreativitas sebesar 0.290, menunjukkan bahwa setiap penambahan
(karena tanda +) Kreativitas sebesar 1% maka akan menambah pengaruh Minat
Beli sebesar 0.290.
3) Koefisien Inovasi sebesar 0.617, menunjukkan bahwa setiap penambahan
(karena tanda +) Inovasi sebesar 1% maka akan menambah pengaruh Minat
Beli sebesar 0.617.
4.6 Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara simultan
variabel independen tersebut (Kreativitas dan Inovasi) terhadap Minat Beli seperti
ditunjukkan pada Tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil Regresi untuk Uji F (Simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 198.659 2 99.329 77.746 .000a
Residual 40.884 32 1.278
Total 239.543 34
a. Predictors: (Constant), INOVASI, KREATIVITAS b. Dependent Variable: MINAT BELI
(66)
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 77,746 yang lebih
besar dari Ftabel sebesar 3,2945 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka model layak (goodness of fit). Yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima sehingga terdapat pengaruh yang signifikan
secara simultan dari Kreativitas dan Inovasi terhadap Minat Beli.
4.7 Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)
Berdasarkan hasil output SPSS nampak bahwa pengaruh secara parsial
variabel independen tersebut Kreativitas dan Inovasi terhadap Minat Beli seperti
ditunjukkan pada Tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Regresi untuk Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.313 1.583 1.461 .154
KREATIVITAS .290 .095 .392 3.054 .005
INOVASI .617 .141 .561 4.374 .000
a. Dependent Variable: MINAT BELI
Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS seperti
terlihat pada Tabel 4.14, persamaan regresi linier yang terbentuk adalah:
Minat Beli = 2.313 + 0.290 Kreativitas + 0.617 Inovasi + e
Dari persamaan regresi linier berganda tersebut di atas maka dapat
(1)
PETUNJUK PENGISIAN :
Keterangan :
Sangat Setuju = SS Setuju = S Netral =N Tidak Setuju =TS Sangat Tidak Setuju =STS
Variabel Kreativitas
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1 Saya melihat pemilik Lopian Kafe Kopi selalu berpikir kreatif
2
Saya melihat Lopian Kafe Kopi mempunyai ide-ide kreatif untuk mengembangkan usahanya
3
Lopian Kafe Kopi mampu mengembangkan ide-ide untuk menciptakan produk yang berbeda dengan kafe lain
4
Lopian Kafe Kopi mampu membuat kombinasi-kombinasi baru untuk mengembangkan usahanya
5
Lopian Kafe Kopi memiliki cara-cara baru untuk menarik pelanggan baru
Variabel Inovasi
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1
Saya melihat pemilik Lopian Kafe Kopi mampu menerapkan solusi kreatif untuk mengembangkan usaha
2
Saya melihat Lopian Kafe Kopi dapat menciptakan minuman-minuman dengan inovasi baru
3
Saya merasa dengan adanya teknologi terbaru membuat waktu pembuatan kopi lebih efektif Saya melihat produk yang berbeda
(2)
Variabel Minat Beli Konsumen
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
1 Makanan minuman yang saya inginkan ada di Lopian Kafe Kopi
2
Fasilitas-fasilitas di Lopian Kafe Kopi salah satu alasan kenapa saya sering menghabiskan waktu di Lopian Kafe Kopi
3
Saya melihat Lopian Kafe Kopi menggunakan Teknologi canggih untuk membuat makanan dan minuman
4 Saya melihat pelayanan Lopian Kafe Kopi sangat bagus
(3)
Lampiran 2: Hasil Pengolahan Data SPSS
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .911a .829 .819 1.13032
a. Predictors: (Constant), INOVASI, KREATIVITAS b. Dependent Variable: MINAT BELI
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 198.659 2 99.329 77.746 .000a
Residual 40.884 32 1.278
Total 239.543 34
a. Predictors: (Constant), INOVASI, KREATIVITAS b. Dependent Variable: MINAT BELI
Coefficientsa
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 KREATIVITAS .853 .475 .223 .324 3.084
INOVASI .883 .612 .319 .324 3.084
a. Dependent Variable: MINAT BELI
Coefficientsa
(4)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.313 1.583 1.461 .154
KREATIVITAS .290 .095 .392 3.054 .005
INOVASI .617 .141 .561 4.374 .000
(5)
(6)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.09657113
Most Extreme Differences Absolute .109
Positive .107
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .646
Asymp. Sig. (2-tailed) .798
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.646 .785 2.097 .044
KREATIVITAS -.080 .047 -.482 -1.688 .101
INOVASI .029 .070 .119 .417 .679