mereka untuk memberikan hasil desain yang sesuai untuk pengguna layanan mereka. Inovasi mereka hadirkan setiap kali dan tidak terstruktur.
2. Supplier-dominated services meliputi perdagangan retail, batik, pelayanan pribadi, hotel, dan restoran. Macam inovasi berdasarkan fungsi ada dua, yaitu
inovasi teknologi dapat berupa produk, pelayanan, atau proses produksi dan inovasi administrasi dapat bersifat organisasional, struktural, dan inovasi
sosial.
2.1.2.2 Proses Inovasi
Inovasi merupakan hasil pencarian suatu kesempatan yang dilakukan dengan sepenuh hati. Proses ini dimulai dengan analisis sumber daya kesempatan
yang menjadi objek. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, dapat dipahami dan dilihat dari inovatorharus melihat, bertanya dan mendengar orang lain dalam
mencari inovasi. Mereka berfikir dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain,
serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang dicarinya untuk memenuhi harapan dan nilai kebutuhan.
2.1.2.3 Strategi Inovasi
Inovasi adalah aktivitas konseptualisasi serta ide menyelesaikan masalah dengan membawa nilai ekonomis bagi perusahaan dan nilai sosial bagi
masyarakat. Inovasi adalah suatu yang sudah ada sebelumnya, kemudian diberi nilai tambah. Inovasi bermula dari hal yang tampak sepele dengan membuka mata
dan telinga mendengarkan aspirasi atau keluhan konsumen, karyawan, lingkungan dan masyarakat. Penerapan inovasi sendiri bisa individu, kelompok atau
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, artinya bisa terjadi dalam perusahaan ada individu atau kelompok yang sangat briliant dan inovatif. Dan ideal adalah perusahaan menjadi tempat
terlembagakan bagi orang-orang yang terkumpul untuk mengeksploitasi ide baru Myers dan Marquis, dalam Soleh, Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap
Kinerja Perusahaan, Tesis UNDIP 2008:17. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menghasilkan produk yang
inovatif menurut Kotler 2008:156 yaitu dengan: 1. Mengembangkan atribut produk baru
a. Adaptasi gagasan lain atau pengembangan produk b. Modifikasi mengubah warna, gerakan, suara, bau, bentuk dan rupa.
c. Memperbesar lebih kuat, lebih panjang, lebih luas. d. Memperkecil Lebih ramping, lebih ringan, lebih kecil.
e. Subtitusi bahan lain, sumber tenaga, proses. f. Penataan kembali pola lain, tata letak, komponen.
g. Membalik luar menjadi dalam. h. Kombinasi mencampur, meramu, asortasi, rakitan, unit gabungan,
kegunaan, daya pikat, dan gagasan. 2. Mengembangkan beragam tingkat mutu.
3. Mengembangkan model dan ukuran produk.
2.1.3 Minat Beli Konsumen 2.1.3.1 Pengertian Minat Beli Konsumen
Minat beli diperoleh dari proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat yang muncul ketika melakukan pembelian yang
Universitas Sumatera Utara
menciptakan suatu motivasi terus menerus, dalam proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.
Bila pembelian aktual adalah pembelian yang dilakukan oleh konsumen, maka minat pembelian adalah niat untuk melakukan pembelian pada kesempatan
mendatang. Meskipun merupakan pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada masa mendatang namun pengukuran terhadap minat pembelian umumnya
dilakukan guna memaksimalkan prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri. Menurut Howard dalam Durianto dan Liana 2004:44 minat beli
konsumen merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada
periode tertentu. Minat beli juga dapat dikatakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek
tertentu. Menurut Kotler dan Keller 2003:181 minat beli konsumen adalah sebuah
perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan
dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat beli adalah suatu
proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi konsumen untuk mendapatkan informasi secara lebih lengkap tentang produk tertentu lewat
kunjungan ke outlet produk.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.2 Keputusan Pembelian
Prasetijo dan Ihalauw 2005:226 menyatakan bahwa keputusan pembelian adalah keputusan dalam memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan. Hal
ini berarti sebelum menjadi keputusan pembelian, konsumen dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan produk atau jasa. Proses pengambilan keputusan dapat
mempengaruhi hasil keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Armstrong 2008:207 keputusan pembelian yaitu
proses yang menggambarkan tahapan yang di alami oleh konsumen dalam memutuskan akan membeli atau tidak.
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau mengindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang terpikirkan. Besarnya
resiko yang dipikirkan berbeda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpstian atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Para
konsumen mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi resiko, seperti menghindari keputusan, pengambilan informasi dari teman-teman, dan preferensi
atas nama merek dalam negeri serta garansi. Para pemasar harus memahami faktor yang menimbulkan perasaan dalam diri konsumen akan adanya resiko dan
memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi resiko yang dipikirkan itu Kotler, 2005:227.
Menurut Kotler 2004:204. Ada lima tahap dalam proses keputusan pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Berikut adalah gambar model proses pembelian lima tahap tersebut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2 Model Proses Pembelian Lima Tahap
Sumber : Kotler 2004:204 Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima
tahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu terjadi, khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggi
dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai.
1. Pengenalan Masalah Peruses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli
menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenernya dann keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh
rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normal adalah haus dan lapar akan meningkat hingga mencapai
suatu ambang rangsang dan berubah menjadi suatu dorongan berdasarkan pengalaman yang sudah ada. Seseorang telah belajar
bagaimana mengatasi dorongan itu dan dia didorong kearah satu jenis objek yang diketahui akan memuaskan dorongan itu.
2. Pencarian Informasi Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari
informasi sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku setelah
pembelian
Universitas Sumatera Utara
tersebut mencari informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh
informasi, tambahan dan kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah kegiatan mencari informasi meningkat
tatkala konsumen bergerak dari keputusan situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang maksimal.
3. Evaluasi Alternatif Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus
berusaha memahami cara konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu mengenai produk merek
dan keputusan intuk membelli. 4. Keputusan Pembelian
Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunya cara sendiri dalam menangani informasi yang diperoleh dengan membatasi
alternatif-alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan mana yang akan dibeli.
5. Perilaku Setelah Pembelian Apabila barang yang akan dibeli tidak memberikan kepuasan yang
diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mendapat kepuasan dari
barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek
Universitas Sumatera Utara
barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu
produk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan
pada orang-orang yang baru saja membeli produknya.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1 Lestari
2008 Pengaruh
Jiwa Kewirausahaan
dan Kreativitas terhadap
Keberhasilan Usaha
sentra Industri rajutan
Binong Jati
Bandung. Variabel
Independen: Jiwa
Kewirausahaan, Kreativitas.
Variabel Dependen:
Keberhasilan Usaha.
Jiwa Kewirausahaan
dan Kreativitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keberhasilan usaha di Binong Jati Bandung
2 Suratmi
2010 Pengaruh
Kreativitas dan Inovasi
Terhadap Kinerja
karyawan Usaha Pengraji
Rotan di
lingkungan Gatot
Subroto Medan
Variabel Independen:
Kreativitas, Inovasi
Variabel Dependen:
Kinerja karyawan
Kreativitas dan
Inovasi berpengaruh positif terhadap
Kinerja karyawan di jalan Gatot Subroto Medan.
Universitas Sumatera Utara