terhadap kandungan maupun ibu dalam persalinan. Berikut ini juga hasil dari penelitian pada tabel 4.4 jarak kelahiran dari anak yang dilahirkan ibu yangg
memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri sebanyak 87,3 yang merupakan normal, sebagaimana kita ketahui jika jarak kelahiran anak
yang dilahirkan ibu terlampau dekat akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan juga berpengaruh terhadap psikologis si anak nantinya.
5.2 Gambaran Pengetahuan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan
Pengetahuan responden yang dimaksud disisni adalah mengenai tentang manfaat melakukan pemeriksaan kehamilan, pertama kali sebaiknya melakukan
pemeriksaan kehamilan, tempat menjadi sarana kehamilan selain puskesmas , dukungan keluaga untuk melekukan pemeriksaan kehamilan, pelayanan yang
didapatkan ketika memeriksakan kehamilan dan manfaat pemeriksaan kehamilan, jumlah atau frekwensi pemeriksaan kehamilan yang sebaiknya dilakukan semasa
hamil. Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berada
dalam kategori pengetahuan baik yaitu sebanyak 49 orang 77,8, yang kategori pengetahuan sedang yaitu 11 orang 17,5 dan pengetahuan kurang yaitu 3 orang
4,8. Manfaat pemeriksaan kehamilan responden umumnya untuk mengetahui
tempat pemeriksaan kehamilan, dan tanda-tanda kehamilan dan manfaat dari pemeriksaan kehamilan.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Gambaran Sikap Ibu Mengenai Pemeriksaan Kehamilan
Sesuai dengan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar 71,4 sikap ibu memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Hutabalang Kecamtan Badiri
Tapanuli Tengah tergolong sedang. Ibu setuju harus memeriksakan kehamilan sesuai dengan waktu yang ditentukan
dimana mereka mengetahui 2-4 manfaat dari pemeriksaan kehamilan dan dampak dari tidak melakukan pemeriksaan kehamilan.
Terkait dengan penelitian Notoatmodjo, 2003 yang menyatakan bahwa sikap seseorang didukung oleh pengetahuannya. Peneliti berasusmsi sebagian besar ibu
memiliki sikap baik terhadap pemeriksaan kehamilannya ke Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.
5.5 Gambaran Hubungan Antara Pendidikan dengan Tindakan Ibu dalam
Pemeriksaan Kehamilan
Pendidikan adalah alat dari masyarakat untuk memperbaharui dirinya dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha
sadar untung mengembangkan kepribadian dan kemempuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup Suharjo, 1989
Dari tabel 4.9 dapat dilihat nilai p value = 0,001 α 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu terhadap pemeriksaan kehamilan K4.
Hasil penelitian ini sesuai deenga penelitian Ulina 2004, di Kelurahan tanjung jati Kecamatan Binjai Kabupatan Langkat, bahwa pendidikan memepunyai
pengaruh yang signifikan terhadap pemeriksaan kehamilan, Hal ini juga di dukung
Universitas Sumatera Utara
oleh peneelitian Agnes 2005, di wilayah kerja Puskesmas Semayang Kabupatan Deli Serdang yang sangat menyatakan bahwa ada pengaruh antara pendidikan
terhadap pemeriksaan kehamilan. Menurut Widyastuti 2010, tingkat pendidikan merupakan prosess
pemberdayaan peserta didik sebagai subjek objek dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Pendidikan yang tinggi di pandang perlu bagi kaum wanita, karena dengan
tingkat pendidikan yang tinggi mereka dapat meningkatkan tarif hidup, mampu membuat keputusan menyangkut masalah kesehatan mereka sendiri. Tingkat
pendidikan formal juga memungkinkan perbedaan penegetahuan dan pengambilan keputusan.
5.6 Gambaran Hubungan Antara Pengetahuan dengan Tindakan Ibu dalam