Gambaran Hubungan Antara Jarak Kelahiran dengan Tindakan Ibu Gambaran Hubungan Antara Sikap dengan Tindakan Ibu dalam

Tapanuli Tengah. Hal ini menunjukkan faktor paritas tentang pemeriksaan kehamilan merupakan variabel yang tidak mempengaruhi kelengkapan pemeriksaan kehamilan secara statistik juga menunjukan tidak ada pengaruh yang signifikan p0,05 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Muniarti 2007, setelah dilakukan uju analsis statistik dengan korelasi pearson chi-square di dapati nilai p value = 0,841 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistic antara paritas dengan pemeriksaan kehamilan.

5.7 Gambaran Hubungan Antara Jarak Kelahiran dengan Tindakan Ibu

dalam Pemeriksaan Kehamilan Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara kehamilan tidak kurang dari 2 tahun, karena kalu jaraknya terlalu dekat dapat menggangu tumbuh kembang anak baik fisik maupun mentalnya. Hal ini disebabkan ASI terpaksa dihentikan, ibu tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan makanan untuk anak, juga berkurangnya perhatian dan kasih sayang. Ibu memerlukan waktu sekitar 2 tahun untuk memulihkan kesehatan sebelum hamil lagi. Kalau ibu hamil terlalu cepat, maka sering melahirkan BBLR Soetjiningsih, 1995. Kematian janin dan kematian neonatal terendah apabila jarak kelahiran adalah lebih dari 2 tahun. Suatu penelitian epidemiologis di Punjab membuktikan bahwa kematian bayi terutama kematian neonatal paling tinggi apabila jarak kelahiran kurang dari 24 bulan Moersintowarti, 2008. Berdasarkan tabel 4.11 tabel dapat dilihat nilai p value = 0,001 α 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jarak Universitas Sumatera Utara kelahiran terhadap dalam pemeriksaan kehamilan K4 di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.

5.8 Gambaran Hubungan Antara Sikap dengan Tindakan Ibu dalam

Pemeriksaan Kehamilan Berdasarkan penelitian menunjukan responden yang mempunyai sikap tentang pemeriksaan kehamilan kategori sedang lebih banyak yang melakukan pemeriksaan kehamilam sesuai dengan umur kehamilannya di bandingkan dengan responden yang sikap nya tidak baik. Dari tabel 4.12 diatas dapat dilihat nilai p value = 0,001 α 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu terhadap pemeriksaan kehamilan K4 di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah. Sesuai dengan sikap menurut Notoatmodjo 2003 bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan pelaksanaan motif tertentu, sikap belm merupakan tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan predisposisi tindakan atau prilaku. Lebih lanjut aspek sikap dalam pemeriksaan kehamilan dapat dijelaskan mengacu kepada pendapat Notoatmodjo 2003 bahwa sikap terdiri dari berbagai tingkatan seperti menerima, merespon, menghargai dan bertanggung jawab. Mengacu pada tingkatan sikap diatas dapat dijelaskan bahwa tingakatan sikap ibu yang memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Hutabalang yang manna persentase pada kategori sedang dapat dikelompokkan pada tingkatan dan mampu merespon, namun kurang mampu menghargai ataupun bertanggung jawab. Universitas Sumatera Utara

5.9 Gambaran Hubungan Antara Pendapatan Keluarga dengan Tindakan