teraterunya pelayanan, hubungan antara doktertenaga kesehatan lainnya dengan masyarakat dan adanya asuransi kesehatan.
3. Faktor adanya fasilitas kesehatan lainnya.
4. Faktor-faktor dari konsumen yang menggunakan pelayanan kesehatan yaitu :
factor sosio psikologi yang meliputi sikappersepsi terhadap pelayanan kesehatan secara umum, pengetahuan dan sumber informasi dari pelayanan kesehatan dan
tabiat terhadap pelaksanaan kesehatan sebelumnya, faktor ekonomis meliputi status sosio ekonomi pendidikan, pekerjaan dan penghasilan, dan digunakan
pelayanan kesehatan yang meliputi jarak antara rumah penderita dengan tempat pelayanan kesehatan Hotma, 2007.
2.5 Faktor yang Berpengaruh terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal
2.5.1 Faktor Predisposisi
Pemanfaatan pelayanan antenatal oleh ibu hamil pada dasarnya merupakan menifestasi dari bentuk perilaku di bidang kesehatan dalam upaya mencegah dan
menanggulangi adanya penyakit atau gangguan yang dapat membehayakan kesehatan, baik ibu maupun bayi yang dikandung selama kehamilan dan pada
persalinan.
2.5.1.1 Pendidikan
Menurut Widyastuti,
dkk 2010,
Pendidikan merupakan
proses pemberdayaan peserta didik sebagai subjek dan objek dalam membangun kehidupan
yang lebih baik. Pendidikan juga merupakan proses sadar dan sistematis di sekolah, keluarga dan masyarakat untuk menyampaikan suatu maksud daru suatu konsep yang
Universitas Sumatera Utara
sudah ditetapkan. Tujuan pendidikan diharapkan agar individu mempunyai kemampuan dan keterampilan secara mandiriuntuk meningkatkan taraf hidup lahir
batin dan meningkatkan perannya secara pribadi. Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengeruhi orang lain baij individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Dari batasan nini tersirat
unsur- unsur pendidikan yakni : a “input” adalah sasaran pendidikan, b proses
upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, c “output” melakukan
apa yang diharapkan atau perilaku Notoatmodjo, 2003. Selanjutnya Widyastuti,dkk 2010 mengatakan pendidikan yang tinggi
dipandang perlu bagi kaum wanita, karena dengan tingkat pendidikan yang tinggi mereka dapat meningkatkan taraf hidup, mampu membuat keputusan menyangkut
masalah kesehatan mereka sendiri. Semakin tinggi pendidikan seorang wanita, maka semakin mampu mandiri dalam mengambil keputusan manyangkut diri mereka
sendiri.
2.5.1.2 Paritas
Mempunyai anak lebih lebih dari 4 orang akan meningkatkan resiko terhadap ibu dan bayinya. Lebih-lebih kalau jarak kehamilan kurang dari 2 tahun, maka ibu
akan lemah akibat dari seringnya hamil, melahirkan dan menyusui. Sehingga sering mengakibatkan berbagai masalah seperti ibu yang menderita anemia, kurang gizi, dan
bahkan sering terjadi pendarahan setelah melahirkan yang membahayakan nyawa ibu. Resiko melahirkan bayi cacat dan Berat Badan Lahir Rendah BBLR juga
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan setelah 4 kali kehamilan dan setelah usia ibu 35 tahun Soetjiningsih, 1995.
2.5.1.3 Jarak Kelahiran
Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara kehamilan tidak kurang dari 2 tahun, karena kalu jaraknya terlalu dekat dapat
menggangu tumbuh kembang anak baik fisik maupun mentalnya. Hal ini disebabkan ASI terpaksa dihentikan, ibu tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan makanan
untuk anak, juga berkurangnya perhatian dan kasih sayang. Ibu memerlukan waktu sekitar 2 tahun untuk memulihkan kesehatan sebelum hamil lagi. Kalau ibu hamil
terlalu cepat, maka sering melahirkan BBLR Soetjiningsih, 1995. Kematian janin dan kematian neonatal terendah apabila jarak kelahiran adalah
lebih dari 2 tahun. Suatu penelitian epidemiologis di Punjab membuktikan bahwa kematian bayi terutama kematian neonatal paling tinggi apabila jarak kelahiran
kurang dari 24 bulan Moersintowarti, 2008.
2.5.1.4 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan peninderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi malalui pancaindra
manusia, yakni: indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh malalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif marupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang Notoatmodjo, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya menurut Notoatmodjo 2007, pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni :
1. Tahu Know
Tahu diartikan sebagai meningkat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan
yang paling rendah. 2.
Memahami Comprehension Memahami diartikan suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3.
Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Dalam situasi yang lain misalnya dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah
problem solving cycle dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
4. Analisis Analysis
Analiisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut
dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Universitas Sumatera Utara
5. Sintesis Synthesis
Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru. Dengan
kata lain sistesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari faromasi-formasi yang ada.
6. Evaluasi Evaluationi
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.5.1.5 Sikap
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Newcomb,
salah satu ahli psikologis dalam Notoadmodjo 2005 menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan
motif tertentu. Dengan kata lain sikap belum merupakan tindakan reaksi terbuka, tetapi merupakan predisposisi perilaku reaksi tertutup.
Menurut Allport dalam Notoatmodjo 2005 sikap terdiri dari 3 komponen, yaitu :
1. Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap objek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap objek.
3. Kecendrungan untuk bertindak trend to behave.
Ketiga kompenen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Dalam menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,
keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
Universitas Sumatera Utara
Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat berdasarkan indentitasnya, sebagai berikut :
1. Menerima receiving
Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan. Misal sikap seseorang terhadap pemeriksaan antenatal dapat diketahui
dari kehadiran si biu untuk mendengarkan penykuhan tentang antenatal di lingkungannya.
2. Menanggapi responding
Menanggapi diartikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan yang dihadapi.
3. Menghargai valuing
Menghargai diartikan memberikan nilay yang positif terhadap objek, dalam arti mendiskusikannya dengan prang lain bahkan mempenngaruhi atau menganjurkan
orang lain merespons. 4.
Bertanggung jawab responsible Bertanggunga jawab terhadap apa yang diyakininya. Seseorang yang telah
mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil resiko bila ada orang lain mencemoohkan atau adanya resiko lain Notoatmodjo,
2005.
2.5.2 Faktor PemungkinPendorong 2.5.2.1 Pekerjaan Suami