Faktor-Faktor Yang Mememngaruhi Terhadap Pemeriksaan Kehamilan Oleh Ibu Di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah Tahun 2013

(1)

KUESIONER

JUDUL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TERHADAP PEMERIKSAAN KEHAMILAN OLEH IBU DI PUSKESMAS HUTABALANG

KECAMATAN BADIRI TAPANULI TENGAH TAHUN 2013

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Ibu :

2. Umur ibu :

3. Alamat :

4. Kehamilan Ke- :

5. Jumlah anak : 6. Jarak kelahiran :

7. Pendidikan terakhir ibu:1. Tidak sekolah/tidak tamat SD 2. Tamat SD

3. Tamat SLTP 4. Tamat SLTA

5. Perguruan Tinggi / Akademi


(2)

II. KUESIONER

I. Pengetahuan ibu mengenai pemeriksaan kehamilan (Antenatal) 1. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan pemeriksaan

kehamilan

1. Melakukan pemeriksaan kehamilan kepetugas kesehatan. 2. Kebutuhan ibu hamil yang dilakukan selama kehamilan. 3. Kegiatan pemeriksaan kehamilan yang dilakukan selama

masa kehamilan

4. Memberikan vitamin yang dibutuhkan ibu hamil( obat-obatan, tablet besi, imunisasi TT, dll)

5. Memeriksakan kondisi ibu hamil. 6. Tidak tahu.

2. M enurut ibu apakah manfaat dari pemeriksaan kehamilan. 1. Agar mengetahui kondisi ibu saat hamil apakah ada

penyakit atau tidak.

2. Supaya ibu dan bayi lahir selamat.

3. Agar mengetahui tanda –tanda gejala saat melahirkan ( bayi lahir sunsang, lahir macet, perdarahan dll)

4. Agar mendapat vitamin ataupun imunisasi yang dibutuhkan ibu saat hamil.

5. Mendapatkan penyuluhan tentang gizi, kebersihan , olag raga, pekerjaan dan perilaku sehari-hari, perawata payudara dan ASI.

6. Tidak tahu

3. Menurut ibu pada saat kapan waktunya melakukan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan. 1. Setiap bulan.

2. 1x pada trimester pertama. 3. 1x pada trimester kedua. 4. 2x pada trimester akhir. 5. 3x pada trimester akhir. 6. Tidak tahu.


(3)

4. Menurut ibu kemana saja melakukan pemeriksaan kehamilan. 1. Puskesmas.

2. Posyandu. 3. Klinik Bersalin. 4. Praktek Bidan.

5. Dokter spesialis kandungan. 6. Tidak tahu.

5. Menurut ibu tanda-tanda kehamilan adalah test urine ( air kencing) positip, mual dan muntah, tidak haid dan perutt makin besar.

a. Tahu b. Tidak tahu

6. Menurut ibu apakah pemeriksaan pertama kehamilan adalah sejak terlambat haid atai saat trimester pertama.

a. Tahu b. Tidak tahu

7. Manfaat pemeriksaan kehamilan adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu dan bayi, mengetahui adanya penyulit saat melahirkan sedini mungkin dan mendapat tablet fe.

a. Tahu b. Tidak tahu

8. Pemeriksaan kkehamilan minimal (paling sedikit) 4 kali selama kehamilan.

a. Tahu b. Tidak Tahu


(4)

Petunjuk : Pertanyaan- pertanyaan berikut berhubungan dengan sikap

ibu dalam pemeriksaan kehamilan K4, jawablah dengan memberikan tanda (X) pada kotak pilihan anda.

Keterangan pilihan jawaban:

1. SS : Sangan setuju 2. S : Setuju

3. TS : Tidak Setuju

4. STS : Sangan Tidak Setuju

Sikap

NO Pertanyaan

Jawaban

4 3 2 1

SS ST TS STS

1 Pemeriksaan kehamilan di lakukan Di Puskesmas, Pustu, Polindes, Praktek Bidan atau rumah sakit.

2 Setiap ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya sampai kunjungan K4, sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

3 Sewaktu memeriksakan kehamilan, ibu harus mendapatka keterangan

mengenai kesehatan ibu, makanan bergizi dan persiapan menyusui. 4 Apakah setiap ibu harus memeriksakan

kehamilannya.

5 Dengan memeriksakan kehamilan dapat membuat ibu dan janin ibu sehat.


(5)

7 Dalam pemeriksaan kehamilan ibu cukup melakukan pemeriksaan satu kali saja. (-)

1 2 3 4

8 Dalam pemeriksaan kehamilan ibu hamil tidak dapat penjelasan dari petugas kesehatan mengenai kesehatan ibu, makanan bergizi dan persiapan menyusui.

1 2 3 4

9 Dalam pemeriksaan kehamilan juga terdapat konseling antara ibu yang meemriksakan kehamilan dengan petugas ksehatan.

10 Bila ada keluhan-keluhan tertentu saat kehamilan harus dilkukan pemeriksaan khusus terhadap ibu hamil oleh petugas kesehatan


(6)

II. Tindakan Oleh Ibu Hamil

1. Selama hamil ibu memeriksakan kehamilan minimal 4 kali pada tenaga kesehatan.

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

2. Dalam kehamilan tiga bulan pertama ibu memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan.

a. Ya b. Tidak

3. Dalam kehamilan tiga bulan kedua ibu memeriksakan kehamilan pada tenaga kessehatan.

a. Ya b. Tidak

4. Dalam kehamilan tiga bulan terakhir ibu memeriksakan kehamilan > 2 kali pada tenaga keehatan.

a. Ya b. Tidak

5. Sewaktu memeriksakan keehamilan ketempat pelyanan antenatal, ibu mendapatkan penjelasan mengenai kesehatan, kehamilan dan makanan selama keehamilan.

a. Ya b. Tidak

6. Apakah ibu melaksanakan apa yang telah disarankan oleh petugas kesehatan.

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

7. Pertama kali ibu mengenali tanda-tanda kehamilan apakah ibu langsung memeriksakan ke petugas kesehatan.

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

8. Apakah selama hamil ibu, ibu pernah ada keluhan sakit. a. Ya


(7)

9. Apakah ibu melakukan pemeriksaan kehamilan selalu tepat waktu atau sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

a. Ya b. Tidak

10. Apakah ibu memberitahukan keluhan-keluhan ibu selama pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan.

a. ya

b. Kadang-kadang c. Tidak


(8)

MASTER DATA No Nama Ibu Umur

Ibu

Umur Kat

Alamat

Paritas Jarak

Lahir Didik Dapat P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P tot P kat S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8 S 9 S 10 S tot S kat T 1 T 2 T 3 T 4 T 5 T 6 T 7 T 8 T 9 T 10 T tot T kat 1 Lamsiar

Simanjuntak 32 2

Hutabalang

1 1 2 2 4 4 3 2 1 1 1 1 17 1 4 3 3 3 4 2 3 4 2 1 29 2 2 1 1 0 0 1 2 2 1 0 10 1 2 Elsa Sibagariang 28 1 Kampung Baru 1 1 1 2 5 5 5 3 1 1 1 1 22 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 34 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 3 Walamina Laoli 21 1 Lubuk Ampolu 1 2 3 2 2 2 0 2 1 1 0 0 8 2 4 4 3 4 3 3 2 1 3 1 28 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 2 4 La'ama Walihu 19 1 Lubuk Ampolu 1 2 3 2 3 3 4 2 1 1 1 1 16 1 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 34 1 2 1 1 1 1 1 2 0 0 1 10 1 5 Welmina Halawa

25 1

Sitonggi-tonggi 1 2 3 1 2 2 0 1 1 0 0 0 6 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 2 6 Zevrado

Telembanua 23 1

Sitongi-tonggi

1 1 3 1 1 1 0 1 1 0 0 0 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 7 Endang Hutabarat 25 1 C. Kelambu 1 1 1 2 5 5 5 5 1 1 1 1 24 1 4 4 4 4 4 3 4 4 1 1 33 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 8 Anisa Tampubolon 25 1 c. Kelambu 1 1 2 2 4 3 2 2 1 1 0 0 13 1 3 3 3 3 3 2 3 2 1 1 24 2 0 1 1 0 1 1 2 2 1 0 9 1 9 Dewi Tarihoran 40 2 Lopian 1 1 2 2 3 3 3 2 1 1 1 1 15 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 27 2 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 10 1 10 Ana Sitompul 26 1 Hutabalang 1 1 1 2 5 5 5 3 1 1 1 1 22 1 4 4 3 3 4 4 3 3 1 1 30 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 13 1 11 Wulandari 19 1 K.Pisang 1 1 2 2 3 2 4 2 1 1 1 1 15 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 27 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 13 1 12 Mora Silitonga 19 1 G. Kelambu 1 1 2 2 3 4 5 2 1 1 1 1 18 1 3 3 3 4 4 3 2 2 2 1 27 2 2 1 1 1 1 2 2 0 0 1 11 1 13 Butet Silitonga 28 1 Hutabalang 1 1 2 2 5 5 5 3 1 1 1 1 22 1 3 3 3 3 3 4 4 3 1 1 28 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 14 Dina Pasaribu 25 1 G. Kelambu 1 1 2 2 3 3 2 3 1 1 1 0 14 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25 2 0 1 0 0 0 1 2 2 1 0 7 1 15 Murni Haregfa

24 1

Sitonggi-tonggi 1 1 2 1 2 3 2 2 1 1 0 0 11 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 27 2 0 1 0 0 0 1 2 2 1 0 7 1 16 Agus Sihombing 24 1 G. kelambu 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 0 0 11 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25 2 0 1 0 0 1 1 2 2 0 0 7 1 17 Santi Manulang 25 1 K.Pisang 1 1 1 2 3 4 5 5 1 1 1 1 21 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28 2 1 1 1 1 1 2 2 0 0 1 10 1 18 Yanti 29 1 K.pIsang 1 1 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 14 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25 2 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 3 2 19 Nana Sitompul 28 1 Lubuk Simpolu 1 1 1 2 4 4 4 3 1 1 1 1 19 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 28 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 13 1 20 Tofu Sitompul 24 1 Lubuk Ampolu 1 1 1 2 4 3 4 3 1 1 1 1 18 1 4 2 3 3 3 3 4 3 1 2 28 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 21 Desti 27 1 K.Pisang 1 1 1 2 4 3 5 2 1 1 1 1 18 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 22 Andriani Sitompul 28 1 Hutabalang 1 1 1 2 5 5 5 4 1 1 1 1 23 1 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 35 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 23 Eka Panggabean 27 1 Hutabalang 1 1 1 1 5 5 5 5 1 1 1 1 24 1 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 32 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 13 1 24 Ririn Siregar 19 1 Hutabalang 1 1 2 2 3 3 2 3 1 0 0 0 12 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 25 2 2 0 0 0 1 1 2 2 1 0 9 1


(9)

28 Titi Panggabean 24 1 Hutabalang 1 1 1 2 3 3 4 3 1 1 1 1 17 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 26 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 29 Irma Sikumbang 27 1 Hutabalang 1 1 1 2 4 5 5 4 1 1 1 1 22 1 3 3 3 4 4 4 4 3 1 2 31 1 2 1 1 1 1 2 2 0 0 1 11 1 30 Dewi Sikumbang 26 1 Hutabalang 1 1 1 2 5 5 5 5 1 1 1 1 24 1 4 4 4 3 4 4 3 3 1 1 31 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 31 Pania 32 2 K.Pisang 1 1 2 2 4 4 5 4 1 1 1 1 21 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 26 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 32 Yulina 26 1 K.Pisang 1 2 2 1 3 3 2 2 1 0 0 0 11 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25 2 0 0 0 1 1 0 0 2 0 0 4 2 33 Dani 25 1 Hutabalang 1 1 1 2 5 3 5 4 1 1 1 1 21 1 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2 31 1 2 1 1 1 1 2 2 0 0 1 11 1 34 Heiga 38 1 G. Kelambu 1 1 1 2 3 3 5 3 1 1 1 1 18 1 3 3 3 4 3 4 4 3 1 2 30 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 35 Fatimah 25 1 K.PIsang 1 1 1 2 5 5 5 4 1 1 1 1 23 1 4 3 3 4 4 4 4 3 1 1 31 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 36 Wildani 35 2 Hutabalang 1 1 1 2 5 5 5 4 1 1 1 1 23 1 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 33 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 37 Tuzira

18 1 Kampung

Sebelah 1 1 2 1 2 1 1 1 1 0 0 0 6 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 26 2 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 2 38 Wilani Zebua 19 1 Lampolu 1 1 2 1 2 1 1 2 1 0 0 0 7 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 23 2 0 1 0 0 0 1 2 0 0 0 4 2 39 Foni Zendero

19 1

Sitonggi-tonggi 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 13 1 4 4 4 3 4 3 3 2 1 1 29 2 2 1 1 1 1 2 2 0 0 1 11 1 40 Irma Tambunan 35 2 Hutabalang 1 2 2 2 3 3 3 3 1 1 1 1 16 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26 2 2 1 0 0 1 1 2 0 0 0 7 1 41 Tukiem 38 2 K.Pisang 1 1 2 2 3 3 2 2 1 0 1 0 12 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26 2 2 0 0 0 0 1 0 2 0 0 5 2 42 Saro Lubis 34 2 Lopian 1 1 2 2 3 4 3 2 1 1 1 1 16 1 3 3 3 3 4 3 2 2 1 2 26 2 2 1 1 0 1 0 2 2 0 1 10 1 43 Ani Harahap 42 2 Lubuk Ampolu 1 1 2 2 2 3 3 2 1 1 1 1 14 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26 2 2 1 0 0 1 1 2 2 1 1 11 1 44 Zuraida Hutabarat 34 2 Hutabalang 1 1 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 13 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 26 2 2 1 1 0 0 1 2 0 0 1 8 1 45 Lina Sembirig 43 2 Lopian 1 1 2 2 3 3 5 3 1 1 1 1 18 1 4 3 4 4 3 3 3 2 2 1 29 2 2 1 1 1 1 1 0 2 1 1 11 1 46 Lasmi Natpitapulu 38 2 Hutabalang 1 1 2 2 3 4 2 4 1 1 1 1 17 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25 2 0 1 0 0 1 1 2 0 0 0 5 2 47 Yanti Siregar 30 1 Lopian 1 1 1 2 5 5 5 3 1 1 1 1 22 1 4 4 3 3 4 4 4 3 1 1 31 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 48 Susi

Simanungkalalit 42 2

Lopian

2 1 2 2 3 3 3 2 1 1 1 1 15 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 1 22 2 0 1 0 1 1 1 2 2 1 0 9 1 49 Putri 24 1 Hutabalang 1 1 1 1 5 5 5 5 1 1 1 1 24 1 4 4 3 4 4 4 4 3 2 2 34 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 50 Sarimah 34 2 K.Pisang 1 1 2 2 3 4 2 4 1 1 1 1 17 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 25 2 0 1 0 1 1 1 0 2 1 0 7 1 51 Sri 38 2 K.Pisang 1 1 2 2 3 2 0 2 1 1 1 1 11 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 24 2 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 6 2 52 Henni

25 1 Kampung

Sebelah 1 1 2 2 3 4 2 4 1 1 0 0 15 1 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25 2 2 1 1 1 1 1 2 0 0 0 9 1 53 Wina 21 1 Hutabalang 1 1 2 2 4 3 5 5 1 1 1 1 21 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 29 2 2 1 1 1 1 2 2 0 0 1 11 1 54 Juna Harahap 23 1 Hutabalang 1 1 1 2 5 5 5 5 1 1 1 1 24 1 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 35 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 55 LIna 32 2 Hutabalang 1 1 2 1 4 3 5 4 1 1 1 0 19 1 3 3 3 3 3 4 3 3 1 1 27 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 13 1 56 Lili SItompul 43 2 Lubuk Ampolu 1 1 2 2 3 3 0 4 1 1 0 1 13 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 27 2 0 1 0 1 1 1 0 2 1 0 7 1


(10)

58 Santi 26 1 Hutabalang 1 1 1 2 5 5 5 5 1 1 1 1 24 1 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 28 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 59 Neni SInaga 28 1 Kebun Pisang 1 1 2 2 5 5 5 4 1 1 1 1 23 1 4 4 4 4 3 3 3 4 1 1 31 1 2 1 1 1 1 1 2 0 0 1 10 1 60 Juminten 25 1 Kebun Pisang 1 2 2 1 2 3 0 4 1 1 0 0 11 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 26 2 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 4 2 61 Wita 21 1 Hutabalang 1 1 2 1 5 5 5 5 1 1 1 1 24 1 4 4 3 4 3 3 2 3 2 2 30 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 14 1 62 Maya 26 1 Hutabalang 1 1 1 2 5 5 5 5 1 1 1 1 24 1 4 3 4 4 3 4 3 2 2 2 31 1 2 1 1 1 1 2 2 0 0 1 11 1 63 Nola Zebua 38 2 Lopian 1 1 2 1 5 5 5 5 1 1 1 1 24 1 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 29 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 13 1


(11)

ANALISIS UNIVARIAT

Frequency Table

Um ur Kate gorik

45 71,4 71,4 71,4

18 28,6 28,6 100,0

63 100,0 100,0

<30 >30 Total Valid

Frequenc y Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent

Jum lah Anak

61 96,8 96,8 96,8

2 3,2 3,2 100,0

63 100,0 100,0

normal res iko tinggi Total V alid

Frequenc y Percent V alid Percent

Cumulativ e Percent

Jarak Ke lahiran

55 87,3 87,3 87,3

8 12,7 12,7 100,0

63 100,0 100,0

normal res iko Total Valid

Frequenc y Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent

Pendidik an Ibu

21 33,3 33,3 33,3

38 60,3 60,3 93,7

4 6,3 6,3 100,0

63 100,0 100,0

Tinggi Sedang Rendah Total Valid

Frequenc y Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent


(12)

Pendapatan Ke luar ga

13 20,6 20,6 20,6

50 79,4 79,4 100,0

63 100,0 100,0

Rendah Tinggi Total Valid

Frequenc y Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent

pkat

49 77,8 77,8 77,8

11 17,5 17,5 95,2

3 4,8 4,8 100,0

63 100,0 100,0

Baik Sedang Kurang Total Valid

Frequenc y Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent

s kat

18 28,6 28,6 28,6

45 71,4 71,4 100,0

63 100,0 100,0

Baik Sedang Total Valid

Frequenc y Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent

tk at

49 77,8 77,8 77,8

14 22,2 22,2 100,0

63 100,0 100,0

Baik Buruk Total Valid

Frequenc y Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent


(13)

Crosstabs

Jumlah Anak * tkat

Cas e Proces s ing Sum m ary

63 100,0% 0 ,0% 63 100,0%

63 100,0% 0 ,0% 63 100,0%

63 100,0% 0 ,0% 63 100,0%

63 100,0% 0 ,0% 63 100,0%

63 100,0% 0 ,0% 63 100,0%

63 100,0% 0 ,0% 63 100,0%

Jumlah Anak * tkat Jarak Kelahiran * tkat Pendidikan Ibu * tkat Pendapatan Keluarga * tkat pkat * tkat skat * tkat

N Percent N Percent N Percent

Valid Mis sing Total

Cases

Cross tab

47 14 61

77,0% 23,0% 100,0%

95,9% 100,0% 96,8%

74,6% 22,2% 96,8%

2 0 2

100,0% ,0% 100,0%

4,1% ,0% 3,2%

3,2% ,0% 3,2%

49 14 63

77,8% 22,2% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

77,8% 22,2% 100,0%

Count

% w ithin Jumlah A nak % w ithin tkat

% of Total Count

% w ithin Jumlah A nak % w ithin tkat

% of Total Count

% w ithin Jumlah A nak % w ithin tkat

% of Total normal

res iko tinggi Jumlah A nak Total Baik Buruk tkat Total


(14)

Jarak Kelahiran * tkat

Chi-Square Te s ts

,590b 1 ,442

,000 1 1,000

1,024 1 ,312

1,000 ,602

,581 1 ,446

63 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear A ss ociation N of V alid Cas es

V alue df

A sy mp. Sig. (2-s ided)

Ex ac t Sig. (2-s ided)

Ex ac t Sig. (1-s ided)

Computed only f or a 2x 2 table a.

2 cells (50,0%) hav e expec ted count les s than 5. The minimum ex pec ted count is ,44.

b.

Cross tab

47 8 55

85,5% 14,5% 100,0%

95,9% 57,1% 87,3%

74,6% 12,7% 87,3%

2 6 8

25,0% 75,0% 100,0%

4,1% 42,9% 12,7%

3,2% 9,5% 12,7%

49 14 63

77,8% 22,2% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

77,8% 22,2% 100,0%

Count

% w ithin Jarak Kelahiran % w ithin tkat

% of Total Count

% w ithin Jarak Kelahiran % w ithin tkat

% of Total Count

% w ithin Jarak Kelahiran % w ithin tkat

% of Total normal res iko Jarak Kelahiran Total Baik Buruk tkat Total


(15)

Pendidikan Ibu * tkat

Chi-Square Te s ts

14,768b 1 ,000

11,478 1 ,001

12,124 1 ,000

,001 ,001

14,534 1 ,000

63 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear A ss ociation N of V alid Cas es

V alue df

A sy mp. Sig. (2-s ided)

Ex ac t Sig. (2-s ided)

Ex ac t Sig. (1-s ided)

Computed only f or a 2x 2 table a.

1 cells (25,0%) hav e expec ted count les s than 5. The minimum ex pec ted count is 1,78.

b.

Cross tab

21 0 21

100,0% ,0% 100,0%

42,9% ,0% 33,3%

33,3% ,0% 33,3%

27 11 38

71,1% 28,9% 100,0%

55,1% 78,6% 60,3%

42,9% 17,5% 60,3%

1 3 4

25,0% 75,0% 100,0%

2,0% 21,4% 6,3%

1,6% 4,8% 6,3%

49 14 63

77,8% 22,2% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

77,8% 22,2% 100,0%

Count

% w ithin Pendidikan Ibu % w ithin tkat

% of Total Count

% w ithin Pendidikan Ibu % w ithin tkat

% of Total Count

% w ithin Pendidikan Ibu % w ithin tkat

% of Total Count

% w ithin Pendidikan Ibu % w ithin tkat

% of Total Tinggi Sedang Rendah Pendidikan Ibu Total Baik Buruk tkat Total


(16)

Pendapatan Keluarga * tkat

Chi-Square Te s ts

13,441a 2 ,001

16,517 2 ,000

12,814 1 ,000

63 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by -Linear Ass ociation N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-s ided)

3 cells (50,0%) hav e ex pec ted count less than 5. The minimum ex pec ted count is ,89.

a.

Cross tab

6 7 13

46,2% 53,8% 100,0%

12,2% 50,0% 20,6%

9,5% 11,1% 20,6%

43 7 50

86,0% 14,0% 100,0%

87,8% 50,0% 79,4%

68,3% 11,1% 79,4%

49 14 63

77,8% 22,2% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

77,8% 22,2% 100,0%

Count

% w ithin Pendapatan Keluarga

% w ithin tkat % of Total Count

% w ithin Pendapatan Keluarga

% w ithin tkat % of Total Count

% w ithin Pendapatan Keluarga

% w ithin tkat % of Total Rendah Tinggi Pendapatan Keluarga Total Baik Buruk tkat Total


(17)

pkat * tkat

Chi-Square Te s ts

9,478b 1 ,002

7,313 1 ,007

8,302 1 ,004

,005 ,005

9,327 1 ,002

63 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear A ss ociation N of V alid Cas es

V alue df

A sy mp. Sig. (2-s ided)

Ex ac t Sig. (2-s ided)

Ex ac t Sig. (1-s ided)

Computed only f or a 2x 2 table a.

1 cells (25,0%) hav e expec ted count les s than 5. The minimum ex pec ted count is 2,89.

b.

Cross tab

45 4 49

91,8% 8,2% 100,0%

91,8% 28,6% 77,8%

71,4% 6,3% 77,8%

4 7 11

36,4% 63,6% 100,0%

8,2% 50,0% 17,5%

6,3% 11,1% 17,5%

0 3 3

,0% 100,0% 100,0%

,0% 21,4% 4,8%

,0% 4,8% 4,8%

49 14 63

77,8% 22,2% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

77,8% 22,2% 100,0%

Count % w ithin pkat % w ithin tkat % of Total Count % w ithin pkat % w ithin tkat % of Total Count % w ithin pkat % w ithin tkat % of Total Count % w ithin pkat % w ithin tkat % of Total Baik Sedang Kurang pkat Total Baik Buruk tkat Total


(18)

skat * tkat

Chi-Square Te s ts

27,019a 2 ,000

24,614 2 ,000

26,300 1 ,000

63 Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio Linear-by -Linear A ss ociation N of V alid Cases

V alue df

A sy mp. Sig. (2-s ided)

3 cells (50,0%) hav e ex pec ted count less than 5. The minimum ex pec ted count is ,67.

a.

Cross tab

18 0 18

100,0% ,0% 100,0%

36,7% ,0% 28,6%

28,6% ,0% 28,6%

31 14 45

68,9% 31,1% 100,0%

63,3% 100,0% 71,4%

49,2% 22,2% 71,4%

49 14 63

77,8% 22,2% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

77,8% 22,2% 100,0%

Count % w ithin s kat % w ithin tkat % of Total Count % w ithin s kat % w ithin tkat % of Total Count % w ithin s kat % w ithin tkat % of Total Baik Sedang skat Total Baik Buruk tkat Total

Chi-Square Te s ts

7,200b 1 ,007

5,513 1 ,019

10,944 1 ,001

,006 ,004

7,086 1 ,008

63 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear A ss ociation N of V alid Cas es

V alue df

A sy mp. Sig. (2-s ided)

Ex ac t Sig. (2-s ided)

Ex ac t Sig. (1-s ided)


(19)

(20)

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Adri, 2008. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Antenatal Kl - K4 oleh Ibu Hamil di Puskesmas Runding Kota Subus Salam Propinsi

NAD”. Tesis FKM USU.

Agnes, 2005. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Antenatal

Kl-K4 oleh Ibu Hamil di Puskesmas Sai Mayang Kabupaten Deli Serdang”. Skripsi FKM USU.

Depkes RI, 1992. “Pedoman Pelayanan Kesehatan Prenatal di Wilayah Kerja Puskesmas”. Jakarta.

.1993. “Media Komunikasi Bidan Indonesia”. Edisi September 1993. Jakarta

.2005. “Buletin Penelitian Kesehatan”. Jakarta. .2007. “Sistem Kesehatan Nasional”. Jakarta. . 2009. “Sistem Kesehatan Nasional”. Jakarta.

Jamika, Wahyu Noer Purnomo, N.P, 1997. “Beberapa Aspek Persalinan Primitum”. Medika Indonesia.

Jimiarni, Mulyati, S, and Nurlina, S, 1995. “Asuhan Keperawatan Perinatal”. Penerbit: EGC. Jakarta.

Mellyana, H, 2001. “Panduan Menjalani Kehamilan Sehat”. Puspa Swara. Jakarta. Estiwidani, dkk, "Konsep Kebidanan". Yogyakarta.

Notoatmodjo, S, 1993, “Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan”. Jakarta., 2005.

Notoatmodjo, S, 2007, "Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu PerUaku Kesehatan". Jakarta.

Notoatmodjo. S,2007, “Dasar-dasar pendidikan ilmu perilku” Andi offset. Yogyakarta.

Permenkes, 2000. “Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal”. Jakarta.


(22)

Rochjati, Poedji. 2003. “Skiring Antenatal pada Ibu Hamil”. Airlangga University Pers. Yogyakarta.

Rustam, M, 1998. “Obstetri dan Genekology”. Buku Panduan. Jakarta.

Saifuddin, A, B, 2000. “Acuan Nasional Penanganan Kesehatan Material dan

Neonatal”. Bina Pustaka Sarwoa Prawirohardjo, Jakarta.

Sarwono, S, 2004. “Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya”. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.


(23)

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif yang bersifat analitik yaitu untuk mengetahui Faktor-Faktor yang memengaruhi ibu hamil terhadap pemeriksaan kehamilan (K4) Di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah Tahun 2012.

Menurut Singarimbun (1995), penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi atau menggunakan kuesionier sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah. Adapun alasan pemilihan lokasi ini adalah berdasarkan hasil laporan profil kesehtan Tapanuli Tengah Tahun 2011 bahwa cakupan pelayanan antenatal (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri paling rendah (60,07%).

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan Di wilayah kerja Puskesmas Hutabalang kecamatan Badiri Tapanuli Tengah dari bulan September 2012 sampai Mei 2013.


(24)

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Dalam penelitian yang menjadi populasi adalah ibu hamil yang, ibu yang masa post pastrum dan ibu yang masa nifas dari jumlah 446 ibu hamil (PWS KIA Puskesmas Hutabalang, 2012)

3.3.1 Sampel

Jumlah sampel yang akan diteliti di hitung dengan rumus Lemeslow:

Dimana :

Z : Tingkat Kepercayaan (95% = 1,96) : Besar Sampel

P0 : Proporsi Populasi (0,59) Pa : Target Pencapaian (0,4)


(25)

3.4 Metode Pengumpilan Data

Pengumpilan Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggumakan data primer dan data skunder.

1. Data Primer

Data Primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden, dengan berpedoman pada kuesioner penelitian yang telah di persiapkan sebelumnya.

2. Data Sekunder

Data Sekunder diperoleh dengan mengumpulkan data dari profil kesehatan Tapanuli Tengah Tahun 2012 Tentangcakupan kunjungan ibu hamil di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanui Tengah Tahun 2012.

3.5 Defenisi Operasional

Variabel bebas yaitu faktor predispsisi (meliputi pendidikan,paritas, jarak kehamilan,pengetahuan dan sikap) dan faktor pemungkin (meliputi pekerjaan suami dan pendapatak keluarga) serta faktor kebutuhan (meliputi kondisi ibu) dengan defenisi sebagai berikut.

1. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yaitu berhasil ditamaykan oleh responden berdasarkan ijazah terakhir. Pendidikan dibagi menjadi 3 kategori yaitu :

a. Tinggi, bila respondeen tamat Akademik/perguruan tinggi b. Sedang, bila responden tamat SMP/SMA


(26)

2. Paritas adalah jumlah kelahiran baik lahir hidup maupun lahir mati yang dialami ibu. Menurut Moersintowati,dkk (2008), paritas dapat dibagi menjadi 2 kategori:

a. Normal, Apabila persalinan ibu ≤4 kali b. Resiko Tinggi, apabila persalinan ibu >4 kali

3. Jarak kelahiran adalah kurun waktu (tahun) antara saat kelahiran yang terakhir dengan kelahiran yang sebelumya. Menurut Moersintowarti, (2008), jarak kelahiran dapat dibagi menjadi 2 kategori:

a. Normal ≥ 2 tahun b. Resiko < 2 tahun

4. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu mengenai kehamilan dan perawatan kehamilan.

5. Sikap adalah tanggapan ibu terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan. 6. Pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan keluarga baik responden

maupun kepala keluaraga yang dihitung dalam sebulan. Pendapatan diukur berdasarkan Upah Minimum Propinsi (UMP) Sumatera Utara Tahun 2012 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 20/MEN/XI/Tahun 2011. Tentang Pembentukan Satuan Tugas Pembentukan Penetapan Upah Minimum (Keputusan Gubernur Sumatera Utara).

a. Rendah < Rp 1.200.000,00 per bulan. b. Tinggi ≥ Rp 1.200.000,00 per bulan.


(27)

7. K4 adalah kunjungan pemeriksaan kehamilan diukur dari kelengkapan kunjungan pemeriksaan selama kehamilan minimal 4 kali kunjungan yaitu 1x trimester pertama, 1x trimester kedua dan 2x trimester akhir.

8. Tindakan adalah tindakan responden dalam pemeriksaan K4 Di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.

3.6 Aspek Pengukuran

3.6.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu mengenai kunjungan (K4) pemeriksaan kehamilan dan perawatan kehamilan. Pengetahuan terdiri dari 8 pertanyaan dari no 1-8 dengan total skor adalah 16. Ada 4 pertanyaan yaitu no 1,2,3,4 dengan skor tertinggi adalah 3 sehingga jumlah skor 12. Dan ada 4 pertanyaan yaitu no 5,6,7,8 dengan skor tertinngi 1 sehingga jumlah skor 6.

Menurut Arikunto (2007) jumlah nilai yang diperoleh responden berdasarkan tingkat pengetahuan ibu dalam kunjungan pemeriksaan kehamilan (K4), di bagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu,

1. Baik bila nilai responden >75% dari nilai seluruh pertanyaan tentang pengetahuan, dengan nilai >12

2. Sedang bila nilai responden 40-75% dari nilai seluruh pertanyaan tentang pengetahuan, dengan nilai antara 6-12

3. Kurang bila nilai <40% dari nilai seluruh pertanyaan tentang pengetahuan, dengan nilai <6


(28)

3.6.2 Sikap

Sikap diukur melalui 10 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert (Riduan, 2010). Sikap pengukuran sikap berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan yang diberikan. Nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan 4 dengan kriteria sebagai berikut:

Pertanyaan Positip Pertanyaan Negatif

Sangat setuju = 4 Sangat Setuju = 1

Setuju = 3 Setuju = 2

Kurang Setuju = 2 Kurang Setuju = 3

Tidak Setuju = 1 Tidak Setuju = 4

Adapun skor tertinggi yang dapat dicapai responden adalah berjumlah 40, cara menentukan kategori tingkat sikap responden mengacu pada persentase berikut (Arikunto, 2007):

a. Sikap baik , apabila nilai yang diperoleh >75% nilai keseluruhan (>30) b. Sikap sedang , apabila nilai yang diperoleh 45-75% nilai keseluruhan (18-30) c. Sikap kurang ,apabila nilai yang diperoleh (<18)

3.6.3 Tindakan

Variabel tindakan responden dalam pemeriksaan K4 berupa pertanyaan tertutup dengan 3 pilihan jawaban yaitu :


(29)

1. Ya

2. Kadang-Kadang 3. Tidak Pernah

Adapun skor tertinggi yang dapat dicapai responden adalah berjumlah 15. Cara menentukan kategori tingkat tindakan responden mengacu pada persentase berikut (Arikunto, 2007) :

1. Tindakan baik,apabila skor jawaban ≥50% nilai keseluruhan jawaban (>7) 2. Tindakan buruk, apabila skor jawaban ≤50% nilai keseluruhan (<7)

3.7. Teknik Analisa Data

3.7.1 Pengolahan Data

Proses pengolahan data dilakukan melalui pada tahap sebagai berikut : 1. Pengeditaan Data (Editing)

Kegiatan ini dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang telah diisi, berkaitan dengan kelengkapan pengisian, kejelasan, relevansi, dan konsisten jawaban dan koreksi terhadap kesalahan pengisian.

2. Pengkodean Data (Coding)

Pemberian kode yang dimaksudkan untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data, yaitu dengan memberikan kode pada pertanyaan penelitian dalam kuesioner.

3. Pemasukan Data (Entry)

Tahapan ini dilakukan dengan cara memasukan data ke dalam komputer untuk diolah dan dianalisis melalui program komputer.


(30)

4. Pengecekan Data (Cleaning)

Adalah pengecekan data yang sudah di- entry, apakah ada kesalahan atau tidak.

3.7.2 Analisa Data

Pengolahan data melalui proses komputerisasi dengan menggunakan program komputer. Analisa yang digunakan ada dua, yaitu:

1. Analisa Univariat

Tujuan Analisis ini adalah menampilkan distribusi frekuensi menurut dari berbagai variabel yang diteliti.

2. Analisa Bivariat

Tujuan Analisis ini adalah untuk melihat hubungan masing-masing Variabel dependen untuk melakukan identifikasi variabel yang bermakna.


(31)

4.1 Gambaran Umum Puskesmas Hutabalang

Puskesmas Hutabalang merupakan salah satu dari 21 Puskesmas di Kabupaten Tapanuli Tengah yang terletak di Kecamatan Badiri Kabupatan Tapanuli Tengah. Luas wilayah Kecamatan Badiri adalah sebesar 129,49 Km dan terdiri dari 8 desa dan 1 kelurahan.

Secara geografis, puskesmas Hutabalang memiliki batas-batas yang membatasi wilayah kerja Puskesmas Hutabalang, yaitu:

Sebelah Utara berbatasan dengan : Kecamatan Pandan Sebalah Selatan berbatasan dengan : Kecamatan Sibabaangun Sebelah Barat berbatasan dengan : Samudra Indonesia Sebelah Timur berbatasan dengan : Kecamatan Pinag Sori

Berdasarkan data Puskesmas Hutabalang Tahun 2010, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Hutabalang adalah sebanyak 22.544 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 4.503 KK, yang terdiri dari 11.377 jiwa penduduk laki-laki dan 11.167 jiwa penduduk perempuan.

4.2 Analisis Univariat

Analisi univariat dilakukan untuk melihat distribusi Frekwensi dari Variabel kerekteristik Umur, Variabel Pendidikan ,Variabel Paritas, Variabel Jarak Kelahiran, Variabel Pengetahuan,Variabel Sikap, Variabel Pendapatan Keluarga dan Variabel Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4) Di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri.


(32)

4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karekteristik

Responden dalam penelitian ini ibu hamil yang usia kehamilannya diatas 30 minggu, ibu yang masa nifas dan ibu yang masa post partum yang berjumlah 63 orang. Karekteristik responden yang diambil adalah umur responden, pendidikan responden, paritas dan jarak kelahiran

1. Umur Responden

Berdasarkan hasil penelitian, gambaran umum respoden dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Umur

No Umur f %

1 19-29 45 71,4

2 30-45 18 28,6

Total 63 100

Dari tabel 4.1. dapat dilihat bahwa berdasarkan umur, bahwa sebagian besar responden berumur <30 Tahun yaitu sebanyak 45 orang (71,4%) dan yang berumur >30 Tahun yaitu sebanyak 18 orang ( 28,6%).

2. Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian, Gambaran pendidikan responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2. Distribusi Frekwensi Pendidikan Responden

No Pendidikan f %

1 SD 4 6,4

2 SMA 38 60,3


(33)

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian responden berpendidikan SMA sebanyak 38 orang (60,3%), responden yang berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 21 orang (33,3%) dan responden yang berpendidikan Sekolah Dasar sebanyak 4 orang (6,3%).

3. Jumlah Anak Yang Dilahirkan (Paritas)

Bardasarkan hasil penelitian, Gambaran Paritas responden dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3. Distribusi Frekwensi Paritas Responden

No Paritas f %

1 Normal 61 96,8

2 Resiko Tinggi 2 3,2

Total 63 100

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa paritas responden sebagian besar normal yaitu sebanyak 61 orang (96,8%) dan resiko tinggi sebannyak 2 orang (3,2%).

4. Pendapatan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat gambaran dari pendapatan responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4. Distribusi Frekwensi berdasarkan Pendapatan Responden

No Pendapatan f %

1 Rendah 13 20,6

2 Tinggi 50 79,4

Total 63 100

Dari tabel 4.4 dapat dilihat distribusi responden menurut pendapatan yang terbanyak adalah responden dengan pendapatan tinggi yaitu sebanyak 50 orang


(34)

(79,4%) dan yang paling sedikit adalah responden dengan pendapatan rendah yaitu 13 orang (20,6%).

5. Jarak Kelahiran

Berdasarkan hasil penelitian,gambaran mengenai jarak kelahiran respoden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5. Distribusi Frekwensi Jarak Kelahiran Responden

No Jarak Kelahiran f %

1 Normal 55 87,3

2 Resiko 8 12,7

Total 63 100

Dari tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa jarak kelahiran yang terbanyak adalah normal yaitu 55 orang (87,3%) dan jarak kelahiran resiko yaitu 8 orang (12,7%).

4.2.2. Pengetahuan Responden Tentang Pemeriksaan (Kehamilan K4)

Berdasarkan hasil penelitian kategori pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6. Kategori Pengetahuan Reponden

No Kategori Pengetahuan f %

1 Baik 49 77,8

2 Sedang 11 17,5

3 Kurang 3 4,8

Jumlah 63 100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berada dalam kategori pengetahuan baik yaitu sebanyak 49 orang ( 77,8%), yang kategori


(35)

4.2.3 Sikap Responden Terhadap Pemeriksaan Kehamilan (K4)

Berdasarkan dari hasil penelitian, kategori sikap responden dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.7. Kategori Sikap Responden

No Sikap f %

1 Baik 18 28,6

2 Sedang 45 71,4

3 Kurang 0 0

Jumlah 63 100

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden termaksud kategori sedang yaitu sebanyak 45 orang (71,4%) kategori baik sebanyak 18 orang (28,6%).

4.2.4 Tindakan Responden Terhadap Pemeriksaan Kehamilan (K4)

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dilihat tindakan responden apakah memeriksakan kehamilan (K4) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8. Kategori Tindakan Responden

No. Kategori Tindakan f %

1. Baik 49 77,8

2. Buruk 14 22,2

Jumlah 63 100

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sebagian tindakan responden kategori baik yaitu sebanyak 49 orang (77,8%), dan kategori buruk yaitu sebanyak 14 orang (22,2%).

4.3 Analisis Bivariat


(36)

Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah, untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan tindakan ibu dalam pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah, untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang bermakana antara jarak kelahiran dengan tindakan ibu dalam pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah, untuk menetahui apakah ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan tindakan ibu dalam pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah, untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara sikap ibu dengan tindakan ibu dalam pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah. Pengujian analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi-square, karena variabel independen dan dependen kategorik. Analisis dikatakan bermakana (signifikan) bila hasil analisis menunjukan adanya hubungan yang bermakna secara statistic antara variabel, dengan uji p <0,05.

4.3.1 Hubungan Antara Pendidikan Ibu Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang

Berdasar kan chi-square, hubungan variabel pendidikan ibu dengan tindakan pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri dapat dilihat pada tabel berikut ini :


(37)

Tabel 4.9 Tabulasi Silang Pendidikan Ibu Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4)

Pendidikan Ibu

Kategori Tindakan Jumlah

P Value

Baik Buruk

n % n % n %

SD 21 100 0 0 21 100 0,001

SMA 27 71,1 11 28,9 38 100

Perguruan Tinggi 1 77,8 3 75,0 4 100

Dari tabel diatas dapat dilihatnilai p value = 0,001 α < (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu terhadap pemeriksaan kehamilan (K4).

4.3.2 Hubungan Antara Paritas Ibu Dengan Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Puskesmas Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah

Berdasakan uji chi-square , hubungan antara variabel paritas dengan tindakan pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10 Tabulasi Silang Paritas Ibu Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4)

Paritas

Kategori Tindakan

Total

P Value

Baik Buruk

n % n % n %

Normal 47 77,0 14 23,0 61 100 0,442

Resiko tinggi 2 4,1 0 100 2 100

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai p value = 0,442 α > (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara paritas terhadap pemeriksaan kehamilan(K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.


(38)

4.3.3 Hubungan Antara Jarak Kelahiran Dengan Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah

Berdasakan uji chi-square, hubungan antara variabel jarak kelahiran dengan tindakan pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Jarak Kelahiran Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4)

Jarak Kelahiran

Kategori Tidakan

Total

P Value

Baik Buruk

n % n % n %

Normal 47 85,5 8 14,5 55 100 0,001

Resiko 2 25,0 6 75,0 8 100

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai p value = 0,001 α < (0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jarak kelahiran terhadap dalam pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.

4.3.4 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Pemeriksaan Kehamilan

(K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah

Berdasakan uji chi-square, hubungan antara variabel pengetahuan dengan tindakan pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Pengetahuan Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4)

Pengetahuan

Kategori Tindakan

Total

PValue

Baik Buruk


(39)

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai p value = 0,001 α < (0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu terhadap pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.

4.3.5 Hubungan Antara Sikap Ibu Dengan Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah

Berdasakan uji chi-square, hubungan antara variabel sikap dengan tindakan pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Sikap Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4)

Sikap

Kunjungan Pemeriksaan

Kehamilan (K4) Total P

Value

Baik Buruk

n % N % n %

Baik 18 100 0 0 18 100 0,007

Sedang 31 68,9 14 31,1 45 100

Kurang 0 0 0 0 0 00

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai p value = 0,007 α < (0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu terhadap pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.

4.3.6 Hubungan Antara Penapatan Keluarga Dengan Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah

Berdasakan uji chi-square, hubungan antara variabel pendapatan keluarga dengan tindakan pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan


(40)

Tabel 4.13 Tabulasi Silang Pendapatan Keluarga Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4)

Pendapatan Keluarga

Kunjungan Pemeriksaan

Kehamilan (K4) Total

P Value

Baik Buruk

n % n % n %

Rendah 6 46,2 7 53,8 13 100 0,002

Tinggi 43 86,0 7 14,0 50 100

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai p value = 0,002 α > (0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga terhadap pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.


(41)

Dalam pembahasan ini difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran pendidikan, paritas, jarak kelahiran, pengetahuan, sikap, pendapatan keluarga, dan tindakan ibu dalam pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah serta mengetahui hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku ibu dengan pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah yang dapat dilihat sebagai berikut.

5.1 Gambaran Karekteristik Ibu dalam pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah

5.1.1 Pendidikan, Paritas dan Jarak Kelahiran

Dari hasil penelitian pada tabel 4.2 diketahui bahwa sebagian besar (60,3%) ibu yang memeriksakan kehamilan ke Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri berpendidikan SMA, hal ini menunjukkan bahwa ibu yang memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas hutabalang memeiliki pengetahuan yang baik tentang manfaat dan pentingnya memeriksakan kehamilan kepetugas kesehatan, pendidikan ibu memberi pengaruh terhadap perilaku kepercayaan diri dan tanggung jawab dalam pemeriksaan kehamilan. Seseorang yang berpendidikan baik akan memperhatikan status kesehatannya khususnya ibu hamil yang akan peduli terhadap kondisi kehamilannya. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 diketahui bahwa (96,8%) jumlah anak yang dilahirkan (paritas) ibu yng memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri adalah normal yaitu < 4 kali persalinan,


(42)

terhadap kandungan maupun ibu dalam persalinan. Berikut ini juga hasil dari penelitian pada tabel 4.4 jarak kelahiran dari anak yang dilahirkan ibu yangg memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri sebanyak (87,3%) yang merupakan normal, sebagaimana kita ketahui jika jarak kelahiran anak yang dilahirkan ibu terlampau dekat akan berpengaruh terhadap kesehatan ibu dan juga berpengaruh terhadap psikologis si anak nantinya.

5.2 Gambaran Pengetahuan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan

Pengetahuan responden yang dimaksud disisni adalah mengenai tentang manfaat melakukan pemeriksaan kehamilan, pertama kali sebaiknya melakukan pemeriksaan kehamilan, tempat menjadi sarana kehamilan selain puskesmas , dukungan keluaga untuk melekukan pemeriksaan kehamilan, pelayanan yang didapatkan ketika memeriksakan kehamilan dan manfaat pemeriksaan kehamilan, jumlah atau frekwensi pemeriksaan kehamilan yang sebaiknya dilakukan semasa hamil.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berada dalam kategori pengetahuan baik yaitu sebanyak 49 orang (77,8%), yang kategori pengetahuan sedang yaitu 11 orang (17,5%) dan pengetahuan kurang yaitu 3 orang (4,8%).

Manfaat pemeriksaan kehamilan responden umumnya untuk mengetahui tempat pemeriksaan kehamilan, dan tanda-tanda kehamilan dan manfaat dari pemeriksaan kehamilan.


(43)

5.3 Gambaran Sikap Ibu Mengenai Pemeriksaan Kehamilan

Sesuai dengan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (71,4%) sikap ibu memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Hutabalang Kecamtan Badiri Tapanuli Tengah tergolong sedang.

Ibu setuju harus memeriksakan kehamilan sesuai dengan waktu yang ditentukan dimana mereka mengetahui 2-4 manfaat dari pemeriksaan kehamilan dan dampak dari tidak melakukan pemeriksaan kehamilan.

Terkait dengan penelitian Notoatmodjo, 2003 yang menyatakan bahwa sikap seseorang didukung oleh pengetahuannya. Peneliti berasusmsi sebagian besar ibu memiliki sikap baik terhadap pemeriksaan kehamilannya ke Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.

5.5 Gambaran Hubungan Antara Pendidikan dengan Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan

Pendidikan adalah alat dari masyarakat untuk memperbaharui dirinya dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untung mengembangkan kepribadian dan kemempuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup (Suharjo, 1989)

Dari tabel 4.9 dapat dilihat nilai p value = 0,001 α < (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu terhadap pemeriksaan kehamilan (K4).

Hasil penelitian ini sesuai deenga penelitian Ulina (2004), di Kelurahan tanjung jati Kecamatan Binjai Kabupatan Langkat, bahwa pendidikan memepunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemeriksaan kehamilan, Hal ini juga di dukung


(44)

oleh peneelitian Agnes (2005), di wilayah kerja Puskesmas Semayang Kabupatan Deli Serdang yang sangat menyatakan bahwa ada pengaruh antara pendidikan terhadap pemeriksaan kehamilan.

Menurut Widyastuti (2010), tingkat pendidikan merupakan prosess pemberdayaan peserta didik sebagai subjek objek dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Pendidikan yang tinggi di pandang perlu bagi kaum wanita, karena dengan tingkat pendidikan yang tinggi mereka dapat meningkatkan tarif hidup, mampu membuat keputusan menyangkut masalah kesehatan mereka sendiri. Tingkat pendidikan formal juga memungkinkan perbedaan penegetahuan dan pengambilan keputusan.

5.6 Gambaran Hubungan Antara Pengetahuan dengan Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan

Berdasarkan penelitian menunjukkan responden yang mempunyai pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan kategori baik lebih banyak yaitu sebanyak (77,8%) lebih banyak responden melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan umur kehamilannya di bandingkan dengan responden yang tingkat pengetahuannya tidak baik.

Dari tabel 4.12 dapat dilihat nilai p value = 0,001 α < (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu terhadap tindakan pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.


(45)

Hal ini menunjukkan faktor pengetahuan tentang pemeriksaan kehamilan merupakan variabel yang mempengaruhi kelengkapan pemeriksaan kehamilan secara statistik juga menunjukan ada pengaruh yang signifikan (p<0,05)

Sesuai dengan penelitian Nuracmah (2004) kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemeriksan selama kehamilan merupakan penyebab utama terjadinya kematian ibu saat melahirkan, karena kualitas kehamilan sangat menentukan keberhasilan proses persalinan secara aman. Demikian juga dengan pendapat Hermiyanti (2003) bahwa tingkat pendidikan yang masi rendah merupakan salah satu penyebab kematian ibu bersalin akibat perdarahan, infeksi dan penyebab lai seperti komplikasi keguguran.

5.6 Gambaran Hubungan Antara Paritas dengan Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan

Mempunyai anak lebih lebih dari 4 orang akan meningkatkan resiko terhadap ibu dan bayinya. Lebih-lebih kalau jarak kehamilan kurang dari 2 tahun, maka ibu akan lemah akibat dari seringnya hamil, melahirkan dan menyusui. Sehingga sering mengakibatkan berbagai masalah seperti ibu yang menderita anemia, kurang gizi, dan bahkan sering terjadi pendarahan setelah melahirkan yang membahayakan nyawa ibu. Resiko melahirkan bayi cacat dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) juga meningkatkan setelah 4 kali kehamilan dan setelah usia ibu 35 tahun (Soetjiningsih, 1995).

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat nilai p value = 0,442 α > (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara paritas terhadap pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri


(46)

Tapanuli Tengah. Hal ini menunjukkan faktor paritas tentang pemeriksaan kehamilan merupakan variabel yang tidak mempengaruhi kelengkapan pemeriksaan kehamilan secara statistik juga menunjukan tidak ada pengaruh yang signifikan (p<0,05)

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Muniarti (2007), setelah dilakukan uju analsis statistik dengan korelasi pearson chi-square di dapati nilai p value = 0,841 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan tidak ada hubungan yang bermakna secara statistic antara paritas dengan pemeriksaan kehamilan.

5.7 Gambaran Hubungan Antara Jarak Kelahiran dengan Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan

Untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak sebaiknya jarak antara kehamilan tidak kurang dari 2 tahun, karena kalu jaraknya terlalu dekat dapat menggangu tumbuh kembang anak baik fisik maupun mentalnya. Hal ini disebabkan ASI terpaksa dihentikan, ibu tidak punya banyak waktu untuk menyiapkan makanan untuk anak, juga berkurangnya perhatian dan kasih sayang. Ibu memerlukan waktu sekitar 2 tahun untuk memulihkan kesehatan sebelum hamil lagi. Kalau ibu hamil terlalu cepat, maka sering melahirkan BBLR (Soetjiningsih, 1995).

Kematian janin dan kematian neonatal terendah apabila jarak kelahiran adalah lebih dari 2 tahun. Suatu penelitian epidemiologis di Punjab membuktikan bahwa kematian bayi terutama kematian neonatal paling tinggi apabila jarak kelahiran kurang dari 24 bulan (Moersintowarti, 2008).


(47)

kelahiran terhadap dalam pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.

5.8 Gambaran Hubungan Antara Sikap dengan Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan

Berdasarkan penelitian menunjukan responden yang mempunyai sikap tentang pemeriksaan kehamilan kategori sedang lebih banyak yang melakukan pemeriksaan kehamilam sesuai dengan umur kehamilannya di bandingkan dengan responden yang sikap nya tidak baik.

Dari tabel 4.12 diatas dapat dilihat nilai p value = 0,001 α < (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu terhadap pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah.

Sesuai dengan sikap menurut Notoatmodjo (2003) bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan pelaksanaan motif tertentu, sikap belm merupakan tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan predisposisi tindakan atau prilaku.

Lebih lanjut aspek sikap dalam pemeriksaan kehamilan dapat dijelaskan mengacu kepada pendapat Notoatmodjo (2003) bahwa sikap terdiri dari berbagai tingkatan seperti menerima, merespon, menghargai dan bertanggung jawab. Mengacu pada tingkatan sikap diatas dapat dijelaskan bahwa tingakatan sikap ibu yang memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Hutabalang yang manna persentase pada kategori sedang dapat dikelompokkan pada tingkatan dan mampu merespon, namun kurang mampu menghargai ataupun bertanggung jawab.


(48)

5.9 Gambaran Hubungan Antara Pendapatan Keluarga dengan Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan

Berdasar kan uji chi-square dapat dilihat nilai p value = 0,002 α > (0,05),

sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga terhadap pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah. Artinya terjadi peningkatan pemeriksaan kehamilan apabila pendapatan keluarga semakin tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukan bawa pendapatan kelurga setiap bulannya, sebagian besar responden berpendapatan rendah (<UMP atau <Rp 1.200.000) sebanyak 13 orang (20,6%). Responden Yang mempunyai pendapatan keluarga <UMP atau > Rp 1.200.000 sebbanyak 50 orrang (74.9%)

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ulina (2004), di kelurahan Tnjung jati Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat bahwa pendapatan keluarga mempunyai pengaruh terhadap pemeriksaan kehamilan. Dengan kata lain kondisi pendapatan keluarga akan mempengaruhi kemampuan responden untuk pemeriksaan kehamilannya.Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Agnes (2005). Bahwa pendapatan kelurga berpengaruh positip terhadap pemeriksaan kehamilan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Anderson dalam Notoatmodjo (2003) yang menempatkan pendapatan pada karekteristik pemungkin, menunjukkan kemampuan individu untuk menggunakan pelayanan kesehatan. Hal ini juga didukung pendapat Kalingie dalam Hotma (2007) menempatkan pendapatan pada


(49)

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang faktor-faktor yang memengaruhi terhadap pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah Tahun 2013 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran Karekteristik ibu yang memeriksakan kehamilan

a. Sebagian besar ibu yang memeriksakan kehamilannya pada umur 19-29 tahun yaitu sebanyak 45 orang (71,4%) dan yang memeriksakan kehamilannya pada umur 30-45 tahun yaitu sebanyak 18 orang (28,6%) b. Sebagian besar ibu yang memeriksakan kehamilannya memiliki pendidikan

terakhir SMA yaitu sebanyak 38 orang (60,3%), dan yang berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 21 orang (33,3%) dan respondenyang berpendidikan sekolah dasar sebanyak 4 orang (6,3%)

c. Sebagian besar ibu yang memeriksakan kehamilannya memiliki paritas normal yaitu sebanyak 61 orang (96,85), dan resiko tinggi sebanyak 2 orang (3,2%).

2. Sebagian besar ibu yang memeriksakan kehamilannya memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak yaitu sebanyak 49 orang ( 77,8%), yang kategori pengetahuan sedang yaitu 11 orang ( 17,5%) dan pengetahuan kurang yaitu 3 orang (4,8%).


(50)

3. Sebagian besar ibu yang memeriksakan kehamilannya memiliki tingkat sikap yang sedang yaitu sebanyak 45 orang (71,4%), dan kategori baik sebanyak 18 orang (28,6%).

6.2 Saran

1. Sebaiknya petugas kesehatan lebih meningkatkan pengetahuan ibu melalui penyuluhan mengenai berapa jumlah anak (paritas) yang baik, jarak kelahiran yang normal agar dapat merubah sikap ibu dalam pemeriksaan kehamilan ke pelayanan kesehatan agar tercapainya ibu dan anak lahir sehat.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang terkait dengan pemeriksaan kehamilan dengan variabel yang belum diteliti dalam penelitian ini (pekerjaan suami, jarak tempuh, dukungan keluarga)


(51)

2.1 Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang diterapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Pelayanan antenatal merupakan upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa kehamilan, sekaligus upaya menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu. Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta intervensi dasar dan khusus (Depkes RI, 2009)

Antenatal merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi hassil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan jalan menegakkan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pandidikan kesehatan (Depkes RI, 2009).

2.1.1 Tujuan Pelayanan Antenatal

Menurut Saifuddin, dkk (2002), tujuan pelayanan antenatal adalah :

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk mamastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

2. Meningkatkan dan mempaertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.


(52)

3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

Salah satu upaya pokok puskesmas adalah program kesehatan ibu dan anak, dimana pelayanan antenatal merupakan bagian yang tak terpisahkan dari program tersebut. Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat.

2.1.2 Standar Pelayanan Antenatal

Unsur penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi adalah memberikan pelayanan dan pemeliharaan kesehatan sewaktu hamil secara memadai dan sesuai standar pelayanan kebidanan. Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksanaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi (Depkes RI, 2009).

Secara operasional Depkes RI (2009) menentukan pelayanan antenatal dengan standar pelayanan, antara lain :


(53)

2. Ukur tekanan darah

3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas) 4. Ukur tinggi fundus uteri

5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ) 6. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

7. Pembrian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan 8. Test laboratorium (rutin dan khusus)

9. Tatalaksana kasus

10. Temu wicara (konseling), termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi serta KB pasca persalinan.

Menurut Sulistyawati (2009), standar pelayanan antenatal dikenal dengan standar 7T, antara lain :

1. Timbang berat badan 2. Ukur tekanan darah 3. Ukur tinggi fudus uteri

4. Pemberian imunisasi TT lengkap

5. Pemberian tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilan dengan dosis satu tablet setip harinya

6. Lakukan tes penyakit menular seksual (PMS) 7. Temu wocara dalam rangka persiapan rujukan


(54)

2.2 Pelayanan Antenatal di Puskesmas

2.2.1 Konsep Pemeriksaan Antenatal

Menurut Depkes RI (2004), puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas mempunyai tujuan mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang.

Pemerikasaan entenatal di tingkat puskesmas dilakukan sesuai dengan standar pelayanan antenatal dimulai dengan urutan sebagai berikut :

1. Anamneses, meliputi identifikasi ibu hamil, riwayat kontrasepsi/KB, kehamilan sebelumnya dan kehamilan sekarang.

2. Pemeriksaan umum, meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus dan kebidanan.

3. Pemriiksanaan laboratorium dilakukan hanya atas indikasi.diagnosa. 4. Pemberian obat-obatan, imunisasi tetanus toxoid (TT) dan tablet besi (Fe). 5. Penyuluhan tentang gizi, kebersihan. Olahraga, pekerjaan dan perilaku

sehari-hari, peraatan payudara dan ASI, pentingnya pemerikasaaan kehamilan oleh tenaga kesehatan terlatih (Depkes RI, 2004).

Menurut Manuaba (1998), pemeriksaan antenatal dilakukan sesuai dengan standar dimulai urutan sebagai berikut :


(55)

3. Pemeriksaan psikologis.

4. Pemeriksaan laboratorium bila ada indikasi.

5. Diagnose kehamilan, meliputi kehamilan normal dan kehamilan dengan resiko.

6. Piñata laksanaan lebih lanjut, meliputi pemberian obat-obatan dan imunisasi TT.

7. Memberikan penyuluhan tentang gizi dan pentingnya pemeriksaan kehamilan serta menjadwalkan pemeriksaan ulang.

Menurut Pinem (2009), alur pelayanan antenatal adalah sebagai berikut :

1. Anamnesis, meliputi identitas ibu, usia kehamilan, riwayat kehamilan dan persalinan serta status kesehatan.

2. Pemerikasaan fisik, meliputi mengukur tinggi badandan berat badan, mengukur vital sign dan pemeriksanaan kehamilan.

3. Penuluhan tentang perawatan diri selama hamil, gizi, perawatan payudara, senam hamil dan perlunya pemeriksanaan kehamilan.

4. Kunjungan ulang, pada dasarnya sama dengan kunjungan pertama dan member konseling ssuai dengan usia kehamilan dan keperluan ibu.

2.2.2 Kunjungan Ibu Hamil

Menurut Depkes RI (2005), kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini dapat diartikan ibu hamil yang dapat ke fasilitas


(56)

pelayanan kesehatan atau sebaliknya petugas kesehatan yang mengunjungi ibu hamil di rumahnya atau posyandu. Kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala yang dibagi dalam beberapa tahap, seperti :

1. Kunjungan baru ibu hamil (K1)

Kunjungan K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan pada trimester I, dimana usia kehamilan sampai 12 minggu.

2. Kunjungan ibu hamil yang keempat (K4)

Konjungan K4 adalah kontak hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar pada trimester III, di mana usia kehamilan > 24 minggu.

Selamjutnya menurut Depkes RI (2009), kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan dengan distribusi kontak sebagai berikut :

1. Minimal 1 kali pada trimester pertama (K1), usia kehamilan 1 sampai 12 minggu.

2. Minimal 1 kali trimester kedua, usia kehamilan 13 sampai 24 minggu. 3. Menimal 2 kali pada trimester ketiga, usia kehamilan > 24 minggu.

Menurut Manuaba (1998), jadwal pemeriksaan antenatal adalah sebagai berikut :


(57)

2. Pemeriksaan ulang : 1). Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 sampai 7 bulan, 2). Setiap 2 minggu samapai kehamilan berumur 8 bulan, 3). Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi persalinan.

3. Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu.

2.2.3 Pelaksanaan Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal adalah dokter, bidan (bidan di pukesmas, bidan di desa dan bidan praktek swasa), pembantu bidan dan perawat yang sudah dilatih dalam pemeriksaan kehamilan. Pelayanan antenatal di desa dapat dilakukan di polindes, posyandu atau kunjungan rumah (Depkes RI, 2005).

2.2.4 Cakupan Pelayanan Antenatal

Menurut Depkes RI (2009), cakupan pelayanan antenatal adalah persentase ibu hamil yang telah mendapat pemeriksaan oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja. Cakupan pelayanan antenatal (K1) adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayahn kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat. Angka cakupan K1 dapat diperoleh dari jumlah K1 dalam 1 tahun dibagi jumlah ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun kali 100%.

Dalam pengelolaan program KIA disepakati bahwa cakupan ibu hamil adalah cakupan kunjungan ibu hamil yang keempat. Cakupan K4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali selama kehamilan. Indikator ini dipakai untuk menggambarkan tingkat


(58)

K4 dalam 1 tahun dibagi jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun kali 100% (Depkes RI, 2009).

Menurut Depkes RI (2005), Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di Suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tetap terhadap wilayah kerja cakupan pelayanan KIA masih rendah.

2.3 Kebijakan

Menurut Saifuddin, dkk (2002), kebijakan pelayanan antenatal terdiri atas 2, yaitu :

2.3.1 Kebijakan Program

1. Menyediakan sarana pelayanan antenatal yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

2. Setiap ibu hamil dibuatkan kartu ibu atau buku KIA untuk mencatat hasil pemeriksaan kehamilan.

3. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehammilan.

a. Satu kali kunjungan pada triwulan pertama b. Satu kali pada triwulan kedua


(59)

2.3.2 Kebijakan Teknis

Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat, itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan kehamilannya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi kompenen-komponen sebagai berikut :

1. Mengupayakan kehamilan yang sehat.

2. Melakukan deteksi dini kompolikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan.

3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.

4. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi (Saifuddin,dkk, 2002).

2.4 Konsep Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Bebagai penelitian telah dilakukan untuk mencari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kesehatn dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Cukup banyak model-model penggunaan pelayanan kesehatan yang dikembangkan, seperti model kependudukan, model sumber daya masyarakat, model organisasi dan lain-lain sesuai dengan variable-variabel yang digunakan dalam masing-masing model.

Anderson dalam Notoatmodjo (2003), mengembangkan model sistem kesehatan (health belief model) yang berupa model kepercayaan kesehatan. Dalam Anderson ini terdapat 3 (tiga) kategori utama dalam pelayanan kesehatan, yaitu :


(60)

1. Karakteristik predisposisi (predisposing characteristic), mengegambarkan kecendrungan individu yang berbeda-beda dalam menggunakan pelayanan kesehatan. Komponen predisposisi terdiri dari :

a. Faktor-faktor demografi (umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota keluarga dan lain-lain).

b. Faktor struktur sosial (suku bangsa, pendidikan, pekerjaan). c. Faktor keyakinan (pengetahuan, sikap dan persepsi).

2. Karakteristik pemungkin (enabling characteristic), menunjukan kemampuan individu untuk menggunakan pelayanan kesehatan. Dalam komponen ini termasuk faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencarian :

a. Sumber keluarga (pendapatan/penghasilan, kemampuan membayar pelayanan, keikutsertaan dalam asuransi, informasi pelayanan yang dibutuhkan).

b. Sumber daya masyarakat 9suatu pelayanan, lokasi/jarak, transportasi dan sebagainya).

3. Karakteristik kebutuhan (need characteristic), faktor predisposisi dan factor yang memungkinkan untuk mencara pengobatan dapat terwujud di dalam tindakan itu dirasakan sebagai kebutuhan.

Menurut Dever yang dikutip Ulina (2004) dalam “Determinant of Health


(61)

1. Faktor Sosio Kultural

a. Norma dan nilai yang ada di masyarakat adalah norma, nilai social dan keyakinan yang ada di masyarakat akan mempengaruhi seseorang dalam bertindak, termasuk dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan.

b. Teknologi yang digunakan dalam pelayanan kesehatan, dalam hal ini kemajuan di bidang teknologi di satu sisi dapat meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan, seperti : transplantasi organ dan kemajuan di bidang radiologi. Disisi lain teknologi dapat menurunkan pemanfaatan pelayanan kesehatan, sebagai contoh dengan ditemukan berbagai macam vaksin pencegahan penyakit manular dapat mengurangi angka kesakitan.

2. Faktor Organisasional

a. Ketersediaan sumber daya yang mencukupi dari segi kualitas maupun kuantitas sangat mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan. Suatu pelayanan hanya bisa digunakan apabila jasa tersebut tersedia.

b. Keterjangkauan lokasi, peningkatan akses yang dipengaruhi oleh berkurangnya jarak, waktu tempuh dan biaya tempuh mengakibatkan peningkatan pemanfaatan pelayanan kesehatan.

c. Keterjangkauan sosial, konsumen memperhitungkan sikap dan karakteristik provider terhadap konsumen, seperti etnis, jenis kelamin, ras dan hubungan keagamaan. Akses ini terdiri dari dua dimensi yaitu dapat diterima dan terjangkau. Dimensi dapat diterima mengarah kepada faktor psikologis, sosial dan budaya, sedangkan dimensi terjangkau mengarah kepada faktor ekonomi.


(62)

d. Karakteristik dari struktur organisasi pelayanan dan proses, berbagaimacam bentuk praktek pelayanan kesehatan dan cara memberikan pelayanan kesehatn mengakibatkan pola pemanfaatan yang berbeda-beda.

3. Faktor Interaksi Konsumen dan Provider (penyedia pelayanan)

a. Faktor yang berhubungan dengan konsumen, dipengaruhi oleh : (1) faktor sosio demografi meliputi umur, sex, ras, bangsa, status perkawinan, jumlah anggota keluarga, status social ekonomi (pendidikan, pekerjaan dan penghasilan), (2) faktor psikologis meiputi persepsi sakit, gejala sakit dan keyakinan terhadap perawatan medis/dokter, (3) faktor epidemiologis meliputi mortalitas, morbiditas, disability dan faktor resiko.

b. Faktor yang berhubungan dengan provider, dipengaruhi oleh : (1) faktor ekonomi yaitu barang subsidi, adanya keterbatasan pengetahuan konsumen tentang penyakit yang diderita, (2) faktor karakteristik provider meliputi tipe pelayanan, sikap petugas, keahlian petugas dan fasilitas yang dimiliki oleh pelayanan kesehatan tersebut (Ulina, 2004).

Menurut Kalangie dalam Departement of Health Education and Welfare, USA yang dikutip Hotma (2007), ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang memanfaatkan pelayanan kesehatan, yaitu :

1. Faktor regional dan residence yaitu : regional misalnya Jakarta, Jawa Tengah dan lain-lain, dan residence misalnya : rural (desa) dan urban (kota).


(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, atas berkat kasih dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

: “faktor-faktor yang mememngaruhi terhadap pemeriksaan kehamilan oleh ibu di

puskesmas hutabalang kecamatan badiri tapanuli tengah tahun 2013.”. skripsi ini

adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memeperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara.

Selama proses penulisan skripsi ini,penulis dapat mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril dan materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar –besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Drs. Tukiman, MKM selaku ketua departemen Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku FKM Universitas Sumatra Utara, dan juga selaku Dosen Pembimbing I dan Ketua penguji yang telah banyak memberikan bimbingan,pengarah dan masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Ibu Asfriyati, SKM, Mkes selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini. 4. Para dosen dan dan pegawai Fakultas Kesehtan Masyarakat Universitas Sumatra Utara, terutama pak warsito selaku staf pegawai departemen PKIP.


(2)

vi

5. Teristimewa kepada Ibu saya Roslianna sembiring, dan tidak juga kepada nenek saya tercinta Terayam br Purba yang sangat penuh perjuangan membantu saya dalam menempuh masa pendidikan sehingga selesai dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Dan tidak lupa juga skripsi ini saya persembahkan kepada Alm ayah anda tercinta Makmur Sitompul yang juga merupakan hal yang membuat saya tetap bertahan dalam berjuang untuk mendapatkan gelar Kesehatan Masyarakat ini.

7. Kepada saudara-saudara saya Dwie Maronta pansela Amkeb, dan dinda purnama sari sitompul , dan tidak lupa juga seseorang yang spesial wira tarigan yang mana mereka selalu memberikan saya semangat dalam penulisan sekripsi ini.

8. Kepada sepupu saya kak Eva , Eki, Arnel, dan abangnda saya Dian yang selalu memberikan saya nasehat dan penyemangat bagi saya.

Penilis menyadari skripsi ini masih banyak kekuranagn dan kelemahan dan masi banyak diperlukan penyempurnaan, hal ini tidak terlepas dari keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Medan, Oktober 2014 Penulis


(3)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

PRAKATA ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pelayanan Antenatal ... 9

2.1.1 Tujuan Pelayanan Antenatal ... 9

2.1.2 Standar Pelayanan Antenatal ... 10

2.2 Pelayanan Antenatal di Puskesmas ... 12

2.2.1 Konsep Pemeriksaan Antenatal ... 12

2.2.2 Kunjungan Ibu Hamil ... 13

2.2.3 Pelaksanaan Pelayanan Antenatal ... 15

2.2.4 Cakupan Pelayanan Antenatal ... 15

2.3 Kebijakan ... 16

2.3.1 Kebijakan Program ... 16

2.3.2 Kebijakan Teknis ... 17

2.4 Konsep Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan ... 24

2.5 Faktor yang Berpengaruh terhadap Pemanfaatan Pelayanan Antenatal ... 21

2.5.1 Faktor Predisposisi ... 21

2.5.1.1 Pendidikan ... 21

2.5.1.2 Paritas ... 22

2.5.1.3 Jarak Kelahiran ... 23

2.5.1.4 Pengetahuan ... 23

2.5.1.5 Sikap ... 25

2.5.2 Faktor Pemungkin/Pendorong ... 27

2.5.2.1 Pekerjaan Suami ... 27

2.5.2.2 Pendapatan Keluarga ... 27

2.5.3 Faktor Kebutuhan ... 28

2.5.3.1Kondisi Ibu ... 28


(4)

viii

2.6.1 Perilaku Kesehatan ... 29

2.6.2 Tindakan Ibu Hamil ... 31

2.7 Kerangka Konsep ... 33

2.8 Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 35

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 35

3.2.2 Waktu Penelitian ... 35

3.3 Populasi dan Sampel ... 36

3.3.1 Populasi ... 36

3.3.2 Sampel ... 36

3.4 Metode Pengumpilan Data ... 37

3.5 Defenisi Operasional ... 37

3.6 Aspek Pengukuran ... 39

3.6.1 Pengetahuan ... 39

3.6.2 Sikap ... 40

3.6.3 Tindakan ... 40

3.7 Teknik Analisa Data ... 41

3.7.1 Pengolahan Data ... 41

3.7.2 Analisa Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 43

4.1 Gambaran Umum Puskesmas Hutabalang ... 43

4.2 Analisis Univariat ... 43

4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karekteristik ... 44

4.2.2. Pengetahuan Responden Tentang Pemeriksaan (Kehamilan K4) ... 46

4.2.3 Sikap Responden Terhadap Pemeriksaan Kehamilan (K4) ... 47

4.2.4 Tindakan Responden Terhadap Pemeriksaan Kehamilan (K4) ... 47

4.3 Analisis Bivariat ... 47

4.3.1 Hubungan Antara Pendidikan Ibu Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang ... 48

4.3.2 Hubungan Antara Paritas Ibu Dengan Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Puskesmas Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah ... 49

4.3.3 Hubungan Antara Jarak Kelahiran Dengan Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah ... 50


(5)

4.3.4 Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Puskesmas

Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah ... 50

4.3.5 Hubungan Antara Sikap Ibu Dengan Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah ... 51

4.3.6 Hubungan Antara Penapatan Keluarga Dengan Pemeriksaan Kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah ... 51

BAB V PEMBAHASAN ... 53

5.1 Gambaran Karekteristik Ibu dalam pemeriksaan kehamilan (K4) di Puskesmas Hutabalang Kecamatan Badiri Tapanuli Tengah ... 53

5.1.1 Pendidikan, Paritas dan Jarak Kelahiran ... 53

5.2 Gambaran Pengetahuan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan . 54 5.3 Gambaran Sikap Ibu Mengenai Pemeriksaan Kehamilan ... 55

5.5 Gambaran Hubungan Antara Pendidikan dengan Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan ... 55

5.6 Gambaran Hubungan Antara Pengetahuan dengan Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan ... 56

5.6 Gambaran Hubungan Antara Paritas dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan ... 57

5.7 Gambaran Hubungan Antara Jarak Kelahiran dengan Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan ... 58

5.8 Gambaran Hubungan Antara Sikap dengan Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan ... 59

5.9 Gambaran Hubungan Antara Pendapatan Keluarga dengan Tindakan Ibu dalam Pemeriksaan Kehamilan ... 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

6.1 Kesimpulan ... 61

6.2 Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA


(6)

x

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 4.1. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Umur ... 44

Tabel 4.2. Distribusi Frekwensi Pendidikan Responden ... 44

Tabel 4.3. Distribusi Frekwensi Paritas Responden ... 45

Tabel 4.4. Distribusi Frekwensi berdasarkan Pendapatan Responden ... 45

Tabel 4.5. Distribusi Frekwensi Jarak Kelahiran Responden ... 46

Tabel 4.6. Kategori Pengetahuan Reponden ... 46

Tabel 4.7. Kategori Sikap Responden ... 47

Tabel 4.8. Kategori Tindakan Responden ... 47

Tabel 4.9 Tabulasi Silang Pendidikan Ibu Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4) ... 49

Tabel 4.10 Tabulasi Silang Paritas Ibu Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4) ... 49

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Jarak Kelahiran Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4) ... 50

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Pengetahuan Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4) ... 50

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Sikap Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4) ... 51

Tabel 4.13 Tabulasi Silang Pendapatan Keluarga Dengan Tindakan Ibu Dalam Pemeriksaan Kehamilan (K4) ... 52