4. Balok Kesimpulan dan Saran

II. 4. Balok

Balok adalah bagian dari struktur yang berfungsi untuk menopang lantai dan juga sebagai penyalur momen menuju kolom serta pendukung beban vertikal dan horizontal. Balok dikenal sebagai elemen lentur, yaitu elemen struktur yang dominan memikul gaya dalam berupa momen lentur dan juga geser. Balok pada bangunan dibagi menjadi 2 jenis : 1. Balok Induk Adalah balok yang fungsi utamanya sebagai penyalur momen dan juga sebagai tempat menopang bagi lantai.Balok Induk biasanya memiliki ukuran yang lebih besar daripada balok anak. 2. Balok Anak Adalah balok yang dibuat dengan fungsi membantu balok utama dalam menopang lanati.Balok anak biasanya dibuat apabila jarak antar kolom terdekat 6 meter. Hal ini dikarenakan terlalu luas lantai akan menimbulkan beban yang semakin besar sehingga dengan adanya balok anak dapat mereduksi beban dengan cara membagi luasan lantai menjadi beberapa bagian. Balok berdasarkan letak dalam bangunan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : a. Balok Kantilever Adalah balok yang hanya salah satu ujungnya yang tertahan sedangkan ujung lainnya dalam keadaan bebas.Biasanya diatas balok ini dijadikan sebagai tempat yang tidak menahan beban besar seperti teras. Gambar 2.6 Balok kantilever b. Balok Menerus Adalah balok yang memanjang dari depan hingga belakang ataupun melintang dari samping kiri ke samping kanan. Sering disebut balok utama atau balok induk yang berfungsi sebagai penopang lantai dan penyalur beban ke kolom. Gambar 2.7 Balok Menerus Secara umum, pra desain untuk tinggi balok direncanakan L10 – L15, dan untuk lebar balok diambil 12H – 23H, dimana H adalah tinggi balok dan L adalah panjang bentang balok dari tumpuan ke tumpuan. Hal ini dimaksudkan sebagai syarat keamanan untuk menjaga besarnya lendutan yang terjadi akibat pengaruh beban yang bekerja pada balok. Menurut SNI 03-2847-2002, tebal minimum h dapat ditentukan tanpa memperhitungkan lendutan berdasarkan tabel berikut. Tabel 2.3. Tebal minimum balok Non-Prategang atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung

II. 5. Perkuatan Struktur