BAB VI Kesimpulan dan Saran
VI. 1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari analisis perhitungan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Analisa perhitungan dilakukan dengan menggunakan dua perbandingan antara
metode plastis dengan metode elastis. Perhitungan menggunakan data – data
konstruksi baik itu pembebanan maupun panjang, tinggi bentang dengan nilai yang sama. Keuntungan yang diperoleh berkisar ± 15 dimana angka ini dianggap
sangat menguntungkan bagi perencana karena material akan lebih murah.
b. Perencanaan dengan analisis plastis dibatasi oleh besarnya lendutan. Sehingga
pengaruh bahaya akibat lendutan lebih besar pada analisis plastis daripada analisis elastis .
c. Berdasarkan hasil pelaksanaan dilapangan, nilai lendutan yang terjadi pada
perencanaan elastis tidak sebesar dengan nilai lendutan yang dihitung secara teoritis Desain Elastis dimana yang terjadi dilapangan sebesar 3 mm dan yang
dihitung secara teoritis sebesar 9,81 mm.
VI. 2. Saran
Adapun saran yang dapat dibagikan kepada pembaca dalam penulisan tugas akhir ini adalah perencanaan secara plastis memang jauh lebih menguntungkan akan tetapi untuk
pelaksanaannya dibutuhkan ketelitian karena perencanaan plastis sering dianggap perencanaan kekuatan batas yang artinya struktur dipaksa untuk menahan hingga batas
runtuhnya. Apabila dikemudian hari ada pembaca yang ingin mengambil tugas akhir yang
berhubungan dengan analisa plastis bisa divariasikan dengan mengganti jenis perkuatan balok dan kolom seperti mengganti pelat baja dengan profil baja untuk perkuatan balok
dan dapat menambah beberapa faktor yang lebih kompleks.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II. 1. Struktur dan Beban
Struktur adalah gabungan atau rangkaian dari beberapa elemen – elemen yang
dirakit sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Sedangkan definisi Struktur dalam bangunan adalah sebuah sistem kompleks yang dimana terdapat pondasi,
kolom, dan balok sebagai faktor penyokong dan penyalur gaya gravitasi dan beban lateral ke dalam tanah. Struktur bangunan dilihat dari pembagian letaknya terbagi menjadi 2 yaitu
: 1.
Sub – Structure Merupakan struktur bagian bawah yang berhubungan langsung dengan tanah
dimana dalam hal ini adalah pondasi yang berfungsi sebagai penyangga atau pendukung super
– structure.
2. Upper – Structure
Merupakan bagian struktur yang berhubungan langsung dengan fungsi bangunan berupa kolom, balok, dinding, dll.
Beban adalah suatu gaya yang bekerja pada suatu luasan tertentu dalam kurun waktu sementara maupun selamanya. Sedangkan dalam bangunan beban didefinisi sebagai
sekelompok gaya yang bekerja pada suatu luasan tertentu dalam struktur. Pembagian beban dalam bangunan secara garis besar terbagi menjadi :
1. Beban Mati.
Merupakan beban yang besar dan letaknya tidak dapat berubah bersifat tetap selama masa layan struktur, termasuk unsur
– unsur tambahan, finishing, mesin – mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari gedung atau bangunan tersebut. Termasuk dalam beban ini adalah beban struktur seperti beban akibat dari kolom dan balok.
Tabel 2.1. Berat bahan bangunan
Bahan Bangunan Berat
Baja Beton
Beton Bertulang Kayu kelas I
Pasir kering luar 7850 kgm³
2200 kgm³ 2400 kgm³
1000 kgm³ 1600 kgm³
2. Beban Hidup.
Merupakan beban yang besar dan letaknnya dapat berubah – ubah seperti beban
akibat manusia, perabot dan faktor penunjang bangunan non – struktural.
Tabel 2.2. Beban hidup pada lantai bangunan
Kegunaan Bangunan Berat
Lantai dan tangga rumah tinggal sederhana. Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba,
restoran, hotel, asrama, dan rumah sakit. Lantai ruang olahraga
Lantai pabrik, bengkel, gudang, perpustakaan, ruang arsip, toko buku, ruang mesin, dan lain
– lain. Lantai gedung parkir bertingkat, untuk lantai bawah.
125 kgm² 250 kgm²
400 kgm² 400 kgm²
800 kgm²
3. Beban Angin.
Merupakan beban yang ditimbulkan oleh angin akibat dari struktur yang menjulang tinggi ke atas.
4. Beban Gempa.
Merupakan beban yang ditimbulkan akibat adanya pergerakan struktur tanah secara horizontal maupun vertikal yang diterima oleh pondasi.
5. Beban Additional Beban tambahan berdasarkan kondisi dan letak bangunan.
Merupakan beban yang besarnya lebih dari beban mati maupun beban hidup seperti beban yang ditimbulkan akibat penambahan tangga, lift, air hujan, dll.
II. 2. Pondasi